Saturday, December 6, 2014

Sinopsis Cincin Episode 61 - 67 - Sinetron Cincin mula menemui penonton pada 1 Disember 2014 jam 6.30 setiap Isnin - Jumaat di Astro Ria

 
Pemeran

Ririn Dwi Aryanti sbg Airin
Chelsea Olivia Wijaya sbg Sastha
Dude Harlino sbg Levi
Baim Wong sbg Jonah
Aditya Putri sbg Renata
Adjie Pangestu sbg Aldo
Tetty Liz Indriati sbg Chitra
Hanna Hasyim sbg Tara
Raslina Rasyidin sbg Thea

Sinopsis

Airin ditinggalkan oleh Thea di sebuah panti asuhan. Thea memberikan sebuah cincin pada Airin sebagai tanda bahwa mereka akan bertemu lagi. Di panti asuhan, Airin bertemu dengan Satsa yang juga ditinggalkan orang tuanya, semenjak itu Airin dan Satsa saling mengangkat saudara.

Di Jakarta, Aldo mengalahkan saingan bisnisnya, Erik, dengan licik. Erik kalap, terjadi perkelahian antara Aldo dan Erik, Erik terbunuh. Aldo membuat kejadian itu seperti kecelakaan.

Sepeninggal Erik, Aldo mendekati Tara, istri Erik. Tara merupakan kekasih dan cinta sejati Aldo dahulu. Istri Aldo shock mengetahui kedekatan Aldo dan Tara, ia jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

Aldo akhirnya menikahi Tara dan membawa serta anaknya, Jonah, tinggal di rumah Aldo. Di rumah itu, Tara sangat dibenci anak anak Aldo, Levi dan Renata. Mereka menganggap Tara penyebab kematian ibunya. Hingga Citra, mertua Aldo akhirnya memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena tak bisa menerima Tara.

Suatu saat, Aldo mengajak seluruh keluarga merayakan ulang tahun Jonah di panti asuhan. Disini Jonah bertemu dengan Airin dan Sasta. Pertemuan itu membuat kesan yang mendalam dalam diri Jonah maupun Airin.

Beberapa tahun kemudian, Airin akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta dan berpisah dengan Sasta. Airin memberikan cincin yang diberikan ibunya. Mereka berjanji untuk bertemu suatu saat.

Airin bekerja di sebuah toko kaset. Suatu saat, ada seorang gadis mencuri kaset, Airin mengejarnya. Ia kaget ternyata itu Sasta. Airin melepaskan Sasta walau harus kena marah pemilik toko.

Sasta rupanya memendam keinginan untuk menjadi orang yang berguna. Ia mengikuti lomba nyanyi yang diadakan oleh Levi. Ternyata Inggrid teman Renata ikut juga dalam lomba itu, mereka menerobos masuk. Renata merengek pada Levi agar memberikan kesempatan nyanyi pertama pada Inggrid. Sasta marah dan bertengkar dengan Renata. Airin yang datang menonton kaget, karena ia bertemu kembali dengan Sasta.

Sinopsis Cincin Episode 61

Aldo ditolong oleh penduduk sekitar dan tetangganya. Mereka mengantarkan Aldo yang telah sadarkan diri ke rumahnya. Renata sangat kaget ketika melihatnya ayahnya pulang diantar oleh tetangganya dalam keadaan luka-luka. Renata cukup panic melihat keadaan ayahnya. Renata berusaha untuk menghubungi Levi ke HP nya, tapi HP Levi saat itu tidak aktif. Para tetangganya yang membantu Aldo masuk ke rumah. Karena tidak bisa menghubungi Levi, akhirnya Renata memutuskan menyusul ke kantor Levi untuk memberitahukan Levi perihal ayahnya. Renata menitipkan Aldo kepada tetangganya dan bergegas pergi ke kantor Levi. Sesampainya Renata di kantor Levi, ternyata Levi tidak ada di kantor karena sedang meeting di luar kantor. Dian yang menerima Renata di kantor. Dian langsung menebak bhw Renata adalah adiknya pak Levi. Dian menjelaskan lagi kepada Renata bahwa kalau Levi sedang rapat, HP nya sering tidak aktif. Renata bingung harus bagaimana. Renata menjelaskan kepada Dian bahwa ia datang mencari Levi untuk memberitahukan bahwa ayah mereka mengalami kecelakaan. Karena baik Dian ataupun Renata tidak dapat menghubungi Levi, akhirnya Dian mengusulkan untuk membantu Renata dan ikut bersama Renata ke rumahnya. Renata sempat ragu. Tapi Renata juga nggak punya pilihan. Renata dan Dian bergegas ke rumah Aldo.

Di rumah Aldo, Dian merawat luka-luka Aldo bagai seorang perawat yang berpengalaman. Renata yang ada disampingya sampai heran dan kagum dibuatnya. Bahkan Renata sempat bertanya kok Dian kelihatannya jago banget merawat luka. Dian mengaku bahwa dulu waktu di kampus ia pernah ikut palang merah, jadi ia bisa sedikit2x. Aldo sempat memperhatikan Dian yang sedang merawatnya dan mendengarkan percakapan antara Dian dan Renata. Setelah selesai merawat luka Aldo, Dian mengatakan kepada Renata bahwa mereka tinggal menunggu dokter datang untuk memeriksa ayahnya Renata selanjutnya.

Selain membantu merawat Aldo, Dian juga sempat membantu Renata memasak di dapur. Renata. Renata minta maaf karena telah merepotkan Dian dan juga minta maaf karena rumahnya berantakan. Tapi Dian tidak merasa direpotkan, malah ia yang seharusnya minta maaf karena telah lancang beres-beres rumah orang. Sementara itu, Dokter selesai memeriksa kondisi Aldo. Dokter mengatakan kpd Renata bahwa ayahnya hanya mengalami luka luar dan tidak ada tulang yang retak. Tapi untuk memastikannya dokter menganjurkan agar Aldo di-scan saja. Seyelah Renata mengucapkan terima kasih, dokter itu pergi.

Renata dan Dian sedang di dapur menyiapkan makanan ketika Levi pulang. Levi memanggil Renata, tapi tidak ada jawaban. Levi ke kamar Aldo dan melihat Aldo telah mendapatkan perawatan. Levi langsung berpikir bahwa nggak mungkin Renata yang melakukan semua ini. Levi masih bertanya2 dalam hati dan mencari Renata di dapur. Di dapur Levi melihat Dian ada bersama Renata. Renata langsung menceritakan bahwa tadi Renata mencari Levi di kantor untuk memberitahukan bahwa ayah mereka mengalami kecelakaan dan tadi ia juga sangat panik karena tidak bisa menemukan Levi di kantor krn sedang rapat, dan untung ada Dian yang membantunya.

Levi mengajak Dian duduk di teras rumah. Di luar sedang hujan. Levi dan Dian duduk di bangku teras. Levi mengucapkan terima kasih kepada Dian karena telah menolong ayahnya dan Renata. Kalau tadi Dian nggak ada, pasti Renata sudah panik dan tidak tahu hrs berbuat apa. Meskipun sebenarnya ia tidak begitu akrab dengan ayahnya, tapi begitu mendengar ayahnya kecelakaan, ia sangat khawatir sekali. Dian bilang ke Levi bahwa sebenarnya keadaan mereka itu sama, mereka sama2 punya ayah yang bermasalah. Tapi sebesar apapun kesalahan mereka, ayah tetaplah ayah dan tidak ada seorang pun yang dapat menggantikannya.

Levi mengatakan kepada Dian bahwa Dian itu baik sekali telah menolong ayahnya, dan dulu waktu Levi mabuk Dian lah yang menjemputnya. Levi berterima kasih lagi kepada Dian karena dulu ia belum sempat bilang terima kasih. Karena Levi telah menyinggung soal mabuk itu, Dian memberanikan diri untuk bertanya tentang Airin karena saat mabuk dulu Levi selalu menyebut nama Airin. Menurut Dian jika seorang laki2 menyebut nama wanita saat sedang mabuk, pasti wanita itu sangat berarti baginya, dan Airin pasti sangat beruntung karena dicintai oleh laki2x seperti Levi. Levi langsung bereaksi ketika Dian menyebut nama Airin. Levi bangkit dari duduknya dan wajahnya langsung berubah tegang. Levi kelihatannya tidak suka Dian telah menyinggung Airin dan bertanya “Apa maksud kamu?” Suara Levi berubah jutek.

Dian lalu menjelaskan kpd Levi bahwa Levi adalah laki-laki yang baik, penuh perhatian dan lembut. Semua yang didambakan wanita ada pada diri Levi. Tapi Levi tidak sependapat dengan Dian dengan mengatakan bahwa Dian hanya melihat dirinya dari luar saja, dan sebenarnya tidak ada yang bisa ia banggakan dari dirinya. Dan jika ia seperti orang yang digambarkan Dian… sekarang Airin pasti masih bersamanya. Namun Dian tidak begitu saja menerima apa yang dikatakan Levi tentang gambaran diri Levi. Dian menganggap bahwa Levi terlalu rendah menilai dirinya sendiri. Pada kesempatan itu, Dian memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Levi… bahwa sejak pertama Levi menerimanya sebagai karyawan di NER, ia sudah merasakan sesuatu yang lain terhadap Levi. Saat Levi sedih dan putus asa, ia sangat ingin membantu dan menghibur Levi, mungkin seperti yang Airin lakukan terhadap Levi. (Whoaaa… Dian menyatakan cinta. Ternyata Dian seorang pejuang juga. Dugaan gw ternyata benar, Dian bukannya patah semangat, tapi sebaliknya malah jadi tambah semangat.) Reaksi Levi saat itu… saat ia mendengar ungkapan perasaan Dian adalah… menolaknya… Levi meminta Dian untuk tidak mengaharapkannya… Levi minta maaf kepada Dian dan dengan tegas mengatakan kepada Dian bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat menggantikan posisi Airin di hatinya… “Tidak ada!” Dian sedih mendengar pengakuan Levi. Dgn meneteskan airmata Dian mengatakan kepada Levi bahwa ia sama sekali tidak ingin menggantikan posisi Airin di hati Levi. Tapi Dian hanya minta di-ijinkan untuk menyayangi Levi, walaupun Levi tidak akan pernah membalas perasaannya. (Lho kok jadi sama nasibnya ama Jonah?? Wah… bakalan tambah panjang nih urusannya. Sekarang bukan cinta segi empat lagi, tapi segi lima antara Sasta-Jonah-Airin-Levi-Dian, dimana di dalam cinta segi lima itu masih terbagi lagi menjadi 3 cinta segitiga, yaitu cinta segitiga antara Sasta-Jonah-Airin, Jonah-Airin-Levi, dan cinta segitiga antara Airin-Levi-Dian… atau 2 cinta segiempat antara Sasta-Jonah-Airin-Levi dan Jonah-Airin-Levi-Dian. Biar tambah ngejelimet…hayoo sutradaranya nambahin satu karakter lagi… karakter cewek yang naksir Jonah gitu... huh! Hayoo… siapa yang mau daftar??? )

Levi melamun di kamarnya… ia sedang memikirkan semua kebaikan Dian… Dian yang seringkali menjadi dewi penolong baginya dan juga bagi Renata dan ayahnya… Dian yang telah memberi warna hari-harinya yang kelabu. Tiba-tiba Renata datang dan membuyarkan lamunan Levi. Renata menebak bahwa Levi pasti sedang mikirin Dian. Renata sebenarnya penasaran kenapa Dian mau menolong ayah mereka. Renata juga menebak bahwa Dian pasti suka dengan Levi. Renata juga sempat menanyakan perasaan Levi kpd Airin apakah sampai sekarang ini Levi masih menyukai Airin. Levi mengatakan bahwa sampai kapanpun… persaaannya kepada Airin tidak akan pernah berubah. Renata menyayangkan padahal Levi tahu bahwa Airin lah yang memutuskan meninggalkan Levi dan lebih memilih Jonah… dan mengapa Levi nggak membuka hati saja untuk Dian. Levi lalu mengtakan bahwa hatinya itu cuma satu dan sudah ia berikan untuk Airin.

Keesokan harinya Dian selalu menghindar untuk bertemu Levi. Sampai menjelang makan siang Dian berhasil menghindar dari Levi, tapi saat ada dokumen yang harus diperiksa Levi, Dian tidak bisa menghindar lagi, dan ia terpaksa harus menemui Levi. Dian khawatir Levi akan marah kepadanya karena telah menyatakan perasaannya. Dian merasa membahayakan masa depannya, bagaimana jika ia dipecat krn sudah mengungkapkan perasaannya itu. Dian lalu memberanikan dirinya untuk masuk ke ruangan Levi dan menyerahkan dokumen2 kepada Levi. Dian masuk dengan perasaan takut. Ternyata apa yang ditakutkan Dian itu tidak terjadi. Levi menerima Dian dengan sikap sepertin biasanya dan bahkan sempat menanyakan Dian kemana aja dari pagi krn dari tadi Levi mencarinya. Dian berbohong kepada Levi bahwa tadi ia keluar membeli kertas. Dian meletakkan dokumen itu di meja Levi. Setelah itu ia keluar.

Keluar dari ruangan Levi… Dian lega… ternyata Levi tidak marah padanya. Tingkah laku Dian yang aneh di depan pintu ruangan Levi dipergoki oleh Dion dan Danny. Mereka berdua langsung nge-godain Dian. Dian tersipu-sipu malu karena ketahuan oleh Dion dan Danny. Dian langsung buru2 kabur dari hadapan mereka tanpa berkata apa-apa…

Levi telah selesai memeriksa dokumen yang diberikan Dian tadi dan menyerahkannya kepada Dian. Levi merevisi beberapa bagian laporan tersebut dan sudah menandainya. Levi meminta Dian untuk mengetik ulang. Levi mau pergi, tapi ia mengingat sesuatu, Levi membalikkan badannya, dan bertanya kepada Dian apakah Dian sudah makan siang. Karena kalau belum, Levi mau mengajak Dian makan siang bareng. Dian masih gugup ketika Levi bertanya, lalu ia menjawab bahwa ia sudah makan siang krn tadi ia membawa bekal dari rumah. Levi akhirnya pergi makan siang sendirian. Setelah Levi pergi, Dian menyesal kenapa tadi ia nggak berbohong saja bahwa ia belum makan…

Sasta sedang take vokal di studio Nada Record. Sasta ditemani oleh Katerine. Karena kecapean, mereka berdua sempat tertidur di ruang tunggu di Nada Record. Tea datang membangunkan mereka dan membawa kabar gembira bahwa master rekaman Sasta sudah selesai, dan itu berarti Sasta akan memulai tour ke 12 kota. Sasta dan Katerine senang mendengarnya. Mereka berdua teriak kegirangan.

Sasta memberikan kado kepada Airin. Isinya adalah CD albumnya yang terbaru. Airin senang sekali menerimanya. Airin terharu. Lalu Airin memeluk Sasta.

Sasta memulai tour show 12 kota nya. Sebagai manajernya, Katerine selalu menemani Sasta dan mengatur semua keperluan Sasta, sampai mengatur jumpa fans setelah konser selesai. Show Sasta berhasil dan mendapat sambutan yangt luar biasa dari para fans nya. Selesai konser, Sasta sempat menemui para fans-nya yang meminta tanda-tangannya. Saat sedang memberikan tanda tangan, Sasta sempat mengira bahwa ia melihat Jonah diantara para penonton, dan ia juga sempat senang karena Jonah datang untuk memberikan dukungan padanya. Tapi Sasta kecewa karena ternyata ia salah. Orang yang ia lihat itu ternyata bukan Jonah. Sasta jadi berpikir bahwa ia memang terlalu egois, sudah diberikan karir yang bagus, tapi ia masih saja mengharapkan Jonah. Lalu Sasta buru2 meyakinkan dirinya lagi bahwa impiannya cuma satu, yaitu karirnya. Ia harus merelakan Jonah untuk Airin…

Risdo memberikan bunga mawar kepada Tara. Saat Tara menerima mawar itu, Tara mengingat sesuatu, kepala Tara langsung sakit. Risdo sempat cemas, tapi Tara segera bilang bahwa ia baik-baik saja. Di waktu lainnya Risdo memberikan Tara hadiah lagi, sebuah baju. Tara senang menerimanya. Tara sebenarnya masih dalam kebingungan dan bertanya-tanya apakah Risdo benar2 suaminya, karena ia menemukan kejanggalan2x. Dan juga bayangan-bayangan yang melintas di kepalanya membuat ia bertambah bingung. Tara tidak yakin bahwa Risdo adalah suaminya.

Airin bermimpi tentang Levi. Dalam mimpinya Levi datang kepadanya dan mengatakan bahwa Levi sangat mencintainya. Tapi tiba-tiba Levi perlahan menhilang dari hadapannya di telan oleh kegelapan. Airin melihat Levi berusaha melepaskan dirinya dari kegelapan yang terus menariknya. Levi meronta-ronta dan memanggil-manggil Airin. Tapi Levi tidak kuasa melawan, kegelapan telah menelan Levi hilang dari hadapan Airin. Airin berteriak memanggil Levi. Tapi Levi sudah lenyap. Airin terbangun.

Airin pergi ke kantornya Levi seorang diri saat jam makan siang. Ia bermaksud menemui Levi. Airin menunggu Levi keluar di depan kantor. Airin melihat Dion dan Danny keluar dari kantor, ia cepat-cepat bersembunyi di balik pohon agar tidak terlihat oleh mereka. Airin berhasil. Dion dan Danny lewat begitu saja di depannya dan tidak melihatnya. Tidak lama setelah keluar lagi 2 orang karyawan Levi. Airin sempat mendengar percakapan mereka yang mengatakan bahwa Dian dan Levi semakin akrab saja, dan Dian memang cocok dengan Levi, dan Dian itu sangat perhatian. Mendengar itu, Airin jadi mengurungkan niatnya untuk bertemu Levi dan berjanji kpd dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah lagi menemui Levi, karena sekarang sudah ada perempuan lain disamping Levi. Ketika di taksi dalam perjalanan pulang, penyakit Airin kambuh lagi. Airin meminta supir taksi untuk lebih cepat lagi jalannya…

Airin dibantu oleh Sasta dan Katerine masuk ke dalam rumah. Airin kesakitan. Katerine menyiapkan jarum suntik, ia akan menyuntikkan obat ke tangan Airin. Sasta sempat khawatir apakah Katerine bisa melakukannya. Sasta menyarankan untuk memanggil Jonah saja dan biar Jonah yang melakukannya. Tapi Katerine bilang kalau menunggu Jonah kelamaan. Katerine meyakinkan Sasta kalau ia bisa melakukannya. Jonah sudah mengajarinya. Katerine menyuntikkan obat itu ke tangan Airin. Setelah Airin tenang, Sasta dan Katerine keluar dari kamar Airin. Mereka berdua bingung mengapa Airin sampai kambuh, dan kemana tadi Airin pergi. Sasta teringat bahwa ia ada jadwal latihan sekarang. Karena tidak ada yang menemani Airin, Sasta meminta Katerine untuk menemani Airin, dan ia kan pergi latihan sendiri saja.

Sasta latihan menari di Nada Record. Selesai latihan, Sasta mau pulang. Tea yang ada disitu menawarkan Sasta untuk tinggal di rumahnya saja karena ia khawatir Sasta sering pulang malam. Tapi Sasta menolak dengan halus dan minta maaf bahwa saat ini ia nggak bisa tinggal di rumah Tea, karena sekarang ia harus menjaga kakak angkatnya yang sedang sakit parah di rumah. Tea pun tidak bisa memaksa.

Di depan Sasta Tea memang bisa menerima penolakan Sasta dan bisa menyembunyikan kesedihannya. Tapi saat ia sendirian, Tea tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Di mobilnya Tea menangis. Tea ingin sekali tinggal bersama Sasta, sudah sekian lama ia merindukannya… BERSAMBUNG 


Sinopsis Cincin Episode 62

 Tea sedih karena Sasta menolak ajakannya untuk tinggal bersamanya. Tea sudah sampai di halaman rumah. Setelah mematikan mesin mobilnya Tea tidak langsung turun. Ia menangis dan untuk kesekian kalinya Tea menyesali perbuatannya yang meninggalkan Sasta yang dianggapnya adalah Airin nya, bertahun-tahun yang lalu. Dan disaat ia ingin menebus semua kesalahannya dengan mengajak Sasta untuk tinggal bersamanya… Sasta malah menolaknya. Andai Sasta tahu… betapa Tea sangat kesepian tinggal di rumah sebesar itu.

Andre datang ke kantor NER untuk menemui Levi. Sambil menunggu di ruang tunggu, belum apa2 Andre sudah berkhayal bahwa sebentar lagi ia akan jadi penyanyi terkenal, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi karirnya, dan ia akan segera keluar dari lorong kumuh itu. Andre mengingatkan dirinya sendiri untuk bersabar, karena semua itu tinggal selangkah lagi. Karena asik melamun, Andre sampai tidak mendenggar Dian memanggil namanya. Andre baru tersadar ketika Dian memanggil namanya untuk kedua kalinya. Dian memberitahu Andre bahwa pak Levi sedang menunggu Andre di ruangannya. Andre masuk ke ruangan Levi. Levi menyerahkan kontrak kerja untuk Andre tanda-tangani. Setelah menandatangani kontrak kerja, Levi mengucapkan selamat bergabung kpd Andre dan berharap agar kontrak kerja sama mereka menghasilkan sesuatu yang sukses. Levi lalu mempersilahkan Andre untuk mengambil uang muka di bagian administrasi. Setelah mengucapkan terima kasih, Andre keluar dari ruangan Levi.

Andre menemui Dian untuk mengambil cek sebagai uang mukanya. Dian menyiapkan kwitansi dan meminta Andre untuk tanda tangan. Dian lalu menyerahkan cek yang sudah disiapkan itu kepada Andre. Andre menerima cek itu sambil mengedipkan matanya kepada Dian. Lalu Andre keluar. Dian kaget dan risih dengan kelakuan Andre tersebut.

Di luar… Andre yang masih gembira mencium cek yang baru saja diterimanya itu dan mengucapkan selamat datang di dunia bergelimang uang dan selamat tinggal kemiskinan.

Hari2x berikutnya… Andre dkk memulai proses rekaman album perdana mereka di studio…

Andre dkk sedang hang out bareng di café. HP Andre berbunyi. Andre langsung nggak senang saat mengetahui yang menelpon Renata. Andre tidak mau menjawab telpon Renata. HP nya hanya dibiarkan terus berdering sampai mati sendiri. Diseberang telpon, Renata terlihat kesal. Teman2 Andre nggak setuju dengan tindakan Andre tsb. Mereka semua menyarankan agar Andre nggak usah belagu dan sebaiknya Andre menerima telpon Renata. Jika bukan karena Renata, mereka juga tidak akan seperti sekarang. Bagaimana kalau nanti Renata kesal dan membujuk kakaknya untuk membatalkan kontrak, mereka bisa jadi gembel lagi. Apalagi sekarang album mereka itu belum jadi. Akhirnya dengan terpaksa Andre menelpon balik Renata. Renata yang masih kesal langsung menyemprot Andre dengan omelan, mengapa Andre susah banget dihubungi dari tadi, belum jadi artis beneran aja udah berani sombong padanya. Andre agak gelagapan juga mendengar Renata menuduhnya seperti itu. Tapi bukan Andre namanya kalau tidak punya alasan yang tepat. Untuk meyakinkan Renata, Andre lalu memberikan berbagai macam alasan kepada Renata bahwa ia sekarang sedang sibuk karena harus melakukan survey pasar bla… bla…. Renata sich percaya aja dengan apa yang dikatakan Andre. Sebelum menutup telponnya Renata bahkan sempat memberikan perhatiannya kepada Andre dengan menasehati agar Andre jangan terlalu cape, jangan sampai sakit, karena kalau sakit, malah bisa nggak jadi rekaman. Andre mengiyakan Renata, lalu menutup telponnya.

Renata mengajak Aldo latihan berjalan di taman tempat Renata biasa melukis. Renata juga membawa alat2 utk melukisnya. Aldo merasakan kakinya sakit, dan meminta kepada Renata untuk istirahat sebentar. Aldo duduk di hadapan Renata, sementara Renata menyiapkan alat2 lukisnya dan mulai melukis. Sambil memperhatikan Renata melukis, Aldo mengingat Tara lagi… mungkin Tara akan bahagia jika mereka berjalan di taman ini dan melihat Renata melukis. Tapi Aldo juga sadar bahwa Tara tidak akan pernah kembali padanya.

Jonah mengantar Airin ke rumah sakit. Mereka sedang duduk menunggu giliran Airin untuk diperiksa. Tapi Airin sudah mulai nggak betah berada di rumah sakit. Airin minta pulang. Jonah membujuk Airin agar sabar. Tapi Airin tetap ngotot mau pulang dan bilang bahwa ia nggak sanggup ada di rumah sakit, kalaupun ia harus mati, ia nggak mau mati di rumah sakit, ia mau mati di rumah aja. Kalau Airin udah mulai ngomong soal kematian, Jonah pasti cemas, itu terlihat dari perubahan ekspresi wajahnya. Tapi Jonah berusaha untuk selalu kuat dihadapan Airin dan Jonah meminta agar Airin jangan bicara seperti itu. Jonah lalu membujuk Airin lagi agar Airin tetap mau diperiksa. Jonah berjanji bahwa ia akan selalu disini untuk menjaga Airin dan mengantar Airin dari ruangan ke ruangan. Airin hanya tinggal mengikuti prosedur pemeriksaannya saja. Airin luluh juga. Lalu Airin menyenderkan kepalanya di bahu Jonah. Tidak lama kemudian suster datang memanggil Airin untuk melakukan pemeriksaan. Airin masih tetap bersender pada Jonah. Akhirnya Jonah menggendong Airin dan membawanya masuk ke ruang periksa. Jonah membaringkan Airin di tempat tidur. Jonah ingin menemani Airin mengikuti pemeriksaan, tapi suster memintanya untuk tunggu di luar. Sampai pintu ruangan ditutup Jonah tidak berhenti melihat Airin dengan perasaan khawatir, sedih dan cemas bercampur aduk.

Dr. Fery menemui Airin dan Jonah di ruangan periksa dengan membawa hasil scan Airin. Dr Fery membawa berita yang kurang baik buat Airin. Jonah langsung menggenggam tangan Airin untuk memberikan kekuatan. Dr. Fery memberitahu mereka bahwa jalan satu-satunya bagi Airin adalah tumor tsb harus segera dioperasi. Semua usaha yang telah dilakukan tidak cukup untuk menghentikan pembesaran tumor tsb. Airin mengatakan pada Dr. Fery bahwa ia masih tidak yakin dengan operasi tsb, karena seperti yang pernah dijelaskan oleh dokter bahwa operasi itu belum tentu bisa membuatnya sembuh. Dr. Fery membenarkan… bahwa operasi itu hanya salah satu cara dan tidak ada jaminan kesembuhan 100%.

Hujan turun membasahi bumi malam itu… Airin keluar ke teras rumahnya dan berbicara kepada angin mencurahkan isi hatinya… karena hanya kepada angin ia bisa bicara… tidak ada yang mengerti mengapa ia masih mencintai Levi. Airin memutuskan untuk menemui Levi malam itu. Ia harus mengatakan semua perasaannya kepada Levi… perasaan cintanya kepada Levi… sebelum ia mati. Airin mengambil payungnya dan pergi menerobos hujan untuk menemui Levi.

Di teras rumahnya… Levi juga sedang memikirkan Airin… apakah Airin masih sering bicara dengan angin… atau apakah agin sedang menyampaikan pesan Airin untuknya. Malam itu Levi sangat merindukan Airin… tapi apakah Airin juga sedang merindukannya. Levi berpikir bahwa Jonah sudah memberikan segalanya pada Airin… segalanya… dengan berlimpah… memberikan cinta… perhatian… dan semua waktunya untuk Airin… dan pasti sekarang Jonah sudah berhasil membuat Airin jatuh cinta. Tapi Levi menepis semua pikiran itu. Saat itu juga Levi memutuskan untuk merebut kembali cinta Airin… ia harus merebut Airin kembali. Levi mengambil payungnya dan pergi menerobos hujan untuk menemui Airin.

Sementara itu… Sasta dan Katerine panik tidak menemukan Airin di rumah. Jonah yang baru datang langsung menerima laporan dari Sasta bahwa Airin tidak ada ada di rumah dan pergi sendiri tanpa memberitahu mereka. Mereka semua khawatir dan cemas. Jonah meminta Katerine dan Sasta untuk tenang dan tunggu di rumah, ia akan segera mencari Airin… mungkin Airin pergi ke rumah Levi.

Jonah mencari Airin di tengah hujan. Sambil berjalan memegang payung, Jonah berpikir mengapa Airin harus pergi mencari Levi… Levi tidak akan peduli pada Airin… mengapa Airin tidak percaya dengan janjinya untuk selalu menjaga Airin dan menemaninya selamanya…

Levi berjalan dengan langkah yang ragu. Levi masih memikirkan tentang Jonah yang telah memberikan segalanya pada Airin… segalanya… dengan berlimpah… memberikan cinta… perhatian… dan semua waktunya untuk Airin… dan pasti sekarang Jonah sudah berhasil membuat Airin jatuh cinta. Levi berubah pikiran. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik. Levi mengurungkan niatnya untuk menemui Airin.

Tepat saat Levi membalikkan badannya… Airin muncul dari sisi jalan yang lain dan menghadap kearah yang berbeda dimana Levi berjalan balik. Airin berjalan sambil memikirkan sesuatu, sehingga tidak memperhatikan sekitar. Airin menghentikan langkahnya. Ia berubah pikiran. Airin tidak mau melanggar janjinya, karena sekarang sudah ada wanita lain disisi Levi. Airin mengurungkan niatnya untuk menemui Levi. Kepala Airin sakit lagi…

Sementara itu Jonah sudah berhasil menyusul Airin. Jonah senang melihat Airin dan ia baru saja mau memanggil Airin. Tapi tiba-tiba Jonah melihat Airin jatuh tidak sadarkan diri di tengah hujan. Jonah melempar payung yang dipegangnya dan segera berlari ke Airin. Jonah mengangkat dan menggendong Airin yand pingsan dan membawanya pulang.

Jonah menunggui Airin di kamarnya sampai Airin sadar. Tapi ketika Airin sadar dan melihat Jonah ada di hadapannya, Airin malah dengan kasar mengusir Jonah, menyuruhnya keluar dari kamarnya. Airin mengatakan bahwa ia tidak butuh Jonah… Ia tidak punya apa2 buat Jonah… dan ia juga tidak punya cinta untuk Jonah… Ia nggak mencintai Jonah… Ia nggak cinta. Reaksi Airin yang tiba-tiba itu mengagetkan Jonah. Tapi meskipun Airin telah mengusirnya dengan kasar, Jonah tetap bertahan, dan tidak beranjak dari sisi Airin sedikitpun. Jonah malah memeluk Airin dengan erat. Jonah tidak mau melepaskan pelukannya meskipun Airin memintanya. Sambil terus memeluk Airin, Jonah mengatakan bahwa bahwa Airin tidak perlu mencintainya… karena ia mencintai Airin. Jonah juga memohon agar Airin jangan mengusirnya sampai Airin benar2x sembuh. Jika Airin sudah sembuh… dan Airin ingin mengusirnya… ia tidak akan keberatan… Airin nggak usah mencintainya. Sasta menyaksikan semua itu dari pintu dengan sedih. Perasaan Sasta pasti hancur. Dan Sasta tidak tahan melihatnya. Katerine yang mengetahui Sasta sedih juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Jonah sampai ketiduran di sisi tempat tidur Airin saat menunggui Airin semalaman. Airin bangun dan melihat Jonah yang tertidur di situ. Airin terharu juga melihatnya. Airin sedang berpikir mengapa Jonah mau berkorban segalanya untuknya… ia sama sekali nggak berharga untuk Jonah… Jonah terlalu baik untuknya… padahal selama ini ia selalu mengecewakan Jonah… ia tidak bisa memberikan rasa cintanya pada Jonah. Karena umurnya tidak lama lagi, Airin lalu memutuskan bahwa ia akan melakukan sesuatu yang baik untuk Jonah … untuk kali ini… dalam sisa hidupnya… ia ingin sekali membuat Jonah bahagia… dan ia akan berusaha membuat Jonah bahagia … atas semua kebaikan Jonah… sebelum ia pergi untuk selamanya…

Jonah terbangun dan melihat Airin sudah bangun sedang melihatnya. Jonah lalu mau mengambilkan teh untuk Airin. Tapi Airin mencegahnya dan meminta Jonah untuk menemaninya saja disini. Airin memegang tangan Jonah, lalu Airin berbaring lagi mau meneruskan tidurnya.

Airin sudah terlihat lebih segar pagi harinya. Airin duduk di meja makan. Katerine dan Sasta juga duduk bersama Airin. Jonah khusus membawakan sarapan untuk Airin, segelas susu dan beberapa buah roti. Jonah meletakkan sarapan itu di depan Airin. Sasta diam-diam memperhatikan semua perhatian Jonah kepada Airin. Meskipun Sasta telah merelakan Jonah untuk mendampingi Airin, tapi ia tetap saja cemburu melihat Jonah begitu perhatian thd Airin. Tiba-tiba suara Katerine membuyarkan lamunan Sasta. Katerine kaget melihat jam di dinding. Katerine ingat bahwa Sasta harus melakukan pemotretan sekarang. Katerine lalu mengajak Sasta untuk segera berangkat. Mereka berdua pamit. Katerine sempat minta Jonah untuk jaga Airin.

Airin mengajak Jonah ikut sarapan dengannya. Sikap Airin kepada Jonah berbeda dari biasanya. Sikap Airin begitu manis dan baik dengan Jonah pagi itu. Airin mau berbagi rotinya dengan Jonah. Lucunya.. Jonah malah bilang “Ini ada!” sambil menunjuk roti yang lainnya yang ada di piring yang sama. Tapi Airin tetap mau berbagi dengan Jonah…

Jonah dan Airin jalan-jalan ke luar. Sikap manis Airin terhadap Jonah masih terus berlanjut. Wajah Airin terlihat ceria. Tiba-tiba Airin menyatakan bahwa ia ingin sekali pergi. Jonah heran dan bertanya “Pergi? Pergi kemana?” Airin mengatakan kepada Jonah bahwa ia ingin pergi kemana aja. Ia lagi pengen liburan untuk melepaskan bebannya. Lagipula Sasta sekarang sedang bahagia dengan karirnya, dan tidak ada salahnya jika ia pergi untuk menyenangkan diri. Jonah sebenarnya masih heran, tapi akhirnya ia bilang kalau temannya punya villa di puncak, dan menurutnya udara disana sangat baik untuk kesehatan Airin. Lalu Jonah bertanya apakah Airin mau kesana? Airin antusias sekali menjawab boleh. Bagi Airin nggak masalah perginya kemana, tapi yang penting Jonah mau menemaninya dan jangan meninggalkannya sendirian. Jonah dengan tersenyum bilang bahwa ia mana pernah meninggalkan Airin…

Levi punya kejutan untuk Renata. Ia memberikan CD album perdananya Andre kepada Renata. Renata senang sekali menerimanya. Levi sempat menggoda Renata yang kelihatannya sangat perhatian pada Andre dan Levi belum pernah melihat Renata seperti itu. Renata jadi tersipu malu digoda Levi.

Sementara itu di Rumah Risdo… Risdo sedang kebingungan mencari baju kaosnya yang digantung di kamarnya. Saat sedang bingung, Tara masuk dan memberikan baju kaos itu kepada Risdo. Ternyata Tara yang mengambil baju itu dan menjahitkan kancingnya yang lepas. Tara juga mengatakan kepada Risdo bahwa ia sudah menyiapkan rantangan untuk Risdo bawa ke sawah. Setelah itu Tara keluar dari kamar Risdo.

Dalam perjalanan ke sawah Risdo masih memikirkan Tara yang telah membetulkan kancing bajunya. Tara kembali mengingatkan Risdo akan kenangan tentang istrinya tercinta.

Andre dkk sedang gembira karena album perdana mereka akhirnya keluar juga. Lagi ketawa2 gembira begitu Renata datang dan mengucapkan selamat kepada Andre dkk. Seperti biasa reaksi Andre atas kedatangan Renata selalu saja kesal. Renata mau mentraktir Andre dkk makan atas keluarnya album mereka. Semua teman2x Andre langsung setuju dan senang banget diajak makan, kecuali Andre sendiri. Tiba-tiba Andre bilang bahwa ia nggak bisa pergi dengan alasan bahwa mereka harus segera ke kanti NER untuk urusan promosi album. Teman2 Andre yang udah senang mau diajak makan jadi sebal dibuatnya. Tapi mereka tidak bisa menentang Andre, dan dengan kesal mengiyakan apa yang yang Andre katakan. Andre dkk meninggalkan Renata sendirian. Renata kecewa.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Renata sempat bertemu dengan ibunya Andre di jalan. Ibunya Andre bertanya mengapa Renata tidak bersama dengan Andre. Renata menjelaskan bahwa Andre sekarang sedang sibuk. Renata lalu permisi untuk pulang. Ibunya Andre merasa kasihan dengan Renata Karena Andre sepertinya selalu menghindar dari Renata, padahal Renata adalah gadis yang baik. Di rumahnya Renata memikirkan kejadian tadi. Renata merasa bahwa Andre sepertinya sedang menghindari darinya. Tapi Renata buru2x menepis pikiran itu, mungkin itu hanya perasaannya saja karena Andre memang sedang sibuk sekarang.

Di kantor NER… Dion dan Danny sudah mau pulang. Mereka sempat bertemu Levi yang mau masuk ke ruangannya dan bertanya mengapa Levi belum pulang. Levi menjawab bahwa ia masih banyak kerjaan karena harus mengerjakan laporan keuangan dan laporan penjualan untuk investor. Dion dan Danny lalu pamit untuk pulang sementara Levi kembali ke ruangannya. Dian mendengar percakapan itu. Dian lalu sibuk menyelesaikan sesuatu di komputernya.

Sementara itu, Levi sedang pusing mengerjakan semua laporan itu di ruangannya, padahal semua laporan itu hasil sudah selesai besok pagi. Saat itu Dian masuk dan menyerahkan laporan keuangan dan penjualan yang telah dibuatnya. Dian memberikan laporan itu sambil menjelaskan bahwa tadi ia sempat mendengar percakapan Levi dengan Dion. Levi menerima laporan itu dari Dian. Levi kaget juga, ternyata Dian telah menyelesaikan laporan yang ia butuhkan. Levi jadi speechless dibuatnya. Dian lalu pamita pulang kepada Levi. Levi cuma bisa bilang iya.

Dian pulang kehujanan. Ia berlari-lari ke halte untuk berteduh. Saat sedang menunggu hujan berhenti, Levi melintas di jalan itu dengan taksi dan melihat Dian di halte sedang berteduh. Levi lalu menyetop taksinya dan keluar memanggil Dian untuk masuk ke taksinya. Awalnya Dian ragu untuk ikut, tapi karena Levi memaksa, Dian akhirnya mau. Di dalam taksi, Dian berterima kasih kepada Levi. Tapi Levi bilang seharusnya ia yang berterima kasih, karena berkat Dian ia tidak perlu lembur dan pulang pagi. Sebaliknya… karena Levi lah Dian jadi pulang malam dan kehujanan seperti sekarang. Dian dan Levi sama2 mau mengucapkan sesuatu.. tapi akhirnya Levi mempersilahkan Dian untuk bicara duluan. Dian lalu mengungkapkan bahwa ia senang bisa pulang bersama Levi malam dan ia… Dian belum sempat menyelesaikan kalimatnya Karen Levi sudah memotongnya dengan mengatakan bahwa Dian jangan terlalu berharap banyak padanya karena perasaannya… Dian balik memotong kalimat Levi… ia tahu bahwa Levi masih mencintai Airin, dan Levi nggak perlu khawatir, karena ia bukannya berharap, ia cuma merasa bahagia karena bisa pulang bersama Levi.

Risdo memperhatikan Tara yang sedang tidur terlelap dari pintu kamar Tara. Risdo lalu masuk ke dalam, duduk disamping tempat tidur Tara. Dalam hatinya Risod meminta maaf kepada Tara untuk kesekian kalinya karena ia telah memanfaatkan kondisi Tara yang hilang ingatan demi kebahagiaan Nino anaknya dan dirinya sendiri. Kehadiran Tara membuatnya yakin bahwa ia masih bisa merasakan cinta. Risdo mau menyentuh Tara. Tapi sebelum tangannya menyentuh wajah Tara, Risdo tersadar bahwa ia bukan lah suami wanita itu dan ia tidak boleh menyentuhnya. Risdo lalu keluar dari kamar Tara.

Tara bermimpi. Dalam mimpinya ia sedang berlari-lari ditengah hutan seperti sedang dikejar sesuatu. Saat ia berada di tengah hutan, Ia melihat seseorang yang berbaju putih sedang mengajaknya untuk mengkutinya Tapi orang itu menghilang di kegelapan hutan. Tara berteriak-teriak memanggil orang itu untuk menunggunya, tapi orang itu sudah pergi. Tara terbangun. Ia merasa mengenal wajah orang yang ada dalam mimpinya itu. Tara bertanya-tanya siapa orang itu sebenarnya… (orang yang Tara lihat itu adalah Aldo, tapi tentu saja Tara tidak mengenalnya karena amnesia yang dideritanya).

Andre pulang ke rumah dengan wajah yang ceria. Andre dengan gembira menceritakan kepada ibunya bahwa akhirnya ia bisa rekaman juga. Dan Andre bilang kalau ia sudah banyak job manggung, ibunya nggak usah terima cucian lagi. Tapi reaksi ibunya ternyata biasa-biasa saja. Ibunya mendengarkan sambil terus mengerjakan pekerjaannya. Ibunya bilang bahwa tadi ia bertemu Renata dan ibunya merasa heran mengapa Andre selalu menghindari Renata padahal Renata itu begitu baik padanya. Andre bilang kepada ibunya bahwa Renata itu orangnya manja, semua kemauannya harus diikutin, dan Andre nggak bisa ngikutin kemauan Renata. Mendengar itu, ibunya langsung bertanya “Oh jadi kamu hanya manfaat-in dia ya?” Ditanya seperti itu Andre jadi gelagapan juga menjawabnya “Se.. sebenarnya sich enggak…” BERSAMBUNG


Sinopsis Cincin Episode 63

Andre pulang ke rumah dengan gembira. Ia langsung mencari ibunya untuk memperlihat album perdananya kepada ibunya. Andre juga bersemangat menceritakan bahwa akhirnya ia bis rekaman, dan jika ia sudah menerima banyak job, ia ingin ibunya tidak usah menerima cucian lagi. Reaksi ibu Andre biasa-biasa saja. Ibunya malah bercerita kalau tadi ia sempat bertemu dengan Renata. Ibu Andre mendapatkan kesan bahwa Andre selalu menghindari dan membohongi Renata, padahal menurut ibunya Renata selalu baik kepada Andre. Andre berusaha untuk berkelit dari ibunya bahwa Renata itu adalah anak yang manja yang kemauannya selalu ingin dituruti, dan Andre tidak bisa menuruti semua kemauan Renata. Ibu Andre langsung menuduh Andre hanya memperalat Renata. Andre mengelak bahwa ia hanya memanfaatkan Renata. Andre lalu mengalihkan perhatian ibunya dengan mengajak ibunya untuk mendengarkan lagu-lagu di dalam albumnya.

Jonah dan Airin sedang dalam perjalanan menuju Puncak. Jonah menyetir sendiri Honda CRV nya dan Airin duduk disampingnya. Airin terlihat bahagia menikmati pemandangan indah di Puncak.

Jonah : Kamu udah lama kan nggak ke Puncak?
Airin : Pemandangannya bagus banget, Jo!
Jonah : Tuh kan… Aku bilang juga apa. Apalagi nanti kalau kita udah keluar, udaranya itu bagus buat kamu.
Airin : Emang…Villa teman kamu itu masih jauh?
Jonah : Hhm… sebentar… (Jonah melihat jam di tangan kanannya)20 menit lagi kali ya…

Sementara itu di rumah… Sasta dan Katerine sedang makan. Sasta terlihat sedang melamun. Katerine lagi mengira-ngira apakah Airin dan Jonah sudah sampai di tempat liburannya. Sasta diam aja tidak memberikan tanggapan karena lagi asik melamun. Katerine memanggil Sasta. Sasta baru tersadar dari lamunannya. Katerine menggoda Sasta bahwa pasti sekarang lagi cemburu krn Airin pergi dengan Jonah. Tapi Sasta mengelak, karena sebenarnya ia sedang memikirkan Airin yang kesehatannya semakin memburuk. Katerine melarang Sasta untuk membicarakan yang macam2. Mereka harus percaya bahwa masih ada keajaiban… bahwa Airin bisa sembuh. Dan Katerine percaya bahwa Airin pasti bisa melawan penyakitnya dan Airin akan berumur panjang sampai jadi nenek2x, demikian juga Sasta.

Jonah dan Airin sudah tiba di villa tempat mereka berlibur. Jonah memarkir mobilnya. Mereka membawa masuk travel bag mereka dan bawaan lainnya ke dalam villa. Jonah membuka plastic yang menutupi sofa. Airin mau membantu, tapi Jonah melarangnya. Setelah Jonah membuka plastic penutup sofa, Airin dan Jonah duduk berdekatan di sofa tsb untuk melepaskan lelah setelah menempuh perjalanan dari Jakarta.

Malam harinya… Jonah dan Airin keluar dari Villa. Mereka berdua jalan2x di depan Villa. Airin merasakan suasana yang damai dan mengajak Jonah merasakannya dan seandainya mereka bisa merasakannya setiap hari. Lalu Airin duduk di bangku taman. Jonah tiba-tiba ingat bahwa Airin belum menjelaskan padanya mengapa Airin tiba-tiba mengajaknya liburan. Tapi Airin tidak menjawab pertanyaan Jonah tersebut, Airin malah menjelaskan bahwa sejak kecil ia tinggal dipanti asuhan dan setelah di Jakarta ia selalu bekerja keras setiap hari, dan banyaknya masalah yang Ia hadapi, dan sekarang ia hanya ingin menikmati liburan. Airin masih belum lolos dari pertanyaan Jonah, karena setelah Jonah mendengarkan panjang lebar penjelasan Airin, Jonah tetap menanyakan mengapa Airin mengajaknya dan bukannya seha… Jonah ragu dan menahan kalimat terakhirnya. Airin tahu yang dimaksud Jonah, lalu Airin meneruskan kalimat Jonah dengan mengatakan “Maksud kamu Levi?” Airin kemudian bilang pada Jonah bahwa orang yang selama ini berada di sampingnya, selalu berusaha membuatnya bahagia, dan selalu menemaninya adalah Jonah. Jadi sekarang gilirannya untuk berbagi kebahagiaan dengan Jonah sebelum ia mati. Jonah sudah duduk di samping Airin. Reaksi Jonah kalau Airin menyebut kematian selalu sama. Jonah tidak mau mendegar Airin membicarakan kematian. Airin harus sembuh. Tapi Airin bilang bahwa kalaupun ia sudah nggak ada, ia tidak akan menyesal, karena ia sudah membahagiakan orang yang telah membuatnya bahagia. Mata Airin sudah berkaca-kaca. Jonah juga.

Jonah : “Kamu tahu nggak apa yang membuat aku bahagia?”
Airin : “Apa?”
Jonah : “Melihat kamu tersenyum aja… aku bahagia banget… dan aku mau kamu melawan penyakit kamu, Rin. Aku mau kamu sembuh”

Airin dan Jonah sama-sama meneteskan air mata, terbawa oleh suasana hati mereka masing-masing. Jonah yang duluan sadar, ia menghapus air matanya, lalu mengatakan kpd Airin bahwa ia tidak ingin sedih terus. Jonah punya ide untuk menghilangkan kesedihan. Airin penasaran apa itu. Jonah mengajak Airin untuk menghilangkan kesedihan mereka dengan berteriak sekeras-kerasnya. Jonah akan meneriakkan nama Airin sekeras-kerasnya, dan sebaliknya Airin meneriakkan nama Jonah dgn sekeras-kerasnya juga. Airin meminta Jonah untuk melakukannya duluan. Jonah lalu berdiri dan bersiap-siap untuk teriak. Beberapa detik kemudian Jonah berteriak sekeras-kerasnya menyebut nama Airin. Jonah melakukannya beberapa kali. Airin tertawa melihatnya. Airin pun gantian meneriakkan nama Jonah sekeras-kerasnya. Akhirnya Jonah dan Airin teriak bersama-sama. Malam itu keduanya terlihat bahagia dan sepertinay berhasil menghilangkan kesedihan mereka bersama. Tapi di dalam hatinya Jonah cemas dan berharap bahwa Airin melakukan semua itu bukan karena akan berpisah dengannya. Airin tidak boleh mati.

Sementara itu di rumah Levi… Aldo tidur dengan gelisah di kamarnya. Aldo memanggil-manggil nama Tara. Pertama Aldo memanggil dengan suara pelan, tapi lama kelamaan Aldo memanggil Tara dengan berteriak. Aldo terbangun Teriakan Aldo itu membangunkan Renata. Renata masuk ke kamar Aldo dan bertanya apa yang terjadi dengan papanya. Aldo minta maaf karena telah membangunkan Renata. Aldo bermimpi buruk. Renata langsung menduga bahwa pasti papanya sedang memimpikan Tante Tara. Renata lalu menyarankan Aldo harus belajar melepas kepergian Tara seperti dulu ia belajar melupakan mamanya.

Kembali ke Puncak… Jonah dan Airin berjalan-jalan di pagi hari di sekitar villa menikmati udara segar. Airin merasakan bahwa ini adalah benar-benar liburan. Airin memetik bunga yang ada di dekatnya dan bermaksud memperlihatkan bunga itu kepada Jonah “Cantik ya bunganya?” Airin berdiri di hadapan Jonah sangat dekat. Ada moment dimana Jonah dan Airin saling diam cukup lama. Jonah menatap Airin. Airin terdiam dan menunggu. Jonah lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Airin seperti ingin mencium Airin. Tiba-tiba Airin megalihkan perhatian Jonah, dengan mengajak Jonah jalan-jalan lagi. Moment itu hilang sudah…

Sementara itu di NER… Levi sedang memberitahukan Andre bahwa Andre akan manggung di café di depan wartawan dan Levi meminta Andre agar memberikan penampilan terbaik mereka karena ini merupakan promosi yang baik untuk labum mereka. Levi juga memberitahukan bahwa akan ada beberapa artis pendatang baru dari perusahaan lain yang juga akan manggung juga disitu. Levi juga mendapatkan sponsor untuk peralatan musik dan wardrobe untuk show2x mereka. Andre senang banget mendengarnya dan Andre dengan yakin menyanggupi untuk tampil sebaik-baiknya. Andre lalu permisi kepada Levi akan memberitahu kepada personil yang lainnya dan segera latihan untuk show tsb. Tapi sebelum Andre beranjak keluar, Levi meminta waktu Andre untuk berbicara berdua dengannya setelah selesai latihan nanti.

Levi mengajak Andre bicara empat mata di café. Inti pertemuan itu, Levi meminta Andre agar tidak menambah penderitaan Renata, karena Renata sudah cukup mengalami banyak penderitaan dalam hidupnya, walaupun dari luar Renata kelihatan tegar. Di depan Levi Andre memang menyanggupinya, tapi di dalam hatinya Andre menggerutu. Andre kesal karena ia merasa dipaksa untuk menjadi baby sitter nya Renata sebagai bayaran atas albumnya. Tapi andre berusaha bersabar. Sekarang mungkin ia tidak bisa apa-apa. Tapi nanti kalau ia sudah terkenal, ia baru boleh belagu.

Andre dkk sedang bersiap untuk tampil. Mereka sudah stand by di back stage. Levi mendampingi mereka dan mengantar mereka sampai naik panggung. Sekarang giliran band nya Andre untuk tampil. Pengatur acara meminta Andre segera naik panggung. Andre dkk pun berjalan ke panggung. Sasta dan Katerine baru tiba di back stage. Event organizer nya langsung menyuruh Sasta ganti baju dan bersiap untuk tampil nanti. Levi masih ada di back stage sedang menunggu Andre dkk selesai manggung. Levi melihat Katerine dan Sasta sudah ada di back stage juga. Levi lalu menyapa Sasta dan mengucapkan selamat atas suksesnya album baru Sasta. Sasta juga mengucapkan selamat kepada Levi untuk band barunya. Katerine bahkan sempat meledek Levi bahwa mending Levi mengurus band baru daripada ngurusin Prita. Levi tersenyum di ledek seperti. Pada kesempatan itu Levi menanyakan kabar Airin. Katerine dan Sasta sempat bingung mau menjawab apa, mereka berdua saling liat-liatan. Akhirnya Sasta bilang kalau Airin baik dan bahkan sekarang Airin lagi pergi liburan dengan Jonah. Levi langsung kaget mendengar Airin pergi liburan dengan Jonah dan seolah nggak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Levi bahkan menanyakan kembali untuk memastikan “Liburan dengan Jonah?” Sasta mengangguk. (Terasa ada yang kurang di adegan ini… yaitu nggak ada teriakan penonton. Adegannya jadi kurang greget. Padahal kesibukan di belakang layarnya udah dapet banget tuh. Tapi ya.. memang inti dari adegan ini sebenarnya adalah pertemuan Levi dengan Sasta, so adegan Andre dkk manggung cuma sekedar lewat aja sebenarnya, mungkin sutradaranya mikir teriakan penonton itu nggak terlalu penting kali yaa…)

Kembali ke kantornya Levi masih memikirkan Airin yang pergi berlibur dengan Jonah. Levi sedih dengan kenyataan itu. Tapi Levi mengatakan pada dirinya sendiri mengapa ia harus bersedih. Mungkin Airin memang bukan jodohnya. Mungkin ia harus merelakan Airin untuk Jonah. Levi mengingat lagi kejadian dimana Jonah marah dan memukulnya karena Levi telah menyakiti Airin dengan meninggalkan Airin pada malam pertunangan dan juga tidak peduli dengan Airin yang sedang sakit saat itu (Flashback adegan perkelahian Jonah dengan Levi di depan garasi saat itu dimunculin). Levi berpikir lagi bahwa pada kenyataannya Jonah adalah pangeran masa kecil Airin bukan dirinya. Dan ia harus melupakan Airin. Harus!

Jonah dan Airin sedang jalan-jalan melihat kerajinan anyaman. Airin bilang ke Jonah bahwa kerajinannya bagus-bagus. Jonah lagi memegang tas. Dan Airin bilang kalau tas yang dipegang Jonah itu bagus. Lalu terdengar sebuah suara dari belakang menyapa mereka dan meminya mereka untuk memilih-milih dulu. Mendengar suara itu, Jonah langsung kaget. Jonah lalu membalikkan badannya. Jonah langsung mengenali si empunya suara. “Nek Ijah?” Nek Ijah langsung mengenali Jonah dan sangat senang dan hampir nggak percaya bertemu Jonah. Nek Ijak memeluk Jonah. Jonah memperkenalkan Airin kepada Nek Ijah. Saat itu Nek Ijah langsung teringat sesuatu. Nek Ijah mengatakan kepada Jonah bahwa ia tahu bahwa Jonah pasti datang kesini untuk mengambil topi yang dulu ia buat untuk diberikan kepada tambatan hatinya. Nek Ijah lalu bertanya apakah Jonah sudah menemukan tambatan hati. Jonah mengangguk pelan sambil senyum2 ke nek Ijah. Nek Ijah lalu menyuruh Jonah tunggu sebentar, tapi sebelum masuk ke dalam nek Ijah bilang ke Jonah bahwa selera Jonah memang tinggi.

Setelah nek Ijah masuk, Airin bilang ke Jonah ternyata Jonah kenal dengan yang punya toko. Jonah mengiyakan sambil ketawa. Airin menanyakan soal mengambil barang yang disebut Nek Ijah tadi. Airin jadi penasaran karena itu berarti Jonah bisa nganyam juga. Jonah mengatakan bahwa ia dulu memang bisa nganyam tapi kalo sekarang mungkin ia sudah lupa karena sudah lama nggak nganyam. Airin mau lihat Jonah menganyam, lalu ia meminta Jonah melakukannya. Tapi Jonah nggak mau, malu katanya. Jonah lalu permisi mau ke toilet sebentar. Airin bilang kalau ia akan tunggu disini. (Ada adegan lucu disini, sebelum ke toilet Jonah mau make-in topi yang dipegangnya ke kepala Airin, tapi Airin nggak mau. Lucunya dimana? Kalo nonton baru bisa liat lucunya.)

Saat Jonah ke toilet, Nek Ijah sudah kembali sambil membawa topi anyaman berwarna merah jambu. Nek Ijah menunjukkan topi anyaman itu kepada Airin dan bilang kalo topi tsb sangat cantik dan anyamannya benar-benar halus. Dan topi ini dibuat dengan tekun sekali oleh pembuatnya dan katannya topi ini akan diberikan kepada tambatan hatinya. Airin memuji hasil karya tsb dan bilang ke Nek Ijah bhw Nek Ijah pinter membuatnya. Tapi nek Ijah bilang kalo itu bukan buatannya tapi buatan Jonah. Nek Ijah menceritakan bahwa beberapa tahun yang lalu waktu sekolah Jonah mengadakan bakti sosial Jonah pernah tinggal bersamanya. Jonah sempat belajar menganyam… menganyam tikar, kipas dan topi ini adalah buatan Jonah. Nek Ijah lalu menceritakan kepada Airin kejadian beberapa tahu yang lalu saat Jonah selesai membuat topi itu (Sampai disini… ada adegan saat Jonah membuat topi tsb. Penampilan Jonah sama dengan saat-saat penampilan Jonah di awal2 episode Cincin, rambutnya juga masih disisir ke belakang kayak dulu. Nek Ijah melihat hasil anyaman Jonah yang bagus dan menyuruh Jonah untuk membawa topi buatannya itu ke Jakarta untuk diberikan kepada kekasihnya. Tapi Jonah bilang kalau ia belum punya pacar saat itu. Jonah lalu bilang bahwa ia akan menitipkan topi itu disini dan akan mengambilnya nanti… kalau ia sudah punya pacar maka ia akan membawa pacarnya kesini dan memberikan topi itu di depan nenek. Nek Ijah berjanji kepada Jonah untuk menyimpan topinya baik-baik, sampai Jonah ambil dan memberikannya kepada Jonah kalau Jonah sudah menemukan tambatan hati). Airin tertawa setelah mendengarkan cerita nek Ijah tentang Jonah saat membuat topi itu. Airin lalu memuji lagi topi itu di depan nek Ijah. Nek Ijah lalu bilang ke Airin bahwa Airin pasti adalah gadis yang sangat istimewa bagi Jonah, sampai2x Jonah datang kesini lagi untuk mengambil topi itu dan akan memberikan kepada tambatan hatinya.

Jonah sudah kembali dari toilet. Jonah melihat topinya dan bilang bahwa topinya masih bagus. Nek Ijah bilang … itu karena memang nek Ijah sudah berjanji untuk menyimpan baik-baik topi itu sampai Jonah memberikannya kepada gadismu. Jonah kemudian mengambil topi itu dan memberikannya kepada Airin di depan nek Ijah. Saat memberikan kpd Airin Jonah berkata “Airin, topi ini buat kamu. Aku nggak mengira aku akan membawa kamu kesini. Kamu tahu… bertahun-tahun yang lalu aku membuat topi ini, dan aku kira… topi ini akan berada disini selamanya… topi ini buat kamu” Airin menerima topi itu...

Setelah dari tempat nek Ijah, Jonah dan Airin melanjutkan jalan-jalan mereka. Jonah naik sepeda dan Airin berjalan disamping sambil mengenakan topi pemberian Jonah tadi. Di sepanjang jalan mereka kelihatan gembira, tertawa bersama, dan sangat menikmati jalan-jalan mereka. Airin sempat memakaikan topinya itu kepada Jonah yang lagi naik sepeda. Jonah kadang naik sepeda dan kadang menuntun sepeda itu di sepnajang perjalanan. Jonah dan Airin sampai di sebuah tempat yang ada ayunannya. Airin lalu menaiki ayunan tersebut. Jonah masih setia dengan sepedanya. Jonah melihat dan mengatakan pada Airin bahwa Airin kelihatan bahagia sekali dan sepertinya Airin tidak memikirkan dunia luar. Jonah lalu menanyakan hal itu kepada Airin. Airin bilang bahwa ia memang nggak mau memikirkan semuanya… yang lalu biarlah berlalu.. ia benar2 ingin menikmati liburan ini. Jonah mengingatkan Airin tentang Levi “Levi bagaimana?” Mendengar nama Levi, Airin sempat tersentak seolah Airin dikembalikan ke dunia nyata sesaat. Airin lalu mengatakan bahwa Levi sudah menjadi bagian masa lalunya, dan nggak perlu diingat-ingat lagi. Lagian sekarang sudah ada Jonah yang selalu menemaninya “Iya khan?” Jonah kaget dengan perkataan Airin yang terakhir. Jonah ingin memastikannya dengan bertanya “Maksud kamu?” Airin tidak menjawab dan terus bermain di ayunan. Dalam hatinya Jonah berkata apakah mungkin Airin sudah mulai membuka hati untuknya… dan apakah mungkin Airin sudah menyediakan sedikit tempat dihati Airin… untuknya… untuk menyimpan cintanya yang tak bertuan itu. Jonah tidak keberatan sama sekali dengan tempat yang sedikit itu… karena Ia memang hanya membutuhkan sedikit tempat untuk mengistirahatkan cintanya yang sudah lelah berkelana…

Jonah dan Airin pulang ke Jakarta. Di dalam mobil saat perjalanan pulang tsb, sambil menyetir mobilnya Jonah menyatakan kepada Airin bahwa liburan kali ini adalah liburan yang sangat2 menyenangkan buatnya dan ia tidak akan pernah lupa dengan liburan ini. Airin lalu becanda, Airin memakai topi pemberian Jonah dan meminta Jonah untuk melihatnya “Bagus nggak?” Jonah melihatnya dan bilang bahwa Airin kelihatan cantik dengan topi itu. Airin tertawa dan bilang terima kasih. Sambil sesekali melihat jalanan di depannya, Jonah juga bilang bahwa kalau kelihatannya nggak aneh, Jonah akan menyuruh Airin untuk terus memakai topi itu. Airin tertawa lagi. Kemudian Airin bilang bahwa ia juga nggak mungkin lupa dengan liburan mereka. Airin berterima kasih karena Jonah sudah mengisi hari-harinya dengan kenangan2 yang indah… dan disaat ia tidak mempunyai harapan buat hidup Jonah selalu berusaha untuk membahagiakannya. Airin menambahkan lagi… yang pasti… liburan ini sukses banget… apalagi topinya. Jonah tersenyum dan menambahkan … walaupun kelihatan aneh. Tapi Airin bilang kalau topinya itu bagus kok.

Airin sudah kembali ke rumah. Ia sedang bersama dengan Sasta dan Katerine. Sasta menceritakan kepada Airin bahwa tadi siang ia sempat bertemu dengan Levi. Airin sempat cemas kalao-kalo Sasta menceritakan penyakitnya. Sasta meyakinkan Airin bahwa ia tidak mengatakan apa2 tentang penyakit Airin. Tapi Sasta bilang ke Levi kalau Airin sedang liburan dengan Jonah. Dan sepertinya Levi sedih mendengarnya. Sasta menanyakan apakah Airin benar2 yakin merahasiakan penyakitnya kepada Levi. Airin menjawab yakin dan sepertinya ini adalah yang tebaik supaya Levi dapat melupakannya. Dan Airin yakin bahwa Dian adalah yang terbaik untuk Levi.

Di kantor NER, Levi sedang berdikusi dengan Dion dan Levi soal band Andre. Danny sempat mengusulkan untuk menambah personil wanita di grup band itu. Tapi Levi dan Dion kurang sependapat karena akan menambah biaya dan belum tentu cocok. Dion mengusulkan kalau memang harus ada wanita lebih baik dimunculkan di video clip saja. Levi setuju. Saat membahas tentang video clip itu Danny menjelaskan bahwa shooting nya akan diadakan di pantai dan pada scene awal akan ada scene dimana Andre sedang telpon-telponan dengan cewek di pantai, tapi mereka tidak pakai telpon beneran, tapi pakai cangkang kerang. Mendengar kata cangkang kerang, Levi tiba-tiba diam dan kemudian langsung pergi begitu saja meninggalkan Dion dan Danny yang keheranan.

Levi duduk sendirian bangku taman di dekat kantornya. Levi sedang melamun. Levi sedang memikirkan Airin. Ia memang tidak perlu benda-benda kenangan tentang Airin karena di kepalanya sudah penuh dengan kenangan Airin. Tapi ada baiknya ia memliki benda yang pernah disentuh oleh Airin untuk diajaknya bicara jika ia kangen dengan Airin. Levi memegang saputangan yang dulu pernah ia berikan kepada Airin. Levi tidak akan pernah lupa dengan masa-masa indah mereka bersama. Levi lalu mengingat kenangannya bersama Airin tentang saputangan itu, juga kenangannya di pantai saat Airin sedang memegang cangkang kerang. Saat itu Dian datang menghampiri Levi. Levi merasa terganggu dengan kehadiran Dian. Levi menanyakan kepada Dian apa ada telpon untuknya. Dian bilang tidak ada. Ia hanya memperhatikan Levi dari dalam sejak tadi dan melihat Levi melamun. Dian menawarkan bantuan jika Levi ada masalah. Tapi Levi bilang bahwa ia hanya ingin menyendiri karena banyak hal2 yang harus ia pikirkan… tentang keluarganya, pekerjaannya. Dian mengingatkan Levi bahwa Levi belum makan siang. Dian menawarkan Levi untuk membelikan makan siang. Dian lalu pergi.

Di kantornya Levi masih mengingat Airin terus. Ia terus memikirkan Airin yang liburan dengan Jonah. Apakah liburan bersama Jonah lebih berkesani bagi Airin daripada kenangan mereka di pantai. Dian masuk membawakan makan siang untuk Levi. Levi mengucapkan terima kasih, tapi Levi sedang tidak selera untuk makan, dan ia cuma ingin sendirian. Dian tetep kekeuh. Lalu ia menyarankan Levi untuk makan buahnya saja, bahkan sampai mau mengupasin buahnya segala. Wajah Levi tampak kesal karena Dian terus memaksa. Levi bahkan sudah kehabisan kata-kata dan tidak tahu harus bagaimana lagi untuk ngasih tahu Dian bahwa ia hanya ingin sendiri dan ia tidak Dian juga tidak ingin makan siang. Levi cuma ingin ngobrol dengan Airin nya.

Renata menelpon Andre dan marah-marah kepada Andre karena Andre sudah mulai susah untuk ditemui. Alasan Andre selalu sibuk dan sibuk untuk ngurus promo lah. Padahal Renata tahu pasti bahwa jadwal Andre itu tidak sesibuk yang Andre bilang. Dion dan Danny yang ngurusin Andre saja tidak sesibuk Andre. Saking kesalnya Renata memak-maki Andre dan bilang kalau Andre itu pengamen kampungan, belum jadi artis terkenal aja udah belagunya minta ampun, seperti duren yang lupa kulitnya. Setelah itu Renata memutuskan hubungan telponnya dengan kesal. Andre menelpon balik, tapi Renata bertahan tidak mau menjawabnya. Andre bilang ke Renata sedang sibuk, padahal dia sedang asik bersenang-senang dengan perempuan lain di bar. Andre kesal dikatain pengamen kampungan.

Renata sedang termenung di depan teras rumahnya. Duduk di bangku dan melamun. Renata kelihatan murung. Levi pulang lebih awal karena sedang tidak mood kerja. Levi melihat Renata sedang murung dan menanyakan Renata ada masalah apa. Tapi Renata tidak mengakui kalau ia ada masalah di depan Levi. Levi masih belum yakin dengan jawaban Renata dan bilang jika Renata ada masalah Renata harus cerita padanya. Renata mencoba meyakinkan Levi kalau dia nggak ada masalah, dan jika ada, Renata pasti akan cerita kepada Levi. Saat itu Levi teringat Airin lagi… bahwa selama ini hanya Airin yang dapat mengorek kesedihan Renata… BERSAMBUNG


Sinopsis Cincin Episode 64

Renata sedang termenung di depan teras rumahnya. Duduk di bangku dan melamun. Renata kelihatan murung. Levi pulang lebih awal karena sedang tidak mood kerja. Levi melihat Renata sedang murung dan menanyakan Renata ada masalah apa. Tapi Renata tidak mengakui kalau ia ada masalah di depan Levi. Levi masih belum yakin dengan jawaban Renata dan bilang jika Renata ada masalah Renata harus cerita padanya. Renata mencoba meyakinkan Levi kalau dia nggak ada masalah, dan jika ada, Renata pasti akan cerita kepada Levi. Saat itu Levi teringat Airin lagi… bahwa selama ini hanya Airin yang dapat mengorek kesedihan Renata.

Tara mengantar minuman dan makanan kecil untuk Risdo yang sedang duduk di teras rumahnya. Tara menanyakan lagi kpd Risdo ttg siapa dirinya sebenarnya. Jawaban Risdo bahwa Non adalah istrinya, ibunya Nino, anak mereka (Non adalah panggil-an Risdo utk Tara). Tara belum puas dengan jawaban Risdo dan meminta Risdo untuk menceritakan sedikit tentang masa lalu mereka, misalnya tentang saat pertama mereka bertemu atau saat mereka pacaran. Risdo sempat kebingungan harus menjawab apa, tapi dengan yakin ia menjelaskan bahwa mereka dijodohkan oleh orang tua mereka dan tidak ada yang istimewa dengan masa lalu mereka. Namun Tara mengatakan pada Risdo bahwa ia butuh pancingan untuk mengingat kembali, seperti tempat2 yang biasa ia kunjungi atau teman yang ia kenal atau apa yang disukai oleh Risdo. Risdo tidak memberikan jawaban yang Tara inginkan, Risdo malah mengalihkannya dengan menekankan tentang Nino, sedangkan kesukaannya, apapun ia suka, makanan apapun yang Tara berikan akan ia terima, dan kemanapun Tara mengajaknya ia akan ikut, yang penting baginya adalah Tara bisa mengurus Nino dengan baik. Entah puas atau tidak dengan jawaban Risdo, tapi setelah itu Tara tidak mengorek keterangan lagi dari Risdo.

Airin dan Katerine sedang jalan-jalan. Mereka berdua mampir ke sebuah butik yang menjual berbagai macam kebaya. Airin mengambil salah satu kebaya yang dipajang dan mengagumi kebaya tsb. Airin bilang ke Katerine kebayanya bagus dan membayangkan betapa senangnya jika ia bisa memakai kebaya itu. Katerine langsung menggoda Airin “Hhm… udah ngebet ya pengen jadi pengantin?” Airin tertawa diledek seperti itu sambil bilang “Yee.. apaan sih lo!” Sementara itu di luar butik, Jonah kebetulan lewat dan melihat Airin bersama Katerine ada di dalam butik. Jonah tidak masuk, tapi ia hanya memperhatikan Airin dari luar butik dengan tersenyum. Airin dan Katerine tentu saja tidak tahu kalo Jonah sedang memperhatikan mereka dari luar. Mereka berdua terus ngobrol. Airin bilang kepada Katerine bahwa ia nggak kebayang bagaimana jika ia nanti menikah. Airin kasihan dengan yg jadi suaminya nanti, krn tiap hari kerjanya cuma akan ngurusin dia yang sakit-sakitan. Airin buru2 menghilangkan angan2-nya ttg pernikahan. Ia nggak boleh egois. Tapi Airin sempat berandai-andai kayak apa ya laki-laki yang jadi suaminya. Mendengar Airin pesimis seperti itu, Katerine mencoba meyakinkan Airin bahwa… kalau ada cowok yang mau menikah dengan Airin nanti, berarti cowok itu udah siap untuk ngurusin Airin, bersihin muntahnya Airin dan ngejaga-in Airin di rumah sakit. Airin jangan menolaknya hanya karena Airin kasihan degannya. Dan jika ada cowok seperti itu, itu berarti dia memang tercipta untuk Airin… hanya untuk Airin. Diluar butik… Jonah yang melihat Airin memegang dan mengagumi kebaya tsb berpikir bahwa Airin pasti akan menjadi wanita yang tercantik jika memakai gaun itu…

Dian mengantarkan roti bakar dan segelas minuman untuk Levi ke ruangan Levi. Levi meminta Dian untuk meletakkan roti tsb di meja krn ia masih mau kerja. Sebelum keluar Dian menyampaikan kepada Levi bahwa jika Levi perlu sesuatu, Levi bisa memanggilnya. Dari wajah Levi kelihatan kalo Levi kurang suka dengan perhatian Dian. Betul saja! Setelah Dian keluar Levi menggerutu sendiri… “Pagi-pagi udah ribut!”

Andre dkk kembali manggung dalam masa promo album baru mereka. Penampilan mereka mendapat sambutan cukup bagus dari para penonton. Saat selesai manggung, mereka diserbu oleh para penggemar yang histeris melihat mereka dan meminta tanda tangan.

Levi dan Dion sedang makan siang di sebuah restoran. Sambil makan mereka membicarakan album Andre yang mendapat sambutan cukup bagus. Levi mengatakan bahwa Renata ternyata cukup berbakat krn Renata lah yang ngotot memperkenalkan band Andre itu kepadanya. Dion setuju dengan itu, bahkan Dion sempat meledek Levi kalo dibanding Levi kayaknya Renata lebih oke soal itu. Lagi enak-enaknya mereka ngobrol, Levi lagi ngomongin Renata yang kelihatan murung akhir-akhir ini, tiba-tiba Dian datang ingin bergabung. Levi menampakkan ketidak-sukaannya. Dion sepertinya menyadari hal itu. Apalagi setelah Dian meminta Levi untuk memilih photo2 yang akan dipakai untuk promo albumnya Andre. Levi jadi tambah kesal dibuatnya dan langsung protes ke Dian agar membicarakan masalah tsb di kantor karena saat itu mereka sedang makan siang. Tapi Dian tetap ngotot mau membicarakannya sambil makan. Kesabaran Levi akhirnya habis. Levi menyuruh Dion untuk memilih, sementara Levi sendiri meninggalkan tempat itu dengan alasan meeting. Sedangkan Dian hanya bisa melihat kepergian Levi dengan tanda tanya dibenaknya.

Seorang cowok terlihat membeli 200 tangkai mawar di toko bunga dan minta diantar ke 2 tempat sekaligus, yaitu 1 paket diantar ke rumah Sasta dan 1 paket lagi diantar ke Nada Record. Sasta menerima paket bunga mawar merah di rumahnya. Di kartu tertulis kira2 seperti ini “kalau ada orang yang mencintaimu, aku mencintaimu 100 kali lebih besar, dari penggemarmu di remang senja” (Remang Senja? Apaan tuh? Kayak nama kereta api… maksudnya… gw baru denger ada istilah remang senja nih… ). Awalnya Sasta senang mendapat paket itu dan bertanya-tanya siapa penggemar rahasia yang mengirim bunga2 itu. Tidak lama kemudian Sasta menerima telpon dari Nada Record yang mengabarkan bahwa Sasta mendapat kiriman paket bunga mawar merah dengan isi kartu yang sama persis dengan yang Sasta terima sekarang. Pagi hari ketika Sasta membuka pintu, Sasta menemukan begitu banyak boneka bertebaran di teras rumahnya, kali ini tidak ada pesan. Sasta dan Katerine keheranan. Malamnya Sasta menerima paket lagi, kali ini isinya baju2 yang tembus pandang. Katerine yang menemukannya di depan pintu. Pengirimnya dari orang yang sama dengan yang memberikan bunga mawar. Katerine melihat keanehan dengan kiriman2 itu dan meminta Sasta untuk hati-hati dengan penggemar yang satu ini. (Sampai disini gw mikir… Wah, ada karakter baru nih. Gawat!! Dulu gw sempet komentar soal nambahin karakter cewek baru buat Jonah biar tambah ngejelimet… eh yang muncul malah karakter cowok untuk Sasta… tapi tunggu dulu… jangan2x dia itu psychopath?! Hiii takut!!)

Di tempat lain… cowok yang membeli bunga mawar merah itu sedang duduk sendirian di rumahnya. Cowok itu lagi melihat photo-photo Sasta dalam berbagai pose koleksinya. Dia berbicara kpd photo2 itu… ‘Akan tiba waktunya kamu menjadi milikku, penggemarmu, di remang senja’. (Nah lho… jangan2x bener psychopath!? Tapi belum pasti yaa… ini cuma dugaan doank)

Kiriman2 paket itu ternyata tidak berhenti sampai disitu. Suatu malam, ketika Sasta dan Katerine baru pulang, mereka berdua kaget menemukan teras rumah mereka sudah penuh dengan lilin2 yang dinyalakan membentuk hati (love). Sasta mulai takut. Dan Sasta bilang kalo begini terus ia bisa gi-la. Mereka juga menemukan sebuah kartu yang isinya kira2x seperti ini “Bersama cahaya cintaku, kamu tidak akan tersesat untuk datang kepadaku, dari penggemarmu, di remang senja.”

Aldo masih mengikuti Damar. Ia mengintai rumah Damar dan mengambil gambar semua kegiatan Damar di rumah itu sendiri. Aldo terpaksa melakukannya sendiri karena photographer yang dulu ia sewa takut untuk melakukannya lagi. Aldo cukup puas dengan hasil jepretannya. Aldo tetap pada tekadnya untuk balas dendam kpd Damar.

Jonah membeli cincin di toko emas. Ia juga membeli sepasang merpati dari seorang bocah penjual burung merpati yang sudah dilatih. Jonah lalu mengatur sebuah rencana dengan anak tadi. Di sebuah sudut taman, Jonah meminta anak itu membawa merpati jantan, sementara Jonah akan memegang yang betina. Jonah juga meminta anak itu untuk melepaskan burung merpatinya, jika Jonah memberikan kode padanya nanti. Anak itu menyanggupinya dan pergi stand by di tempatnya. Jonah meletakkan merpati yang dipegangnya di bangku yang ada disitu. Kemudian Jonah pergi.

Tidak lama kemudian Jonah kembali bersama Airin. Sebelumnya Jonah udah ngajak Airin muter-muter, sampai2 Airin bingung sebenarnya Jonah mau mengajaknya kemana. Alasanya Jonah agak aneh, Jonah bilang ia kesini mau cari tempat untuk duduk, tapi penuh terus. Begitu sampai di bangku yang ada burung merpatinya, Jonah ngajak Airin duduk. Kedengarannya aneh memang, sehingga Airin bilang “Oh jadi kamu itu mau duduk.” Jonah duduk di bangku dan Airin duduk disampingnya. Jonah mengatakan kepada Airin bahwa ia mau duduk karena mau mengatakan sesuatu. Airin melihat burung merpati di pojok bangku. Airin tertarik dan mau memegangnya. Kemudian Jonah mengambil burung merpati itu, dan mulai mengepakkan sayap burung merpati itu. Tidak lama kemudian, burung merpati yang jantan terbang menghampiri merpati yang ada di tangan Jonah. Jonah lalu menangkap burung merpati jantan tersebut dan memberikannya pada Airin. Ternyata… surprise surprise… di kalung burung merpati jantan itu ada sebuah cincin… Airin kaget!

Jonah melamar Airin. Jonah mengatakan kepada Airin bahwa cintanya sudah lama mengembara bebas, dan ia sudah lelah mengepakkan sayapnya tanpa ada tujuan, ia ingin suatu saat cintanya hinggap untuk selamanya, dan ia mau cintanya hinggap pada Airin, walaupun hanya di sudut kecil, yang penting cintanya itu bisa hinggap hanya untuk sementara, dan sekarang ia akan memberikan cinta itu pada Airin. Jonah lalu mau memberikan cincin itu kepada Airin. Tapi Airin minta Jonah jangan melakukan itu karena ia merasa nggak pantas untuk Jonah. Airin lalu mengingatkan Jonah bahwa umurnya sudah tidak panjang lagi, kalaupun ia bisa bertahan hidup, keadaannya nggak mungkin seperti sekarang, mungkin ia akan lupa atau buta atau rambutnya rontok. Airin sudah meneteskan air mata. Airin lalu menambahkan bahwa ia memang ingin hidup bahagia di sisa hidupnya, tapi ia tidak mau Jonah bertanggung jawab sampai harus menikahinya. Jonah meyakinkan Airin bahwa ia tidak pernah mempedulikan semua itu. Yang pasti Jonah ingin Airin sembuh. Tapi jika memang harus terjadi seperti yang Airin bilang, semua itu nggak masalah baginya. Jonah menambahkan lagi … bahwa yang bisa membuatnya bahagia dan tersenyum hanya Airin. Jonah sudah meneteskan airmata. Jonah lalu memberikan cincin itu ke tangan Airin. Airin mau mengucapkan sesuatu tapi Jonah cepat2 bilang bahwa Airin tidak harus menjawab sekarang. Ia akan menunggu… sampai kapan pun.

Di rumah, Airin sedang melihat-lihat cincin yang diberikan Jonah. Dalam hatinya ia berpikir bahwa ia memang telah memutuskan untuk membahagiakan Jonah dalam sisa hidupnya, tapi kenapa ia masih ragu untuk menerima lamaran Jonah. Pas Airin lagi nimbang2x, Katerine datang dari dalam dan melihat Airin sedang memegang cincin. Katerine langsung menebak bahwa cincin itu pasti dari Jonah. Airin mengiyakan. “Jonah ngelamar lo?” itu kata yang keluar dari Katerine. Dengan excited Katerine minta Airin untuk cerita. Airin bilang bahwa ia sendiri belum tahu mau jawab apa pada Jonah. Katerine langsung mengira bahwa Airin belum punya jawaban karena Airin tahu bahwa ia sakit dan hidupnya nggak panjang lagi. Katerine merasa bahwa Jonah nggak akan peduli dengan semua itu. Airin membenarkan bahwa itu adalah salah satu sebab, tapi ada satu beban lagi yang membuatnya ragu. Katerine menebak bahwa beban yang Airin maksud itu adalah Levi.

Saat sendirian… Airin memikirkan dan mengingat kembali saat Levi melamarnya dulu. Setelah itu pikiran dan ingatannya berganti ke saat-saat Jonah melamarnya. Airin bingung. Airin bertanya pada dirinya sendiri apakah ia masih mencintai Levi. Airin mulai ragu. Lalu Airin meyakinkan dirinya lagi bahwa Levi adalah masa lalunya.

Tea sedang berbicara ditelpon. Claudia ada bersamanya. Biaya tour show 12 kota Sasta ternyata separuhnya dibiayai oleh Tea dan Tea tidak ingin Sasta tahu soal itu. Sasta sedang latihan di Nada Record. Tea menyaksikan Sasta yang lagi latihan. Sambil menonton Sasta latihan, dalam hatinya Tea berpikir bahwa Sasta pasti bahagia dengan tour 12 kotanya. Dan Tea akan selalu berusaha menjadikan Sasta penyanyi terkenal, karena menjadi hidup Sasta adalah menyanyi sampai2 Sasta rela meninggalkan Jonah untuk itu. Terpaksa ia harus melarang Sasta berhubungan dengan Jonah, krn ia dan mamanya Jonah menikahi orang yang sama.

Andre dkk sedang ngumpul di tempat biasa. Renata datang menyapa mereka dan menyapa Andre tentunya. Andre so pasti nggak senang dgn kedatangan Renata. Andre mengajak teman2 nya utk latihan, mungkin tujuannya untuk menghindar dari Renata. Tapi Renata mau ikut latihan. Mereka tidak bisa menolak dan Andre tidak bicara apa-apa. Renata pun ikut dengan mereka. Selesai latihan dan saat Renata sudah tidak ada. Salah satu teman Andre komplain ke Andre mengapa Andre selalu terkesan menjauhi Renata. Yang lainnya bilang apa Andre nggak takut kalo nantinya Renata ngadu ke kakaknya. Tapi Andre dengan percaya diri yang tinggi mengatakan mengapa harus takut. Mereka itu sudah masuk ke dunia entertainment dan harus bekerja keras. Oleh sebab itu ia nggak punya waktu untuk pacaran apalagi ngurusin cewek kayak Renata.

Katerine dan Airin sedang di meja makan di rumah mereka. Katerine lagi bikin minuman/ syrup. Katerine nanya ke Airin apa Airin sudah ngasih tahu Sasta soal lamaran Jonah. Airin sekarang ini masih belum tahu harus ngomong apa ama Jonah, bagaimana dia mau bilang Sasta. Airin masih bingung apakah dia itu salah, karena ia tahu Sasta itu sangat mencintai Jonah. Menurut Katerine Sasta nggak akan marah kalau dia tahu, karena Sasta sendiri yang minta Jonah untuk menemani Airin selamanya dan Sasta juga udah merelakan perasaannya thd Jonah. Airin jadi merasa bahwa ia menjadi beban semua orang dan jangan2x Jonah melamarnya cuma karena kasihan. Tapi Katerine bilang agar Airin jangan bicara seperti itu lagi, karena semuanya sayang pada Airin.

Airin selesai mengajar dan sedang dalam perjalanan pulang. Ia membawa alat2x melukisnya di tangannya. Lumayan berat kelihatannya. Jonah datang dan memberikan Airin satu buket bunga yang indah. Airin kaget dan bilang kalo Jonah tidak perlu melakukan ini. Tapi Jonah bilang bhw ia cuma kangen dengan Airin. Karena kedua tangan Airin memegang alat2 melukis, Airin jadi nggak bisa langsung ngambil bunganya. Jadi Jonah mengambil dulu alat tsb dari tangan Airin dan membawakannya utk Airin. Setelah tangan Airin bebas, Airin baru menerima bunga itu dari tangan Jonah. Sambil jalan Jonah mengingatkan apa Airin sudah minum obat. Airin jawab sudah. Jonah melihat Airin belum memakai cincinya. Jonah lalu bilang “Aku belum lihat cincin di jari manis kamu...” BERSAMBUNG


Sinopsis Cincin Episode 65

Saat Airin memegang bunga pemberian Jonah, Jonah melihat bahwa Airin belum mengenakan cincin pemberiannya. Jonah mengatakan kpd Airin bhw ia belum melihat cincinnya di jari manis Airin. Airin tersentak dengan perkataan Jonah dan belum siap dengan jawabannya. Jadi Airin hanya gelagapan mencoba mencari-cari jawaban. Melihat Airin yang belum siap dengan jawabannya, Jonah langsung meralat pertanyaannya tadi bahwa ia hanya becanda. Airin sedang berpikir apakah ia harus menerima lamaran Jonah, krn Jonah sudah begitu baik padanya, sehingga membuat Airin terdiam sebentar. Jonah mengira Airin masih memikirkan pertanyaannya tadi, sehingga Jonah meyakinkan Airin lagi bahwa Ia tadi hanya becanda. Jonah mengatakannya sambil mengelus kepala Airin.

Aldo menyerahkan photo-photo hasil jepretannya tentang kegiatan Damar kepada polisi. Polisi sangat berterima kasih atas bantuan Aldo tsb, krn polisi photo2 tsb bisa menjadi bukti2 kuat untuk menangkap gembong VCD ba-jak-an yang sudah lama mereka cari-cari.

Di kantor Levi… Dian sedang membereskan dan merapikan meja Levi. Secara tidak sengaja Dian menemukan sketsa gambar wajah Levi yang digambar oleh Airin. Dian memegang gambar tsb dan memandanginya. Saat sedang memandangi gambar tsb, Levi masuk ke ruangannya dan melihat Dian sedang memegang sketsa gambar tsb. Reaksi Levi pertama kali adalah marah. Levi memarahi Dian karena telah mengutak-atik sketsa gambar tsb dan Levi memperingatkan Dian agar Dian jangan pernah menyentuh sketsa gambar itu lagi. Dian kaget karena tidak menyangka Levi akan semarah itu. Dian hanya bisa bilang iya ke Levi. Lalu Levi menyuruh Dian keluar dengan agak kasar. Dian keluar dr ruangan Levi. Di pintu Dian sempat berhenti sebentar dan melihat ke Levi lagi yang sudah duduk di mejanya. Dalam hatinya Dian berpikir bahwa sekeras apapun usahanya ia tidak akan bisa menggantikan posisi Airin di hati Levi.

Aldo berkunjung ke makam Tara. Di depan makam Tara, Aldo menceritakan bahwa sebentar lagi keadilan akan ditegakkan. Damar akan mendapatkan balasan yang setimpal. Damar lah penyebab kekacauan dalam keluarganya, shg Tara sampai pergi meninggalkannya. Aldo juga sangat menyesal karena ia telah membunuh Erick. Aldo memutuskan bahwa ia tidak akan menangis lagi. Ia akan mulai merelakan kepergian Tara. Tapi ia juga sangat merindukan Tara.

Di rumah Risdo… Tara akan menyiapkan makanan di meja makan. Tapi tiba-tiba kepalanya sakit. Karena menahan sakit, Tara tidak memperhatikan bahwa mangkuk yang dipegangnya itu belum sampai di atas meja dan terlepas dari tangannya. Tak dapat dihindari mangkuk tsb jatuh ke lantai dan isinya berserakan. Tara berteriak karena kaget. Risdo mendengar teriakan Tara dari dalam dan segera menghampiri Tara. Tara mau mengambil mangkuk yang jatuh tsb, tapi tangannya malah terkena pecahan kaca. Tara teriak kesakitan. Risdo cepat2 mengambil kapas dan mengobati luka di jari Tara. Saat Risdo sedang menempel kapas dan plester di jari Tara, sebuah bayangan tentang masa lalu Tara melintas di kepalanya. (Bayangan saat Jonah melakukan hal yg sama dgn Risdo saat ini, yaitu merawat luka di jarinya) Risdo selesai mengobati Tara. Tara bingung dgn bayangan2 yang melintas di pikirannya… siapa mereka sebenarnya. Keyakinan tentang siapa dirinya goyah lagi. Tara masih berpikir siapa dirinya sebenarnya…

Dian menjenguk ayahnya di penjara. Ayahnya melihat gelagat Dian yang agak aneh hari itu. Ayah Dian menebak bahwa Dian sedang jatuh cinta dengan pak Levi, orang yang dulu Dian pernah ceritakan. Tapi Dian mengelak krn kejadian sebenarnya adalah sebaliknya bahwa Dian lagi patah hati. Karena pak Levi itu masih mencintai mantan kekasihnya, sementara ia sangat mencintai Levi. Ayah Dian menasehatkan Dian bahwa mencintai itu tidak selalu harus memiliki. Ayah Dian juga mencontohkan dirinya yang tidak bisa memiliki mamanya Dian krn dipisahkan maut. Dian bisa menunjukkan rasa cintanya dengan cara lain, misalnya dengan menjadi rekan kerja atau sahabat. Tapi yang penting Dian itu harus tegar.

Si Remang Senja masih melanjutkan aksinya sebagai penggemar rahasia Sasta. Dia mengirim bunga yang banyak sekali ke rumah Sasta, berpaket-paket karangan bunga dengan berbagai jenis bunga dikirimnya ke rumah Sasta. Kiriman bunga yang banyak itu tidak membuat Sasta senang, tapi ia malah kelihatan cemas dengan perlakuan yang sangat istimewa itu. Katerine heran melihat bunga segitu banyak. Pesan dalam kartu tertulis “Aku selalu mendukung kamu, meski kamu tidak mengetahui keberadaanku”, hanya untuk kali ini tidak ada nama pengirimnya. Sasta menduga bahwa bunga2 itu pasti dari orang yang sama yang telah memberikannya bunga beberapa waktu yang lalu, padahal bunga2 yang kemarin belum sempat ia buang.

Andre bersama dengan kelopok band nya keluar ke suatu tempat. Mereka berempat sedang menuruni tangga ketika Renata mengejar dan memanggil-manggil Andre dari arah dimana Andre keluar tadi. Andre pura2 tidak mendengar dan terus saja jalan. Tapi Renata nggak menyerah dan terus memanggil Andre sampai akhirnya Andre berhenti. Renata tahu dari kakaknya bahwa sekarang Andre sedang tidak ada jadwal promosi, jadi Renata mau mengajak Andre untuk menemaninya melukis. Tapi tanggapan Andre tidak seperti yang Renata harapkan, Andre sudah pasti menolak untuk pergi bersama Renata karena ia memang tidak mau pergi bersama Renata. Dengan kasar Andre meminta Renata agar tidak selalu dekat ama dia terus. Renata terdiam. Dari wajahnya terlihat bahwa Renata kesal dengan jawaban Andre. Tapi Renata tidak mengatakan apa-apa. Renata kembali menaiki tangga dan berlalu dari hadapan Andre. Teman2 Andre yang menyaksikan Andre mengasari Renata seperti itu tidak setuju dengan sikap Andre. Tapi Andre tidak menggubris protes teman2nya sama sekali dan meneruskan langkahnya.

Airin sedang duduk melukis di suatu tempat terbuka. Ia sedang melukis wajah Levi. Pikirannya sedang melayang memikirkan Levi… bagaimana jika suatu hari nanti ia nggak bisa melihat dan mengingat wajah Levi lagi. Tiba-tiba perhatian Airin beralih ke dua orang anak kecil laki-laki dan perempuan yang sedang bermain di dekat situ. Si anak laki2 sedang melamar si anak perempuan dengan cincin mainan. Si anak perempuan memakai mahkota yang terbuat dari daun. Oh ternyata mereka sedang main pengantin2-an. Si anak perempuan tidak mau menerima cincin yang diberikan padanya dengan alasan cincin itu bukan dari berlian. Tapi si anak laki2 berjanji kalau suatu hari nanti jika ia sudah bekerja ia akan membelikan cincin berlian untuk si anak perempuan. Airin tersenyum melihatnya. Saat itu Airin teringat dengan cincinnya. Airin mengambil kotak merah berbetuk hati dari dalam tas nya. Airin membuka kotak itu dan mengeluarkan cincinnya. Sambil memandangi cincin itu, Airin mengingat kembali saat Jonah memberikan cincin itu padanya… Jonah yang memberikan cintanya pada Airin. Airin lalu berpikir dan seolah sedang berkata pada Levi… apakah ia harus menerima lamaran Jonah…

Levi baru saja berjalan keluar dari kantornya. Dian mengejar dan memanggil Levi. Dian menanyakan apakah Levi sudah mau pulang. Levi mengiyakan. Sebelum Dian ngomong lagi, Levi langsung bilang bahwa bukannya Ia mau kasar, tapi sekarang ia lagi nggak ingin diganggu. Dian mengerti. Dian hanya mau minta maaf karena ia telah memaksa perasaannya kepada Levi. Dan ia juga sadar bahwa cinta itu tidak harus memiliki. Dian lalu menawarkan persahabatan kepada Levi. Tapi karena Levi diam saja, Dian mengira Levi tidak suka dengan tawarannya tersebut. Dian akhirnya terus nyerocos nggak berhenti bicara… bahwa ia akan jaga jarak dengan Levi… dan jauh2x dari Levi… bahkan Dian mengusulkan untuk memasang papan di mejanya agar Levi tidak perlu melihat mukanya… shg Levi tidak akan terganggu dengan kehadirannya. Levi tersenyum mendengar ocehan Dian yang nggak berhenti-henti bahkan untuk tarik napas sekalipun. Levi lah yang menghentikan Dian bicara dengan mengatakan agar Dian tenang. Levi lalu mengajak Dian pulang bareng. Dan Levi juga bilang bahwa Dian nggak perlu masang papan di meja segala. (Yaa.. Levi. Dian kan udah mau jaga jarak… kok malah dikasih harapan lagi? Kalo Dian salah sangka gimana dong?)

Airin pulang ke rumahnya dalam keadaan sakit. Airin memegang kepalanya menahan sakit. Sasta dan Katerine kaget melihat Airin pulang dalam keadaan sakit. Kat membantu Airin berbaring di sofa. Sasta yang khawatir melihat kondisi Airin langsung menelpon Jonah yang sedang ada dalam perjalanan di mobilnya. Sasta mengabarkan kpd Jonah bahwa penyakit Airin kambuh lagi. Jonah meminta Sasta untuk tenang dan berjanji akan segera datang.

Jonah sudah tiba di rumah Airin. Katerine meminta Jonah untuk segera membawa Airin ke kamar. Jonah membawa Airin ke kamarnya. Jonah merawat Airin seperti biasanya dan menjaga Airin. Setelah Airin tertidur, Jonah menunggui dan menjaga Airin di depan kamar Airin, duduk di bangku. Jonah melihat sketsa gambar yang dibuat Airin yang terpajang di meja. Sambil melihat sketsa gambar tsb, Jonah berkata dalam hatinya bahwa sudah sekian lama, tapi hanya wajah Levi yang selalu Airin lukis. Jonah sedih. Jonah meletakkan kembali sketsa gambar Levi tsb ke tempatnya.

Karena menunggui Airin Jonah sampai tertidur di kursi di meja makan. Pagi harinya Airin terbangun dan melihat Jonah tertidur kelelahan di bangku di depan kamarnya. Airin menghampiri Jonah yang tertidur pulas. Airin megelus rambut dan pipi Jonah sambil berkata dlm hatinya bahwa ini bukan pertama kalinya ia melihat Jonah tertidur kelelahan karena menjaganya. Jonah yang selalu menampung penderitaannya… yang berbagi sakit dengannya… yang selalu berusaha untuk membuatnya tersenyum. Airin tidak membangunkan Jonah.

Airin membuatkan sarapan untuk Jonah dan meletakkan sarapan itu di meja yang ada disamping Jonah. Jonah terbangun mendengar suara piring dan cangkir yang diletakkan Airin di meja. Jonah kaget melihat Airin sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuknya. Jonah langsung khawatir dan meminta Airin jangan melakukannya karena Airin sedang sakit. Tapi Airin tetap mau melakukannya dan meminta Jonah untuk duduk tenang. Jonah malah tambah khawatir dan dia nggak mau jadi ngerepotin Airin krn Airin masih lemas. Jonah mau mengambil alih cangkir dan piring2 itu dari tangan Airin dan ingin megurus semuanya sendiri. Tanpa sengaja mata Jonah tertuju ke jari Airin dan melihat Airin memakai cincin pemberiannya di jari manisnya. Jonah kaget dan melihat ke Airin dengan ekspresi wajah yang penuh tanya kpd Airin seolah nggak percaya dengan apa yang dilihatnya. Airin menyadarinya dan berkata kepada Jonah bahwa ia mengira Jonah tidak akan sadar bahwa ia sudah memakai cincin itu. Jonah tambah kaget dan berkata “Itu berarti…”. Airin menjawab Jonah dengan pertanyaan apakah tawaran lamaran Jonah waktu itu masih berlaku. Jonah tersenyum menggenggam tangan Airin dan meneteskan air mata bahagia mendengarnya…

(Whuaa… gw terharu banget dengan scene ini. Nggak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Gw seneng ngeliat Jonah happy tapi sekaligus sedih… krn mungkin perasaan bahagia Jonah itu nggak akan berlangsung lama hiks hiks…kok gw tiba2 jadi inget dgn Winter Sonata ya… Aduh Jonah ganteng banget pake kemeja biru muda!)

Di kamarnya Airin memandangi cincin yang sudah terpasang di jari manisnya. Airin sedang bicara kpd dirinya sendiri bahwa akhirnya ia akan menikah. Ia tidak menyangka bahwa dlm hidupnya yang singkat ini ia akan sempat melewati sebuah pernikahan.. tapi mengapa hatinya masih bertanya-tanya apakah ia telah mengambil keputusan yang benar…

Di tempat parkir saat Tea akan memasuki mobilnya, Sasta sedang bicara dengan Tea. Sasta menanyakan Tea seolah nggak percaya karena ia akan melakukan Tour Show di 12 kota. Apakah Tea serius dengan tour show 12 kotanya. Tea meyakinkan Sasta bahwa tentu saja ia serius dan proposalnya sudah ada ditangannya sambil menunjukkannya kepada Sasta. Sasta senang mendengar rencana tour 12 kota nya jadi dilaksanakan. Tea menambahkan bahwa ini baru langkah awal karena ke depannya Sasta bakal lebih sukses lagi. Tea lalu meminta Sasta untuk siap-siap karena dalam beberapa hari lagi mereka akan berangkat. Wajah Sasta yang riang gembira langsung berubah cemas mendengar bahwa ia harus berangkat beberapa hari lagi. Sasta meminta waktu dari Tea untuk memutuskannya. Tea jadi heran kenapa tiba2 Sasta minta waktu padahal sebelumnya Sasta sangat bersemangat dengan semua itu. Sasta berjanji bahwa ia akan segera memberi kabar kepda Tea dalam beberapa hari ini. Sasta pamit untuk pulang pada Tea.

Airin baru pulang dan sedang membuka pagar rumahnya. Dalam hatinya ia sedang berpikir bahwa ia harus memberitahu Sasta tentang keputusannya menerima Jonah. Tapi Airin masih bingung harus dengan cara apa ia memberitahu Sasta… apakah Sasta bisa menerima keputusannya…

Di dalam Sasta sedang curhat dengan Katerine tentang tour show 12 kotanya. Sasta ragu untuk pergi karena ia khawatir dengan kondisinya Airin. Katerine mengatakan pada Sasta bahwa ini adalah kesempatan besar dan akan menjadi awal yang baik untuk karir Sasta. Airin sudah masuk ke dalam. Ia mendengarkan percakapan Sasta dan Katerine. Sasta dan Katerine tidak menyadari kehadiran Airin. Sasta mengatakan pada Katerine bahwa kak Airin memang kelihatan tegar di depan mereka, tapi sebenarnya kakaknya itu juga sangat lemah dan takut. Dan menurut Sasta Airin sangat membutuhkan teman saat ini. Sasta memutuskan untuk tidak pergi. Sasta ingin menemani Airin. Airin yang sudah mendengarkan percakapan mereka dari tadi langsung menyelak bicara … bahwa Sasta harus pergi ke tour 12 kotanya… dan Airin akan marah kalau Sasta tidak pergi. Tapi Sasta bersikeras tetap tidak mau pergi krn ia mau menemani Airin. Tapi Airin membujuk Sasta bahwa ia akan bahagia jika Sasta senang krn menjadi penyanyi itu adalah impian Sasta sejak kecil. Dan jika Sasta tidak ingin melihatnya sedih, maka Sasta jangan mengecewakannya. Sasta akhirnya setuju untuk pergi.

Jonah dan Airin sedang berada di café. Jonah heran mengetahui Airin belum memberitahu Sasta soal pertunangan mereka. Airin bilang bahwa ia belum sanggup mengatakannya pada Sasta karena ia sangat tahu tentang perasaan Sasta thd Jonah. Jonah bangkit dari tempat duduknya dan ingin pergi. Airin langsung tanya Jonah mau kemana. Jonah mengatakan bahwa jika Airin nggak berani mengatakan pada Sasta, maka ia yang akan mengatakannya pada Sasta. Tapi Airin buru2 memegang lengan Jonah dan mencegah Jonah untuk melakukannya. Airin khawatir Sasta akan marah kalau bukan ia sendiri yang mengatakannya. Airin meminta Jonah untuk bersabar dan Airin berjanji bahwa ia akan segera bilang ke Sasta mengenai rencana mereka. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya pada Sasta. Jonah mengatakan pada Airin bahwa ia bukannya nggak sabar, ia hanya bahagia dengan rencana pertunangan mereka, tapi ia takut Airin akan berubah pikiran. Airin lalu meyakinkan Jonah bahwa ia sudah membuat pilihan dan ia sudah memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan Jonah dan ia tidak akan mengubah keputusannya…

Tea sedang curhat kepada Claudia bahwa ia tidak akan sanggup menceritakan rahasia ini bocor. Tea takut jika Sasta sampai tahu rahasia itu, Sasta akan sedih dan meninggalkannya. Tea belum siap untuk itu. Claudia berusaha meyakinkan Tea dengan mengatakan bahwa mungkin Sasta sudah tidak akan marah jika ia tahu karena Tea sudah sangat dekat dgn Sasta. Tapi Tea masih belum yakin dan belum sanggup untuk menceritakan pada Sasta bahwa ia telah menelantarkan Sasta di panti Asuhan. Claudia akhirnya menyarankan agar Tea menggunakan kesempatan yang ada, yaitu menemani Sasta tour ke luar kota agar Tea bisa jadi lebih dekat dengan Sasta.

Airin sedang duduk melukis di halaman rumahnya. Jonah datang menghampiri Airin. Jonah berlutut di hadapan Airin dan bertanya kepada Airin “Kamu pilih mawar atau bunga Lily?” Airin bingung dengan pertanyaan Jonah dan bertanya balik maksud dari pertanyaan Jonah. Jonah lalu menjelaskan bahwa tadi ia sempat ke tempat dekorasi dan ia bingung mau pilih yang mana untuk dekorasinya… bunga mawar atau bunga lily. Airin memilih bunga mawar karena menurutnya bunga mawar itu lebih romantis. Lalu Jonah dengan tersenyum bilang ke Airin… jika Airin yang jadi pengantinnya semuanya pasti akan kelihatan bagus. Airin jadi tersanjung mendengarnya dan Airin tersenyum…

Airin dan Jonah mulai merencanakan persiapan pernikahan mereka. Mereka bersama-sama melihat majalah-majalah… memilih baju pengantin… dekorasi… memilih undangan pernikahan. Mereka berdua kelihatan menikmati dan begitu mesra… menyiapkan semuanya bersama…

Disebuah mall… Jonah baru saja keluar dari toko perhiasan sambil tersenyum memegang kotak cincin berwarna merah di tangannya. Jonah kelihatan bahagia. Sementara itu dari arah samping terlihat Levi sedang berjalan ke arah Jonah. Levi sedang sibuk dengan bawaannya sehingga tidak melihat jalan. Tanpa sengaja Levi menabrak Jonah yang baru saja keluar dari toko perhiasan tsb. Levi kaget ternyata orang yang ditabraknya adalah Jonah, demikian juga sebaliknya dgn Jonah. Kotak Cincin yang dipegang Jonah terjatuh ke lantai. Levi yang juga sibuk mengangkat keranjang2 bawaannya di lantai melihat kotak perhiasan berwarna merah di lantai. Levi mengambilnya dan memberikannya pada Jonah “Punya kamu Jo!”. Jonah menerimanya. Pertemuan itu terasa sangat canggung.dan kikuk. Baik Jonah atau Levi tidak saling mengatakan apa-apa. Hanya Levi saja yang sempat menyebut nama Jonah karena kaget bahwa orang ditabraknya adalah Jonah. Suasana canggung itu tidak juga pecah. Levi akhirnya pergi meninggalkan Jonah yang masih berdiri disitu dengan tanda tanya dibenaknya. Sementara Jonah sedang memikirkan dan menimbang2 sesuatu. Baru beberapa langkah Levi berjalan, Jonah memanggilnya. Akhirnya Jonah memutuskan untuk mengatakan kepada Levi bahwa ia akan segera menikah… Levi langsung kaget bagaikan disambar petir di siang bolong… Jonah melanjutkan lagi… ia akan segera menikah dengan Airin… BERSAMBUNG


Sinopsis Cincin Episode 66

Secara nggak sengaja Levi menabrak seseorang saat sedang berjalan terburu-buru. Ternyata orang yang ditabrak Levi adalah Jonah yang baru saja keluar dari toko perhiasan. Kotak perhiasan kecil berwarna merah yang dipegang Jonah terjatuh. Levi memungut kotak tsb dan memberikannya pada Jonah “Punya kamu Jo”. Jonah menjawab “Ya”. Pertemuan yang canggung itu sepertinya tidak akan berlangsung lama krn Levi segera beranjak meninggalkan Jonah. Baru beberapa langkah Levi berjalan, Jonah memanggil Levi. Jonah mengatakan pada Levi bahwa sepertinya ia harus bilang pada Levi bahwa ia akan segera menikah… ia akan menikah dengan Airin. Levi kaget dan diam cukup lama. Tapi Levi berusaha untuk tetap cool di hadapan Jonah dengan mengatakan “Oh begitu ya”. Jonah melanjutkan lagi bahwa mungkin akan sulit bagi Levi untuk menerima itu krn Levi masih sangat mencintai Airin, tapi itulah kenyataan yang sebenarnya. Dan Levi tidak perlu menyesal telah memberikan Airin padanya karena ia tidak akan membuat Airin menderita seperti yang telah Levi lakukan pada Airin. Sekarang balik Jonah yang meninggalkan Levi yang masih berdiri di tempatnya.

Levi pulang ke rumah. Wajahnya kelihatan sedih dan murung. Renata sedang melukis di teras rumahnya, dan Renata melihat kakaknya pulang dalam keadaan murung. Renata langsung menanyakan ada apa dengan kakaknya. Renata menebak bahwa pasti sesuatu terjadi pada Airin krn hanya Airin yang bisa membuat Levi murung. Levi menarik napas dan mengelak bahwa tidak terjadi apa-apa. Itu bukan sesuatu yang penting. Renata tidak memaksa Levi untuk cerita padanya. Levi masuk ke dalam. Tapi sebelum masuk Levi berpesan kepada Renata bahwa jika Renata mencintai seseorang dengan sungguh2, raih orang itu semampu dan dengan sekuat tenaga cintanya, dan jangan pernah lepaskan, dan jangan pernah berada pada situasi dimana ia tidak dapat melakukan apa2x untuk orang yang ia sayangi, jangan sampai menyesal.

Damar akhirnya ditangkap polisi di depan rumahnya. Damar mencoba mengelak dengan mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Tapi polisi tetap menangkapnya.

Katerine sedang menanyakan Sasta apakah Sasta yakin bahwa ia tidak perlu ikut menemani Sasta tour. Sasta yakin, lagipula Tea akan menemaninya nanti. Dan Sasta meminta Katerine untuk menjaga kak Airin nya. Airin muncul di pintu kamar. Airin bermaksud untuk membicarakan tentang rencana pernikahannya dengan Jonah kepada Sasta. Tapi saat Airin mau mengatakannya… Airin ragu… Sasta masih menunggu… akhirnya Airin tidak jadi mengatakannya. Airin malah bilang ke Sasta agar Sasta hati2 di jalan. Sasta mengiyakan dan berpesan agar Airin jangan lupa minum obat.

Damar dibawa ke kantor polisi. Ia tetap ngotot bilang ke polisi bahwa ia tidak bersalah. Damar menanyakan polisi apa buktinya kalo ia bersalah. Saat itu Aldo datang dan memberikan bukti2 berupa photo-photo kegiatan Damar kepada polisi. Damar kaget karena ternyata Aldo yang telah menjebaknya. Damar sangat marah kepada Aldo karena telah menjebaknya. Tapi Damar tidak dapat berbuat apa-apa. Aldo lalu mengatakan kepada Damar bahwa Damar akan segera mendapat balasan yang setimpal. Setelah mengatakan itu, Aldo pergi meninggalkan Damar yang sangat kesal dengan apa yang dilakukan Aldo padanya. Damar bertekad bahwa suatu saat ia akan balas dendam pada Aldo.

Levi melamun lagi dalam rapat. Dion yang sedang mengajukan usulan kepada Levi tentang penyanyi wanita yang akan mereka tampilkan di albumnya Andre… tidak didengarkan oleh Levi. Saat Dion menanyakan apa keputusan Levi, Levi hanya diam saja. Dion, Danny dan Dian heran melihat Levi tidak memberikan tanggapan apapun. Dion sampai harus memegang tangan Levi untuk membuat Levi tersadar dari lamunannya. Levi pun tersadar dan minta agar Dion mengulang usulannya. Dion lalu mengulang penjelasannya dan meminta Levi untuk memilih antara Laurine atau Riana yang akan ditampilkan dalam album Andre nanti. Levi berpikir sebentar, lalu Levi dengan yakin menjawab… Airin! Tentu saja jawaban Levi tsb membuat semua yang hadir.. yaitu Dian, Danny dan Dion bingung dan terheran-heran dibuatnya. Mereka bertiga saling pandang-pandangan satu dengan yang lain karena heran. Tapi mereka bertiga sama2 menunggu dan tidak langsung mengatakan kekeliruan itu kepada Levi. Sampai akhirnya Levi sadar sendiri dengan apa yang baru saja ia katakan. Levi langsung meralat bahwa ia pilih Laurine. Setelah itu Levi minta maaf untuk undur dari rapat karena ia harus melakukan sesuatu. Dion, Danny dan Dian hanya bisa memandang kepergian Levi sambil keheranan. Tak lama kemudian Dian juga permisi keluar.

Levi duduk di luar sendiri. Dian datang dan memberikan box makan siang kepada Levi. Levi menerimanya. Dian yang melihat Levi tidak langsung masuk ke dalam. Dian duduk dekat Levi dan menyarankan kpd Levi jika Levi punya masalah, adalah lebih baik jika kesedihan itu dibagi dengan orang lain meskipun hanya melalui kata-kata. Levi mengerti, tapi saat ini ia benar2 tidak dapat mengatakan apa2x. Levi akhirnya mengajak Dian masuk ke dalam karena jam makan siang sudah habis.

Sasta akhirnya mengetahui bahwa Airin sudah tunangan dengan Jonah. Secara nggak sengaja Sasta menemukan cincin Airin tsb tergeletak di tempat cucian piring. Cincin itu dilepas Airin saat ia mau mencuci piring, dan meninggalkan cincin itu disitu sebentar krn Katerine memanggilnya. Saat Sasta sedang cuci tangan, Sasta menemukan cincin itu tergeletak di pinggir. Sasta lagi berpikir cincin ini milik siapa saat Airin kembali untuk meneruskan cuciannya. Sasta lalu mengatakan pada Airin bahwa ia menemukan cincin ini disitu, tapi ia nggak tahu cincin ini punya siapa. Airin kaget melihat Sasta menemukan cincin itu. Sasta bertanya ke Airin apakah cincin itu punya Airin. Airin mengiyakan. Sasta memberikan cincin itu kpd Airin. Sasta penasaran dan bertanya kpd Airin dari siapa. Airin ragu mau mengatakannya… tapi akhirnya dengan sangat hati-hati Airin mengatakan bahwa cincin itu dari Jonah. Sasta bingung “Dari Jonah? Maksud kakak?!” Airin mencoba untuk menjelaskan lagi dengan hati-hati bahwa ia dan Jonah sudah tunangan… dan bulan depan mereka akan segera menikah. Sasta kaget sekali. Sasta sampai terdiam. Airin langsung khawatir dengan reaksi Sasta. Ia sangat khawatir Sasta akan marah setelah tahu bahwa ia dan Jonah akan segera menikah. Lalu Airin menanyakan apakah Sasta baik-baik saja, dan menjelaskan bahwa sebenarnya ia sudah mau mengatakannya, tapi ia masih mencari waktu yang tepat untuk itu. Sasta tidak memberikan jawaban dan berlalu dari hadapan Airin. Tinggal Airin yang sedih krn merasa bersalah…

Andre sedang menikmati popularitasnya. Para penggemarnya yang banyak itu menunggu di luar tempat show Andre. Mereka semua berebut mau masuk melalui pintu belakang untuk menemui idola mereka. Tapi Satpam melarang dan menyuruh mereka untuk lewat pintu depan. Karena tidak berhasil merayu satpam, para penggemar Andre itu akhirnya pergi dari situ. Renata juga ada di antara mereka. Setelah semua pergi, Renata mencoba untuk masuk tapi dicegah oleh satpam kalau tidak punya undangan. Renata mencoba meyakinkan Satpam bahwa ia itu adalah temannya Andre. Tapi Satpam tetap tidak mengijinkan Renata masuk. Renata bahkan menyuruh satpam untuk masuk dan memberitahu Andre bahwa Renata yang ingin menemuinya. Meskipun sudah berusaha meyakinkan satpam dengan cara itu, Renata tetap tidak berhasil. Akhirnya Renata menyerah. Dengan satpam Renata memang menyerah, tapi Renata tidak menyerah begitu saja untuk menemui Andre. Ia mencari akal untuk masuk. Renata akhirnya berhasil menyusup masuk melalui tangga darurat. Renata masuk ke ruangan Andre saat Andre sedang di rias. Andre tidak suka melihat Renata datang dan meminta Renata untuk tidak mengganggunya karena ia sekarang sedang sibuk. Andre menyuruh Renata untuk pulang. Tapi Renata tetap kekeuh untuk disitu menemani Andre dan melihat Andre manggung. Andre akhirnya nyuekin Renata dan pergi dari ruangannya untuk mengecek sound.

Airin curhat kepada Katerine sambil menangis soal Sasta yang sudah tahu ia akan menikah dengan Jonah. Airin menyalahkan dirinya karena telah menyakiti Sasta. Tapi Katerine bilang bahwa mengapa Airin selalu menyalahkan dirinya atas semua masalah terjadi.

Sasta sudah pulang dan Airin yang menyambutnya di depan pintu. Airin senang melihat Sasta pulang. Airin yang khawatir thd Sasta, mau minta maaf kepada Sasta. Airin baru mau menjelaskan sesuatu pada Sasta, tapi Sasta meminta ijin untuk ngomong duluan. Lalu Sasta memberikan sebuah bingkisan yang dari tadi ia sembunyikan di belakang tangannya. Airin mengambil bingkisan itu dari tangan Sasta dan bertanya “Apa ini, Sas?” Airin membukanya. Isinya adalah jepitan/ hiasan untuk rambut dengan ornamen bunga matahari. Sasta bilang bahwa itu adalah buatannya sendiri. Meskipun kurang begitu bagus, ia berharap Airin memakainya di hari pernikahan nanti. Airin terharu menerimanya dan air matanya sudah keluar. Sasta mengatakan lagi bahwa kalo memang Jonah yang tepat untuk Airin… dan yang bisa membahagiakan Airin… ia ikhlas… lagipula yang lebih membutuhkan Jonah itu adalah Airin bukan dia. Sasta lalu mengucapkan selamat kepada Airin. Lalu Airin memeluk Sasta. Air mata Sasta sudah tidak dapat ia bendung lagi. Sasta juga menangis sambil memeluk Airin.

Tea sedang senang karena akhirnya ia akan pergi tour show 12 kota dengan Sasta. Karena itu artinya ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan Sasta. Claudia yang bersamanya menganjurkan agar Tea menggunakan kesempatan itu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Sasta. Tea setuju dan ingin mencari waktu yang tepat untuk mengatakan itu pada Sasta. Tapi Tea masih belum yakin. Ia sangat khawatir Sasta akan marah kepadanya setelah tahu yang sebenarnya… bahwa ibunya telah meninggalkannya di panti asuhan.

Tara tidak sengaja mengetahui dari orang kampung bahwa istri Risdo yang sebenarnya sudah meninggal. Mendengar itu Tara langsung bertanya kepada Risdo mengenai kebenaran hal itu. Tapi Risdo mengelak dengan mengatakan bahwa jangan mempercayai omongan orang kampung. Tapi Sasta terus memaksa Risdo untuk menjelaskan siapa dirinya sebenarnya. Karena terdesak, Risdo akhirnya membentak Tara dengan suara keras bahwa Tara adalah istrinya dan ibu dari anak kesayangan mereka. Setelah itu Risdo pergi meninggalkan Tara untuk bekerja. Tara kaget dengan reaksi Risdo yang begitu keras atas pertanyaannya. Sehingga hal itu bukannya membuat Tara percaya dengan yang Risdo katakana, tapi malah membuat Tara semakin bertanya-tanya siapa dirinya sebenarnya. Tiba-tiba kepala Tara sakit lagi.

Levi sedang dalam perjalanan. Sambil menyetir mobilnya Levi memikirkan kenyataan bahwa Airin dan Jonah akan menikah. Levi berkata pada dirinya sendiri… apa hubungan semua itu dengannya… kenapa ia mesti heran mereka akan menikah… mereka berpacaran… dan cepat atau lambat mereka akan menikah… dan apa pedulinya. Levi berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia nggak peduli.

Sasta menunggu Jonah di tempat parkir. Saat Jonah turun dari mobilnya, Sasta langsung menyapa Jonah dengan mengatakan kapan Jonah memberitahunya secara langsung padanya. Jonah yang baru turun dari mobilnya kaget melihat Sasta disitu karena seharusnya Sasta berangkat tour. Sasta bilang ia mau menyelesaikan urusannya dengan Jonah dulu. Jonah bingung urusan apa. Jonah mengunci pintu mobilnya dulu. Setelah itu ia mengejar Sasta dan bertanya maksud Sasta dengan urusan. Sasta menegaskan soal rencana pernikan Jonah dengan kakaknya. Jonah kaget ternyata Sasta sudah tahu. Jonah sempat khawatir kalo Sasta akan marah. Tapi Sasta bilang bahwa Jonah nggak perlu takut, ia nggak akan marah. Ia sudah tahu semuanya krn Airin telah menceritakan semua padanya tadi malam. Justru ia datang kesini untuk mengucapkan selamat kepada Jonah “Selamat ya Jo”. Jonah yang tadi sempat khawatir dengan Sasta merasa lega dan senang karena akhirnyaa Sasta bisa menerimanya. Lalu Jonah pamit untuk bekerja dan meminta Sasta untuk menjaga dirinya baik2. Jonah kemudian pergi…

Melihat Jonah pergi… Sasta ternyata masih belum rela melepaskan Jonah. Sasta memanggil Jonah. Belum sempat Jonah berbalik, Sasta sudah berlari memeluk Jonah dari belakang. Sasta mengatakan bahwa ia masih sayang dan sangat mencintai Jonah. Dan betapa sakitnya ia menerima keputusan ini. Tapi ia harus bisa merelakan Jonah untuk Airin, karena ia lebih menyayangi Airin daripada Jonah. Jonah membalikkan bandanya Sasta lalu meminta Jonah untuk berjanji padanya agar Jonah menjaga kak Airin nya sampai kapan pun. Jonah menghapus air mata Sasta dan mengatakan pada Sasta bahwa ia berjanji bahwa ia pasti akan menjaga Airin karena ia sangat mencintai Airin.

Airin baru pulang dari suatu tempat sambil membawa peralatan melukis. Levi sudah menunggu Airin. Tapi ketika Airin melihat Levi, Airin berusaha menghindar. Levi memanggil Airin dan meminta Airin menunggunya. Airin akhirnya berhenti. Levi meminta Airin agar jangan lari daripadanya karena ia datang kesini untuk mengucapkan selamat atas rencana pernikahannya dengan Jonah. Dan sekarang ia menyadari bahwa Jonah adalah yang terbaik untuk Airin. Levi akan menanti undangan resminya dan berjanji akan datang. Airin mengucapkan terima kasih dan segera berlalu dari hadapan Levi. Tapi saat Airin sudah berjalan beberapa langkah, Levi memanggil Airin… dan mengatakan kebalikan dari apa yang telah ia ucapkan barusan… bahwa ia telah berbohong… dan ia tahu bahwa Airin juga berbohong. Levi juga berusaha meyakinkan Airin dengan mengatakan bahwa Jonah bukan yang terbaik untuk Airin… Levi megulangi kata-katanya… Jonah bukan yang terbaik untuk Airin. Levi mengakui bahwa ia memang bersalah, tapi ia memohon pada Airin untuk memberi kesempatan satu kali lagi. Levi bersumpah bahwa ia tidak akan pernah mengecewakan Airin lagi. Airin lalu bertanya kepada Levi bahwa sebenar Levi ngomong apa sih. Levi yakin sekali bahwa Airin tahu dan mengerti semua yang ia bicarakan.

Levi lalu berlutut di hadapan Airin… Levi mengakui dan menyesali semua kebodohannya selama ini. Tapi ia tidak bisa pernah berhenti mencintai Airin. Lalu Levi meminta Airin membatalkan pernikahannya dengan Jonah dan menikah dengannya. Levi memohon agar Airin memilihnya… Airin diam saja… tidak cukup hanya dengan kata-kata permohonannya… Levi juga berusaha melepas cincin tunangan pemberian Jonah yang sedang dipakai Airin di jari manis Airin… BERSAMBUNG


Sinopsis Cincin Episode 67

Levi berlutut di hadapan Airin… Levi mengakui dan menyesali semua kebodohannya selama ini. Tapi ia tidak pernah bisa berhenti mencintai Airin. Lalu Levi meminta Airin membatalkan pernikahannya dengan Jonah dan menikah dengannya. Levi memohon agar Airin memilihnya… agar Airin bersedia menjadi istirnya. Airin diam saja. Dan tidak cukup hanya dengan kata-kata permohonannya… Levi juga berusaha melepas cincin tunangan pemberian Jonah yang dipakai Airin di jari manis Airin…

Setelah agak lama… akhirnya Airin menarik tangannya dari Levi yang sedang berusaha untuk melepaskan cincin tunangannya dari jari manisnya. Levi kaget dan tidak mengira bahwa Airin akan menarik tangannya. Airin minta maaf pada Levi dan berlari meninggalkan Levi. Levi hanya bisa berteriak memanggil Airin.

Airin berhenti berlari. Ia sedang berbicara dengan hatinya sendiri… meminta maaf pada Levi. Levi pasti sakit hati karena ia akan menikah dengan Jonah. Tapi Levi akan lebih sakit hati lagi jika Levi kembali padanya karena ia tidak akan bisa mendampingi Levi dalam waktu yang lama.. Airin berulang kali meminta maaf pada Levi di dalam hatinya. Saat Airin sedang berperang dengan hatinya, Jonah tiba-tiba sudah ada di belakang Airin dan membisikkan kata ‘Sayangku’ ke telinga Airin. Airin kaget dan menoleh. Jonah sudah ada disamping Airin. Jonah bilang ke Airin bhw ia paling senang memanggil Airin dengan kata Sayang. Airin sambil ketawa mengatakan bahwa Jonah gombal. Dibilang Airin gombal Jonah nggak setuju. Jonah malah membisikkan kata-kata yang lebih mesra lagi kepada Airin “Istriku… kalau kamu pulang… kamu harus tunggu suamimu ya?” Airin tertawa lagi mendengarnya. Jonah juga ikut tertawa. Jonah mencium kepala Airin dengan lembut dan rasa sayang dan kemudian mengajak Airin pulang.

Renata datang ke kantor NER untuk mencari Andre. Resepsionis kantor bilang bahwa Andre sedang keluar dengan pak Danny. Dian yang baru saja masuk ke ruang resepsionis untuk menanyakan sesuatu melihat Renata ada disitu dan memanggilnya. Renata menjelaskan kpd Dian bhw ia sedang mencari Andre ketika Dian menanyakan sedang apa Renata disitu. Dian menanyakan Levi kepada Renata karena dari pagi Levi keluar kantor tapi samapi sekarang belum balik lagi. Renata tidak tahu Levi kemana, tapi Renata bilang ke Dian bahwa dari kemarin sejak pulang kantor, muka Levi udah kusut banget.

Levi mabuk-mabukan di sebuah tempat. Levi duduk sendirian di bangku taman dengan minuman beralkohol di tangannya. Levi menenggak minuman itu berkali-kali. Levi terlihat kacau dan berantakan. Levi juga menangis. Yang ia lakukan saat itu untuk mengatasi kesedihannya adalah meneriakan nama Airin sekeras-kerasnya. Setelah itu Levi membuang sisa minuman yang ada dibotol sambil berkata pada dirinya sendiri bahwa minuman ini tidak bisa memperbaiki hatinya. Levi sedang sedih dan kacau. Dian datang menyapa Levi. Levi kaget melihat Dian ada dihadapannya. Dian melihat Levi sedang sangat sedih dan kacau tapi ia tidak berani untuk menanyakannya pada Levi. Dian hanya duduk disamping Levi dan tidak berkata apa-apa sambil terus memperhatikan Levi. Levi tidak tahan menahan kepedihannya sendiri dan curhat kepada Dian bahwa… dia akan menikah… Airinnya akan menikah dengan laki2 lain… bukan dengannya… hatinya sudah patah… dan ia tidak tahu apakah ia masih dapat menyambung hatinya yang sudah patah. Dian hanya mendengarkan Levi. Levi meminta kepada Dian agar ia diperbolehkan bersandar di bahu Dian sebentar saja. Lalu Levi menyandarkan kepalanya di bahu Dian. Dian membiarkannya. Dlm hatinya… Dian berkata bahwa Levi boleh bersandar di bahunya selama yang Levi inginkan…

Sasta sedang menyiapkan semua barang-barang menjelang keberangkatannya untuk tour show di 12 kota. Airin dan Katerine bersamanya. Airin sempat menanyakan Sasta apakah Sasta akan sempat untuk datang ke pernikahannya nanti karena Sasta akan pergi sebulan lamanya. Sasta meyakinkan Airin bahwa ia pasti datang, karena ia akan pulang ke Jakarta sebelum hari pernikahan Airin. Sedangkan Katerine menanyakan Sasta apakah Sasta benar2 yakin bahwa ia nggak perlu ikut menemani Sasta. Sasta yakin dan bilang bahwa ia akan lebih tenang jika Katerine menjaga Airin.

Renata sedang cemas menunggu Levi yang belum pulang2 juga sudah tengah malam begini. Levi akhirnya pulang dengan diantar oleh Dian dalam keadaan mabuk. Levi heran kakaknya bisa pulang dalam keadaan mabuk. Dian menjelaskan pada Renata bahwa ia menemukan Levi sudah dalam keadaan mabuk karena mantan kekasihnya akan menikah. Renata kaget juga mendengarnya. Renata lalu membantu Dian membawa Levi masuk ke dalam.

Airin sedang tidur ketika Sasta masuk ke kamar Airin untuk mengantar air minum. Sasta melihat cincin tunangan Airin tergeletak di atas meja. Sasta mengambilnya dan memakai cincin itu di jari manisnya. Sasta sempat menikmatinya. Tapi Sasta segera sadar bahwa ia tidak boleh memakainya, karena cincin itu bukan untuknya. Sasta lalu melepas cincin itu dari tangannya. Sasta sedih dan menangis. Sasta berpikir bahwa mungkin tour 12 kotanya itu memang sudah diatur sama Tuhan, krn ia tidak akan pernah sanggup melihat Airin dan Jonah mempersiapkan pernikahan mereka, meskipun ia sudah merelakan Jonah bersama Airin. Sasta berharap Airin bisa berbahagia bersama Jonah, karena Airin memang pantas mendapatkan kebahagiaan itu.

Tara melihat Risdo yang akan pergi berangkat untuk bekerja dari balik tembok. Tara heran mengapa Risdo berangkat kerja dengan membawa bunga. Tara membuntuti Risdo. Ternyata Risdo ziarah ke makam istrinya. Dari balik pohon Tara mendengarkan Risdo berbicara di depan makam tsb… bahwa ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada wanita itu. Tapi Risdo berharap bahwa suatu hari nanti ia akan mengatakan yang sebenarnya pada wanita itu. Setelah Risdo pergi, Tara menghampiri makam tsb dan melihat bahwa yang meninggal adalah Sumiati. Tara langsung mengira bahwa makam tsb adalah makam istri Risdo. Mengetahui fakta itu… Tara kembali menanyakan siapa dirinya sebenarnya…

Pagi harinya Levi terbangun dengan kepala sakit. Levi bertanya kepada Renata siapa yang mengantarnya pulang td malam. Renata menjawab Dian. Renata juga tahu dari Dian tentang Airin. Levi meminta Renata untuk tidak menyebut soal Airin lagi, karena Airin sekarang adalah masa lalunya. Airin sudah menentukan pilihannya untuk menikah dengan Jonah. Renata mencoba untuk meyakinkan Levi agar tidak menyerah krn mereka harus memperjuangkan cinta mereka seperti yang Levi ajarkan padanya. Renata menyemangati Levi untuk memperjuangkan Airin selama masih ada kesempatan… sebelum Airin dan Jonah menikah. Levi bilang ke Renata bahwa ia telah mencobanya… dan Airin tidak akan merubah keputusannya.

Tara kembali ke rumah Risdo. Ia masih dalam kebingungan. Nino memanggilnya yang sudah mencari Tara dari tadi. Nino meminta Tara agar jangan pergi meninggalkannya. Nino mengatakan pada Tara bahwa Nino menyayangi Tara. Tara bilang ke Nino bahwa ia juga sayang pada Nino. Tara lalu memeluk Nino. Tara tidak tega untuk menyakiti Nino.

Renata tidak sengaja menemukan file Andre di kamar Levi dan mengetahui kalau hari ini Andre ulang tahun. Renata berencana akan memberi kado untuk Andre.

Sementara itu, Sasta di rumah kembali menerima kiriman paket boneka yang begitu banyak dari seseorang. Tidak ada nama pengirim. Hanya sebuah kertas ucapan yang isinya “Aku akan hadir di tiap show 12 kota, walaupun kamu tidak tahu keberadaanku”. Sementara dari luar si remang senja berdiri di samping mobilnya… memperhatikan Sasta menerima paket kirimannya dari jauh.

Renata datang menemui Airin di tempat Airin mengajar. Renata memohon kepada Airin agar Airin membatalkan rencana pernikahannya dengan Jonah dan kembali pada Levim kakaknya. Renata juga menceritakan kepada Airin bahwa Levi kemarin malam pulang dalam keadaan mabuk berat. Tapi Airin mengatakan bahwa Airin tidak bisa mengubah keputusannya. Renata nggak percaya Airin tidak bisa mengubah keputusan karena Renata tahu bahwa Airin sangat mencintai Levi dan demikian sebaliknya. Menurut Renata Airin dan Levi harus bersatu. Renata tidak bisa mengubah keputusan Airin dan Airin meminta Renata percaya bahwa ini adalah yang terbaik buatnya dan yang pasti juga yang terbaik buat Levi. Airin minta maaf dan harus pergi meninggalkan Renata

Di jalan Airin berbicara di dalam hatinya ia meminta maaf pada Renata. Sekarang ini sedang sakit, dan hidupnya tidak lama lagi… kehadirannya akan membuat Levi semakin sulit untuk melupakannya…

Si remang senja datang ke Nada Record. Secara tidak sengaja ia bertabrakan dengan Sasta yang baru saja datang. Sasta minta maaf, tapi si remang senja tidak memberikan tanggapan dan berlalu. Tapi tanggapan si remang senja itu malah membuat Sasta kesal, karena merasa dicuekin padahal ia tadi udah bilang maaf. Katerine menyabarkan Sasta dengan mengatakan mungkin orang itu grogi karena menabrak artis.

Si Remang Senja membawa poster tour show 12 kotanya Sasta ke travel agent. Ia menunjukan poster itu kpd petugas reservation dan memesan tiket untuk 11 kota terutaman kota Makasar dan Surabaya berikut dengan hotelnya. Ketika petugas reservation menanyakan tiket itu dipesan atas nama siapa… si Remang Senja menjawab… tiket itu dipesan atas namanya… Ferdy.

Renata melukis di depan rumahnya. Lukisan itu sengaja ia buat untuk hadiah ulang tahun Andre. Renata berpikir bahwa Andre pasti senang mendapat kado darinya…

Sementara itu di rumah Andre… Ayah Andre yang pemabuk dan penjudi itu kembali mengacau di rumah, memaksa ibunya Andre untuk memberikannya uang. Tapi ibunya Andre tidak memberikannya krn semua uang yang Andre berikan padanya sudah habis untuk membayar semua hutang2 ayahnya Andre. Ayahnya Andre nggak percaya dan terus memaksa. Tepat saat ayahnya Andre akan mengasari dan menyakit ibunya, Andre datang dan mencegah ayahnya menyakiti ibunya. Andre marah kepada ayahnya krn dalam pikiran ayahnya cuma uang terus. Terjadi lah pertengkaran mulut yang hebat antara Andre dengan ayahnya. Saat itu Renata sudah tiba di depan pintu rumah Andre dan melihat penrtengkaran Andre dengan ayahnya. Andre sangat kesal dengan kelakuan ayahnya yang hanya bisa mabuk dan berjudi. Kekesalan Andre semakin bertambah karena ayahnya tidak tahu ketika Andre menanyakan hari ini adalah hari apa… bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Renata memanggil Andre… Andre kaget melihat Renata ada disitu. Lalu Andre berlari keluar meninggalkan ayahnya dan ibunya juga Renata. Renata mengejar Andre. Andre merasa terganggu dengan kehadiran Renata disaat yang sangat tidak tepa itu. Andre marah kepada Renata karena ia merasa Renata terlalu mencampuri urusannya. Padahal Andre sudah selalu berusaha menghindari Renata. Dalam keadaan emosi itu bahkan Andre dengan marah dan suara keras menuduh Renata bahwa Renata melakukan semua itu karena Renata merasa berjasa terhadap karirnya sehingga Renata merasa berhak untuk mencampuri kehidupannya dan bahkan mencampuri urusan keluarganya. Renata kaget dengan tuduhan Andre itu krn ia tidak merasa berbuat seperti yang Andre tuduhkan. Renata dengan sedih bilang bahwa ia menemui Andre hanya untuk memberikan sesuatu. Renata lalu menyerahkan segulungan kertas yang sudah diberi hiasan pita yang cantik. Setelah itu Renata pergi meninggalkan Andre dengan perasaan sedih. Andre membuka kertas itu, dan kaget ketika membukanya… isinya adalah sketsa karikatur dirinya bersama grup band nya yang khusus dibuat Renata untuknya sebagai hadiah ulang tahun. Andre menyesal telah berlaku kasar pada Renata. Andre memanggil Renata, tapi Renata sudah pergi.

Sasta akhirnya berangkat untuk memulai tour 12 kotanya. Airin dan Katerine mengantar Sasta sampai depan pintu rumah. Airin berpesan agar Sasta hati-hati dan jangan lupa menelponnya setiap malam. Katerine juga menitip ucapan terima kasihnya untuk Ibu Tea krn telah bersedia menggantikannya untuk menemani Sasta padahal dia itu bos. Sasta juga berpesan kepada Katerine agar menjaga Airin. Dan pesan Sasta untuk Airin agar Airin tidak bole lupa makan dan munum obatnya… dan harus mempersiapkan pernikahannya dengan Jonah sebaik-baiknya. Lalu Sasta pamit. Airin memeluk Sasta dan berterima kasih pada Sasta karena telah berkorban untuknya. Tapi Sasta tidak merasa telah berkorban sesuatu pada Airin. Karena menurutnya Airin menikah dengan Jonah karena memang Jonah mencintai Airin. Ia tidak boleh egois dan tidak boleh membohongi perasaan orang lain. Sasta juga bilang bahwa ia melakukan semua ini karena ia sangat menyayangi Airin. Sasta akhirnya berangkat.

Airin sedang menggambar di halaman rumahnya sendirian. Jonah datang dengan diam-diam. Ia mengagetkan Airin dengan menutup mata Airin dengan kedua tangannya dari belakang. Tidak butuh waktu yang lama bagi airin untuk menebak bahwa itu adalah Jonah. Jonah lalu duduk disamping Airin. Jonah menanyakan kepada Airin apakah Sasta udah pergi. Airin bilang sudah. Jonah mau mengajak Airin ke suatu tempat. Jonah merahasiakan tempatnya saat Airin menanyakan mau kemana. Jonah lalu menarik tangan Airin dan mengajaknya pergi.

Ternyata Jonah mengajak Airin ziarah ke kuburan mamanya. Disana Jonah memperkenalkan Airin kepada mamanya sebagai calon istrinya. Jonah minta doa restu dari mamanya karena sebentar lagi ia akan menikah. Mamanya pasti senang melihat menantu sebaik dan secantik Airin. Dan seandainya mamanya masih ada, pasti mamanya akan bangga… Jonah menagis di depan kuburan mamanya. Airin yang ada di samping Jonah berusaha menghibur…

Sementara itu… Levi juga sedang ziarah di kuburan mamanya. Levi berbicara di depan kuburan mamanya bahwa… Airin, gadis yang ingin ia perkenalkan sebagai calon pendamping hidupnya… tapi sayang Airin telah memilih Jonah… Levi berkata lagi bahwa mungkin itu sudah menjadi nasib keluarga mereka… menjadi orang2 yang ditinggalkan…

Jonah dan Airin telah selesai ziarahnya. Jonah lalu menggandeng tangan Airin dan mengajaknya pulang. Sementara itu Levi yang sudah selesai ziarah juga berjalan dari arah yang berlawanan. Pertemuan antara Levi dgn Jonah yang sedang bersama Airin pun tidak terelakan. Jonah dan Airin kaget bertemu dengan Levi disitu… terutaman Airin… saking kagetnya… Airin bahkan melepaskan genggaman tangan Jonah. Jonah menyadarinya. Jonah lalu bilang ke Airin… jika Airin ingin bicara dengan Levi… Jonah tidak akan menghalanginya. Levi mau menghindari pertemuan itu dan segera membalikkan badannya dan pergi. Tapi Jonah memanggil Levi. Jonah bilang lagi ke Airin sambil menahan perasaannya… Jonah merasa bahwa banyak yang harus Airin bicarakan dengan Levi… dan apapun keputusan Airin… Jonah akan tetap mencintai Airin. Lalu Jonah meninggalkan Levi dan Airin berdua.

Levi dan Airin duduk berdua di sekitar situ. Mereka berdua sama2 mau bicara sehingga saat berbarengan mereka mengucapkan sesuatu. Tapi Airin akhirnya meminta Levi untuk bicara duluan. Levi merasa pertemuan mereka kali ini sangat aneh. Dulu mereka sempat akan bertunangan dan sekarang mereka berdua seperti orang yang baru mengenal lagi. Airin menjelaskan bahwa itu mungkin karena Ia bukan Airin yang dulu dan Levi juga bukan Levi yang dulu. Levi melihat wajah Airin pucat dan menanyakan apakah Airin sakit… apakah Jonah tidak bisa membahagiakan. Airin tidak langsung menjawab. Airin diam cukup lama karena dalam hatinya ia sedang berkata bahwa ia memang sedang sakit… Jonah memang mungkin tidak bisa membahagiakannya krn sebenarnya hanya Levi yang bisa membuat hari-harinya berarti... tapi ia nggak mungkin menceritakan penyakitnya kpd Levi. Levi masih menanti jawaban Airin. Levi memanggil Airin yang diam cukup lama. Airin tersadar dan akhirnya menjawab… bahwa ia baik-baik saja dan Jonah justru sangat baik sekali terhadapnya… Jonah selalu berusaha membuatnya bahagia… Jonah selalu berkorban apa saja untuknya. Airin menahan tangisnya. Levi menyesal telah menanyakan itu kepada Airin karena sudah pasti jawaban Airin akan membuatnya sakit hati. Di akhir pertemuan itu akhirnya Levi bilang bahwa ia berharap Airin masih mau kembali padanya… tapi jika tidak bisa… Levi akan ikut bahagia untuk Airin… paling tidak… diantara mereka ada yang berbahagia. Lalu Levi meninggalkan Airin. Airin melihat kepergian Levi dan hanya bisa menangis untuk itu… BERSAMBUNG


sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sinemart.com/
http://www.lautanindonesia.com/
red_planet  http://sinetron.forumco.com/
azmitabalkis13 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar

1 comments :

Unknown said...

Ingin sinopsis yang seterusnya episode 68 - 73

Post a Comment

Thank you for dropping by