Pemeran
Ririn Dwi Aryanti sbg Airin
Chelsea Olivia Wijaya sbg Sastha
Dude Harlino sbg Levi
Baim Wong sbg Jonah
Aditya Putri sbg Renata
Adjie Pangestu sbg Aldo
Tetty Liz Indriati sbg Chitra
Hanna Hasyim sbg Tara
Raslina Rasyidin sbg Thea
Sinopsis
Airin ditinggalkan oleh Thea di sebuah panti asuhan. Thea memberikan
sebuah cincin pada Airin sebagai tanda bahwa mereka akan bertemu lagi.
Di panti asuhan, Airin bertemu dengan Satsa yang juga ditinggalkan orang
tuanya, semenjak itu Airin dan Satsa saling mengangkat saudara.
Di
Jakarta, Aldo mengalahkan saingan bisnisnya, Erik, dengan licik. Erik
kalap, terjadi perkelahian antara Aldo dan Erik, Erik terbunuh. Aldo
membuat kejadian itu seperti kecelakaan.
Sepeninggal Erik, Aldo
mendekati Tara, istri Erik. Tara merupakan kekasih dan cinta sejati Aldo
dahulu. Istri Aldo shock mengetahui kedekatan Aldo dan Tara, ia jatuh
sakit dan akhirnya meninggal.
Aldo akhirnya menikahi Tara dan
membawa serta anaknya, Jonah, tinggal di rumah Aldo. Di rumah itu, Tara
sangat dibenci anak anak Aldo, Levi dan Renata. Mereka menganggap Tara
penyebab kematian ibunya. Hingga Citra, mertua Aldo akhirnya memutuskan
untuk pindah dari rumah itu karena tak bisa menerima Tara.
Suatu
saat, Aldo mengajak seluruh keluarga merayakan ulang tahun Jonah di
panti asuhan. Disini Jonah bertemu dengan Airin dan Sasta. Pertemuan itu
membuat kesan yang mendalam dalam diri Jonah maupun Airin.
Beberapa
tahun kemudian, Airin akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta dan
berpisah dengan Sasta. Airin memberikan cincin yang diberikan ibunya.
Mereka berjanji untuk bertemu suatu saat.
Airin bekerja di sebuah
toko kaset. Suatu saat, ada seorang gadis mencuri kaset, Airin
mengejarnya. Ia kaget ternyata itu Sasta. Airin melepaskan Sasta walau
harus kena marah pemilik toko.
Sasta rupanya memendam keinginan
untuk menjadi orang yang berguna. Ia mengikuti lomba nyanyi yang
diadakan oleh Levi. Ternyata Inggrid teman Renata ikut juga dalam lomba
itu, mereka menerobos masuk. Renata merengek pada Levi agar memberikan
kesempatan nyanyi pertama pada Inggrid. Sasta marah dan bertengkar
dengan Renata. Airin yang datang menonton kaget, karena ia bertemu
kembali dengan Sasta.
Sinopsis Episode 31
Claudia
memberikan cek kepada Damar sesuai dengan jumlah yang diminta dan
sebagai gantinya Damar memberikan kaset rekaman suara Aldo kepada
Claudia. Claudia memutar kaset tsb dihadapan Thea. Thea akhirnya
mengetahui bahwa yang membunuh Erik adalah Aldo. Thea lalu menyesali dan
meratapi kematian Erik … juga menyesali keputusan Erik yang bodoh telah
memilih Tarra daripada dirinya. Kalau saja Erik waktu itu memilih
dirinya pasti sekarang Erik masih hidup… Thea menangisi kebodohan Erik
dan nyaris histeris. Claudia berusaha menghibur…
Di hari pertunangan Airin dan Levi ….
Pagi
harinya Airin terlihat masih santai2x, sementara Katherine yang
menyaksikan malah panik… yang mau tunangan Airin yang panik malah
Katherine. Airin dan Katherin akan ke salon untuk persiapan acara
tunangan sore harinya. Sasta minta maaf ke Airin kalo ia tidak bisa ikut
menemani karena hari ini ia akan launching album perdananya.
Di tempat lain… asisten-nya Levi mendapatkan info baru tentang Damar dari seorang informan.
Di
salon… Katherine terus menggoda Airin. Sementara itu di kantor, Levi
sedang mengamati kalung ruby Airin pemberian Levi dulu …sambil mengingat
kejadian saat ia memberikan kalung itu… (gw agak bingung disini… kapan
kalung itu dikembalikan ke Airin ya… apa gw kelewatan nontonnya … nggak
ngerti deh). Levi menelpon Airin yang sedang di salon… saat itu Airin
lagi digodain ama Katherin terus… Levi cuma mau bilang sampai ketemu di
acara pertunangan… Setelah tutup telpon (HP)… perasaan Airin tiba-tiba
jadi nggak enak setelah melihat cincin tunangannya …
Kembali ke
kantor Levi… asisten Levi menyerahkan penemuan bukti baru tentang Damar
kepada Levi. Levi mengetahui bahwa Aldo telah menjual asset perusahaan
yaitu tanah di Cimahi dan memberikan semua hasil penjualan tanah tsb
kepada Damar. Levi mencurigai bahwa papa nya mempunyai suatu rahasia
besar yang hanya Damar yang tahu… Levi meminta asistennya untuk
menghubungi Damar dan meminta Damar datang ke kantor menghadap Levi.
Levi
menanyakan kepada Aldo soal penjualan tanah di Cimahi dan Levi juga
menanyakan hubungan Aldo dan Damar… mengapa Aldo sampai memberikan uang
sebanyak itu kepada Damar. Karena terpojok… Aldo marah kepada Levi untuk
tidak ikut campur urusannya. Aldo yang masih marah meminta Levi untuk
mengurus artisnya yang nggak beres…
Renatha dan Prita jalan-jalan
ke mall. Renatha ngomel ke Pritha krn jalannya lama… Pritha bilang dia
nggak bisa jalan cepet karena tasnya berat banget… Akhirnya Renatha
menyuruh Prita tunggu disitu sementara ia mau ke toko untuk beli baju.
Setelah Renatha pergi… Prita membuka tasnya… ternyata isinya CD copy
album barunya. Prita membagikan CD tsb ke pengunjung yang lewat…
Sementara Prita membagikan CD ke pengunjung dia lupa ama tasnya… yang
akhirnya dicuri. Sadar kalo tasnya dicuri.. Prita teriak2 … Maling!
Maling! Bikin heboh mall. Renatha yang lagi liat2 baju di toko mendengar
ada yang teriak-teriak… krn penasaran Renatha menanyakan kpd penjaga
toko apa yang terjadi. Penjaga toko menjelaskan bahwa ada artis yang
agak gila, waktu lagi bagi2-in CD tas nya dicuri orang dan dia
teriak2x…. Renatha yang nggak tau kalo itu adalah Prita ngomong ‘ya
ampun kasian banget sih … ternyata album nggak laku… bisa bikin artis
jadi aneh… mudah2an Prita nggak kayak gitu … kelakuannya juga udah
rada-rada aneh sih…
Di acara launching album Sasta… Jonah, Sasta
dan Claudia mengadakan jumpa pers. Sebelumnya Sasta melakukan konser
kecil yang musiknya diiringi oleh Jonah sendiri … (Jonah ganteng banget
pake kemeja hitam garis-garis merah tipis….) Semua fans yang hadir pake
topeng… (topeng model cat woman yang cuma nutupin mata…. Sasta dan Jonah
juga pake topeng yang sama. Selesai konferensi pers… Sasta mengucapkan
terima kasih kepada Claudia atas launching album yang meriah, Claudia
bilang jangan berterima kasih sama dia, tapi berterima-kasihlah ama
Jonah karena yang mengatur semua ini adalah Jonah. Claudia mengucapkan
selamat kepada Jonah… dan memuji Jonah.
Tarra ke toko bunga
untuk membeli bunga untuk pertunangan Levi dan Airin. Secara kebetulan
Tarra bertemu dgan oma nya Renatha dan Levi… Oma nya Renatha yang masih
dendam karena kematian anaknya menghina Tarra di depan umum bahwa Tarra
adalah perempuan murahan, perusak rumah tangga orang dan pembunuh,
sambil berteriak ia mengusir Tarra.
Dikantor Levi…Damar akhirnya
membuka semua rahasia Aldo tentang penjebakan Claudia dan apa yang
menyebabkan kematian Erick ayah Jonah setelah didesak oleh Levi.
Sebelumnya Levi mengancam akan melapor ke polisi saat itu juga kalo
Damar tidak mau menceritakan apa yang sebenarnya yang terjadi. Damar
menyerahkan kaset rekaman suara Aldo kepada Levi…
Tarra dirumah
menangis meratapi dirinya… mengapa Omanya Renata membencinya… apakah
benar ia penyebab kematian anaknya… mengapa juga ia harus mengetahui
perselingkuhan Erick yang mempunyai anak dari perselingkuhan itu …
sehingga dalam keadaan patah hati ia memutuskan untuk menikah dengan
Aldo… mengapa Erick pergi meninggalkannya ……
Dalam perjalanan ke
rumah … Levi menyalakan kaset pemberian Damar… Levi mendengarkan semua
percakapan itu dengan jelas… tapi Levi masih nggak percaya akan semua
itu…
Di tempat acara pertunangan… Airin sedang menunggu Levi yang
nggak dateng2 juga dengan khawatir… tamu-tamu sudah hadir… Sasta,
Renatha dan Katherine juga ada disana. Mereka photo-photo
bareng…(Renatha ama Sasta jadi akrab…aneh!)
Sementara itu di
mobil Levi yang diperhadapkan pada suatu kenyataan yang memalukan dan
tidak ia sangka sama sekali… Levi memikirkan semua perlakuan buruk yang
telah ia dan Renata lakukan thd Tante Tarra dan Jonah selama ini dengan
merendahkan Tante Tara dan Jonah… selama ini Levi dan Renatha
menganggap bahwa Tarra dan Jonah adalah perusak keluarganya… padahal
semuanya… justrus sebaliknya… Papanya lah yang merusak keluarga Jonah
…papanya lah yang telah membunuh papanya Jonah… mengambil mama Jonah …
mengambil Extra Record yang harusnya milik Jonah… “…maafkan aku Jo…
maafkan aku… keluargaku telah mengambil semua yang menjadi milik kamu…
bahkan lebih parah lagi… hari ini aku resmi akan bertunangan dengan
satu-satunya wanita yang kamu cintai … maafkan aku Jo… maafkan aku… (wah
kayaknya cerita bakal balik 180 derajat nih… bisa-bisa Levi yang
gantian mengalah untuk Jonah … akankah Levi menyerahkan Airin untuk
Jonah…..)
Sementara itu di tempat acara tunangan… Jonah
memperhatikan Airin dari kejauhan… Jonah berbicara kepada dirinya
sendiri “Airin, kamu cantik… tapi kenapa wajah kamu sedih …Apakah kamu
betul² mencintai Levi… atau kamu hanya kasian saja ama Levi… Aku bodoh
telah menyerahkan kamu ke Levi…Aku bodoh tidak membuat kamu mencintai
aku… Aku ragu apakah kamu bisa bahagia dengan Levi … Airin… aku harus
pergi sekarang… mungkin aku memang harus mengalah … demi kebahagian kamu
…” (cintaku ooow… sayangku oww… dengarkanlah isi hatiku…. Lagu iwan
Fals)
Levi berpikir ia harus menyelesaikan masalah ini dulu … ia
tidak mungkin bertunangan kalo keadaannya kacau seperti ini. Levi yang
marah langsung menemui Aldo dan menanyakan kebenaran cerita Damar… Aldo
yang kaget membantah dan mengatakan bahwa Damar adalah pembohong… dan
meminta Levi untuk percaya padanya. Levi mengatakan bahwa ia sudah tahu
semuanya… ia mendengar rekaman suara papanya. Levi marah (sambil
menangis) mengatakan kepada Aldo bagaimana bisa Aldo hidup dengan
kebohongan… bagaimana bisa Aldo menikahi istri dari laki-laki yang ia
bunuh…. Levi mengatakan kepada Aldo bahwa ia adalah anak seorang
pembunuh. Levi mengatakan kepada Aldo bahwa ia akan keluar dari Rumah.
Aldo berusaha menahan Levi… (Aldo memegangi dada kirinya… )
Di tempat acara tunangan… Airin menunggu Levi dengan cemas…Airin berpikir … jangan2 Levi berubah pikiran… “Apa yang terjadi?” BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 32
Setelah
kepergian Levi, Aldo memegangi dada kirinya dan hampir jatuh. Tara
tiba-tiba datang dan menolong Aldo. Penyakit jantung Aldo kumat.
Kemudian Tara membantu Aldo ke kamarnya. Tara menanyakan kepada Aldo
apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Levi pergi meninggalkan rumah? Aldo
hanya diam saja..
Levi akhirnya datang ke tempat tunangan… Levi
tidak segera menemui Airin… hanya memandang dari jauh… kepada dirinya
sendiri Levi mengatakan …”Airin… maafkan aku … kamu sangat baik, kamu
cantik, kamu sempurna, kamu terlalu sempurna untuk aku…dulu aku
mati-matian mempertahankanmu… tapi sekarang aku sudah tahu siapa aku
sebenarnya.. aku adalah anak seorang pembunuh… papaku adalah pembunuh
ayahnya Jonah… Jonah yang juga sangat mencintaimu. Aku nggak pantas
untukmu Airin dan aku nggak mungkin jadi tunanganmu..”
Airin
tidak menyadari bahwa Levi ada disekitar situ. Airin masih berharap Levi
datang. Airin cemas apa yang sebnarnya terjadi dengan Levi. Airin
mengira Levi berubah pikiran dan menyesal telah melamarnya. Airin takut
kalo lamaran Levi dan pertunangannya ini hanyalah sebuah mimpi dan ia
tidak ingin terbangun dari mimpi itu. Airin terus menunggu… di kejauhan
terlihat Levi meninggalkan tempat itu.
Di suatu tempat
(belakangan diketahui bahwa tempat itu adalah apartemen yang disewa Levi
untuk tempat tinggal Levi dan Renatha setelah tunangan … apartemen tapi
kayak rumah ya…). Di kamar mandi Levi mengguyur diri dibawah pancuran
dengan pakaian masih melekat di badan … sedang menyesali nasib … ada
flasback scene pertengkaran terakhir antara Levi dan Aldo. Levi berpikir
bahwa ia tidak pantas untuk Airin.
Sementara itu di tempat
tunangan… Airin bersama Katherine, Sasta dan Renatha masih setia
menunggu Levi yang tidak kunjung datang. Tamu undangan sudah pulang
semua hanya tinggal mereka berempat. Sasta yang kesal bilang bahwa Levi
keterlaluan… sudah jam segini belum datang juga. Ucapan Sasta itu hampir
menyulut pertengkaran dengan Renatha yang mengatakan bahwa mungkin Levi
ada masalah. Katherine seperti biasa menjadi penengah. Airin menelpon
Levi tapi tidak diangkat oleh Levi, Levi malah mematikan HP dan mencabut
baterenya. Airin coba untuk telpon lagi tapi tidak aktif. Katherine
menyarankan Airin untuk pulang saja. Renatha juga mengusulkan sama…
Renatha berjanji akan meminta Levi untuk langsung menelpon Airin kalo ia
ketemu Levi nanti. Sasta yang udah agak kesal juga meminta Airin untuk
pulang… nggak mungkin mereka semua menunggu disitu dan masuk angin hanya
gara-gara Airin. Airin sempat tersentak dengan omongan Sasta.
Di rumah … Aldo sedang berpikir akan membuat perhitungan dengan Damar.
Airin
nggak bisa tidur… sementara Katherine dan Sasta sudah tertidur lelap
disampingnya. Airin yang cemas memikirkan Levi keluar kamar sambil
megangin HP… nangis lagi… “Levi kamu dimana? Kenapa kamu nggak telpon
saya?” … kemudian ada flashback tentang masa-masa indah Airin dan Levi…
mulai dari adegan dimana Levi melamar Airin sampai adegan waktu mereka
sedang di pantai… (nah.. yang dipantai ini gw nggak nonton tuh).
Di
lain tempat… diatas gedung… Jonah sedang menyendiri. Jonah tidak tahu
kalo pertunangan Levi dan Airin malam itu batal. Dalam kesendirian itu
Jonah ngomong ke dirinya sendiri bahwa akhirnya ia harus merelakan lagi
impiannya pergi. Tiba-tiba Don muncul … “Jonah… Jo …gw nyariin elo
keliling2 dari tadi … nggak taunya elo ada disini … kenapa sih Jo? (Don
ngeliat ke arah bawah gedung)… Tapi Lo bukan mau lompat kan?” Jonah
menjawab.. “Nggak” Don (dengan lega) ngomong lagi … “Jo.. Jo… kenapa
sih lo sekarang berubah? Hidup Lo jadi nggak karu-karuan kayak gini …ada
apa sih” Trus Jonah bilang ke Don “Gw cuma perlu waktu Don … gw perlu
waktu untuk menata hidup gw yang baru… itu aja kok” Don bilang kalo
Jonah perlu bantuan, Don siap ngebantu.
Levi akhirnya menelpon
Airin dengan HP nya. Airin senang menerima telpon dari Levi dan langsung
menanyakan Levi dimana… tapi Levi hanya diam saja dan hanya
mendengarkan suara Airin. Akhirnya Levi menutup telpon. Hanya mendengar
suara Airin saja Levi sudah senang. Malam itu Levi mabuk-mabukan.
Keesokan
harinya Airin mengajar seperti biasanya. Siangnya ia menemui Renatha di
Café. Renatha bilang kalo Levi tidak pulang semalam. Renatha teringat
akan apartemen yang disewa Levi untuk Renata dan Levi tinggal setelah
tunangan. Renatha punya kuncinya. Airin langsung menuju apartemen itu.
Disana ia bertemu Levi (yang udah rapi dan lengkap dengan pakaian
kerja). Awalnya Levi tidak membukakan pintu meski sudah diketok
berkali-kali oleh Airin sambil memanggil nama Levi. Namun saat Airin
akan beranjak pergi, Levi membuka pintunya. Airin masuk ke kamar Levi
dan melihat kamar Levi berantakan dan banyak botol minuman berserakan.
Levi mengajak Airin ke teras… Airin sambil nangis bertanya ke Levi ada
apa… apa yang terjadi sebenarnya… Levi minta maaf telah mengacaukan
pertunangannya… tapi menurut Levi mungkin memang sebaiknya begitu. Levi
meminta Airin untuk pergi dan jangan mempedulikannya lagi. Airin (masih
nangis) bilang kalo ia ingin bersama Levi, kalo Levi nggak mau cerita
masalahnya nggak apa, tapi jangan minta ia untuk pergi… Levi juga
nangis… Levi memeluk Airin. Airin bilang ke Levi… meskipun tadi malam
mereka nggak jadi tunangan.. tapi Airin tetap menganggap bahwa dia
adalah tunangan Levi. Levi meminta Airin untuk pulang karena Ia ingin
sendiri… (gw lupa disini… akhirnya Levi yang meninggalkan Airin
sendirian.. atau Airin yang pergi meninggalkan Levi… pokoknya mereka
berpisah deh).
Sasta sedang menikmati kepopulerannya. Fans nya
bertambah banyak… sampe dikerubutin dan nggak bisa jalan gitu ceritanya.
Sasta hari itu ada show… show nya mendapat sambutan bagus dari fans.
Jonah juga ada disitu… tapi tampangya sedih. Sasta sempet melihatnya
dari atas panggung. Selesai show Sasta nyamperin Jonah yang lagi melamun
dan menanyakan kenapa Jonah nggak datang tadi malam. Sasta bilang kalo
Jonah datang juga percuma, karena Pak Levi nggak datang. Sasta kasihan
dengan Airin yang terus menunggu … tapi pak Levinya nggak juga datang
dan akhirnya pak Levi dan kak Airin nggak jadi tunanga. Jonah kaget
mendengarnya. Sasta melihat reaksi Jonah.
Damar lagi
bersenang-senang menghamburkan uang yang diterima dari Claudia. Aldo
tiba-tiba datang dan marah kepada Damar karena telah mengkhianatinya.
Aldo meminta Damar untuk menyerahkan kaset rekaman. Damar hanya akan
memberikan jika Aldo membayar. Aldo dengan kesal memberikan selembar cek
kepada Damar. Aldo tidak tahu bahwa kaset rekaman itu juga sudah sampai
ke tangan Claudia.
Airin sedang mengajar ketika seseorang
mengatakan bahwa ada yang mencari Airin. Airin langsung mengira bahwa
itu Levi, dengan gembira ia langsung pergi untuk menemuinya. Tapi Airin
kecewa ketika melihat bahwa yang datang bukan Levi tapi Jonah… muka
Airin langsung berubah jutek … Jonah kayaknya juga menyadari
ketidaksenangan Airin itu. Airin bertanya “Ada apa Jo? ” Jonah mengajak
Airin jalan-jalan, tapi Airin menolak karena masih banyak urusan. Jonah
mengatakan kepada Airin bahwa ia sudah mengetahui semuanya dari Sasta.
Tapi Airin bilang itu bukan urusan Jonah, malah sebenarnya ia khawatir
dengan Levi. Jonah heran kenapa Airin masih tetap membela Levi padahal
udah jelas-jelas bahwa Levi telah menyakitinya dengan meninggalkan Airin
di malam pertunangan. Airin bilang ke Jonah bahwa Jonah tidak mengerti.
Airin yakin bahwa Levi sedang banyak masalah, tapi Airin sedih karena
tidak bisa membantu.
Levi masih tetap menyesali sikapnya selama
ini sama Jonah setelah ia mengetahui semua perbuatan papanya terhadap
Jonah dan mamanya Jonah. Levi merasa bersalah thd Jonah dan ia merasa
tidak pantas merebut Airin dari Jonah. Dirumah Airin selalu menunggu
telpon Levi, HP nya tidak pernah lepas dari tangannya. Sasta yang
ngeliat Airin megangin telpon terus menyarankan Airin untuk telpon Levi
aja, tapi Airin tidak mau karena tidak mau mengganggu Levi. Tidak lama
kemudian HP Airin bunyi… dan ternyata Levi yang menelpon. Levi dan Airin
janjian untuk ketemu nanti malam. Airin senang… Sasta dan Katherine
juga senang melihat Airin.
Malam itu Airin pergi menemui Levi
sesuai rencana. Levi sudah menunggu Airin. Sebelum Levi berbicara
apapun, Airin berterima kasih karena sudah menelponnya. Airin juga minta
Levi melupakan soal pertunangan itu. Kalo memang Levi belum siap,
tunangan masih bisa diundur. Levi bilang ke Airin bahwa ia mengajak
Airin ketemu malam ini hanya untuk mengatakan bahwa sebaiknya Airin
melupakan Levi untuk selamanya (nada bicara Levi sudah beda dan tidak
mesra lagi kepada Airin… nada bicara Levi kembali dingin seperti dulu).
Airin kaget dengan ucapan Levi. Airin menanyakan alasan Levi. Airin
minta Levi cerita kalo memang Levi punya masalah. Tapi Levi bilang kalo
pun Airin tau masalahnya, Airin tidak akan bisa membantu. Kalo memang
Airin ingin membantu… Levi minta agar Airin tidak mencampuri urusannya …
jangan pernah menghubungi atau mencarinya. Mendengar itu…Airin berjanji
bahwa ia tidak akan menekan Levi lagi dan memohon agar Levi tidak
memintanya untuk menjauhi Levi. Levi bilang bahwa Airin punya alasan
kuat untuk meninggalkannya karena ia telah mencampakkan Airin. Airin
tetap tidak terima dan berkeras bahwa apapun masalahnya saat ini, mereka
pasti bisa mengatasinya. Karena Airin nggak menyerah juga … akhirnya
Levi mengatakan kepada Airin bahwa Airin itu cengeng dan naïf dan juga
terlalu lemah. Levi cape ngurusin dan jagain Airin. Levi juga bilang
bahwa ada Jonah yang mencintai Airin dan Levi yakin bahwa Jonah bisa
menjaga Airin dengan baik. Levi beranjak pergi. Airin menahan Levi.
Airin yang kecewa mendengar perkataan Levi mengatakan kepada Levi kalo
memang Levi serius dengan ucapannya, Airin meminta Levi untuk mencabut
cincin yang ada di jari Airin… Levi kaget (dan ragu kali yaa..)
…BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 33
Tantangan
Airin untuk mengambil cincin itu membuat Levi kaget. Dalam posisi yang
kaget, bingung dan ragu… Levi akhirnya tidak mengambil cincin itu dan
lari meninggalkan Airin begitu saja… Tinggallah Airin sendirian yang
kecewa dan tidak mengerti … Airin Cuma bisa memanggil Levi dan
meneteskan airmata.
Di perjalanan … di dalam mobil… Levi (bicara
sendiri) meminta maaf kepada Airin… sebenarnya Levi tidak bisa
melepaskan Airin, karena ia sangat mencintai Airin… tapi Levi merasa
bahwa ia tidak akan pernah bisa membahagiakan Airin karena ia selalu
hidup dalam bayang-bayang kejahatan ayahnya. Levi berpikir bahwa ini
adalah takdirnya… takdir untuk hidup sendirian. Sementara itu … Airin
yang masih menatap kepergian Levi … berkata pada dirinya sendiri (sambil
berlinangan air mata)… bahwa ia akan tetap mempertahankan cinta mereka…
apapun resikonya…
Airin pulang ke rumah dan menemukan Katherin
sedang tidur di sofa. Katherine terbangun dan kemudian menanyakan kepada
Airin mengenai pertemuan Airin dengan Levi malam itu. Airin berbohong
kepada Katherine dgn mengatakan bahwa pertemuannya dengan Levi berjalan
lancar dan pertunangan itu hanya ditunda saja karena mereka masih perlu
waktu untuk saling mengenal. Katherine bilang ke Airin kalo Pak Levi itu
orangnya parah banget dan nggak konsisten… masa berubah pikiran di hari
pertunangan sih. Airin meminta Katherine utk tidak mengungkit soal
pertunangan itu lagi karena bisa bikin Airin be-te. Katherine
menyetujui. Katherine menyarankan Airin bahwa sudah waktunya Airin
belajar untuk mengendalikan Levi agar dia berubah. Dengan tulus Airin
meminta Katherine untuk tidak memikirkan Airin, lebih baik Katherine
lebih memikirkan Sasta aja karena Katherine adalah manajernya dan
keberhasilan Sasta akan bergantung sama Katherine. Katherin bilang ke
Airin bahwa justru sekarang ia lagi sibuk ngurusin Sasta karena Sasta
mau roadshow di 7 kota.
Di kantor … Levi sedang memegang piala
penghargaan Extra Record yang dimenangkan oleh Aldo bbrp tahun yang lalu
itu. Sambil memegang piala Levi berujar … sudah bertahun-tahun piala
ini disini dan sudah bertahun-tahun juga ia melihat piala ini … tapi
ternyata sejarah piala ini penuh dengan kejahatan… penuh darah…
(flasback lagi… waktu Damar menceritakan peristiwa bbrp tahun lalu
kepada Levi)… setelah membayangkan perkataan Damar itu… dengan kesal
Levi membanting piala itu. Piala itu pun hancur berkeping-keping. Levi
pergi meninggalkan ruangan dengan kemarahan.
Aldo tiba di kantor…
dan langsung menuju ruangan dimana Piala penghargaan tadi dipajang.
Sambil berjalan menuju ruangan Aldo sedang memikirkan Levi… sudah 2 hari
Levi nggak pulang… dimana Levi sekarang. Aldo melihat piala itu sudah
hancur berkeping-keping. Aldo merasa aneh ketika melihat piala itu
hancur… ia tidak merasakan kehilangan sama sekali… perasaannya thd piala
itu tidak seperti pada saat dulu ia mendapatkannya… (flashback lagi…
tentang malam penghargaan itu … saat Claudia ditangkap… dan akhirnya
piala jatuh ke tangannya… yang disambut gembira oleh Aldo dan kekagetan
Erick). Sekarang Aldo merasa bahwa piala itu tidak berarti apa-apa… Aldo
malah sangat takut akan kehilangan Levi. Dalam hati Aldo mengatakan
bahwa Levi adalah anaknya yang terbaik… dan ia tidak ingin kehilangan
Levi… Aldo takut Levi tidak bisa memaafkannya.
Levi tiba di rumah
… dia melihat Tara sedang berbaring di sofa sambil memegangi bingkai
photo (nggak dikasih liat photonya siapa yang sedang dipegang Tara).
Saat Levi ingin mengambil bingkai photo itu… Tara bangun. Tara kaget
melihat Levi datang. Tara menyatakan kecemasannya dan juga kecemasan
Aldo karena Levi nggak pulang. Kemudian Levi dan Tara duduk di meja
makan. Sebelumnya Tara membuatkan coklat panas untuk Levi. Dalam hati
Levi sedang bingung apakah ia akan menceritakan semuanya ke Tara atau
tidak. Levi khawatir kalo ia ceritakan yang sebenarnya kepada Tara, Tara
akan terluka karena Tara sangat mencintai dan memuja Aldo. Levi
bertanya kepada Tara tentang Erick, papanya Jonah kepada Tara. Tara
heran mengapa Levi tiba-tiba menanyakan Erick… tapi Tara nggak keberatan
menceritakan tentang Erick. Tara bilang bahwa Erick itu laki-laki yang
lembut dan penuh perhatian. Erick itu hatinya juga baik. Erik begitu
sempurna sebagai seorang suami, dan Erick juga adalah ayah yang baik
untuk Jonah. Tapi sayangya ia begitu cepat meninggal. Levi memotong
pembicaraan Tara dengan mengatakan “… seperti Jonah ya Tante?”. Tara
mengiyakan… dan menambahkan… “Kalo kamu melihat Jonah… sama saja kamu
melihat Erick… karena wajah dan kelakuan mereka sama”. Levi menanyakan
Tara kalo memang Erick orangnya lembut seperti Tara bilang… mengapa Tara
mau menikah dengan Aldo yang keras, kaku, egois, dan mau menang
sendiri. Tara menasehatkan Levi agar jangan menyakiti papanya lagi. Tara
juga bilang kalo sebenarnya Aldo sangat menyayangi mereka… menyayangi
Levi… Renatha … dan juga Jonah. Hanya saja Aldo tidak dapat menampakkan
rasa sayangnya itu, mungkin itu semua karena Aldo dibesarkan dlm
keluarga yang keras dan kaku. Namun Levi tidak sependapat dengan Tara..
Levi mengatakan bahwa papanya bukannya tidak bisa menunjukkan sayangnya,
melainkan papa nya tidak punya kasih saying sama sekali. Tara
menasehatkan Levi agar tidak berpikiran begitu tentang papanya. Tara
juga mengatakan bahwa sebenarnya Aldo sangat khawatir kehilangan Levi…
dan Tarra juga bilang bahwa Aldo sudah sedih kehilangan Jonah dan
sekarang Aldo tidak mau kehilangan Levi. Levi akhirnya memutuskan untuk
tetap merahasiakan semuanya kepada Tara karena ia takut Tara yang begitu
baik terluka karenanya.
Di kantor … Aldo memutuskan untuk segera
kembali ke rumah karena ia berpikir mungkin Levi sedang ada di rumah
saat ini dan khawatir Levi akan menceritakan semua kepada Tara. (Aldo
benar)
Levi pamit ke tante Tara untuk pergi. Tara mencoba untuk
menahannya dengan menawarkan nasi goreng buatannya untuk Levi. Tapi Levi
dengan halus menolak. Saat Levi akan beranjak pergi… Aldo sudah berdiri
di depan pintu sedang melihat Levi. Di pintu Aldo menanyakan Levi
apakah Levi sudah menceritakan semuanya kepada Tara. Levi menjawab bahwa
ia tidak menceritakan apa-apa kepada Tara, tetapi Levi menegaskan
kepada Aldo kalo ia melakukan itu bukan untuk melindungi Aldo, tetapi
karena Levi nggak tega dengan tante Tara (Tara memperhatikan mereka
berdua dari ruang makan). Levi pergi.
Keesokan harinya… di tempat
mengajar Airin… Airin sedang gelisah. Kegelisahannya itu diperhatikan
murid2nya yang berpikir gurunya sedang bertengkar dengan pacarnya. (Kok
bisa sih… kecil-kecil udah ngurusin cinta-cintaan …). Airin akhirnya
minta ijin kepala sekolah untuk mengurus sesuatu karena ia merasa harus
menemui Levi di toko kaset. Sementara itu di toko kaset… Levi
menyerahkan semua kekuasaannya sebagai direktur utama di perusahaannya
kepada manajer produksinya (Dion) dengan memberikan surat kuasa kepada
Dion untuk mengurus segala sesuatu di Extra Record. Dion diperbolehkan
untuk memutuskan apa saja asal benar, jujur dan bertanggung jawab. Levi
kemudian pergi meninggalkan kantor. Diluar Levi sempat menyaksikan
seorang perempuan menjatuhkan bawaannya saat turun dari angkot. Levi
tidak tahu kalo itu Airin (nggak jelas sih… kalo Levi sebenarnya tau
atau enggak itu Airin… tapi setelah melihat kejadian itu… Levi tetap
pergi). Airin disambut oleh teman-teman lamanya kecuali Nola yang
langsung marah2 ke Airin tanpa sebab. Di kantor Levi, Airin tidak
menemukan Levi.
Airin menelpon Renata untuk menanyakan Levi, tapi
Renata tidak tau Levi ada dimana. Renata meminta Airin untuk main ke
rumah, tapi Airin nggak bisa karena banyak urusan.
Levi datang ke
rumah untuk menemui Renata. Levi mengajak Renata untuk pergi bersama
Levi ke luar negeri… ke Italy, atau ke Perancis, atau ke London untuk
memulai hidup baru disana. Renata kaget dan kurang setuju dengan rencana
Levi yang mendadak itu, tetapi ia hanya bisa mengiyakan saja. Renata
bilang kalo mereka pergi harus minta uang yang banyak ke Aldo… tetapi
Levi bilang kalo mereka harus mandiri…tanpa bantuan papa… melupakan
papa… dan melupakan Extra Record. Renata bertanya kepada Levi… bagaimana
dengan Airin… biara bagaimanapun Airin kan tunangan kak Levi. Levi
menjawab bahwa jika Renata dewasa nanti Renata akan mengerti bahwa orang
dapat berubah pikiran dengan cepat. Levi bilang kalo Airin bisa
berbahagia dengan orang lain. Meskipun masih bingung dan ragu, Renata
cuma bisa bilang terserah kak Levi. Renata akan mendukung Levi.
Sasta
dan Katherine sedang ada di stasiun TV dan mereka bertemu dengan Prita
dan mananjernya yang baru disana. Seperti biasa Prita yang sok tenar dan
sok high class itu ngeledekin Sasta dan Katherine. Produser acara
mengatakan kepada Sasta dan Katherine bahwa wawancara nya diundur sore
hari karena ada perubahan mendadak. Sebelum pergi produser meminta
Katherine kalo nanti bertemu Prita dan manajernya, untuk bilang bahwa
wawancara mereka juga diundur. Sambil menunggu sore… Sasta dan Katherine
bertemu dengan 2 orang figuran sebuah acara yang tidak mau pake kostum
lucu yang mereka bawa. Katherine dan Sasta punya ide. Mereka menawarkan
diri kepada 2 orang tadi untuk menggantikan mereka. Saat sedang membawa
kostum itu, mereka berdua berpapasan lagi dengan Prita dan manajernya.
Katherine bilang bahwa wawancara mereka jadi duluan… dan harus pakai
kostum segala sambil nunjuk kostum mereka. Prita dan manajernya nggak
percaya kalo wawancara harus pakai kostum segala. Katherin bilang kalo
nggak percaya …ya sudah. Lalu Sasta dan Katherine masuk ke kamar ganti.
Di luar manajer Prita menyuruh Prita untuk masuk kedalam dan mencuri
kostum itu supaya mereka bisa diwawancarain duluan. Prita pun setuju. Di
dalam studio… orang-orang sudah siap untuk sebuah acara tv. Katherine
dan Sasta juga ada diantara penonton sambil senyum-senyum… usaha mereka
untuk ngerjain Prita berhasil. Di panggung… Prita dan manajernya yang
sudah menggunakan kostum (kostum hitam kayak badut dengan topeng film
SCREAM) masuk ke stage. Mereka kaget … studio penuh dengan penonton…
penonton pun mentertawakan mereka… termasuk Katherine dan Sasta. Prita
baru sadar kalo mereka dikerjain, langsung marah-marah ke manajernya…
panggung dan penonton jadi heboh...
Renata menemui Airin dan
menceritakan rencana Levi untuk pergi ke luar negeri. Renata mengatakan
bahwa kepergian Levi ini disebabkan karena Levi tahu bahwa ia tidak akan
bisa membahagiakan Airin. Airin menanyakan sebenarnya Levi sedang ada
masalah apa. Renata nggak tahu tapi Renata melihat bahwa akhir-akhir ini
kak Levi terlihat cape dan sedih. Sementara Renata cerita… tiba-tiba
Levi muncul. “Siapa yang cape?”. Renata dan Airin kaget melihat Levi
tiba-tiba ada disamping mereka. Renata langsung buru-buru bilang ke Levi
bahwa ia mau ke toilet dan meninggalkan Airin dan Levi berdua. Levi
bertanya ke Airin kenapa Airin masih menemui Renata…kenapa Airin nggak
bilang ke Renata bahwa mereka sebenarnya sudah putus. Airin bilang bahwa
Renata meminta Airin untuk mencegah kepergian Levi. Airin bertanya
kenapa Levi harus pergi sejauh itu. Apa seburuk itukah Airin sehingga
Levi mau menghindari Airin sampai sejauh itu. Airin meminta Levi untuk
tidak pergi. Airin bilang, kalo Levi boleh menghindari dirinya... tapi
jangan pergi jauh keluar dari kota ini… karena Airin belum siap
kehilangan Levi. Levi minta Airin agar jangan mengurusinya. Levi juga
bilang kalo Airin tidak perlu takut sendirian karena ada Jonah yang akan
menemani. Ada Jonah yang mencintai Airin. Levi juga bilang bahwa ia
tidak mau menjadi penghalang antara Airin dengan Jonah. Mendengar itu …
Airin mengatakan tidak semudah itu ia bisa menyerahkan perasaan nya
untuk orang lain. Airin juga bilang… kalo memang dari dulu ia punya
perasaan cinta sama Jonah… dari dulu pasti ia sudah memilih Jonah, tapi
kenyataannya… semua cinta Airin hanya untuk Levi… dan jika Levi pergi,
maka Airin akan kehilangan semuanya dan Airin tidak tau apa yang akan
terjadi pada dirinya nanti.
Levi tetap mengatakan kepada Airin
bahwa mulai hari ini Airin harus melupakannya. Levi juga mengatakan
kepada Airin bahwa Jonah adalah laki-laki yang baik… dan Jonah dapat
membahagiakan Airin … yang tidak bisa ia berikan kepada Airin selama
ini. Airin dengan sedih bilang bahwa nggak mungkin ia melupakan Levi.
Airin juga bilang bahwa ia akan tetap mencintai Levi… sampai kapanpun
Airin akan tetap menunggu dan mencintai Levi. Namun Levi mengatakan
kepada Airin untuk jangan bodoh… dan Levi berkata lagi bahwa Airin harus
mebencinya dan melupakannya selamanya … ia akan pergi dan tidak akan
pernah kembali lagi. Setelah mengatakan itu, Levi berlari meninggalkan
Airin. Airin pun berteriak memanggil Levi… dan kemudian mengejar Levi.
Levi berhenti berlari. Airin yang sudah menyusul Levi, memohon kepada
Levi sambil menangis … agar Levi jangan pergi. Levi hanya diam tidak
memberikan jawaban… kemudian … akhirnya Levi pergi meninggalkan Airin
sendirian ….. BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 34
Levi akhirnya meninggalkan Airin sendirian di tempat pertemuan mereka… Airin hanya bisa menangis sedih …
Di
tempat lain…Jonah sedang membeli bunga di sebuah toko. Saat membeli
bunga Jonah (dalam hati) berkata kepada dirinya sendiri bahwa ia
memutuskan untuk merebut cinta Airin dan akan membuat Airin bahagia,
apalagi setelah Jonah mengetahui bahwa Levi malah meninggalkan Airin.
Jonah menyadari bahwa saat ini mungkin Airin belum bisa menerimanya tapi
Jonah berjanji bahwa ia akan berjuang untuk mendapatkan cinta Airin.
Jonah membeli beberapa tangkai bunga mawar putih yang akan ia berikan
untuk Airin. Sementara itu, Airin yang kelihatan sangat shock dengan
keputusan Levi, berjalan pulang sendirian dan agak limbung… Airin
akhirnya pingsan di jalan. Tidak jauh dari tempat itu…Jonah dengan bunga
di tangan bermaksud untuk menemui Airin… namun saat sedang berjalan
menuruni tangga…betapa kagetnya Jonah menemukan Airin pingsan di jalan……
Jonah langsung berlari menghampiri Airin dan berteriak minta
pertolongan… Jonah menggendong Airin dan membawa Airin yang tidak
sadarkan diri… (yang gw tangkep sih… Jonah melihat Airin pingsan di
jalanan itu secara kebetulan… alias mereka nggak sedang janjian ketemu
disitu).
Sesampainya dirumah… Levi langsung memarahi Renata yang
telah mengatur pertemuannya dengan Airin tanpa persetujuan Levi. Tapi
jawaban Renata “Bodo, abis kak Levi jahat”. Renata yang kesal dengan
perlakuan Levi terhadap Airin merasa perlu mengatur pertemuan itu karena
ia sangat mengetahui bahwa Airin sangat menyayangi kak Levi dan hanya
kak Airin yang bisa bikin Levi bahagia. Renata mengatakan kepada Levi
agar jangan membohonginya dirinya. Renata juga meminta Levi untuk
membatalkan kepergian mereka ke luar negeri karena sebenarnya Renata
juga tidak ingin pergi terlalu jauh. Namun Levi mengatakan bahwa ia
mengajak Renata untuk pindah ke luar negeri bukan karena Airin. Renata
balik nanya “Tapi, karena apa dong, Kak?”. Levi seperti biasa tidak
memberikan jawaban atas pertanyaan itu dan pergi begitu saja
meninggalkan Renata yang kesal.
Jonah membawa Airin yang pingsan
ke rumah Katherine dan menunggui Airin di kamar sampai Katherine datang.
Katherine datang dan menanyakan keadaan Airin. Jonah bilang bahwa Airin
sudah mendingan dan sekarang sedang tidur. Katherine bilang ke Jonah
kalo ia kasihan dgn Airin, mungkin Airin kecapean, karena tadi malam
pulangnya malem banget. Katherine bilang ke Jonah kalo ia akan tunggu di
luar. Sasta di pintu kamar memperhatikan Jonah sangat perhatian dengan
Airin… wajah Sasta kelihatannya kesal. Tadinya Jonah nggak sadar kalo
Sasta juga ada di kamar karena Jonah duduknya membelakangi pintu… namun
begitu Katherine bilang “Yuk Sas”, Jonah langsung nengok ke belakang dan
melihat Sasta berdiri di pintu.
Jonah sendirian di kamar masih
menunggui Airin. Jonah berkata kepada Airin yang sedang tidur…” Mungkin
sekarang kamu nggak dengar aku… (Jonah berbicara sambil memegang tangan
Airin dengan penuh kasih sayang … aduh gw lupa … megang tangan apa
ngelus keningnya Airin ya?… yah pokoknya salah satu lah… maklumlah udah
agak lupa… soalnya udah 3 hari berlalu) …. kamu nggak usah khawatir…
meskipun sekarang Levi sudah meninggalkan kamu… aku ada disini kok… aku
akan disini menjaga kamu “. Sasta mendengarkan setiap perkataan Jonah
dibalik pintu.
Sampai malam Airin masih belum sadar. Jonah pamit
untuk pulang kepada Katherine dan meminta tolong Katherine untuk menjaga
Airin. Keluar dari kamar Airin…di depan pintu kamar Jonah bertemu Sasta
yang memang menunggu disitu… Jonah agak kaget kalo ternyata Sasta ada
disitu… Jonah juga pamit pulang kepada Sasta. Jonah beranjak pergi…
namun Sasta menahan Jonah dengan menangkap tangan Jonah… “Aku mau
ngomong sama kamu “.Sasta mengajak Jonah untuk bicara diluar rumah…
Di
luar Jonah ngomong ke Sasta “Sasta … yang bener aja dong… kakak kamu
itu sakit… nggak ada yang ngerawat dia… masa aku …” Sasta langsung
teriak memotong omongan Jonah…”Argh… Aku tau Jonah… (mulai menangis)…
kamu memang nggak pernah ada perasaan apa2 sama aku … tapi bisa nggak
sih kamu ngertiin perasaan aku sediikiiiit ajaa… (masih menangis) aku
memang egois… … tapi satu hal harus kamu tahu… aku sayang sama kamu… aku
sangat sayang sama kamu … dan setiap aku ngeliat kamu perhatian sama
Airin… hati aku sakit”. Setelah mengatakan itu ke Jonah… Sasta berlari
meninggalkan Jonah. Jonah memanggil-manggil Sasta, tapi nggak dihiraukan
Sasta.
Keesokan harinya… Katherine sedang menyuapi Airin. Sasta
masuk ke kamar mengajak Katherine untuk cepet2 berangkat, karena hari
itu mereka akan ada wawancara on air dgn stasiun tv. Sikap dan suara
Sasta kurang bersahabat. Melihat sikap Sasta, Airin bertanya ke
Katherine ada apa dengan Sasta. Katherine bilang ke Airin, mungkin Sasta
cemburu karena kemarin Jonah perhatian banget sama Airin. Kemudian
Katherine menunjuk bunga yang ada di atas meja rias dan bilang ke Airin
kalo bunga itu dari Jonah. Airin melihat bunganya.
Di stasiun tv …
Katherine dan Sasta bertemu Jonah yang sudah ada disana. Melihat Sasta
dan Katherine disitu, Jonah langsung bertanya ke Katherine apa Airin
sekarang sendirian. Katherine mengiyakan. Sementara itu Sasta yang lagi
bad mood minta Katherine untuk cepetan takut wawancara on air nya telat.
Mendengar Airin sendirian di rumah, Jonah langsung bilang ke Sasta kalo
ia nggak jadi ikut karena ada urusan. Sasta bertanya ke Katherine
kenapa Jonah nggak jadi ikut. Katherine menjawab nggak tahu.
Di
rumah sendirian… Airin mencoba untuk bangun dan mencoba berjalan ke
kamar mandi. Di kamar mandi, Airin kaget ketika melihat darah keluar
dari hidungnya… ketika ia melihat ke lantai… ada darah di lantai kamar
mandi. Airin pingsan. Sementara itu di kamarnya Levi sedang mengenang
sketsa wajah pemberian Airin… bagaimana dulu Airin pernah menangis
karena sketsa itu pernah dirobek-robek oleh Renata. Saat sedang
memegangi bingkai… bingkai itu tiba-tiba terjatuh dan pecah. Levi
langsung teringat Airin … dan ia merasakan sesuatu terjadi dengan Airin.
Tapi Levi mencoba menangkan dirinya sendiri bahwa tidak terjadi apa-apa
dengan Airin… bahwa Airin baik-baik saja.
Kembali di rumah
Katherine… Jonah sudah sampai di rumah… ia mengetok kamar Airin tapi
tidak ada jawaban. Jonah terus mengetok beberapa kali. Karena tidak ada
jawaban juga, Jonah akhirnya masuk ke kamar dan melihat Airin tidak ada
di tempat tidur. Jonah terus masuk ke dalam… dan sangat kaget ketika
menemukan Airin tergeletak tak berdaya di kamar mandi. Jonah mencoba
membangunkan Airin, tapi Airin nggak bangun juga. Jonah segera membawa
Airin ke rumah sakit.
Di stasiun tv… Sasta sedang on air,
sementara Katherine juga ada di dalam studio menyaksikan acara tsb.
Tiba-tiba HP Katherine bunyi. Pas diangkat ternyata Jonah. Jonah
mengabarkan bahwa Airin masuk rumah sakit. Katherin kaget dan bilang
bahwa ia akan segera ke sana. Saat commercial break, Katherine memanggil
Sasta. Dengan ogah-ogahan Sasta nyamperin Katherine. Katherine kemudian
memberitahu Sasta kalo Airin sekarang pingsan dan Jonah sudah membawa
Airin ke rumah sakit. Di luar dugaan, Sasta menanggapi dengan
biasa-biasa saja dan menolak untuk ke RS saat itu juga dengan alasan
bahwa ia sedang on air. Sasta malah menyarankan Katherine agar menelpon
pak Levi aja… karena menurutnya yang seharusnya mengurus Airin adalah
pak Levi karena pacarnya kak Airin itu adalah pak Levi, bukannya Jonah.
Katherine kaget dengan jawaban Sasta mengapa Sasta ngomong seperti itu.
Produser acara memanggil Sasta karena sebentar lagi on air akan dimulai
lagi. Sasta kembali ke tempatnya.
Katherine menelpon pak Levi
yang sedang ada didalam mobil (sedang dalam perjalanan). Katherine
memberitahu pak Levi bahwa Airin masuk rumah. Levi kaget dan menanyakan
di rumah sakit mana. Levi bilang ke Katherine bahwa ia akan segera ke
rumah sakit saat itu juga.
Di rumah sakit … Jonah sedang
menunggui Airin yang masih nggak sadar. Jonah terlihat cemas. Levi tiba
di rumah sakit. Sesampainya di ruangan dimana Airin dirawat, Levi
melihat dari luar Jonah ada disamping Airin… sedang menunggui Airin.
Levi memutuskan untuk tidak masuk. Ia berpikir bahwa sudah ada Jonah
yang menemani dan merasa bahwa kehadirannya nanti hanya akan membuat
Airin bertambah sakit Airin. Levi pun memutuskan untuk pergi. Didalam
kamar Airin … Jonah mengeluarkan HP dan menghubungi Levi. HP Levi
berbunyi saat ia sedang menunggu lift. Levi membuka HP nya… ternyata
telpon dari Jonah. Levi tidak mau menjawabnya, tetapi malah
mematikannya. Karena telponnya tidak dijawab, Jonah meninggalkan pesan
melalui voice mail “Kak, Airin masuk rumah sakit. Tolong datang kesini”.
Di
kantornya Thea sedang memutar ulang kaset rekaman pengakuan Aldo
tentang penjebakan Claudia dan penyebab kematian Erick. Thea berpikir
bahwa Jonah harus mengetahui semuanya. Thea kemudian menguhubungi Jonah
dan meminta Jonah untuk datang. Jonah yang sedang menunggui Airin
menolak untuk datang saat itu. Jonah mengatakan kepada Thea bahwa ia
sedang menunggui temannya yang sedang sakit di rumah sakit. Tapi Jonah
berjanji akan datang besok.
Jonah memegangi tangan Airin yang
masih tidak sadarkan diri dan menempelkan tangan Airin di pipinya.
(whuaaa…. Sasta kalo ngeliat pasti cemburu). Jonah sedang membayangkan
saat ia mengatakan kepada Airin bahwa ia adalah gadis impiannya semasa
kecil yang telah memberikan gambar itu kepadanya. Jonah juga mengingat
saat ia dan Airin melakukan permainan kartu di pinggir kolam renang.
Habis mengenang itu semua... kemudian Jonah berbicara kepada Airin
“Airin, aku sangat merindukan senyuman kamu…. Tapi kenapa sekarang kamu
kayak begini?”. Saat Jonah sedang bicara… Airin mengigau menyebut nama
Levi… di depan Jonah.
Katherine dan Sasta tiba di rumah sakit
ketika Airin sedang dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Jonah bilang
bahwa Airin perlu dirawat beberapa hari, untungnya sekarang udah sadar.
Katherine menanyakan apakah Levi sudah datang. Katherine heran Levi
belum dating, padahal waktu ditelpon bilang mau langsung datang. Jonah
bilang bahwa ia juga sudah menghubungi Levi tapi yang menjawab mailbox.
Jonah bilang ke Katherine bahwa sepertinya Levi sedang menghindar.
Katherine berpikir bahwa mungkin mereka berdua sedang bertengkar. Jonah
pamit ke Katherine dan Sasta. Jonah minta Katherine dan Sasta untuk
menjaga Airin.
Hari sudah malam… Levi tiba di rumah. Ketika turun
dari mobil, langsung disambut oleh Jonah yang memang sedang menunggu
Levi (Wah Jonah ketemu levi… alert… bahaya… seru nih… soalnya Jonah
pasti marah ke Levi… lanjut). Jonah dengan marah langsung memojokkan
Levi ke tembok dan bertanya “Darimana?” (dengan nada marah dan nggak
pake basa-basi. Jonah udah nggak pake nyebut ‘Kak’ lagi didepan nama
Levi seperti biasanya kalo Jonah memanggil Levi… tapi semua kata-kata
Jonah udah pake elo-gue…) “Loe tau nggak? … dan kenapa loe nggak datang
ke rumah sakit? Padahal Airin sangat membutuhkan loe? Loe tuh kenapa
sih… kerjaannya selalu pasti nyakitin Airin. Pas malem tunangan elo
ninggalin dia… dan sekarang Airin sakit… elo nggak dateng sama sekali…
Elo apa-apaan sih?”. Levi yang udah terdesak ke dinding (or pintu
garasi … nggak gitu jelas sih… gelap) dengan santai menjawab “Elo yang
bilang ke gue bahwa elo mau misahin gue dengan Airin.,… kenapa sekarang
elo nyariin gue…” Mendengar jawaban Levi, Jonah marah dan langsung
melancarkan pukulan ke Levi. Levi tidak balas memukul Jonah. Malah Jonah
dengan emosi harus meminta Levi untuk balas memukulnya. Levi malah
meminta Jonah untuk terus memukulnya sampe puas. Jonah pun memukul Levi
lagi. Sampe Levi tersedak Jonah baru berhenti memukul Levi. Kemudian
Jonah memojokkan Levi lagi ke dinding. Jonah mengatakan kepada Levi
bahwa ia kesini bukan hanya karena Airin, tapi juga karena ia sendiri
(Jonah). Jonah langsung bilang ke Levi “Elo tau kenapa? Karena ini …
(Jonah menunjukkan cek yang pernah diberikan Aldo kepada Airin)”. Jonah
bilang bahwa cek itu adalah pemberian Aldo (Karena udah marah
banget…Jonah ngomongnya ‘bokap elo’ bukan papa Aldo lagi…) … supaya
Airin meninggalkan Levi, tapi Airin nggak mau terima. Jonah meninggalkan
Levi setelah melempar cek itu ke muka Levi.
Renata kaget
melihat Levi udah babak belur… Renata mau ambil es batu … tapi dicegah
oleh Levi. Levi ke kamar. Di kamar… Levi (berbicara pada diri sendiri)
menyesali dirinya (sambil nangis), ‘Airin maafkan aku… aku laki-laki
yang nggak berguna…aku nggak bisa membahagiakanmu… disaat kamu sakit aku
nggak bisa berada disampingmu… karena aku merasa nggak pantas untuk
kamu…’
Di rumah sakit… Sasta bilang ke Airin yang masih tidur
kalo sebenarnya ia juga sedih ngeliat kak Airin sakit… tapi nggak tahu
kenapa … setiap kali ia melihat Jonah perhatian dan sayang ke Airin…
Sasta nggak bisa mengendalikan dirinya. Jonah sudah balik lagi ke rumah
sakit dan menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan Airin ke Sasta. Sasta
bilang ke Jonah bahwa hasil periksa nya baru ketahuan besok. Sasta
mengajak Jonah makan, tapi Jonah bilang bahwa ia belum lapar. Jonah
bilang ke Sasta bahwa ia ingin menunggu Airin aja dan bilang ke Sasta
untuk duluan aja makannya. Sasta sedih (lagi).
Sasta curhat ke
Katherine (mereka berdua ngobrol di atap gedung RS), Sasta bilang ke
Katherine kenapa sih kak Airin mesti pingsan di hadapan Jonah, kenapa
bukan di hadapan kak Levi aja. Katherine bilang bahwa wajar aja kalo
Jonah perhatian ke Airin karena sekarang Airin sekarang sedang sakit.
Sasta merasa bahwa semua perhatian ke Airin, dan ia bilang bahwa ia juga
perlu diperhatikan bukan cuma Airin. Katherine bilang bahwa mereka
semua perhatian juga ke Sasta, tapi karena sekarang Airin sedang sakit,
maka wajar aja kalo semua sekarang lagi merhatiin Airin. Sasta terakhir
bilang bahwa ia juga pengen diperhatiin ama Jonah.
Di rumah… Levi
masih meratap (jadi agak cengeng Levi sekarang)… bahwa sekarang ia
sangat merindukan Airin. Hanya saja ia tidak mau memaksakan diri untuk
bersama Airin… karena ia adalah anak seorang pembunuh.
Jonah dan
Airin yang sudah sadar sedang duduk dan ngobrol berdua di koridor rumah
sakit. Jonah lagi menghibur Airin. Jonah meminta Airin untuk menggerakan
jari kelingkingnya. Airin yang bingung menuruti kata Jonah menggerakan
kelingkingnya. Jonah menjelaskan ke Airin bahwa kalo Airin menggerakan
jari kelingkingnya maka jari manis juga akan bergerak. Airin nggak
mengerti. Jonah mengumpamakan bahwa jari kelingking itu adalah Airin dan
dan jari manis itu adalah Jonah…”..disaat kamu bergerak aku juga ikut
bergerak. Jonah bertanya ke Airin “ngerti nggak?”. Airin bilang ke Jonah
bahwa ia nggak mengerti. Jonah menjelaskan lagi, ”… disaat kamu sedih,
akunya juga ikut sedih… kalo kamu senang, akunya juga ikut senang…
pokoknya kalo kamu bergerak, aku juga ikut bergerak…” “Kalo kamu belum
ngerti juga, nggak apa-apa… tapi nanti kalo kamu sudah mengerti perasaan
akulebih dalam, pasti nanti kamu ngerti”. Tiba-tiba HP Jonah bunyi.
Ternyata Thea. Thea meminta Jonah untuk datang, Jonah menyanggupi. Jonah
mengantar Airin ke kamar dan setelah itu pergi menemui Thea.
Dikantor,
Thea memutar kaset rekaman suara Aldo di hadapan Jonah. Jonah kaget
mendengar semua itu. Jonah masih nggak percaya atas apa yang telah ia
dengar karena ia percaya bahwa papa Aldo sangat sayang kepadanya dan
mamanya jadi tidak mungkin papa Aldo melakukan semua itu kepadanya. Thea
berusaha meyakinkan Jonah agar Jonah percaya bahwa semua itu terjadi
dan benar-benar terjadi, bahwa Aldo lah yang telah membunuh ayah
kandung. Jonah menolak untuk mempercayai dan berkata nggak mungkin. Thea
nggak meyerah … ia terus menghasut Jonah untuk percaya. Thea menyuruh
Jonah untuk sadar… dengan berulang-ulang ia mengatakan bahwa “Aldo
adalah pembunuh ayah kandungnya… bahkan ia telah membunuh 2 kali… Thea
menjelaskan secara rinci urutan kematian Erick… Jonah yang kaget dan
terus didesak Thea.. jadi bimbang dan bingung… antara percaya dan nggak
percaya… antara menerima kenyataan dan menyanggahnya… BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 35
Thea
dengan ambisi balas dendamnya berusaha terus mempengaruhi Jonah untuk
membalas dendam kepada Aldo atas kematian Erick. Thea berulang-ulang
megatakan “Harus!!!” Jonah tidak memberikan reaksi kepada Thea, didalam
hati ia sedang memikirkan kenyataan itu … bahwa papa Aldo yang selama
ini telah merawatnya adalah pembunuh ayah kandungnya. Jonah sedih bahwa
mamanya tidak mengetahui semua ini. Mamanya tidak mengetahui bahwa Aldo
lah yang membunuh Erick. Mamanya terlalu baik dan polos. Mamanya tidak
tahu kalo telah menikahi seorang pembunuh. Tiba-tiba Jonah teringat mama
nya dan berpikir bahwa mama nya sedang dalam bahaya. Jonah langsung
pergi meninggalkan Thea di kantornya…
Jonah tiba di rumah dan
melihat mamanya sedang duduk sendirian di ruang keluarga. Jonah langsung
menghampirinya dan meminta mamanya untuk keluar dari rumah dan tinggal
bersamanya. Jonah kelihatan gelisah di depan mamanya. Tara yang senang
melihat Jonah datang jadi bingung dibuatnya,.. mengapa Jonah gelisah dan
tiba-tiba memintanya untuk meninggalkan rumah. Tara meminta Jonah untuk
tidak bersikap seperti itu karena meskipun papa Aldo itu orangnya
keras, tetapi papa Aldo sayang kepada Jonah dan juga sayang kepadanya,
jadi tidak mungkin Tara meinggalkan Aldo. Jonah bilang ke mamanya bahwa
mamanya tidak tahu bahwa papa Aldo selama ini telah membohongi mereka,
dan semuanya ini tidak seperti yang mamanya lihat. Tara tambah bingung.
Jonah juga meminta Tara untuk percaya dengannya, dan ia tidak mungkin
merugikan mamanya. Jonah memohon sekali lagi ke mamanya untuk keluar
dari rumah dan tinggal dengannya. Jonah mengatakan semua itu dengan
gelisah, sehingga membuat Tara tambah bingung dengan perkataan dan sikap
Jonah yang aneh. Tara meminta Jonah untuk bicara pelan-pelan dan
menjelaskan kepada Tara apa yang telah dilakukan Aldo sehingga Jonah
bicara seperti itu. Mendengar pertanyaan Tara tsb, Jonah jadi tambah
gelisah. Sementara itu dibalik pintu, Levi yang kebetulan ada di rumah
mendengarkan percakapan Jonah, dan Levi berpikir bahwa jangan-jangan
Jonah sudah mengetahui semuanya. Jonah yang panik tidak tau harus
memberikan jawaban apa kepada Tara akhirnya pergi meninggalkan Tara.
Tara berteriak memanggil Jonah, tapi Jonah tetap pergi. Levi yang sedari
tadi mendengarkan percakapan mereka, keluar dan menghampiri Tara. Levi
mencoba menghibur Tara dengan mengatakan bahwa Jonah sekarang sedang
banyak masalah. Nanti kalau emosi Jonah sudah reda, maka Jonah akan
pulang ke rumah lagi.
Airin bermimpi bahwa ia sedang berada di
taman (malam hari). Airin memakai gaun putih panjang tidak berlengan.
Rambutnya tergerai panjang dihiasi dengan bunga mawar putih. Airin
sedang menari-nari di taman. Airin melihat seekor anak kelinci putih di
taman. Airin pun mengambil dan memeluk kelinci putih itu. Saat
terbangun, Airin masih ada di ruma sakit. Di hadapannya, ia melihat
Jonah sedang duduk menungguinya. Jonah yang tidak menyadari bahwa Airin
sudah terbangun terus berbicara kepada diri sendiri “… ternyata papaku
dibunuh sama dia … ternyata papa aku dibunuh…” Airin yang sudah bangun
bertanya kepada Jonah… “Jonah … kamu kenapa Jo?” Jonah seperti orang
linglung… dia melihat Airin sudah bangun… dan Jonah tidak sadar…
berbicara kepada Airin (mata Jonah memang melihat Airin tapi sepertinya
ia hanya berbicara kepada dirinya sendiri) “Selama ini aku nggak
tau…ternyata papa aku dibunuh… aku nggak percaya … dia telah membohongi
aku dan mama aku… dia telah membunuh papa aku”. Airin yang bingung
bertanya lagi “Siapa … siapa yang telah membunuh papa kamu, Jo?” Tapi
Jonah tidak menanggapi pertanyaan Airin dan tiba-tiba pergi begitu saja.
Airin memanggil Jonah.
Sementara itu di mobil (di perjalanan),
Levi sedang memikirkan kejadian tadi di rumahnya. Levi membandingkan
siapa sebenarnya yang lebih sedih… Ia yang tiba-tiba tahu bahwa ayahnya
adalah seorang pembunuh atau Jonah yang tiba-tiba tahu bahwa ayahnya
mati karena dibunuh. Mengapa hidup telah mempermainkan mereka berdua.
Dulu waktu mereka kecil, mereka berdua begitu bangga karena mempunyai
papa yang kaya dan boros. Levi berbicara kepada diri sendiri “Maafkan
aku Jo… aku dulu begitu iri dengan mu karena sepertinya papa lebih
sayang sama kamu… Aku telah memperpanjang daftar penderitaan di masa
kecil mu… maafkan aku.”
Di atap gedung apartemen Don, Jonah
sedang menyendiri.. . Don datang dan melihat gelagat Jonah yang aneh…
dan mencium bahwa ada yang tidak beres dengan Jonah karena Jonah belum
pernah seperti sebelumnya. Don tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya
pamit kepada Jonah. Sebelum pergi Don berpesan kepada Jonah untuk jangan
berbuat yang macam2x. Setelah kepergian Don, Jonah menyesali ‘mengapa
ia harus mengetahui semua ini… Jonah marah kepada diri sendiri (sampai
menangis)… mengapa ia harus mengetahui bahwa ayahnya dibunuh… mengapa
semua yang datang kepadanya adalah kesedihan dan bukan kebahagiaan…’
Levi tiba-tiba datang. Jonah dengan sikap yang tidak bersahabat langsung
bertanya “Mau apa kamu kesini?”. Levi menanyakan kepada Jonah mengapa
tadi Jonah meninggalkan mamanya dan tidak biasanya Jonah bersikap
seperti. Levi juga menjelaskan bahwa tadi ia ada di rumah dan sempat
mendengar percakapan Jonah dan mamanya, Levi ingin tahu apa maksud Jonah
mengatakan bahwa selama ini Aldo telah membohongi Jonah dan mamanya.
Jonah malah balik bertanya ke Levi “Bukannya kamu sudah mendengar
semuanya dari Damar” Levi sempet kaget. Karena Levi diam saja, Jonah
bicara lagi “Aku tanya kamu sekali lagi, ngapain kamu disini?“ Levi
masih diam. Jonah melanjutkan dan bilang ke Levi apakah Levi takut bahwa
Jonah akan menuntut papanya… apakah Levi takut bahwa ia akan balas
dendam ke Levi. Levi masih diam saja… akhirnya Jonah dengan kasar
membentak Levi “Aku Tanya sekali lagi. Ngapain kamu disini”
Dibentak
seperti itu, Levi akhirnya bereaksi dan mengatakan kepada Jonah bahwa
apapun yang mau Jonah lakukan terhadap papanya, Levi nggak mau tau… dan
terserah Jonah mau melakukan apa saja terhadap papanya. Hanya satu
permintaan Levi bahwa jangan katakan masalah ini kepada Renata karena
Renata tidak tau apa-apa. Levi juga mengatakan bahwa ia dan Renata akan
pergi jauh. Levi meminta Jonah untuk berjanji agar tidak mengatakan
apa-apa kepada Renata. Jonah menolak untuk berjanji apapun kepada
siapapun karena ia merasa bahwa untuk mengontrol diri sendiri saja, ia
tidak bisa. Terlalu banyak penderitaan yang ia alami dan ia nggak
sanggup menahannya. Jonah minta maaf ke Levi bahwa ia tidak mau
berjanji. Akhirnya Levi meminta maaf kepada Jonah kalo selama belasan
tahun ia telah banyak menekan Jonah dan membuat Jonah menderita. Levi
sungguh-sungguh menyesal dan meminta Jonah untuk mememaafkannya. Jonah
hanya diam saja. Levi juga mengatakan bahwa mungkin mereka tidak akan
bertemu lagi. Levi meninggalkan Jonah.
Dirumah… Levi membakar
lukisan yang baru saja ia lukis. Lukisan tentang kecerian dan
kegembiraan… penuh dengan gambar2 mulut yang sedang tersenyum dan
tertawa lebar. Renata percaya bahwa setiap lukisan mempunyai roh seperti
yang dikatakan oleh penulis di buku yang diberikan Airin ke Renata
waktu itu. Renata membakar lukisan itu, agar roh keceriaan dan
kegembiraan itu bisa terbang dan hinggap ke Airin. Semua itu dilakukan
Renata karena ia tidak sanggup membujuk Levi untuk tidak meninggalkan
Airin. Jadi untuk mengurangi kesedihan Airin, ia membakar lukisan itu.
Di
rumah sakit, Airin masih memikirkan Levi dan ia percaya bahwa Levi
hanya berbohong kepadanya. Airin tahu bahwa Levi masih sangat
mencintainya.
Airin mendapat berita gembira dari dokter yang
dirawatnya bahwa ia sudah bisa pulang hari ini. Dokter menyarankan agar
Airin tidak memikirkan hal-hal yang membuat ia sedih karena itu akan
mengganggu penyembuhan dan kesehatannya. Airin menelpon Katherine dan
mengabarkan bahwa ia sudah bisa pulang. Katherine dan bilang ke Airin
bahwa ia akan menjemputnya. Sasta ada di kamar sedang tidur. Katherine
keuar dari kamar dan menelpon Jonah untuk memberitahu bahwa Airin sudah
boleh pulang hari ini. Jonah senang mendengarnya, tapi meminta maaf
bahwa ia tidak bisa ikut menjemput karena semalaman ia begadang.
Katherine maklum dan berpesan kepada Jonah agar menjaga kesehatan karena
nantinya ia harus menjaga Sasta. Mendengar ucapan Katherine, Jonah
langsung minta tolong ke Katherine untuk memberitahu ke Sasta untuk
tidak terlalu berharap kepadanya. Jonah takut nanti Sasta patah hati dan
terluka karena ia tidak punya cinta untuk Sasta. Jonah juga mengatakan
ke Katherine bahwa ia sayang ke Sasta tapi hanya sebagai adik, kalau
untuk cinta ia tidak punya. Jonah meminta Katherine untuk bicara ke
Sasta karena Jonah berpikir mungkin jika Katherine yang bicara, Sasta
mau mendengar. Katherine akan mencoba bicara ke Sasta
Levi
menelpon RS dan mengatakan bahwa akan semua ongkos rumah sakit Airin
tapi tidak mau namanya disebut. Levi akan mengantar uangnya langsung ke
RS. Di kamar Airin, Katherine mengatakan bahwa semua ongkos rumah sakit
sudah dibayar oleh seseorang tapi orang itu tidak mau disebutkan
namanya. Airin langsung mengira Jonah. Tapi Katherine bilang kayaknya
nggak mungkin. Dalam hati Airin berpikir kalo bukan Jonah, mungkin Levi.
Di luar Levi datang untuk membayar. Tiba-tiba pintu kamar Airin
terbuka. Levi bersembunyi. Airin dan Katherine keluar dari kamar. Airin
bertanya ke Katherine, apa selama ini Levi nggak pernah kesini.
Katherine menggeleng. Airin bertanya lagi Levi dimana. Katherrine bilang
nggak tahu, padahal tadi ia udah telpon ke Levi. Levi mendengarkan
percakapan Airin dan Katherine dari balik pintu.
Levi
mengumpulkan semua orang yang bekerja dengannya di Extra Record termasuk
Prita. Levi pamit kepada mereka bahwa ia akan keluar dari Extra Record.
Levi akan pergi selamanya dan tidak kembali. Hari ini adalah hari
terakhir Levi ke kantor. Semua keberatan dengan kepergian Levi. Dion,
manajer produksi menyarankan agar Levi berlibur aja yang panjang tapi
jangan pergi untuk selamanya. Levi meminta maaf bahwa ia akan tetap
pergi. Levi meninggalkan mereka.
Dion melapor ke Aldo bahwa Levi
akan berhenti dari Extra Record. Dion memohon agar Aldo mencegah Levi
karena ia khawatir Extra Record akan hancur tanpa pak Levi. Aldo
menghubungi Levi di HP nya.
Levi menghadap Aldo. Aldo menanyakan
alasan Levi meninggalkan Extra Record dan mengapa harus pergi. Aldo
mengatakan bahwa Levi tidak bertanggung jawab dengan meninggalkan
pekerjaannya di Extra Record. Apa jadinya Extra Record ini tanpa Levi.
Aldo mengatakan bahwa ia telah membesarkan Extra Record dan Levi sebagai
anak kandungnya akan menjadi penerus perusahaan. Levi menyindir Aldo
dengan mengatakan kepada Aldo bahwa Aldo tidak membangunnya dengan susah
payah. Sejarah perusahaan ini penuh dengan darah. Dan Levi tetap pada
rencananya semula untuk meninggalkan Extra Record. Levi juga mengatakan
kepada Aldo bahwa Jonah sudah mengetahui semuanya. Aldo kaget mendengar
bahwa Jonah telah mengetahui semuanya.
Aldo mendatangi Aldo
dengan marah dan bertanya mengapa Jonah mengetahui semuanya. Damar malah
mengatakan bahwa bukan Cuma Jonah yang tahu, tetapi ia juga telah
menjual kaset itu ke Nada Record. Mungkin saja pemilik Nada Record itu
yang memberitahukan ke Jonah. Aldo sangat marah dan berusaha memukul
Damar.
Aldo mabuk-mabukan. Tara menunggu dengan cemas di rumah
karena Aldo belum pulang juga. Aldo sampai di rumah dalam keadaan mabuk.
Tara heran apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Aldo seperti ini.
Mengapa semua orang bertingkah aneh. Jonah, Levi dan Aldo bertingkah
aneh. Tara mulai mencurigai sesuatu dan berpikir apa benar yang
dikatakan Jonah bahwa Aldo telah membohonginya selama ini.
Jonah
ada di kantor Thea. Thea masih berusaha mempengaruhi Jonah dengan
mengatakan kepada Jonah bahwa kalau ia jadi Jonah maka ia sudah menuntut
Aldo dan memenjarakannya. Itu dikatakan berkali-kali untuk meyakinkan
Jonah. Jonah hanya diam saja dan tidak menanggapi. Tapi karena didesak
terus akhirnya Jonah berbicara juga. Jonah balik bertanya ke Thea… kalo
seandainya Thea jadi dirinya. Dan mengetahui bahwa orang yang membunuh
ayahnya adalah orang yang telah merawatnya sejak kecil… dan orang yang
memberinya makan setiap hari… dan seandainya Thea mempunyai ayah angkat
seperti itu… Apakah Thea tega… dan apakah Thea akan menuntutnya??? Thea
yang tidak menduga jawaban Jonah akan seperti itu, hanya diam saja.
Jonah meninggalkan ruangan. Di pintu ia berpapasan dengan Sasta yang
dari tadi ternyata mendengarkan pembicaraan mereka. Jonah kaget, tapi ia
tetap berlalu. Sasta memanggil dan bertanya ke Jonah “ Jonah, apa betul
bahwa Aldo yang telah membunuh papa kamu?” Jonah dengan ketus menjawab
“Dengar ya… semua ini urusan aku dan bukan urusan kamu!”. Sasta
tersentak dengan jawaban Jonah … BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 36
Sasta
menceritakan rahasia besar Jonah itu kepada Airin dan Katherine di
rumah. Mereka berbicara di kamar bertiga. Airin dan Katherine juga kaget
dan nggak percaya. Katherine malah sempat bilang bahwa mungkin Sasta
salah dengar. Katherine tanya ke Airin apakah Airin tahu masalah ini.
Airin bilang bahwa ia tidak tahu sama sekali dan ia juga baru tahu.
Airin keluar dari kamar, dalam hati ia berpikir bahwa jangan2x Levi
berubah karena masalah ini. Airin menangis mengingat Levi.
Di
rumah… Renata masih mencoba untuk meyakinkan Levi apakah Levi sudah
benar-benar yakin dengan keputusannya. Levi mengatakan kepada Renata
bahwa keputusan nya sudah final. Lalu Renata mengingatkan Levi,
bagaimana dengan kak Airin. Levi bilang ke Renata bahwa Airin adalah
masa lalunya jadi nggak perlu dipikirkan. Levi minta Renata untuk
siap-siap sementara itu ia akan pergi ke kantor untuk membereskan
barang2 nya yang ada di kantor. Renata tidak bisa berbuat banyak.
Setelah
kepergian Levi, Renata menelpon Airin untuk mengatakan bahwa ia dan kak
Levi jadi berangkat ke Perancis besok. Renata juga bilang ke Airin
bahwa Levi sedang berada di kantor untuk beres2, dan jika Airin mau
ketemu Levi sebaiknya temui saja di kantor sekarang.
Tiba di
kantor, Airin langsung disambut oleh Nola yang tidak mengijinkan Airin
masuk. Airin akhirnya bisa lolos dari hadangan Nola. Nola teriak-teriak
memanggil satpam untuk mengejar Airin. Sementara Nola teriak-teriak,
Aldo muncul dibelakangnya menanyakan ada apa ribut2. Nola menjelaskan
bahwa Airin yang sudah dikeluarkan dari kantor nyelonong masuk tanpa
ijin. Aldo mengatakan kepada Nola untuk membiarkan saja.
Di
kantor… Levi sedang mengepak barang-barangnya. Airin muncul di
belakangnya yang langsung disambut Levi dengan jutek “Mau apa lagi kamu
kesini?”. Airin mengatakan kepada Levi bahwa ia hanya ingin membicarakan
satu hal, tentang pak Aldo dan alm ayah Jonah. Levi tetap membelakangi
Airin dan tetap meneruskan mengepak barang2nya. Airin bicara lagi “Jadi
karena itu kamu meninggalkan saya?”. Levi menjawab Airin bahwa ia pergi
karena apa itu tidak ada hubungannya dengan Airin. Ia pergi karena
memang ia ingin pergi. Airin tidak percaya dan mengatakan bahwa Levi
berbohong. Airin juga menambahkan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh
ayahnya bukan kesalahan Levi… dan kematian ayahnya Jonah tidak ada
hubungannya dengan Levi. Airin minta agar Levi tidak usah menyiksa diri
seperti ini. Tapi Levi mengatakan bahwa memang benar yang membunuh ayah
Jonah adalah ayahnya, tetapi yang berlaku buruk terhadap Tante Tara dan
Jonah selama ini adalah dirinya…selama ini ia telah membenci mereka… “…
dan sekarang kamu mau bilang bahwa itu nggak ada hubungan dengan masalah
itu?” Airin mengatakan kepada Levi bahwa orang lain juga dapat
melakukan hal yang sama dan itu bukan kesalahannya. Levi diam saja.
Airin melanjutkan dengan mengatakan bahwa sekarang ia tahu alasan Levi
meninggalkannya, yaitu karena Levi ingin menyakiti diri sendiri. Levi
mengelak dengan mengatakan siapa bilang ia menyakiti dirinya. Levi
kemudian berkata lagi bahwa ia sudah cape dengan semua masalah ini dan
ia pusing menghadapinya… ia cuma ingin pergi. Lalu Airin berkata “Ya
udah … bawa aku pergi bersama kamu”. Levi menjawab tidak bisa karena ia
yakin bahwa ia tidak bisa membahagiakan Airin. Levi tidak bisa memenuhi
harapan Airin untuk memiliki sebuah keluarga yang tenang dan bahagia,…
mana mungkin Airin bisa tenang kalo menikah dengan anak seorang
pembunuh. Tapi Airin meyakinkan Levi bahwa ia bahagia bersama Levi
(sambil menangis). Akhirnya Levi mengatakan kepada Airin… bahwa sekarang
ia perlu waktu… ia masih perlu waktu untuk menata hidupnya. Airin lalu
pergi meninggalkan Levi dengan kesedihannya.
Sementara itu di
sebuah radio station… Sasta sedang on air. Ia sedang diwawancara. Dalam
wawancara tsb .. presenternya menanyakan apakah betul bahwa Sasta
sekarang sedang berpacaran dengan ZIP. Dengan polosnya Sasta mengatakan
bahwa ia memang sudah kenal lama dengan ZIP dan kalo mau dianggap
pacaran atau enggak… ya terserah. Katherine menyaksikan wawancara itu
dari luar dengan gemes. Selesai wawancara, Sasta langsung disambut
Katherine dengan omelan… kalo jadi artis harus jaim jangan terlalu jujur
kayak tadi… kehidupan pribadi jangan terlalu diumbar. Di sana Sasta dan
Katherine ketemu dengan manajernya Prita. Sasta dipanggil untuk on air
lagi. Katherine ditinggal berduaan dengan manajernya Prita. Manajer
Prita itu lagi mau coba PDKT ke Katherine. Dengan PD nya ia ngedeketin
Katherine. Kat risih. Lalu nggak sengaja manajernya Prita itu mencium
pipinya Katherine. Kat marah2. Ia bilang kalo ia baru pertama kali ia
dicium cowok… Manajer nya Prita ge-er. Kat yang sebel bilang kalo
bayangannya tentang ciuman pertama jadi rusak gara-gara itu.
Damar
berada di depan rumah Aldo. Ia akan melancarkan aksi berikutnya. Damar
berencana akan memberitahu isi kaset rekaman itu kepada Tara. Kemudian
ia memasukkan kaset beserta tape recordernya ke dalam amplop coklat dan
menuliskan nama Tara di amplop tsb.
Di kantornya, Aldo mencoba
menghubungi Jonah. Jonah sedang main gitar dan menulis lagu saat HP nya
bunyi. Jonah melihat bahwa yang menelpon adalah papa Aldo. Jonah
membiarkan saja. Karena telponnya tidak diangkat oleh Jonah, Aldo
menulis pesan melalui SMS. Telpon Jonah bunyi lagi. Ada SMS dari Aldo.
SMS nya dibaca Jonah, isinya: Aldo meminta Jonah untuk ketemu di
restoran favorit mereka jam 1 siang.
Sementara itu… di rumah…
Tara telah menerima amplop coklat itu diantara tagihan-tagihan yang
diantar oleh pembantunya. Tara heran menerima amplon tanpa nama
pengirim. Tara masuk ke kamar dan membuka amplop coklat itu. Ternyata
isinya kaset lengkap dengan recordernya. Tara kemudian memutar kasetnya.
Ia pun kaget dengan apa yang didengarnya. Tara kemudian merasa harus
menemui Jonah.
Jonah bertemu dengan Aldo di restoran. Aldo
menanyakan kabar Jonah karena sudah lama nggak ketemu. Jonah diam saja.
Aldo bicara lagi. Aldo bilang ke Jonah bahwa belakangan ini Damar sedang
ada masalah dan ia meyebarkan berita yang kurang baik tentang Aldo.
Aldo minta ke Jonah bahwa jika Damar mengatakan sesuatu ke Jonah, Jonah
nggak usah percaya. Tapi Jonah memotong perkataan Aldo dengan mengatakan
bahwa ia sudah mendengar semua dari Damar…. Ia sudah tahu semuanya…
bahwa orang yang membesarkannya adalah orang membunuh papanya. Dengan
suara keras Jonah menegaskan kepada Aldo sekali lagi bahwa Aldo adalah
pembunuh ayahnya. Jonah berkata lagi bahwa ia heran kalo tadi Aldo masih
bisa menanyakan kabarnya dengan tersenyum. Jonah juga mengatakan bahwa
semua yang Aldo lakukan terhadapnya dan terhadap mamanya,… yaitu
merenggut kebahagian mereka… adalah suatu hal yang tidak bisa ia maafkan
seumur hidup. Aldo lalu bertanya kepada Jonah apa yang akan Jonah
lakukan terhadapnya… apakah Jonah mau membalas dendam kepadanya …dengan
membunuhnya atau menuntutnya. Jonah menjawab dengan keras bahwa apa yang
akan ia lakukan bukan urusan Aldo. Aldo yang juga emosi akhirnya
mengingatkan Jonah bahwa jika semua ini dibesarkan… yang akan menderita
adalah Tara… Tara mungkin akan bunuh diri karenanya. Akhirnya Jonah
dengan marah meninggalkan Aldo.
Jonah melihat mamanya sedang
sendirian di taman rumah. Tara menanyakan kepada Jonah bahwa jadi
sebenarnya Jonah sudah tahu semuanya. Jonah mengiyakan… bahwa ia sudah
tahu semuanya. Jonah meminta Tara untuk tabah dan menerima semuanya.
Jonah juga mengatakan bahwa Jonah tetap dan akan selalu mencintai
mamanya. Tara terlihat shock. Jonah sedih melihat mamanya seperti itu.
Ia memeluk mamanya.
Sementara itu dirumah Katherine, Airin sudah pulang. Katherine menemukan Airin sedang menangis.
Di
Nada Record, Damar mengadakan jumpa pers… sedang melancarkan aksi
selanjutnya. Jonah sudah tiba di Nada Record. Jonah melihat jumpa pers
itu dan menyaksikan Damar sedang membeberkan tentang pembunuhan Erick
dan peristiwa penjebakan Claudia kepada wartawan. Jumpa pers itu juga
disaksikan oleh Thea dan Claudia. Mereka berdua senang kalo akhirnya
publik mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Selesai jumpa pers Jonah
langsung menghampiri Damar dengan marah, Jonah sampai menarik kerah
Damar. Jonah marah kepada Damar mengapa Damar menceritakan semuanya
kepada wartawan. Damar bilang kepada Jonah bahwa Aldo telah membunuh
ayahnya dan Aldo tidak bisa bersembunyi terus menerus,… dan Aldo harus
menerima hukuman. Tapi Jonah mengatakan kepada Damar bahwa yang dibunuh
adalah ayahnya… dan itu bukan urusan Damar. Thea yang sudah berada
disamping Damar, membenarkan ucapan Damar, karena cepat atau lambat
rahasia ini harus terbongkar dan Aldo harus dihukum. Jonah dengan kesal
meninggalkan tempat itu.
Aldo pulang ke rumah dan menemukan kamar
Tara dikunci. Ia mengetok dan memanggil Tara, tapi Tara tidak
membukakan pintu. Tara terdengar sedang menangis. Aldo heran dan
bertanya dalam hati apa yang terjadi dengan Tara.
Aldo masuk ke
kamar Levi dan melihat Levi sedang mengepak barang-barangnya. Aldo
mencoba membujuk Levi untuk tidak pergi, karena Aldo membutuhkan Levi
saat ini. Tapi Levi tetap ingin pergi dan tidak mau memenuhi permintaan
papanya. Aldo tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah Levi. Aldo
ingin memeluk Levi (Levi tidak melihat karena Levi membelakangi Aldo), …
tapi nggak jadi. Kemudian Aldo keluar dari kamar Levi. Di luar kamar,
Aldo duduk di tangga,… ia sedih … mengapa semua anaknya meninggalkannya.
Levi
dan Renata akan berangkat ke bandara. Taksi sudah menunggu di luar.
Dibawah tangga…Aldo sudah menunggu… Aldo mencoba untuk mencegah
kepergian mereka sekali lagi. Renata pamit ke Aldo dan mengatakan bahwa
sekarang papanya bisa senang karena harapan papanya sebentar lagi
terkabul karena dulu papanya pernah bilang ingin Renatha keluar dari
rumah. Saat Renata mau keluar Aldo menahannya… Aldo kemudian memberikan
kartu kreditnya untuk dipakai Renata disana. Levi melihat semuanya tanpa
bicara. Renata melihat ke Levi dan kemudian menolak kartu kredit
pemberian papanya itu dan mengatakan bahwa ia nggak memerlukannya. Levi
mengingatkan Renata untuk cepat, dan taksi sdh menunggu di luar. Renata
pamit lagi ke Aldo. Saat akan pergi… Aldo tiba-tiba memeluk Renata. Levi
melihatnya. Renata kaget papanya memeluknya dan heran… kenapa papanya
seperti itu. Levi dan Renata akhirnya pergi meninggalkan Aldo. Saat
taksi yang ditumpangi mereka meninggalkan rumah, Renata melihat banyak
wartawan yang berdatangan menuju rumah mereka. Renata mencurigai telah
terjadi sesuatu. Renata panik. Tapi Levi meminta Renata untuk tidak usah
mempedulikan.
Di rumah Katherin, Kat meminta Airin yang sedang
tidur2-an di sofa untuk menemaninya ke suatu tempat. Airin dengan
ogah-ogahan bangun dan menolak untuk pergi. Tapi Katherine memaksa dan
meminta Airin untuk siap-siap dan ganti baju.
Di bandara,… Renata
yang masih panik tadi melihat banyak wartawan di rumahnya, bilang ke
Levi kalo ia mau telpon ke rumah. Renata khawatir terjadi sesuatu dengan
papanya. Levi bilang udah biasa wartawan datang ke rumah mereka… pasti
tentang album Prita dan paling mau nanya-nanya. Renata bilang nggak
mungkin ttg Prita karena albumnya Prita itu nggak booming, dan nggak
mungkin seheboh itu. Levi menenangkan Renata dan mengatakan udah biasa
wartawan heboh, kalo nggak heboh bukan wartawan namanya. Levi dan Renata
kemudian masuk ke dlm untuk check-in.
Di rumah… Katherine masih
memaksa Airin untuk pergi bersamanya. Airin yang masih malas2an ternyata
belum ganti baju juga pas Katherine masuk kamar. Katherine akhirnya
mengambil sweater yang digantung dan meminta Airin untuk pakai itu saja.
Katherine bahkan setengah menarik Airin yang masih ogah-ogahan untuk
pergi.
Di rumah Aldo… wartawan sudah banyak yang kumpul di luar
pagar. Saat Aldo membuka pagar dan mau keluar…Aldo sudah diserbu oleh
wartawan yang langsung memberondongnya dengan pertanyaan seputar
kematian Erick dan peristiwa penjebakan Claudia. Aldo menolak untuk
memberikan komentar apapun. Tapi wartawan nggak mau menyerah dan terus
mendesak Aldo dengan pertanyaan-pertanyaan. Saat dipojokkan seperti itu…
dan suasana jadi ramai… tiba-tiba penyakit jantung Aldo kambuh… Aldo
memegangi da-danya … Aldo jatuh…… BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 37
Katherine
dan Airin tiba di bandara. Mereka berdua kesana dengan menumpang taksi.
Kat masih belum mengatakan kepada Airin tujuan mereka ke bandara untuk
apa dan menemui siapa. Sesampainya mereka dipintu masuk, mereka langsung
dicegat oleh petugas bandara untuk dimintai tiket. Ditanya tiketnya,
Katherine cengar-cengir dan menjawab bahwa sebenarnya mereka tidak punya
tiket, mereka hanya ingin bertemu teman sebentar saja. Petugas bandara
tidak mengijinkan mereka masuk karena peraturannya hanya orang yang
punya tiket saja yang bisa masuk. Di belakang, antrian udah mulai
panjang… mbak2 dibelakang mereka ngomel karena pesawatnya sudah mau
berangkat. Airin meminta maaf dan kemudian menarik Katherine untuk
minggir. Airin mengajak Kat pulang saja dan nggak usah memaksa masuk
karena ia hanya akan membuat mereka malu. Airin tanya ke Katherine untuk
apa sebenarnya mereka kesini. Katherine menolak untuk pulang, ia malah
bilang ke Airin bahwa Airin nggak boleh pulang sebelum ketemu Levi dan
menyuruh Airin telpon Levi. Airin kaget dan ngomong ke Kat “Jadi elo
ngajak gue kesini cuma pengen mempertemukan gue ama Levi” ?. Airin
bilang ke Katherine kalo Levi sampai tahu dia ada disitu, Levi bakalan
marah. Katherine bilang bahwa Levi nggak mungkin marah karena Levin itu
cinta mati ama Airin. Setelah didesak Katherine, Airinn akhirnya
menelpon Levi.
Levi dan Renata sedang antri di counter check-in.
HP Levi berbunyi. Levi menjawab. Ternyata Airin. Di telpon Airin bilang
ke Levi bahwa ia menelpon hanya ingin mendengarkan suara Levi untuk
terakhir kalinya. Levi tanya Airin dimana sekarang? Airin tidak menjawab
pertanyaan tsb. Airin hanya meminta Levi untuk terus berbicara (sambil
nangis), untuk bicara apa saja dan tidak berhenti berbicara sampai Levi
naik ke pesawat karena Airin ingin mendengarkan suara Levi
sepuas-puasnya untuk yang terakhir kali. Levi hanya diam dan sedang
mengira-ngira dimana Airin sekarang. Tiba-tiba terdengar suara announcer
yang sedang mengumumkan sebuah jadwal keberangkatan pesawat. Levi
disebarang telpon kaget. Airin juga kaget. Mendengar pengumuman itu,
Levi tau bahwa Airin ada disekitar bandara. Levi melihat sekeliling. Ia
harus mencari Airin. “Airin kamu dimana sekarang?” Levi meninggalkan
Renata dan berlari mencari Airin. Levi melihat Airin sedang berdiri di
luar. Airin juga sedang melihat Levi. Mereka berdua berdiri berhadapan.
Jarak mereka sangat dekat, tetapi dinding kaca menjadi penghalang di
antara mereka. (Nggak tau gimana prosesnya Levi bisa menemukan Airin …
tau-tau mereka sudah berdiri berhadapan dengan dinding kaca sebagai
pembatasnya). Airin menempelkan telapak tangannya di kaca. Levi
melakukan hal yang sama. Telapak tangan mereka berdua bertemu, dengan
dinding kaca diantara tangan mereka. Lama mereka berdua terdiam dan
saling menatap sampai akhirnya Levi meminta Airin untuk tunggu disitu.
Levi berlari keluar.
Levi sudah ada di luar, dan ia berdiri di
hadapan Airin. Kalimat pertama yang diucapkan Levi adalah “ Apa kabar
Airin?” Airin menjawab baik dan ia kangen dengan Levi. Levi juga
mengatakan sama, tapi … (teteup ada tapinya…) Levi bilang bahwa mereka
harus belajar untuk saling melupakan, karena mereka tidak akan pernah
bahagia bersama. Airin bilang ke Levi bahwa ia sudah tau Levi akan
berkata seperti itu. Dab Airin bilang bahwa itu adalah terakhir kalinya
Levi mengatakan itu kepadanya… karena ia telah memutuskan untuk
meninggalkan Levi. Levi kaget karena tidak menyangka Airin akan berkata
seperti itu. Agak lama Levi baru bisa mengatakan bahwa ia bersyukur
Airin akhirnya bisa mengerti. Airin mengatakan lagi bahwa ia ingin Levi
pergi dengan tenang dan tanpa beban, dan itu sebabnya ia merasa perlu
mengatakannya langsung kepada Levi. Airin juga bilang bahwa ia tahu Levi
merasa bersalah dengan Jonah, Airin nggak ingin Levi terus merasa
bersalah, dan jika mereka tetap bersama, mereka tidak akan bahagia
menjalankannya. Levi bilang ke Airin bahwa itu juga yang ia pikirkan
akhir-akhir ini dan ia bersyukur Airin mengerti. Setelah itu, Airin
menawarkan persahabatan kepada Levi “Mau kah kamu bersahabat denganku?”
Airin mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Levi. Lama Levi
terdiam (mungkin karena kaget dengan tawaran Airin tsb). Dalam hati Levi
belum rela untuk melupakan Airin… tidak mungkin bisa ia menjadi sahabat
karena ia sangat mencintai Airin … namun mereka harus tetap berpisah.
Levi akhirnya menyambut tangan Airin dan menjabat tangannya.
Sementara
itu di dalam bandara, Renata menyaksikan Aldo dikerumuni oleh banyak
wartawan dari tv bandara. Renata tidak percaya dengan apa yang baru saja
ia lihat di tv. Ayahnya adalah pembunuh ayah Jonah ???
Di luar…
Levi dan Airin duduk saling berhadapan di sebuah café bandara. Airin
sedang menggambar sketsa di atas sebuah kertas tissue makan… sketsa
gambar Airin dan Levi. Levi mengucapkan selamat tinggal untuk yang
terakhir kalinya kepada Airin. Setelah itu Levi dan Airin sama-sama
beranjak dari tempat duduk mereka, dan kemudian berjalan kearah yang
berlawanan. Airin sudah menangis (lagi). Setelah beberapa langkah mereka
sama2 berhenti dgn tetap saling membelakangi (ragu-ragu kah mereka?).
Tidak lama kemudian Levi membalikkan badannya untuk melihat Airin. Airin
masih membelakanginya. Levi (yang juga sedih) menatap Airin dari
belakang. Levi melihat sketsa yang tadi digambar Airin masih tergeletak
di atas meja. Levi mengambilnya dan mencium sketsa tsb (Levi sudah
meneteskan air mata). Levi masih menunggu beberapa saat… karena Airin
tidak berbalik, akhirnya Levi membalikkan badannya kembali untuk
beranjak pergi. Tidak lama setelah itu Airin pun membalikkan badannya.
(Tetapi Levi sudah tidak melihat ke arah Airin). Ia hanya melihat Levi
sedang diam berdiri dari belakang. Airin mungkin berharap bahwa Levi
juga membalikkan badannya saat itu (Airin terlambat). Airin membalikan
badannya lagi, dan akan beranjak pergi. Mereka akhirnya berpisah. (Menurut
gw… scene ini akan jadi lebih baik dan lebih dramatis… kalo saja Levi
dan Airin berjalan pelan-pelan saling menjauhi ke arah yang berlawanan…
jangan cuma diam di tempat kayak gitu… hhmm… mungkin kameranya cuma satu
kali yaa… jadi nggak cukup untuk adegan sambil jalan… atau lokasi
shootingnya yang kependekan shg nggak bisa ngambil gambar dari jauh?)
Levi
menemukan Renata sedang menangis di bangku. Ketika Levi datang,
tangisan Renata bertambah keras dan hampir histeris. Renata menanyakan
kebenaran apa yang baru saja dilihatnya kepada Levi… bahwa ayah mereka
telah membunuh ayahnya Jonah. Levi kaget Renata sudah tahu. Renata
setengah histeris memaksa Levi untuk pulang dan tidak mau pergi ke
Perancis meskipun Levi memaksanya… dan jika Levi tetap mau pergi
terserah… tapi ia mau pulang untuk menemui papanya. Renata kasihan
dengan ayahnya. Ia merasa bahwa saat ini ayahnya pasti sangat mebutuhkan
mereka berdua. Ayahnya butuh teman untuk menghadapi masalah ini. Levi
kemudian menenangkan Renata yang sedang panik dan histeris. Melihat
reaksi Renata seperti tadi, Levi sadar bahwa ternyata adiknya tidak
serapuh yang ia kira.
Airin sudah sampai di rumah, ia masih
menangis. Katherine masih bersamanya. Katerine menghibur Airin dengan
mengatakan bahwa Airin adalah gadis yang tegar dan ia yakin bahwa Airin
dapat mengatasi semua ini dengan baik. Katerine berjanji bahwa ia akan
selalu berada disamping Airin.
Di rumah Aldo… Tara sedang
menangis didalam kamarnya. Tara merasa bahwa dirinya sangat hina.
Meskipun ia telah disakiti oleh Erik karena perselingkuhan, tetapi apa
yang ia lakukan saat ini bahkan lebih parah, yaitu telah menikahi Aldo
yang juga adalah pembunuh Erik. Tara merasa sangat bersalah kepada
Jonah. Diluar… Aldo mengetuk pintu kamar Tara dan memanggil nama Tara
berkali-kali… memohon maaf. Aldo meminta Tara untuk membukakan pintu.
Tapi Tarra tidak menghiraukan Aldo sama sekali.
Jonah mencari
Airin di tempat Airin mengajar, tetapi Airin tidak ada disana. HP Jonah
bunyi, ternyata mamanya. Tara menelpon untuk meminta maaf kepada Jonah
karena telah menyakiti Jonah. Tara bilang kepada Jonah bahwa ia bukan
ibu yang baik. Jonah bingung tiba2 mamanya bicara seperti itu. Jonah
bertanya mamanya dimana. Tara meneruskan… ia menyesal tidak bisa
melindungi Jonah, dan tidak bisa membela Jonah ketika Aldo melarang
Jonah untuk main musik. Tara mengatakan bahwa sebaiknya mereka tidak
usah bertemu lagi. Kata terakhir yang diucapkan Tara kepada Jonah “Mama
sayang kamu”. Telpon ditutup. Tinggal Jonah diseberang sana yang masih
bingung apa yang sedang mamanya lakukan. Jonah pergi meninggalkan
sekolah itu.
Tara memutuskan untuk meninggalkan rumah. Kopernya
sudah siap. Di luar kamar ia melihat Aldo tidak sadarkan diri karena
mabuk, botol minuman berserakan disekeliling Aldo. Aldo mengigau
memanggil nama Tara. Tapi Tara tidak lagi peduli. Tara pergi dari rumah.
Jonah
sudah sampai di kediaman keluarga Aldo (Jonah naik motor yang dulu ia
pake waktu ampir nabrak Sasta… udah lama Jonah nggak pake itu motor…
sekarang muncul lagi… agak aneh yaa…). Jonah langsung menuju ke kamar
Tara, tapi Jonah tidak menemukan mamanya di kamar. Jonah menemukan surat
dari mamnya yang ditujukan untuknya. Jonah membaca surat itu… isinya…
Tara meminta maaf kepada Jonah karena sebagai ibu… ia telah mengecewakan
Jonah dan hanya mementingkan diri sendiri…. Tara harus pergi untuk
mengembalikan kepercayaan dirinya.
Saat Jonah sedang membaca surat dari Tara, Aldo juga masuk dan menemukan surat dari Tara untuk dirinya (Sebenarnya
disini ada adegan yang agak aneh menurut gw… Aldo dan Jonah berada
dalam satu kamar, tapi tidak menyadari keberadaan satu dengan yang
lainnya, Jonah tidak menyadari Aldo disitu, dan sebaliknya Aldo juga
tidak menyadari Jonah ada disitu, mereka duduk saling membelakangi di
ranjang yang sama, Jonah disisi kanan, Aldo disisi kiri…atau apakah
maksudnya kejadian ini sebenarnya terjadi tidak dalam waktu yang
bersamaan..… tidak terlalu jelas maksud dari scene ini… apa yaa yang
mau ditunjukkan sutradara kepada penonton? Kalo maksudnya terjadi dlm
waktu berbeda, tapi scene di-take cuma satu kali, .. dan kalo maksudnya
terjadi dalam waktu yang sama… aneh aja bahkan mustahil kalo mereka
nggak melihat satu sama lain dalam ruangan sekecil itu dan juga tidak
ada konflik sama sekali… apa saking stress nya kali yaa…sampe2 dua2 nya
nggak sadar kalo ada orang lain disitu…??? ). Kembali ke Aldo… Aldo
membaca surat dari Tara, isinya bahwa Tara sudah tidak mempercayai Aldo
dan tidak bisa lagi hidup dengan pembunuh suaminya. Tara juga sudah
tidak tahan hidup dengan orang yang telah membuat Jonah menderita dan
menghancurkan masa depan Jonah. Tara harus pergi dan meminta Aldo untuk
tidak mencarinya.
Jonah sibuk menghubungi semua teman mamanya,
tetapi tidak menemukan mamanya dimanapun. Jonah menemui Airin dan
menceritakan kepada Airin bahwa mamanya telah pergi meninggalkannya. Ia
tidak tahu harus mencari kemana lagi. Jonah merasa telah menjadi orang
yang egois. Ia meninggalkannya mamanya pada saat mamanya membutuhkan…
dan membiarkan mamanya menanggung semua sendirian. Airin bilang ke
Jonah bahwa Jonah tidak usah menyalahkan diri sedniri. Airin juga bilang
bahwa mamanya adalah orang dewasa yang berhak menentukan pilihann
hidupnya sendiri. Dan setiap orang akan menjalankan pilihannya itu, baik
susah ataupun senang, jadi tidak ada yang harus disalahkan.
Sepeninggal
Tara, Aldo mabuk-mabukan. Levi mencoba menyadarkan papanya…
mabuk-mabukan tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat
mama Tara kembali atau membuat yang mati hidup kembali. Levi meminta
aldo untuk tidak mabuk-mabukan lagi. Aldo yang sedang mabuk tidak mau
dilarang oleh Levi. Renata menyaksikan dari balik pintu dengan sedih.
Papanya yang dulu kelihatan tegar dan kasar ternyata tidak bahagia.
Renata
membuatkan bubur untuk aldo. Aldo yang masih lemah tidak bisa makan
sendiri. Renata menawarkan untuk menyuapinya. Aldo terharu. Aldo meminta
maaf kepada Renata karena selama ini telah berlaku kasar dan tidak
punya waktu untuk memperhatikan Levi dan Renata. Renata bilang ke
papanya bahwa Renata sudah memamafkannya.
Levi mengecek saldo
tabungannya di bank. Di luar dugaan Levi, saldo tabungannya tidak
seperti yang ia perkirakan. Levi menanyakan kepada teller apakah tidak
ada transfer dari Extra Reccord beberapa bulan terakhir. Teller bank
menjawab tidak ada. Levi baru menyadari bahwa Extra Record sebenarnya
sudah bangkrut sejak lama, dan papanya telah menyembunyikan darinya
selama ini. Semua asset perusahaan sudah habis untuk membayar Damar.
Levi
dan Renata sedang melihat brosur-brosur rumah. Renata menunjuk
pilihannya yang menurutnya bagus. Tapi Levi bilang bahwa mereka tidak
sedang mencari rumah yang bagus, mereka hanya butuh tempat tinggal yang
sederhana yang bisa mereka tinggali, shg sisa tabungan bisa digunakan
untuk kebutuhan mereka se-hari2 untuk sementara. Mereka harus cepat
mendapat rumah, karena minggu depan rumah itu akan disita. Renata mau
mengerti. Yang penting bagi Renata adalah selalu bersama dengan Levi dan
rumah besar tidak menjamin kebahagiaan.
Di hari-hari menjelang
kepindahan, Renata sedang mejual perabot2 rumah kepada semua orang yang
lewat di depan rumahnya. Levi yang baru pulang kaget melihatnya. Kenapa
dari kemarin Renata sibuk menjual semua barang2. Levi khawatir nanti
mereka nggak punya perabot. Renata bilang ke Levi kalo Levi nggak usah
tajut nggak punya perabotan, karena semua perabotan itu tidak akan muat
di rumah mereka yang baru. Jadi sebaiknya mereka hanya membawa perabot
yang penting-penting saja. “Pintar kamu” kata Levi ke Renata.
Hari
untuk pindah tiba. Aldo sedih harus meninggalkan rumah yang telah
dibangunnya dengan susah payah, rumah yang ia bangun bersama Tara. Mobil
yang membawa barang-barang sudah siap. Renata dan Levi sudah ada di
dalam mobil menunggu papanya untuk naik ke mobil. Aldo pun akhirnya
naik ke mobil setelah mengucapkan selamat tinggal kemewahan.. Mereka
meninggalkan rumah besar itu.
Aldo, Levi dan Renata sudah pindah
di rumah baru mereka yang sangat sederhana. Levi membereskan
barang-barangnya di kamar. Saat membereskan barang, Levi menemukan
sketsa gambar yang dibuat Airin di bandara waktu itu (sudah terbingkai
rapi). Levi bebicara kepada dirinya bahwa Airin harus melupakan Levi dan
menemukan kebahagiaan.
Di toko kaset yang juga kantor Extra
Record… sedang terjadi kekacauan. Tempat itu telah disegel. Semua
pegawai terlantar. Ada Nola yang kesel karena malu kehilangan pekerjaan.
Ada Dion yang tidak tahu harus berbuat apa. Mereka memaksa untuk masuk
tetapi tidak bisa. Keadaan jadi kacau. Airin dan Katerine juga ada di
tengah-tengah mereka. Mereka semua tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Levi memperhatikan dari jauh…. BERSAMBUNG
Sinopsis Episode 38
Setelah
dari Extra Record menyaksikan kekacauan yang terjadi disana… Airin dan
Katrin pulang dengan menumpang kopaja. Levi diam-diam mengikuti Airin
dan Katerine dari belakang. Levi duduk di bangku belakang di kopaja yang
sama, sementara Airin duduk di dekat pintu depan. Levi mengikuti mereka
sampe ke rumah. Sampai di pintu rumah… Airin sempat merasakan sesuatu
dan menoleh ke belakang. Levi cepat bersembunyi di balik pagar. Karena
tidak melihat apa-apa, Airin pun masuk ke dalam. (Di scene ini hampir
tidak ada dialog… satu2 nya dialog adalah “Kiri Bang” saat mereka sudah
sampai di depan rumah… dan sepanjang jalan Levi membuntuti Airin… hanya
diiringi oleh lagu Iwan Fals yang lumayan lamaaaaa…).
Renata di
rumah… sedang mencoba membujuk papanya untuk makan, dan meminta papanya
untuk tidak minum-minum lagi. Renata khawatir papanya sakit. Tapi Aldo
nggak mau, malah mengatakan kepada Renata ‘biar saja ia sakit dan mati
sekalian.. Renata kaget dengan jawaban Aldo dan bilang kalo papanya
jangan seperti itu, kalo papanya nggak ada bagaimana dengan Rena nanti.
Rena dengan sedih meninggalkan makanan itu di meja dengan harapan
papanya akan memakannya nanti.
Sementara itu… Jonah mendapatkan
bonus rumah dari Nada Record karena albumnya laku keras dan semua lagu
ciptaannya atas nama ZIP juga laku keras di pasaran. Don ikut mengantar
Jonah pindah ke rumah baru. Rumah yang besar dan mewah. Don memuji rumah
Jonah dan juga memuji Jonah yang semakin sukses. Pas sudah sendirian di
rumah itu… Jonah mengingat mamanya… mengapa mamanya harus
meninggalkannya. Jonah kangen … dan seandainya mamanya berada disini…
Levi
sampai di rumah… ia melihat papanya sedang minum-minum ber-alkohol.
Levi merebut minuman itu dari tangan Aldo. Levi meminta Aldo untuk tidak
minum terus… karena hidup mereka sudah susah.dan meminta aldo untuk
makan.
Levi membawa piring yang sudah kosong ke belakang. Renata
melihat piring yang sudah kosong itu. Rena senang akhirnya papanya mau
makan. Saat Levi akan mencuci piring itu, Rena mencegahnya dan
mengatakan bahwa biar Rena saja yang mencucinya. Levi bilang bahwa ia
bangga dengan Renata yang bisa menerema semuanya dengan tabah. Renata
meminta Levi untuk memaafkan Aldo seperti dirinya. Saat ini Aldo tidak
punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa. Papanya sekarang hanya punya
mereka berdua. Levi bilang ia akan berusaha karena ia butuh waktu untuk
itu.
Sasta main ke rumah Jonah, dan memuji rumah Jonah yang
bagus. Tapi Sasta heran melihat Jonah yang malah keliatan sedih. Jonah
bilang bahwa seharusnya ia senang, tapi Jonah malah merasa kesepian.
Sasta mengingatkan Jonah bahwa seharusnya Jonah bangga karena dia adalah
anak muda yang berhasil dan Sasta juga bilang bahwa banyak orang yang
ingin jadi seperti Jonah. Tapi Jonah malah bertanya ke Sasta “Banyak
orang yang ingin seperti aku?” Jonah melanjutkan… “…aku ini telah
dibesarkan oleh orang yang telah membunuh papa aku… dan sekarang mama
aku meninggalkan aku… aku juga ditolak oleh orang yang aku cintai.”
Mendengar jawaban Jonah… Sasta malah nangis… Sasta bilang bahwa ia juga
orang yang menderita… nggak punya orangtua… dan ia juga ditolak oleh
cowok yang ia cintai. Jonah heran kok Sasta malah nangis beneran. Sasta
yang tadi nangis… tiba-tiba bisa ceria… dan bilang ke Jonah “Yee… air
matanya udah ilang kok… kita makan yuk” Sasta udah ketawa lagi. (Kok
bisa sih Sas? Abis nangis langsung bisa ketawa).
Renata sedang
membereskan baju-baju Tara dan memasukannya ke dalam kardus ketika Levi
masuk. Levi sempat bertanya ‘Renata lagi ngapain’. Renata menjelaskan
bahwa ia sedang membereskan baju-baju tante Tara, karena mungkin Jonah
ingin menyimpannya. Levi menawarkan untuk mengantar barang2 tante Tara
itu kepada Jonah.
Airin di rumah lagi kelihatan gembira. Tumben.
Ia memasak. Katrine heran ngeliat airin yang ceria, karena tidak seperti
biasanya yang selalu kelihatan sedih. Airin bilang bahwa ia mencoba
untuk menjalani hidupnya dan melupakan semua kepedihan. Airin lalu
mengajak mereka segera makan karena kalo udah dingin bisa nggak enak.
Tanpa memberitahukan Airin, Katrine punya ide untuk mengenalkan Airin
pada temen cowoknya.
Levi mau mengantar barang2 nya Tara kepada
Jonah. Levi yang belum tahu Jonah sudah pindah mengatarnya ke rumah Don.
Don bilang ke Levi bahwa Jonah sudah pindah ke rumahnya yang baru,
yaitu rumah bonus dari Nada Record karena album dan lagu-lagunya ZIP
laku keras di pasaran. Levi meminta alamat Jonah. Setelah mengucapkan
terima kasih, Levi pun pergi.
Levi sudah tiba di depan rumah
Jonah. Saat Levi sedang mencocokkan alamat, tiba-tiba Jonah keluar
dengan mobilnya dan melihat Levi ada disitu. Tatapan Jonah kepada Levi
adalah tatapan yang kurang bersahabat … tau dong tampang juteknya Jonah
kalo ke Levi… eng ing eng …iklan bo’…rese deh tuh iklan… (tadinya gw
kira bakalan ada konflik lagi nih… tapi ternyata gw salah… kasian juga
Levi kalo sampe konflik lagi ama Jonah). Levi menyerahkan barang2 Tara
kepada Jonah. Jonah bertanya kepada Levi “Kamu nggak jadi pergi ke luar
negeri? Airin kira….” Jonah menggantung perkataannya. Levi bilang ke
Jonah bahwa Renata nggak tega meninggalkan Aldo sendirian. Levi mohon
kepada Jonah agar tidak memberitahukan Airin bahwa ia tidak jadi pergi.
Jonah bertanya “Kenapa? Supaya kamu bisa bikin dia sakit setiap hari?”
Levi bilang sebaiknya memang Airin nggak usah tau. Levi percaya bahwa
Jonah dapat menjaga Airin dengan baik, Levi meminta Jonah agar menjaga
dan membahagiakan Airin. Levi senang kalo Jonah bisa tegar menghadapi
semua. Agak lama mereka terdiam. Levi meneruskan…. Levi juga menyesal
kalo keadaan harus jadi seperti ini… bahwa Tara pergi meninggalkan Jonah
begitu saja. Levi menanyakan apakah Jonah sudah menemukan jejak
mamanya. Jonah hanya menggelengkan kepala. (Sikap Levi dan cara
bicaranya kepada Jonah sudah beda… dan lebih merendah… nggak kayak dulu…
yang lebih arogan dan percaya diri… kebalikannya dengan Jonah yang
sekarang kalo bicara ke Levi) Levi kemudian pamit harus pergi karena ia
ada wawancara hari ini. Sebelum pergi, Levi sempet bilang ke Jonah “
Titip Airin ya? “
(Oya… buat yang nggak nonton…gw mo bilang kalo
penampilan Levi di episode ini udah nggak kayak dulu lagi… udah
sederhana banget… kontras ama penampilan Levi yang masih jaya dulu…)
Sasta
dan Katerine mengajak Airin untuk jalan-jalan keluar. Tapi Airin nggak
mau. Sasta dan Katerine maksa Airin untuk ikut meskipun Airin berkeas
untuk ngk mau ikut. Akhirnya dengan terpaksa Airin ikut. Airin tidak tau
kalo Katrine dan Sasta punya rencana untuk Airin. Di restoran… Sasta
dan Katrine celingak-celinguk. Airin heran dan nanya apa mereka lagi
nungguin orang. Orang yang ditunggu-tunggu pun datang. Katerine
memanggil dan memepersilahkan duduk di samping Airin. Airin akhirnya
sadar kalo ia sedang dikerjain oleh Sasta dan Katerine. Airin pun
berkenalan dengan orang tsb. Namanya Indra. Katerine dan Sasta mencari
alasan untuk meninggalkan Airin dan Indra berdua. Tinggallah Airin
berduaan saja dengan Indra. Terjadilah percakapan yang kaku karena Airin
tidak terlalu antusias. Ketika Katrine dan Sasta kembali, Indra sudah
tidak ada di tempat duduknya. Sasta tanya Indra kemana. Airin bilang
sudah pulang. Airin lalu bilang ke Sasta dan Katrine bahwa pada dasarnya
Airin mengerti maksud baik mereka dengan memperkenalkan seorang cowok
kepadanya, tapi Airin bilang bahwa ia belum bisa melupakan Levi dan
bahkan mungkin ia tidak bisa melupakan Levi. (Airin sedih lagi).
Levi diwawancara… dan harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak diterima di perusahaan itu.
Di
tempat Airin mengajar… Airin sedang menggambar. Tiba-tiba kepala Airin
sakit. Airin menenangkan dirinya sendiri bahwa ia nggak apa-apa. Saat
sedang Airin sedang menggambar… Jonah datang. Jonah heran melihat Airin
masih menggambar Levi. Jonah mengatakannya kepada Airin “Kenapa kamu
masih gambar wajah Levi?” Airin bilang … mumpung ia masih ingat wajah
Levi… ia mau membuat sketsa wajah Levi sebanyaia takut kalo lama nggak
ketemu ia akan lupa dengan wajah Levi. Jonah bilang ke Airin kenapa
Airin mesti menyiksa diri sendiri… padahal Airin tahu kalo Levi sudah
meninggalkannya. Airin bilang ke Jonah kalo Jonah nggak usah mikirin
Airin, lebih baik Jonah memikirkan diri sendiri karena pasti Jonah juga
sedang sedih sekarang karena belum bisa menemukan mamanya. Jonah bilang
ke Airin kalo Jonah bisa mengatasinya. Lama mereka terdiam. Airin
meneruskan gambarnya. Jonah tetap di samping Airin. Jonah akhirnya
bicara bahwa ia akan menunggu Airin sampai Airin bisa menerima kenyataan
kalo Levi sudah meninggalkannya… Jonah akan sabar menunggu… Airin gusar
dengan perkataan Jonah, dan tiba-tiba Airin bilang mau pulang. Jonah
menawarkan untuk mengantar pulang, tapi Airin menolak, Airin bilang
dengan ketus kalo ia ada janji dengan Katerine. Jonah hanya bisa
membiarkan Airin pergi.
Levi yang sudah pulang setelah mencari
pekerjaan mengatakan kepada diri sendiri bahwa satu-satunya hal yang
bisa menghibur dia menghadapi semua masalah ini adalah menatap Airin,
meskipun Levi harus menatap Airin dari jauh. Renata melihat Levi sudah
pulang. Rena bertanya kepada Levi mengenai pekerjaan… “Kakak belum dapat
kerjaan juga ya?. Rena kemudian menawarkan teh hangat kepada Levi dan
mengajak Levi untuk makan sama-sama karena Renata sudah masak makanan
yang enak. Levi tidak percaya dengan perubahan Renata… sampe2 Levi nanya
“Ini bener kamu Re? Kamu masak?” Levi lalu bilang… ia tidak menyangka
bahwa Renata yang Levi kira manja ternyata bisa juga tegar menghadapi
semua ini. Levi juga bilang kalo ia bangga dengan Renata. Kemudian Levi
mengajak Renata makan.
Di tempat karaoke Om Rino… di layar tv
sedang ada acara show Sasta. Orang-orang yang ada di karaoke menunjuk ke
tv sambil nyebut “Itu tuh penyanyi baru”. Om Rina yang ada disitu juga
melihat ke arah tv. Ia kaget kalo itu Sasta. Dengan bangga Om Rino
langsung teriak.. “Itu kan Sasta…” Om Rino teriak lagi “Sasta”
seolah-olah Sasta bisa mendengar teriakannya. “Nggak nyangka Sasta
sekarang udah jadi penyanyi terkenal” ujar Om Rino lagi dengan gembira.
Salah seorang yang ada di tempat itu bertanya kepada Om Rino apakan Om
Rino kenal dengan penyanyi baru itu. Om Rino menjawab “Bukan kenal lagi…
dulu Sasta emang tinggal disini… gw kasih kamar khusus…”. Om Rino tidak
menyadari bahwa semua perkataannya itu diam-diam direkam oleh Prita
yang juga ada disitu. Prita langsung berpikiran bahwa ini akan menjadi
berita yang bagus…
Airin mengajak murid-muridnya ikut perlombaan
menggambar. Saat sedang berbincang-bincang dengan murid-muridnya selesai
lomba, tiba-tiba Airin limbung. Airin hampir pingsan. Murid-muridnya
kaget melihat Airin limbung dan hampir jatuh… semuanya teriak “bu guru…
bu guru…” Airin berusaha untuk berdiri, lalu bilang ke murid-muridnya
kalo ia nggak apa-apa. Setelah bisa berdiri, airin mengajak murid2 nya
pulang. Dalam hati Airin berpikr mungkin semua ini karena ia terlalu
banyak menanggis, sehingga matanya jadi buram kayak tadi. Masih dalam
hati Airin menyemangati diri sendiri kalo ia tidak boleh menangis lagi,
karena meskipun ia menangis sekeras apapun Levi tidak akan tiba-tiba
kembali kepadanya.
Prita menemui wartawan infotainment. Ia
memperdengarkan rekaman suara Om Rino tadi kepada wartawan tsb. Wartawan
itu langsung menanggapi dan bilang kalo itu bakal jadi berita hangat.
Wartawan itu menanyakan alamat Rino. Prita memberikan. Setelah wartawan
itu pergi… Prita dengan gayanya yang nyebelin ngomong sendiri “Mampus
lo, Sas… begitu kabar ini beredar… karir lo bakal hancur” Prita tertawa
senang sendirian.
Jonah sedang mengunjungi teman lama di rumah
sakit yang kebetulan adalah dokter di rumah sakit tempat Airin pernah
dirawat. Dokter itu menanyakan Airin. Jonah bertanya kenapa dengan
Airin. Dokter itu menyarankan sebaiknya Jonah untuk membawa Airin ke
rumah sakit lagi, karena Airin masih perlu melakukan pemeriksaan
lanjutan. Dokter itu juga mengatakan bahwa menurut hasil periksa
koleganya, dicurigai ada tumor di dalam otak Airin… dan mereka belum
bisa memastikan tingkat keganasan tumor tsb. Jonah kaget.
Sementara
itu di tempat lain… Airin sedang menunggu mobil di jalan. Levi
memperhatikan Airin dari balik pohon tidak jauh dari tempat Airin
berdiri. Airin naik ke mobil… dan duduk dekat jendela sebelah kiri. Levi
masih memperhatikannya dari balik pohon sampai mobil berjalan. Saat
mobil berjalan beberapa meter, Airin melihat keluar… dan ia melihat
Levi. Levi kaget dan nggak menyangka Airin akan melihat ke belakang.
Levi bersembunyi di balik pohon. Mobil yang ditumpangi Airin berhenti.
Airin teriak memanggil Levi dari dalam mobil. Levi panik. Saat Airin
turun… Levi buru-buru lari untuk bersembunyi. Ketika sampai di balik
pohon, Airin tidak menemukan Levi. Airin yakin bahwa ia baru saja
melihat Levi, pasti itu Levi. Tapi saat Airin tidak menemukan Levi ia
mulai berpikir bahwa mungkin ia hanya bermimpi. Sedang Airin dalam
kegelisahan dan kebingungan, sebuah tangan menyentuh pundaknya. Airin
tidak berani berbalik. Airin akhirnya membalikkan badannya… ternyata…
Levi. BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 39
Ternyata
Airin tidak sedang bermimpi… itu benar-benar Levi yang berdiri di
hadapannya. Levi dan Airin duduk berhadapan (posisinya sama seperti
pertemuan mereka terakhir di bandara bbrp waktu yang lalu). Pertemuan
mereka saat ini terjadi biasa saja. Tidak ada kangen-kangenan antara 2
orang kekasih yang sudah lama tidak bertemu, melainkan seperti layaknya 2
orang teman biasa yang hanya kebetulan bertemu di jalan. Setidaknya itu
suasana yang coba diciptakan oleh mereka berdua untuk menghilangkan
kecanggungan diantara mereka. Airin yang membuka pembicaraan terlebih
dahulu dengan menanyakan kabar Levi … apakah Levi baik-baik saja setelah
kejadian itu. Levi mengiyakan dengan mengatakan bahwa ia masih
bertahan. Airin juga tanya kabar Renata. Levi bilang kalo Renata jauh
lebih tegar dari yang Levi bayangkan selama ini. Diam lagi. Meski ragu
Airin mulai bicara … “Apakah kamu masih memikirkan saya?” Levi diam
tidak menjawab. Karena tidak ada reaksi dari Levi, Airin
meneruskan…”Maaf, seharusnya saya tidak menanyakan itu kepada kamu”.
Levi bilang ke Airin bahwa seharusnya ia yang minta maaf. Dan sebaiknya
mereka memang tidak usah bertemu (untuk kesekian kalinya), karena akan
menambah kepedihan diantara mereka. Agak lama Airin terdiam karena
jawaban Levi tsb. Airin akhirnya mengatakan bahwa ia mengerti kok dan
sudah bisa menerima keputusan Levi (dengan berat hati tentunya). Levi
minta maaf lagi kepada Airin dan Levi juga bilang kalo seharusnya mereka
tidak jadi seperti ini. Levi kemudian mengatakan kepada Airin bahwa ia
harus pergi sekarang. Levi menawarkan untuk mengantar Airin pulang.
Airin menyetujuinya.
Airin sudah di rumah… dan
sepertinya sudah menceritakan pertemuannya dengan Levi kepada Katerine
dan Sasta. Katerine sampai memastikan lagi “Jadi… lo ketemu sama pak
Levi? Berarti… pak Levi nggak jadi ke luar negeri dong”. Airin
menjelaskan bahwa Levi nggak tega meninggalkan pak Aldo sendirian
setelah Renata mengetahui kasus pak Aldo yang sebenarnya. Katerine juga
nanya ke Airin apakah Airin sempat menanyakan ke Levi nomor telpon nya
yang baru. Airin merasa nggak perlu menanyakannya karena buat apa ia
tahu. Katerine bilang ke Airin setidak-tidaknya kalo Airin kangen, Airin
bisa nelpon Levi. Airin diam saja. Sasta tiba2 bertanya ke Airin apakah
kak Airin tahu darimana pak Levi untuk bertahan hidup. Airin dan
Katrine kaget dengan pertanyaan Sasta. Mereka berdua sama-sama ngeliat
ke Sasta. Sasta meneruskan… “Iya… Extra Record sekarang kan udah
bangkrut… otomatis mereka sudah tidak punya apa-apa lagi dong.. buktinya
aja aja hari ini pak Levi nganterin kak Airin naik bus.” Airin dan
Katerine baru sadar dengan hal ini. Katerine ikut merasakan prihatin dan
kasihan dengan apa yang menimpa mereka sekarang…
>
Sasta menerima telpon dari Jonah. “Hah… tumben
kamu nelpon aku?”. Jonah ngajak Sasta ketemuan dan mereka janjian di
tempat biasa. Di Mall…Sasta girang diajak Jonah jalan dan ia mengucapkan
terima kasih kepada Jonah karena sudah diajak jalan-jalan.
Ujung-ujungnya ternyata Jonah mau tanya soal Airin. Jonah tanya ke Sasta
apakah waktu kecil Airin sering sakit-sakitan kayak sakit kepala
misalnya. Sasta bilang kalo waktu SMP dulu Airin sering mengeluh sakit
kepala kepadanya bahkan sampai pingsan segala. Tapi Sasta juga bilang
itu kan dulu, kalo sekarang Airin udah nggak pernah pingsan lagi.
Airin
sedang me-lihat2 photo Sasta… Airin senang kalo sekarang Sasta bisa
mewujudkan impiannya … Airin senang bukan karena Sasta sekarang udah
jadi penyanyi… tapi Airin senang kalo Sasta sekarang sudah lebih percaya
diri… dan memiliki sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Airin berterima
kasih kepada Tuhan. Airin keliatan sangat senang sambil memegang photo
Sasta…sampai2 Airin tidak menyadari Jonah sudah ada di dekatnya...
“Sasta udah terkenal… kamu keliatan senang banget sih?” Suara Jonah
mengagetkan Airin “Kamu Jo… ngagetin aja sih”. Jonah bilang “Abis kamu
serius banget sih”. Airin Tanya ke Jonah apa Jonah kesini mau cari
Sasta. Tapi Jonah bilang kalo ia kesini bukan nyari Sasta tapi nyari
Airin. Jonah mengingatkan Airin bahwa hari ini Airin harus periksa lagi
ke dokter. Airin males ke dokter lagi dan buat apa ia harus ke dokter
lagi karena sekarang ia merasa baik-baik saja. Tapi Jonah terus
meyakinkan Airin dengan meminta Airin untuk melihat photo-photo Sasta
lagi, dan mengatakan bahwa Sasta memang sekarang sudah terkenal dan itu
berkat jerih payah dan pengorbanan Airin juga… tapi Sasta sekarang belum
berada di puncak karirnya… sayang kalo saat Sasta berada di puncak
karir, Airin malah jatuh sakit. Jonah lalu bilang bahwa Airin harus
kuat… harus tegar… belum lagi nanti kalo Sasta putus asa ditengah jalan …
siapa yang akan kasih semangat ke Sasta. Airin bilang kalo Jonah memang
paling bisa kasih semangat orang “… dulu Sasta, sekarang Aku”. Jonah
akhirnya berhasil membujuk Airin untuk pergi ke rumah sakit.
Di
sebuah stasiun Radio… Om Rino sedang menunggu Sasta. Ia mendapat info
dari siaran infotainment tadi pagi bahwa Sasta akan ada wawancara di
stasiun radio ini. Tunggu punya tunggu Sasta akhirnya datang juga. Tapi
Sasta tidak melihat Om Rino yang sedang menunggu di sebelah sana. Om
Rino me-manggil Sasta, tapi Sasta tidak mendengar karena telinga Sasta
tertutup dengan earphone. Om Rino mencoba mengejar Sasta yang sudah
masuk ke ruangan on air. Om Rino dicegat satpam dan tidak diijinkan
masuk. Sempat terjadi keributan antara satpam dan Om Rino yang telah
salah mengerti. Om Rino diminta keluar oleh satpam dengan paksa. Setelah
kejadian itu… Om Rino jadi salah paham dengan Sasta. Ia mengira Sasta
sudah berubah sombong karena ketenaran dan sudah melupakan jasa-jasanya
selama ini. Padahal ia lah yang telah menganjurkan Sasta untuk ikut
lomba nyanyi di Nada Record… dan lomba itulah yang akhirnya menaikkan
karir Sasta seperti saat ini.
>
Airin sedang diperiksa di rumah sakit. Ia
menanyakan kepada dokter apa sebenarnya penyakitnya. Dokter belum bisa
kasih kesimpulan karena hasil periksanya belum keluar. Tapi Dokter
mengatakan bahwa sekarang Airin dalam kondisi sehat, hanya saja ia harus
banyak istirahat … tidak boleh terlalu cape dan memikirkan hal-hal yang
buruk. Sebaiknya Airin memikirkan hal-hal yang membuat ia senang. Tapi
dalam hati Airin bilang bahwa bagaimana mungkin Airin bisa senang karena
Levi tidak bersamanya… dan nggak tau kapan Airin bisa melupakan Levi…
atau mungkin Airin tidak bisa melupakan Levi…
Sementara
itu Om Rino sedang mengingat-ingat tentang Sasta yang dulu dimana Sasta
telah membuat karaoke ini menjadi ceria dan semua karyawan sangat
sayang dengan Sasta… mereka pasti akan heran kalo Sasta sekarang jadi
seperti ini. Om Rino masih salah paha. Tiba-tiba para wartawan
infotainment datang menyerbu masuk dan memberondong om Rino dengan
pertanyaan seputar Sasta…
Di rumah sakit… Jonah yang
sedang menunggu dokter untuk memberikan hasil lab Airin menonton dari TV
di RS - kejadian di bar karoke saat Om Rino diserbu wartawan
infotaintment untuk menanyakan gossip tentang Sasta… Jonah sempat kaget
melihatnya tapi konsentrasi Jonah saat itu adalah hasil lab Airin. Jonah
pun tidak menonton sampai habis karena dokter sudah memanggilnya masuk.
Sementara itu di TV.. reporter infotainment melaporkan bahwa Sasta
penyanyi terkenal dari Nada Record pernah tinggal di bar karaoke milik
Pak Rino. Pak Rino tidak menyangkal bahwa Sasta memang pernah tinggal
dan hidup bersamanya… Pak Rino juga yang telah memenuhi kebutuhan materi
Sasta lengkap dengan kebutuhan jasmaninya… demikianlah gossip terbaru
tentang Sasta penyanyi terbaik dari Nada Record.
Jonah
di dalam sedang berkonsultasi dengan dokter tentang hasil lab Airin.
Jonah menanyakan hasil lab Airin kepada dokter. Seburuk apapun hasilnya
Jonah minta agar dokter memberitahunya. Dokter mengatakan bahwa tadi
pagi ia memeriksa tekanan darah Airin dan kondisinya sangat
mengkhawatirkan sehingga Airin harus dirawat intensif. Dokter kemudian
menunjukan hasil rontgen di kepala Airin yang sebenarnya rahasia, tapi
karena Jonah adalah sahabatnya maka ia mau memberitahukannya. Dokter
mengatakan bahwa ada benjolan di kepala Airin dan masih harus diteliti
lagi apakah ini adalah tumor otak atau bukan. Jonah kaget “Tumor otak?”.
Dokter bilang semoga saja bukan dan minta agar Jonah tidak
memberitahukan dahulu kepada Airin karena mereka masih harus meneliti
lebih lanjut.
Jonah melihat Airin yang mengerang sakit
sambil memegang kepalanya. Jonah panik dan kaget melihatnya… dan
langsung tanya Airin kenapa. Tapi Airin bilang dia nggak apa-apa mungkin
cuma cape aja. Jonah cemas dan minta Airin (suara Jonah agak keras
sedikit) kalo ada apa-apa, Airin harus langsung bilang ke Jonah, Jonah
nggak mau Airin diam-diam saja. Airin mengiyakan, tapi Airin tetap
bilang kalo dia nggak apa-apa. Airin kemudian menanyakan hasil labnya ke
Jonah. Jonah bilang bahwa dokter belum bilang apa-apa, tapi kalo
kondisi Airin lemah seperti ini, Airin harus dirawat di rumah sakit.
Airin bertanya mengapa ia harus dirawat di rumah sakit. Jonah bilang
bahwa dokter memang belum bilang apa-apa, tapi Airin perlu dirawat
supaya dokter dapat penyakitnya apa dan obatnya apa.
Levi
sudah kehabisan uang… tabungannya sudah habis dan sampai sekarang ia
belum juga dapat pekerjaan. Levi membuka dompetnya. Isinya hanya
beberapa lembar uang lima ribuan dan ribuan. Levi membongkar buku-buku
yang ada di kamarnya untuk mencari uang yang mungkin terselip di buku.
Buku demi buku Levi buka, ada beberapa lembar uang sepuluh ribuan dan
ribuan Levi temukan dari buku itu. Levi kelihatanbingung dan ia bertekat
harus mencari uang… dan ia pasti bisa. Renata melihat kejadian itu dari
luar dan sedih melihat Levi harus mencari lembaran-lembaran uang di
buku-buku. Renata berjanji bahwa ia akan membantu Levi mencari uang dan
tidak akan lagi jadi anak yang manja.
Karena sudah
tidak punya uang lagi Levi sampai rela menjual dasi-dasi koleksi
pribadinya di jalanan. Levi menjajakan dasinya di jalanan “Dasi… dasi…
dasinya pak… dari luar negeri … dari Italy…” Saat nerjualan Levi sempat
merenung bahwa bahwa roda kehidupannya sekarang sedang berada di bawah…
melekat dengan tanah. Levi mengatakan selamat tinggal kepada
dasi-dasinya dan berterima kasih karena disaat susah semua dasi-dasi itu
dapat membantunya bertahan hidup meskipun hanya untuk bertahan hidup
beberapa hari. Dirumah Levi sedang menulis surat lamaran… surat lamaran
sudah banyak yang ia kirim dan ia berharap bahwa ia akan mendapat
pekerjaan dalam waktu dekat. Levi akan menerima pekerjaan apa saja
meskipun gajinya kecil… hanya untuk bertahan hidup untuk sementara
waktu. Tunggu punya tunggu tidak ada satu pun panggilan yang datang.
Levi mulai putus asa. Ia jadi ingat perkataan Aldo bahwa ia tidak
mungkin bisa mendapatkan pekerjaan… dan jangan2 perkataan papanya itu
benar. Saat seperti, Levi teringat Airin…”Airin… seandainya kamu bersama
aku… mana mungkin aku bisa menghidupimu”. Levi merasa dia tidak boleh
putus asa karena masih ada Renata yang bergantung padanya. Semangat Levi
bangkit lagi. Levi mempunyai ide untuk mengajukan kerja sama dengan
perusahaan2 rekaman. Ia harus mencari modal dan mulai dari awal
Levi
mendatangi perusahaan2 rekaman. Di perusahaan pertama Levi diterima
oleh manajer rekaman yang belagu… di depan Levi ia bilang bahwa ia abis
lunch bisnis yang kontraknya milyaran… makanya lama. Ia minta maaf kalo
Levi sudah menunggu lama. Levi mengajukan kontrak kerjasama dengan
pershn tsb. Levi menawarkan pelatihan manajemen dan sebagai imbalan ia
minta dijadikan rekanan di perusahaan. Tapi manajer itu bilang bahwa
manajemen itu kan tidak terlalu sulit dan ia juga bisa melakukannya…
jadi ia bilang kalo perusahaan tidak memerlukan pelatihan apalagi . Levi
bilang bahwa itu hanya sekedar proposal… mungkin Bapak bisa mengajukan
proposal itu kepada pimpinan perusahaan. Mendengar ucapan Levi sang
manajer merasa dilecehkan… dengan gayanya yang belagu si manajer bilang
kalo dia adalah orang kepercayaan pimpinan, dan apapun keputusannya
berarti adalah keputusan perusahaan ini.
Kemudian Levi
mencoba meminjam uang ke bank… tapi ditolak dengan alasan bahwa nama
Extra Record sudah sangat buruk sekali. Manajer Bank takut di curigai
karenanya. Asset2 extra Record saja belum cukup untuk melunasi hutang2,
jadi mana mungkin ia dapat meminjamkan uang kepada Levi.
Penolakan
demi penolakan harus dialami Levi. Saat Levi sedang berjalan dan
kelihatan lelah… Tiba-tiba seorang Bapak teriak-teriak jambret… jambret
dan teriak-teriak minta tolong. Tasnya di jambret dan Levi melihat
kejadian itu. Levi langsung mengejar jambret itu… dan berhasil
menangkapnya. Bapak yang dicopet tadi mengucapkan terima kasih kepada
Levi. Dia mengundang Levi ke tempatnya. Bapak itu juga mengatakan bahwa
tas nya itu isinya sangat berharga sekali. “Kamu tahu isinya apa?”
Isinya adalah surat2x cinta dari istrinya waktu masih pacaran yang
dikumpulkannya selama ini… dan yang baru saja ia ambil dari bank
deposit. Levi bilang bahwa kelihatannya Bapak sangat bahagia sekali,
menikah sdh 30 tahun. dan Levi jadi iri. Bapak itu bilang ke Levi bahwa
rahasianya sederhana sekali… bahwa cinta itu memang harus dipupuk … kalo
nanti kamu punya istri nanti … jangan lupa untuk mengataka aku cinta
padamu … dan katakana kamu caaantik sekali… setiap hari … maka cinta
kalian akan tuuumbuh subur… percayalah. Levi tersenyum dan ia ingat
Airin. Levi berkhayal seandainya Airin menjadi istrinya, dia nggak akan
pernah lupa mengucapkan kata-kata itu kepada Airin dan airin memang
cantik sekali.
>
Bapak itu tiba-tiba mengingat Levi. Ia ingat bahwa
Levi adalah anak Aldo pemilik perusahaan rekaman Extra Record. Tapi
Levi bilang itu adalah masa lalu. Sekarang ia hanya seorang pengangguran
yang berusaha menawarkan kontrak kerja sama dimana-mana termasuk di Old
record dan bank-bank, tapi semua menolaknya karena kasus yang menimpa
ayahnya. Bapak itu hanya mendengarkan saja. Levi sadar ia malah
menceritakan masalah pribadi. Bapak itu bilang tidak apa-apa dan
menawarkan Levi untuk minum.
Bapak tadi yang ternyata
adalah pemilik perusahaan rekaman Old Record kembali ke kantornya dan
menemukan si manajer tadi sedang duduk-duduk sambil mendengarkan radio
keras-keras. Ia pun kaget ketika bos nya masuk. “Maaf pak Darmawan… saya
sedang mencari file”. Pak Darmawan marah kepada manajernya yang telah
santai2 diruangan kerja nya dan menggunakan barang2xnya dan berkata
sekali lagi ia seperti itu maka ia akan di pecat. Pak Darmawan
menanyakan apa tadi ada seorang pemuda yang menyerahkan proposal
pelatuhan manajemen ke sini. Si Manajer dengan belagunya bilang… oh iya
Pak… itu tadi anaknya pak Aldo pemilik perusahaan Extra Record…masa mau
menawarkan pelatihan manajemen… ngurus perusahaan sendiri aja nggak
becus… sudah saya tolak. Si Manajer malah dibentak oleh pak Dermawan dan
diingatkan bahwa ia cuma manajer rekaman disini dan ia tidak berhak
membuat keputusan apapun. “Keluar kamu”.
Airin
berpikir bahwa Jonah sedang menyembunyikan sesuatu. Sebenarnya apa sih
penyakitnya mengapa Jonah nggak mau ngasih tau. Airin curiga
jangan-jangan ia mempunyai penyakit berat… sebenarnya ada apa ini?
Katerine melihat Airin yang pagi-pagi udah bengong. “Mikirin apa sih…
pagi udah ngelamun… bagi2 dong?” tanya Katrin. Airin bilang nggak
mikirin apa2 dan bilang ke Katrin kalo Kat nggak usah mikirin orang
lain, mendingan Katrin mikirin diri sendiri… kapan punya pacar… Jomblo
terus. Katrin bilang kalo pacar nggak usah dipikirin… jodoh juga akan
datang sendiri kalo udah waktunya. Katrin menanyakan hasil lab kepada
Airin dan bukannya airin harus balik lagi. Airin bilang hasilnya
baik-baik aja kok dan nggak perlu balik lagi krn Cuma ngabis-ngabisin
uang..
Airin menerima telpon Renata. Renata ngajak Airin ketemuan dan mereka
berjanji untuk beretemu di kafe.
Sementar itu di rumah … Aldo mabuk-mabukan. Ia memanggil-manggil Tara
“Tara… Tara… aku menikahimu bukan karena kamu adalah pewaris Extra
Record”. Aldo keluar rumah… Renata dan Levi tidak tahu dan sepertinya
mereka tidak ada di rumah. Aldo menanyakan Tara kepada setiap orang yang
ia temui di jalan. Aldo bertanya seperti orang gila. Orang-orang jadi
takut dibuatnya. Aldo sampai di tempat sekelompok orang yg sedang
nongkrong. Aldo bertanya kepada mereka seperti orang stress. Bukannya
dibantu… Aldo malah dirampok. Semua barang berharga diambil termasuk
dompetnya. Setelah itu… Aldo dibiarkan tergeletak tak berdaya disitu….
BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 40
Aldo digebukin oleh preman-preman dan dompetnya dirampas. Setelah itu Aldo ditinggalkan begitu saja tak berdaya…
Sesuai
janji… Airin bertemu dengan Renata di sebuah kafe. Renata sudah kangen
dengan Airin. Sebenarnya udah lama Renata ingin ketemu dengan Airin tapi
Renata takut dengan Levi. Renata menanyakan Airin apakah akhir-akhir
ini Levi masih sering menghubungi Airin. Airin bilang kalo ia ketemu
Levi secara nggak sengaja beberapa hari yang lalu. Renata tertawa dan
bilang bahwa itu nggak mungkin nggak sengaja… pasti bohong. Airin sempet
bingung dan bilang “Lho masa kamu nggak percaya sih… aku memang nggak
sengaja ketemu Levi… buat apa aku bohong’. Tapi kemudian Renata
menjelaskan lagi …kalo kak Airin memang nggak sengaja,… tapi kalo kak
Levi… mana mungkin nggak sengaja.. karena kak Levi memang tiap hari
kerjaannya ngikutin Airin. Renata juga bilang bahwa Levi tahu banget
jadwal Airin masuk dan keluar kelas… jadi kalo Airin sampe ketemu Levi
itu karena memang Levi sengaja nungguin Airin diluar. Mendengar
penjelasan Renata, Airin setengah percaya. Airin malah bilang kalo
Renata pasti sedang bohong dan cuma bikin ge-er aja. Tapi Renata bilang
bahwa itu beneran dan Renata tahu banget kalo sebenarnya kak Levi itu
masih sayang dengan Airin. Airin terlihat senang dgn apa yang baru saja
Renata katakan. Tapi Airin bilang kalo ia sudah putus dengan Levi.
Renata bilang lagi… kalo dulu kak Levi putus dengan Airin kan karena
masalah Aldo,… pasti itu karena kak Levi malu kalo ia adalah anak
seorang pembunuh… dan merasa nggak mungkin lagi membahagiakan Airin.
Renata juga bilang kalo Airin mau tahu… sebenarnya kak Levi itu masih
sangat mencintai dan membutuhkan Airin.
Sampai di
rumah… Levi tidak menemukan papanya. Botol miniman berserakan di ruang
tamu. Renata juga tidak ada di rumah. Levi menelpon Renata dan meminta
segera pulang karena papa mereka hilang. Renata yang panik ingin segera
pulang. Airin yang bersama dengan Renata ingin ikut membantu mencari.
Renata dan Airin kemudian pergi bersama menuju rumah Renata. Levi
menanyakan kepada tetangganya apakah ada yang melihat papanya, tetapi
tetangganya tidak ada yang tahu. Renata dan Airin sudah sampai. Ketika
Renata datang, Levi langsung memarahi Renata. Omelan Levi sempat
terhenti sejenak karena ia melihat Airin ada bersama dengan Renata. Levi
tanya ke Renata kemana aja… dimana papa sekarang… nggak tahu kan
kamumengapa Renata meninggalkan papa mereka sendirian, dan sekarang
hilang. Levi menyuruh Renata masuk masih dengan kesal. Airin yang ada
disana hanya diam dan ikut masuk dengan Renata ke dalam.
Levi baru saja hendak mencari Aldo, ketika Aldo yang
sudah babak belur sudah ada di hadapan sambil nangis-nangis menanyakan
Tara dan bilang kalo tidak ada lagi yang menjaganya. Aldo sudah
terjatuh, Levi sampai harus membopongnya masuk. Renata menangis melihat
papanya seperti itu. Sambil menangis dia ngomong ke ayahnya kenapa
papanya nggak bilang kalo ingin mencari Tara karena Renata dan Levi bisa
membantu. Airin juga ikut sedih menyaksikan semuanya karena Aldo yang
dulu jaya sekarang sudah kehilangan semuanya… kehilangan harta, istri
dan anak-anak.
Airin akan pulang... Renata minta Airin untuk
sering-sering main. Saat Renata mengatakan itu… Levi mendengarkan
pembicaraan mereka dari dalam… Airin melihat Levi … Levi sedang melihat
ke Airin dgn tatapan kurang senang (sebenarnya lebih tepat lagi kalo gw
bilang tatapan galak nya Levi ….tau kan yang gw maksud? Levi keliatan
ganteng lho kalo lagi galak kayak gitu…). Airin sepertinya mengerti
maksud tatapan Levi, krn akhirnya Airin bilang ke Renata, kalo Renata
mau ketemu Airin, Renata bisa datang ke sekolahan saja. Renata mau
mengantar Airin tapi Airin bilang nggak usah, lebih baik Renata nungguin
papanya saja. Renata bilang Levi itu memang nyebelin kenapa Levi nggak
mau nganter Airin pulang. Tapi Airin bilang nggak apa-apa krn ia bisa
pulang sendiri. Airin pamit. Renata kemudian masuk. Airin masih berdiri
di luar sebentar sambil memikirkan kalo dulu… Levi selalu cemas jika ia
pulang sendirian. Sementara Airin lagi memikirkan itu dan masih belum
beranjak, tiba-tiba Levi sudah ada disampingnya dan menawarkan diri
untuk mengantarkan Airin pulang. Levi kemudian menggandeng tangan Airin
dan mereka pergi bersama.
Sampai di suatu tempat Levi berhenti. Levi melepaskan
tangan Airin. Levi bilang ke Airin bahwa beginilah keadaannya sekarang.
Tapi Airin bilang kalo ia suka ngeliat keadaan Levi sekarang, meskipun
rumahnya kecil, tapi Levi masih tinggal dengan keluarga. Levi tidak
perlu susah2 lagi membersihkan rumah dan cemas memikirkan keamanannya.
Airin juga bilang kalo sekarang Levi nggak perlu susah-susah lagi
mencari Renata ada dimana. Ekspresi wajah Airin terlihat gembira ketika
mengatakan semua itu. Levi menanggapinya dengan mengatakan bahwa Airin
itu memang baik, Levi tidak mau banyak berharap tapi Airin terlalu
sempurna untuk dirinya. Levi nggak mau mengacaukan hidup Airin dan Levi
yakin bahwa ada laki-laki lain yang lebih bisa mencintai dan lebih
membahagiakan Airin. Levi juga bilang kalo hidupnya sekarang ini sangat
kacau sekali, krn Levi harus menyesuaikan hidupnya dgn keadaan sekarang,
dan ia masih harus berjuang, ia juga masih harus menjaga Renata dan
papanya yang sekarang juga kacau… dan saat ini Levi tidak punya waktu
lagi untuk hal-hal lainnya. (Kegembiraan yang dari tadi Airin rasakan
sejak Levi menggandeng tangannya langsung sirna ketika mendengar semua
ucapan Levi. Ekpresi wajah Airin yang tadi senyum-senyum langsung
berubah sedih) Levi masih meneruskan ucapannya… ia berharap bahwa
kedatangan Airin ke rumahnya hari ini adalah yang pertama dan yang
terakhir kali. Airin sudah mulai menangis. Levi juga sudah berkaca-kaca.
Levi melanjutkan lagi…”Dan aku mohon padamu Airin… bahwa ini adalah
pertemuan kita yang terakhir.”
Airin sedang dalam perjalanan pulang ketika Jonah
menelpon. Jonah menelpon Airin dari rumahnya. Jonah menanyakan kenapa
jam segini Airin masih belum pulang. Airin baru mau menjawab, tapi Jonah
udah bicara lagi untuk mengingatkan Airin bahwa Airin harus banyak
istirahat dan tidak boleh kecapean seperti pesan dokter. “Iya Jo” jawab
Airin. Jonah menelpon Airin untuk memberitahu Airin bahwa Jonah sudah
mengatur semuanya dan dua hari lagi Airin sudah mulai rawat inap. Airin
baru mau protes “Lho? Tapi…”. Jonah langsung memotong “ Udah… jangan
banyak alasan ah… ini kan untuk kebaikan kamu juga… kamu kan bisa
istirahat di sana.. ya?” Airin tidak bisa protes lagi dan akhirnya
setuju…
Levi menerima telpon dari Old Record (atau Odd Record sih… gw nggak begitu jelas dengernya). Levi diminta datang siang ini.
Airin sudah masuk rumah sakit. Jonah menemaninya.
Jonah mengatakan kepada Airin bahwa sebenarnya Airin disini bukan cuma
dirawat aja, tapi Airin harus menjalankan pemeriksaan yang lebih
intensif lagi. Jonah mengatakannya dengan hati-hati. Airin bertanya
“Pemeriksaan apa lagi sih Jo?” Jonah berusaha mengontrol dirinya dan
agak lama baru ia menjawab pertanyaan Airin. Jonah mengatakan bahwa
dokter menemukan masalah di kepala Airin tapi dokter belum tahu itu apa,
makanya Airin perlu diperiksa lebih lanjut dan lebih intensif lagi.
“Memangnya ada apa di kepala aku, Jo” Airin jadi panik. Jonah
menenangkan Airin dengan mengatakan bahwa itu tidak segawat dengan yang
ada di pikiran Airin bayangkan. Jonah bilang ke Airin kalo Airin nggak
usah takut, karena ia akan ada disini menemani Airin.
Airin menelpon Katrine. Katrine minta maaf tidak bisa
menemani Airin ke rumah sakit karena ia harus menemani Sasta ke Nada
Record untuk meeting. Sasta ada disamping Katherine. Airin bilang bahwa
Katrine nggak usah khawatir karena Jonah ada disini menemaninya.
Katerine senang karena Jonah yang menemani Airin jadi ia nggak perlu
khawatir lagi. Katerine berjanji kalo urusannya sudah selesai ia akan ke
rumah sakit. Pas Katerine menutup telponnya, Sasta yang dari tadi
mendengarkan langsung nyeletuk “Emangnya harus ya… ke dokter pake
ditemani Jonah segala. Emang nggak bisa apa kak Airin pergi sendiri?
Disana kan udah ada perawat ama dokter. Manja banget sih!” Katerine
bilang ke Sasta jangan bahwa kebetulan dokter yang merawat Airin itu
adalah teman kuliahnya Jonah, jadi lebih baik dong kalo Jonah yang
merawat Airin di sana. Sasta nanya Airin sakit apa sebenarnya. Tapi
Katrine juga belum tahu… “Mudah-mudahan aja nggak parah”
Di Old Record… Levi menemui Pak Dido si manajer
rekaman yang belagu itu… yang sekarang udah nggak belagu lagi. Disana
Levi mendapat kabar yang bagus karena pimpinan perusahaan Odd Record
menyetujui proposal Levi dan bahkan memberikan kucuran dana kepada Levi
sbg modal membuat perusahaan rekaman baru. Levi hampir nggak percaya
mendengarnya… sampai-sampai ia menanyakan lagi … “ini beneran Pak?” Si
manajer menjawab “Kalo saya becanda… ngapain kamu saya panggil kesini?”
Levi sangat gembira sekali mendengarnya. Levi mengucapkan terima kasih.
Levi keluar dari ruangan dengan wajah gembira. Diseberang ruang pak
Dermawan, bapak yang pernah ditolong Levi yang juga pemilik perusahaan,
menyaksikan Levi yang lagi gembira. Tapi Levi nggak melihatnya.
Levi pulang ke rumah dengan membawa berita gembira dan
menceritakannya kepada Renata bahwa Levi sudah mendapatkan modal untuk
mendirikan perusahaan baru. Renata ikut senang mendengarnya.
Dirumah sakit… airin menjalani pemeriksaan demi pemeriksaan. Jonah selalu menemani Airin.
Levi mulai menyusun rencana untuk mendirikan
perusahaan baru. Levi memanggil orang-orang yang dulu bekerja sama
dengannya… Dion dkk… dan juga mantan manajernya Prita.
Levi sudah pulang ke rumah. Ia melihat Renata sedang
menyetrika. Sambil becanda Levi menawarkan untuk membantu, tapi Renata
bilang nggak usah. Renata bolak-balik melihat HP nya. Levi yang melihat
gelagat Renata nanya kenapa Rena ngeliat HP terus. Rena bilang kenapa
kak Airin sekarang sombong dan nggak pernah telpon Renata lagi. Levi
langsung bilang ya.. sebaiknya kita nggak usah ketemu lagi. Tapi Renata
langsung protes bhw sebelum Airin jadian dengan Levi, airin udah jadi
guru privat Renata duluan. Jangan mentang-mentang Levi sudah putus, lalu
Renata nggak bisa temenan lagi sama kak Airin. Renata juga bilang kalo
dia butuh teman curhat. Tapi Levi bilang kalo Renata mau curhat, Renata
bisa curhat ke Levi. Renata bilang kalo nggak semua hal ia bisa curhat
ke Levi, terutama utk masalah cewek.
Setelah di kamar sendirian… ternyata Levi juga sedih… karena bukan cuma Renata saja yang kangen dengan Airin. Ia juga….
Di rumah sakit… Jonah sedang menyuapi Airin. Airin
bilang ke Jonah kalo ia bisa makan sendiri. Airin mau mengambil
makanannya. Tapi Jonah tetap maksa ingin menyuapi Airin. Airin menyerah.
Sementara makan… Airin bertanya ke Jonah tentang penyakitnya…
sebenarnya ia sakit apa. Jonah kaget tiba-tiba Airin tanya tentang itu…
Jonah belum siap dengan jawabannya… Jonah berusaha mengontrol diri dan
suaranya… matanya sudah mulai berkaca-kaca… akhirnya ia bilang ke Airin …
“Rin, kamu tenang aja ya… kalau dokter sudah selesai periksa… nanti
kamu tau juga… sekarang makan ya”
Di luar kamar…. Jonah yang dari tadi sudah berusaha
tegar di depan Airin… tidak bisa lagi menahan emosinya. Air mata yang
sudah ia tahan dari tadi keluar juga. Ia menangisi Airin. Jonah
mengingat lagi apa yang dokter ucapkan kepadanya mengenai penyakit Airin
… saat dokter mengatakan bahwa mereka telah menemukan benjolan di
kepala Airin dan mencurigai bahwa kemungkinannya adalah tumor otak.
Jonah tambah sedih… “Airin…, kamu harus kuat .. kamu harus kuat… ”
Airin sudah boleh pulang dari rumah sakit. Sasta dan Katherin yang menjemputnya.
Levi dkk sedang melihat-lihat sebuah ruangan yang
kelihatan tidak terlalu besar. Ternyata ruangan itu adalah ruangan yang
akan disewa untuk kantor Levi yang baru. Levi akan menyewanya selama 2
tahun dan menyerahkan uang mukanya. Levi dkk mulai mengatur ruangan yang
akan menjadi kantor untuk perusahaan yang baru mereka.
Jonah menerima telpon dari rumah sakit. Setelah menerima telpon, Jonah langsung pergi ke rumah sakit.
Sementara itu di tempat lain… Prita sedang membaca
gossip tentang Sasta di tabloid. Ia bersama dengan wartawan
infotaintment yang dulu perah ia temui untuk memberikan info miring
tentang Sasta. Prita tertawa senang kalo membaca gossip miring tentang
Sasta itu akhirnya tersebar… “biar mampus tuh si Sasta”
Jonah sudah di rumah sakit. Ia menemui dokter yang
memeriksa Airin. Jonah menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan Airin.
Dokter mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan di kepalanya, ditemukan
ada tumor dengan pertumbuhan yang lambat di otaknya. Untuk sementara ini
Airin bisa hidup normal, tapi suatu waktu penyakitnya bisa kambuh lagi.
Dokter melanjutkan lagi, untuk pasien seperti Airin, ia harus selalu
didampingi, karena dokter juga tidak dapat memastikan sampai kapan ia
bisa bertahan hidup. Dokter menyarankan kepada Jonah agar Airin segera
diberitahu karena Airin berhak tahu. Dokter Tanya kapan ia bisa ketemu
dengan Airin. Tapi Jonah bilang ke Dokter untuk jangan bilang dulu ke
Airin. Jonah takut nanti Airin kaget. Jonah juga minta kepada dokter
biar nanti Jonah saja yang mengatakan kepada ke Airin.
Airin sedang tidur nyenyak di kamarnya. Airin
terbangun ketika ia merasakan pipinya disentuh. Ternyata Jonah. Jonah
membawakan bunga mawar merah untuk Airin. Airin menerimanya sambil
bilang “Kayak aku ini siapa aja sampai dibawain bunga mawar segala”.
Airin teringat hasil ceknya dan menanyakan ke Jonah apakah dr. Fery
sudah menghubungi Jonah dan bagaimana hasilnya. Jonah kaget lagi waktu
Airin tanya hasilnya… agak lama Jonah berpikir… kemudian ragu-ragu Jonah
akhirnya menjawab.. “Belum.” Airin curiga karena Jonah menjawabnya
dengan gugup.. “Belum… tapi kok kamu gugup gitu sih”. Jonah bilang kalo
ia nggak gugup. Airin bilang “Kamu jangan bohong ya sama aku… jangan2
kamu sudah tahu lagi penyakit aku. Tapi Jonah bilang kalo dr Fery itu
teman kuliahnya dan pasti ia bilang ke Jonah kalo Airin ada apa-apa,
tapi sampai sekarang dr. Fery belum bilang apa2x, dan itu berarti Airin
baik-baik saja. Tapi Airin bilang ia terus kepikiran dan sampai nggak
bisa tidur. Jonah lalu bilang ke Airin kalo Airin nggak usah mikir
macam2 karena sekarang Airin belum sehat banget. Dalam hati Jonah
meminta maaf kepada Airin bahwa ia nggak tega untuk bilang ke Airin apa
penyakitnya.
Gossip miring tentang Sasta sudah tersebar, tapi
sepertinya Sasta sendiri belum mendengar. Saat Sasta dan Katherine
sedang jalan di mall, orang2 disekitar Sasta bisik-bisik tentang Sasta
di belakan Sasta ”Itu kan Sasta penyanyi terkenal simpanan om-om”. Sasta
sempat mendengar kalo orang-orang lagi ngomongin Sasta yang nggak enak.
Sasta bilang ke Katherine tapi Katherine bilang cuekin aja, karena
mereka sekarang sedang buru-buru.
Di ruang praktek dr. Fery… dr. Fery sudah selesai
memeriksa pasien. Ia Tanya ke suster apakah pasien tadi pasien terakhir.
Susternya bilang bahwa sebenarnya masih ada satu pasien lagi. Suster
menyuruh pasien itu masuk. Ternyata Airin. Dokter mempersilahkan Airin
masuk. Dokter Tanya ke Airin “Jadi … Jonah belum cerita ke kamu tentang
kondisi kamu?” Airin menggeleng. Lalu Airin menanyakan kepada dokter apa
sebenarnya penyakitnya. Dokter mengatakan bahwa sebenarnya ada tumor
yang tumbuh di otak Airin dan tumor itu sudah mencapai hampir sepertiga
otak. Tumor itu dapat menyebabkan kebutaan jika mengenai saraf mata. Dan
untuk mengetahui tingkat keganasan tumor itu, Airin harus dioperasi.
Operasi itu pun sangat beresiko tinggi. Akibat terburuknya dapat
mengakibatkan cacat, kehilangan memory, dan bahkan kematian. Airin
sangat kaget dengan apa yang baru saja didengarnya… mengetahui kenyataan
bahwa ia terkena tumor otak.
Sambil menangis Airin berlari sepanjang jalan. Ia
kemudian berhenti berlari… dan berpegangan pada sebuah pohon. Masih
menangis Airin berkata “Tolong hambaMu, mengapa Engkau memberikan cobaan
hambaMu seberat ini” … BERSAMBUNG
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sinemart.com/
http://www.lautanindonesia.com/
red_planet http://sinetron.forumco.com/
azmitabalkis13 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar
0 comments :
Post a Comment