Saturday, December 6, 2014

Sinopsis Cincin Episode 31 - 40 - Sinetron Cincin mula menemui penonton pada 1 Disember 2014 jam 6.30 setiap Isnin - Jumaat di Astro Ria

 
Pemeran

Ririn Dwi Aryanti sbg Airin
Chelsea Olivia Wijaya sbg Sastha
Dude Harlino sbg Levi
Baim Wong sbg Jonah
Aditya Putri sbg Renata
Adjie Pangestu sbg Aldo
Tetty Liz Indriati sbg Chitra
Hanna Hasyim sbg Tara
Raslina Rasyidin sbg Thea

Sinopsis

Airin ditinggalkan oleh Thea di sebuah panti asuhan. Thea memberikan sebuah cincin pada Airin sebagai tanda bahwa mereka akan bertemu lagi. Di panti asuhan, Airin bertemu dengan Satsa yang juga ditinggalkan orang tuanya, semenjak itu Airin dan Satsa saling mengangkat saudara.

Di Jakarta, Aldo mengalahkan saingan bisnisnya, Erik, dengan licik. Erik kalap, terjadi perkelahian antara Aldo dan Erik, Erik terbunuh. Aldo membuat kejadian itu seperti kecelakaan.

Sepeninggal Erik, Aldo mendekati Tara, istri Erik. Tara merupakan kekasih dan cinta sejati Aldo dahulu. Istri Aldo shock mengetahui kedekatan Aldo dan Tara, ia jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

Aldo akhirnya menikahi Tara dan membawa serta anaknya, Jonah, tinggal di rumah Aldo. Di rumah itu, Tara sangat dibenci anak anak Aldo, Levi dan Renata. Mereka menganggap Tara penyebab kematian ibunya. Hingga Citra, mertua Aldo akhirnya memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena tak bisa menerima Tara.

Suatu saat, Aldo mengajak seluruh keluarga merayakan ulang tahun Jonah di panti asuhan. Disini Jonah bertemu dengan Airin dan Sasta. Pertemuan itu membuat kesan yang mendalam dalam diri Jonah maupun Airin.

Beberapa tahun kemudian, Airin akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta dan berpisah dengan Sasta. Airin memberikan cincin yang diberikan ibunya. Mereka berjanji untuk bertemu suatu saat.

Airin bekerja di sebuah toko kaset. Suatu saat, ada seorang gadis mencuri kaset, Airin mengejarnya. Ia kaget ternyata itu Sasta. Airin melepaskan Sasta walau harus kena marah pemilik toko.

Sasta rupanya memendam keinginan untuk menjadi orang yang berguna. Ia mengikuti lomba nyanyi yang diadakan oleh Levi. Ternyata Inggrid teman Renata ikut juga dalam lomba itu, mereka menerobos masuk. Renata merengek pada Levi agar memberikan kesempatan nyanyi pertama pada Inggrid. Sasta marah dan bertengkar dengan Renata. Airin yang datang menonton kaget, karena ia bertemu kembali dengan Sasta.

Sinopsis Episode 31

 Claudia memberikan cek kepada Damar sesuai dengan jumlah yang diminta dan sebagai gantinya Damar memberikan kaset rekaman suara Aldo kepada Claudia. Claudia memutar kaset tsb dihadapan Thea. Thea akhirnya mengetahui bahwa yang membunuh Erik adalah Aldo. Thea lalu menyesali dan meratapi kematian Erik … juga menyesali keputusan Erik yang bodoh telah memilih Tarra daripada dirinya. Kalau saja Erik waktu itu memilih dirinya pasti sekarang Erik masih hidup… Thea menangisi kebodohan Erik dan nyaris histeris. Claudia berusaha menghibur…

Di hari pertunangan Airin dan Levi ….
Pagi harinya Airin terlihat masih santai2x, sementara Katherine yang menyaksikan malah panik… yang mau tunangan Airin yang panik malah Katherine. Airin dan Katherin akan ke salon untuk persiapan acara tunangan sore harinya. Sasta minta maaf ke Airin kalo ia tidak bisa ikut menemani karena hari ini ia akan launching album perdananya.

Di tempat lain… asisten-nya Levi mendapatkan info baru tentang Damar dari seorang informan.

Di salon… Katherine terus menggoda Airin. Sementara itu di kantor, Levi sedang mengamati kalung ruby Airin pemberian Levi dulu …sambil mengingat kejadian saat ia memberikan kalung itu… (gw agak bingung disini… kapan kalung itu dikembalikan ke Airin ya… apa gw kelewatan nontonnya … nggak ngerti deh). Levi menelpon Airin yang sedang di salon… saat itu Airin lagi digodain ama Katherin terus… Levi cuma mau bilang sampai ketemu di acara pertunangan… Setelah tutup telpon (HP)… perasaan Airin tiba-tiba jadi nggak enak setelah melihat cincin tunangannya …

Kembali ke kantor Levi… asisten Levi menyerahkan penemuan bukti baru tentang Damar kepada Levi. Levi mengetahui bahwa Aldo telah menjual asset perusahaan yaitu tanah di Cimahi dan memberikan semua hasil penjualan tanah tsb kepada Damar. Levi mencurigai bahwa papa nya mempunyai suatu rahasia besar yang hanya Damar yang tahu… Levi meminta asistennya untuk menghubungi Damar dan meminta Damar datang ke kantor menghadap Levi.

Levi menanyakan kepada Aldo soal penjualan tanah di Cimahi dan Levi juga menanyakan hubungan Aldo dan Damar… mengapa Aldo sampai memberikan uang sebanyak itu kepada Damar. Karena terpojok… Aldo marah kepada Levi untuk tidak ikut campur urusannya. Aldo yang masih marah meminta Levi untuk mengurus artisnya yang nggak beres…

Renatha dan Prita jalan-jalan ke mall. Renatha ngomel ke Pritha krn jalannya lama… Pritha bilang dia nggak bisa jalan cepet karena tasnya berat banget… Akhirnya Renatha menyuruh Prita tunggu disitu sementara ia mau ke toko untuk beli baju. Setelah Renatha pergi… Prita membuka tasnya… ternyata isinya CD copy album barunya. Prita membagikan CD tsb ke pengunjung yang lewat… Sementara Prita membagikan CD ke pengunjung dia lupa ama tasnya… yang akhirnya dicuri. Sadar kalo tasnya dicuri.. Prita teriak2 … Maling! Maling! Bikin heboh mall. Renatha yang lagi liat2 baju di toko mendengar ada yang teriak-teriak… krn penasaran Renatha menanyakan kpd penjaga toko apa yang terjadi. Penjaga toko menjelaskan bahwa ada artis yang agak gila, waktu lagi bagi2-in CD tas nya dicuri orang dan dia teriak2x…. Renatha yang nggak tau kalo itu adalah Prita ngomong ‘ya ampun kasian banget sih … ternyata album nggak laku… bisa bikin artis jadi aneh… mudah2an Prita nggak kayak gitu … kelakuannya juga udah rada-rada aneh sih…

Di acara launching album Sasta… Jonah, Sasta dan Claudia mengadakan jumpa pers. Sebelumnya Sasta melakukan konser kecil yang musiknya diiringi oleh Jonah sendiri … (Jonah ganteng banget pake kemeja hitam garis-garis merah tipis….) Semua fans yang hadir pake topeng… (topeng model cat woman yang cuma nutupin mata…. Sasta dan Jonah juga pake topeng yang sama. Selesai konferensi pers… Sasta mengucapkan terima kasih kepada Claudia atas launching album yang meriah, Claudia bilang jangan berterima kasih sama dia, tapi berterima-kasihlah ama Jonah karena yang mengatur semua ini adalah Jonah. Claudia mengucapkan selamat kepada Jonah… dan memuji Jonah.

Tarra ke toko bunga untuk membeli bunga untuk pertunangan Levi dan Airin. Secara kebetulan Tarra bertemu dgan oma nya Renatha dan Levi… Oma nya Renatha yang masih dendam karena kematian anaknya menghina Tarra di depan umum bahwa Tarra adalah perempuan murahan, perusak rumah tangga orang dan pembunuh, sambil berteriak ia mengusir Tarra.

Dikantor Levi…Damar akhirnya membuka semua rahasia Aldo tentang penjebakan Claudia dan apa yang menyebabkan kematian Erick ayah Jonah setelah didesak oleh Levi. Sebelumnya Levi mengancam akan melapor ke polisi saat itu juga kalo Damar tidak mau menceritakan apa yang sebenarnya yang terjadi. Damar menyerahkan kaset rekaman suara Aldo kepada Levi…

Tarra dirumah menangis meratapi dirinya… mengapa Omanya Renata membencinya… apakah benar ia penyebab kematian anaknya… mengapa juga ia harus mengetahui perselingkuhan Erick yang mempunyai anak dari perselingkuhan itu … sehingga dalam keadaan patah hati ia memutuskan untuk menikah dengan Aldo… mengapa Erick pergi meninggalkannya ……

Dalam perjalanan ke rumah … Levi menyalakan kaset pemberian Damar… Levi mendengarkan semua percakapan itu dengan jelas… tapi Levi masih nggak percaya akan semua itu…

Di tempat acara pertunangan… Airin sedang menunggu Levi yang nggak dateng2 juga dengan khawatir… tamu-tamu sudah hadir… Sasta, Renatha dan Katherine juga ada disana. Mereka photo-photo bareng…(Renatha ama Sasta jadi akrab…aneh!)

Sementara itu di mobil Levi yang diperhadapkan pada suatu kenyataan yang memalukan dan tidak ia sangka sama sekali… Levi memikirkan semua perlakuan buruk yang telah ia dan Renata lakukan thd Tante Tarra dan Jonah selama ini dengan merendahkan Tante Tara dan Jonah… selama ini Levi dan Renatha menganggap bahwa Tarra dan Jonah adalah perusak keluarganya… padahal semuanya… justrus sebaliknya… Papanya lah yang merusak keluarga Jonah …papanya lah yang telah membunuh papanya Jonah… mengambil mama Jonah … mengambil Extra Record yang harusnya milik Jonah… “…maafkan aku Jo… maafkan aku… keluargaku telah mengambil semua yang menjadi milik kamu… bahkan lebih parah lagi… hari ini aku resmi akan bertunangan dengan satu-satunya wanita yang kamu cintai … maafkan aku Jo… maafkan aku… (wah kayaknya cerita bakal balik 180 derajat nih… bisa-bisa Levi yang gantian mengalah untuk Jonah … akankah Levi menyerahkan Airin untuk Jonah…..)

Sementara itu di tempat acara tunangan… Jonah memperhatikan Airin dari kejauhan… Jonah berbicara kepada dirinya sendiri “Airin, kamu cantik… tapi kenapa wajah kamu sedih …Apakah kamu betul² mencintai Levi… atau kamu hanya kasian saja ama Levi… Aku bodoh telah menyerahkan kamu ke Levi…Aku bodoh tidak membuat kamu mencintai aku… Aku ragu apakah kamu bisa bahagia dengan Levi … Airin… aku harus pergi sekarang… mungkin aku memang harus mengalah … demi kebahagian kamu …” (cintaku ooow… sayangku oww… dengarkanlah isi hatiku…. Lagu iwan Fals)

Levi berpikir ia harus menyelesaikan masalah ini dulu … ia tidak mungkin bertunangan kalo keadaannya kacau seperti ini. Levi yang marah langsung menemui Aldo dan menanyakan kebenaran cerita Damar… Aldo yang kaget membantah dan mengatakan bahwa Damar adalah pembohong… dan meminta Levi untuk percaya padanya. Levi mengatakan bahwa ia sudah tahu semuanya… ia mendengar rekaman suara papanya. Levi marah (sambil menangis) mengatakan kepada Aldo bagaimana bisa Aldo hidup dengan kebohongan… bagaimana bisa Aldo menikahi istri dari laki-laki yang ia bunuh…. Levi mengatakan kepada Aldo bahwa ia adalah anak seorang pembunuh. Levi mengatakan kepada Aldo bahwa ia akan keluar dari Rumah. Aldo berusaha menahan Levi… (Aldo memegangi dada kirinya… )

Di tempat acara tunangan… Airin menunggu Levi dengan cemas…Airin berpikir … jangan2 Levi berubah pikiran… “Apa yang terjadi?” BERSAMBUNG


Sinopsis Episode 32

Setelah kepergian Levi, Aldo memegangi dada kirinya dan hampir jatuh. Tara tiba-tiba datang dan menolong Aldo. Penyakit jantung Aldo kumat. Kemudian Tara membantu Aldo ke kamarnya. Tara menanyakan kepada Aldo apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Levi pergi meninggalkan rumah? Aldo hanya diam saja..

Levi akhirnya datang ke tempat tunangan… Levi tidak segera menemui Airin… hanya memandang dari jauh… kepada dirinya sendiri Levi mengatakan …”Airin… maafkan aku … kamu sangat baik, kamu cantik, kamu sempurna, kamu terlalu sempurna untuk aku…dulu aku mati-matian mempertahankanmu… tapi sekarang aku sudah tahu siapa aku sebenarnya.. aku adalah anak seorang pembunuh… papaku adalah pembunuh ayahnya Jonah… Jonah yang juga sangat mencintaimu. Aku nggak pantas untukmu Airin dan aku nggak mungkin jadi tunanganmu..”

Airin tidak menyadari bahwa Levi ada disekitar situ. Airin masih berharap Levi datang. Airin cemas apa yang sebnarnya terjadi dengan Levi. Airin mengira Levi berubah pikiran dan menyesal telah melamarnya. Airin takut kalo lamaran Levi dan pertunangannya ini hanyalah sebuah mimpi dan ia tidak ingin terbangun dari mimpi itu. Airin terus menunggu… di kejauhan terlihat Levi meninggalkan tempat itu.

Di suatu tempat (belakangan diketahui bahwa tempat itu adalah apartemen yang disewa Levi untuk tempat tinggal Levi dan Renatha setelah tunangan … apartemen tapi kayak rumah ya…). Di kamar mandi Levi mengguyur diri dibawah pancuran dengan pakaian masih melekat di badan … sedang menyesali nasib … ada flasback scene pertengkaran terakhir antara Levi dan Aldo. Levi berpikir bahwa ia tidak pantas untuk Airin.

Sementara itu di tempat tunangan… Airin bersama Katherine, Sasta dan Renatha masih setia menunggu Levi yang tidak kunjung datang. Tamu undangan sudah pulang semua hanya tinggal mereka berempat. Sasta yang kesal bilang bahwa Levi keterlaluan… sudah jam segini belum datang juga. Ucapan Sasta itu hampir menyulut pertengkaran dengan Renatha yang mengatakan bahwa mungkin Levi ada masalah. Katherine seperti biasa menjadi penengah. Airin menelpon Levi tapi tidak diangkat oleh Levi, Levi malah mematikan HP dan mencabut baterenya. Airin coba untuk telpon lagi tapi tidak aktif. Katherine menyarankan Airin untuk pulang saja. Renatha juga mengusulkan sama… Renatha berjanji akan meminta Levi untuk langsung menelpon Airin kalo ia ketemu Levi nanti. Sasta yang udah agak kesal juga meminta Airin untuk pulang… nggak mungkin mereka semua menunggu disitu dan masuk angin hanya gara-gara Airin. Airin sempat tersentak dengan omongan Sasta.

Di rumah … Aldo sedang berpikir akan membuat perhitungan dengan Damar.

Airin nggak bisa tidur… sementara Katherine dan Sasta sudah tertidur lelap disampingnya. Airin yang cemas memikirkan Levi keluar kamar sambil megangin HP… nangis lagi… “Levi kamu dimana? Kenapa kamu nggak telpon saya?” … kemudian ada flashback tentang masa-masa indah Airin dan Levi… mulai dari adegan dimana Levi melamar Airin sampai adegan waktu mereka sedang di pantai… (nah.. yang dipantai ini gw nggak nonton tuh).

Di lain tempat… diatas gedung… Jonah sedang menyendiri. Jonah tidak tahu kalo pertunangan Levi dan Airin malam itu batal. Dalam kesendirian itu Jonah ngomong ke dirinya sendiri bahwa akhirnya ia harus merelakan lagi impiannya pergi. Tiba-tiba Don muncul … “Jonah… Jo …gw nyariin elo keliling2 dari tadi … nggak taunya elo ada disini … kenapa sih Jo? (Don ngeliat ke arah bawah gedung)… Tapi Lo bukan mau lompat kan?” Jonah menjawab.. “Nggak” Don (dengan lega) ngomong lagi … “Jo.. Jo… kenapa sih lo sekarang berubah? Hidup Lo jadi nggak karu-karuan kayak gini …ada apa sih” Trus Jonah bilang ke Don “Gw cuma perlu waktu Don … gw perlu waktu untuk menata hidup gw yang baru… itu aja kok” Don bilang kalo Jonah perlu bantuan, Don siap ngebantu.

Levi akhirnya menelpon Airin dengan HP nya. Airin senang menerima telpon dari Levi dan langsung menanyakan Levi dimana… tapi Levi hanya diam saja dan hanya mendengarkan suara Airin. Akhirnya Levi menutup telpon. Hanya mendengar suara Airin saja Levi sudah senang. Malam itu Levi mabuk-mabukan.

Keesokan harinya Airin mengajar seperti biasanya. Siangnya ia menemui Renatha di Café. Renatha bilang kalo Levi tidak pulang semalam. Renatha teringat akan apartemen yang disewa Levi untuk Renata dan Levi tinggal setelah tunangan. Renatha punya kuncinya. Airin langsung menuju apartemen itu. Disana ia bertemu Levi (yang udah rapi dan lengkap dengan pakaian kerja). Awalnya Levi tidak membukakan pintu meski sudah diketok berkali-kali oleh Airin sambil memanggil nama Levi. Namun saat Airin akan beranjak pergi, Levi membuka pintunya. Airin masuk ke kamar Levi dan melihat kamar Levi berantakan dan banyak botol minuman berserakan. Levi mengajak Airin ke teras… Airin sambil nangis bertanya ke Levi ada apa… apa yang terjadi sebenarnya… Levi minta maaf telah mengacaukan pertunangannya… tapi menurut Levi mungkin memang sebaiknya begitu. Levi meminta Airin untuk pergi dan jangan mempedulikannya lagi. Airin (masih nangis) bilang kalo ia ingin bersama Levi, kalo Levi nggak mau cerita masalahnya nggak apa, tapi jangan minta ia untuk pergi… Levi juga nangis… Levi memeluk Airin. Airin bilang ke Levi… meskipun tadi malam mereka nggak jadi tunangan.. tapi Airin tetap menganggap bahwa dia adalah tunangan Levi. Levi meminta Airin untuk pulang karena Ia ingin sendiri… (gw lupa disini… akhirnya Levi yang meninggalkan Airin sendirian.. atau Airin yang pergi meninggalkan Levi… pokoknya mereka berpisah deh).

Sasta sedang menikmati kepopulerannya. Fans nya bertambah banyak… sampe dikerubutin dan nggak bisa jalan gitu ceritanya. Sasta hari itu ada show… show nya mendapat sambutan bagus dari fans. Jonah juga ada disitu… tapi tampangya sedih. Sasta sempet melihatnya dari atas panggung. Selesai show Sasta nyamperin Jonah yang lagi melamun dan menanyakan kenapa Jonah nggak datang tadi malam. Sasta bilang kalo Jonah datang juga percuma, karena Pak Levi nggak datang. Sasta kasihan dengan Airin yang terus menunggu … tapi pak Levinya nggak juga datang dan akhirnya pak Levi dan kak Airin nggak jadi tunanga. Jonah kaget mendengarnya. Sasta melihat reaksi Jonah.

Damar lagi bersenang-senang menghamburkan uang yang diterima dari Claudia. Aldo tiba-tiba datang dan marah kepada Damar karena telah mengkhianatinya. Aldo meminta Damar untuk menyerahkan kaset rekaman. Damar hanya akan memberikan jika Aldo membayar. Aldo dengan kesal memberikan selembar cek kepada Damar. Aldo tidak tahu bahwa kaset rekaman itu juga sudah sampai ke tangan Claudia.

Airin sedang mengajar ketika seseorang mengatakan bahwa ada yang mencari Airin. Airin langsung mengira bahwa itu Levi, dengan gembira ia langsung pergi untuk menemuinya. Tapi Airin kecewa ketika melihat bahwa yang datang bukan Levi tapi Jonah… muka Airin langsung berubah jutek … Jonah kayaknya juga menyadari ketidaksenangan Airin itu. Airin bertanya “Ada apa Jo? ” Jonah mengajak Airin jalan-jalan, tapi Airin menolak karena masih banyak urusan. Jonah mengatakan kepada Airin bahwa ia sudah mengetahui semuanya dari Sasta. Tapi Airin bilang itu bukan urusan Jonah, malah sebenarnya ia khawatir dengan Levi. Jonah heran kenapa Airin masih tetap membela Levi padahal udah jelas-jelas bahwa Levi telah menyakitinya dengan meninggalkan Airin di malam pertunangan. Airin bilang ke Jonah bahwa Jonah tidak mengerti. Airin yakin bahwa Levi sedang banyak masalah, tapi Airin sedih karena tidak bisa membantu.

Levi masih tetap menyesali sikapnya selama ini sama Jonah setelah ia mengetahui semua perbuatan papanya terhadap Jonah dan mamanya Jonah. Levi merasa bersalah thd Jonah dan ia merasa tidak pantas merebut Airin dari Jonah. Dirumah Airin selalu menunggu telpon Levi, HP nya tidak pernah lepas dari tangannya. Sasta yang ngeliat Airin megangin telpon terus menyarankan Airin untuk telpon Levi aja, tapi Airin tidak mau karena tidak mau mengganggu Levi. Tidak lama kemudian HP Airin bunyi… dan ternyata Levi yang menelpon. Levi dan Airin janjian untuk ketemu nanti malam. Airin senang… Sasta dan Katherine juga senang melihat Airin.

Malam itu Airin pergi menemui Levi sesuai rencana. Levi sudah menunggu Airin. Sebelum Levi berbicara apapun, Airin berterima kasih karena sudah menelponnya. Airin juga minta Levi melupakan soal pertunangan itu. Kalo memang Levi belum siap, tunangan masih bisa diundur. Levi bilang ke Airin bahwa ia mengajak Airin ketemu malam ini hanya untuk mengatakan bahwa sebaiknya Airin melupakan Levi untuk selamanya (nada bicara Levi sudah beda dan tidak mesra lagi kepada Airin… nada bicara Levi kembali dingin seperti dulu). Airin kaget dengan ucapan Levi. Airin menanyakan alasan Levi. Airin minta Levi cerita kalo memang Levi punya masalah. Tapi Levi bilang kalo pun Airin tau masalahnya, Airin tidak akan bisa membantu. Kalo memang Airin ingin membantu… Levi minta agar Airin tidak mencampuri urusannya … jangan pernah menghubungi atau mencarinya. Mendengar itu…Airin berjanji bahwa ia tidak akan menekan Levi lagi dan memohon agar Levi tidak memintanya untuk menjauhi Levi. Levi bilang bahwa Airin punya alasan kuat untuk meninggalkannya karena ia telah mencampakkan Airin. Airin tetap tidak terima dan berkeras bahwa apapun masalahnya saat ini, mereka pasti bisa mengatasinya. Karena Airin nggak menyerah juga … akhirnya Levi mengatakan kepada Airin bahwa Airin itu cengeng dan naïf dan juga terlalu lemah. Levi cape ngurusin dan jagain Airin. Levi juga bilang bahwa ada Jonah yang mencintai Airin dan Levi yakin bahwa Jonah bisa menjaga Airin dengan baik. Levi beranjak pergi. Airin menahan Levi. Airin yang kecewa mendengar perkataan Levi mengatakan kepada Levi kalo memang Levi serius dengan ucapannya, Airin meminta Levi untuk mencabut cincin yang ada di jari Airin… Levi kaget (dan ragu kali yaa..) …BERSAMBUNG


 Sinopsis Episode 33

 Tantangan Airin untuk mengambil cincin itu membuat Levi kaget. Dalam posisi yang kaget, bingung dan ragu… Levi akhirnya tidak mengambil cincin itu dan lari meninggalkan Airin begitu saja… Tinggallah Airin sendirian yang kecewa dan tidak mengerti … Airin Cuma bisa memanggil Levi dan meneteskan airmata.

Di perjalanan … di dalam mobil… Levi (bicara sendiri) meminta maaf kepada Airin… sebenarnya Levi tidak bisa melepaskan Airin, karena ia sangat mencintai Airin… tapi Levi merasa bahwa ia tidak akan pernah bisa membahagiakan Airin karena ia selalu hidup dalam bayang-bayang kejahatan ayahnya. Levi berpikir bahwa ini adalah takdirnya… takdir untuk hidup sendirian. Sementara itu … Airin yang masih menatap kepergian Levi … berkata pada dirinya sendiri (sambil berlinangan air mata)… bahwa ia akan tetap mempertahankan cinta mereka… apapun resikonya…

Airin pulang ke rumah dan menemukan Katherin sedang tidur di sofa. Katherine terbangun dan kemudian menanyakan kepada Airin mengenai pertemuan Airin dengan Levi malam itu. Airin berbohong kepada Katherine dgn mengatakan bahwa pertemuannya dengan Levi berjalan lancar dan pertunangan itu hanya ditunda saja karena mereka masih perlu waktu untuk saling mengenal. Katherine bilang ke Airin kalo Pak Levi itu orangnya parah banget dan nggak konsisten… masa berubah pikiran di hari pertunangan sih. Airin meminta Katherine utk tidak mengungkit soal pertunangan itu lagi karena bisa bikin Airin be-te. Katherine menyetujui. Katherine menyarankan Airin bahwa sudah waktunya Airin belajar untuk mengendalikan Levi agar dia berubah. Dengan tulus Airin meminta Katherine untuk tidak memikirkan Airin, lebih baik Katherine lebih memikirkan Sasta aja karena Katherine adalah manajernya dan keberhasilan Sasta akan bergantung sama Katherine. Katherin bilang ke Airin bahwa justru sekarang ia lagi sibuk ngurusin Sasta karena Sasta mau roadshow di 7 kota.

Di kantor … Levi sedang memegang piala penghargaan Extra Record yang dimenangkan oleh Aldo bbrp tahun yang lalu itu. Sambil memegang piala Levi berujar … sudah bertahun-tahun piala ini disini dan sudah bertahun-tahun juga ia melihat piala ini … tapi ternyata sejarah piala ini penuh dengan kejahatan… penuh darah… (flasback lagi… waktu Damar menceritakan peristiwa bbrp tahun lalu kepada Levi)… setelah membayangkan perkataan Damar itu… dengan kesal Levi membanting piala itu. Piala itu pun hancur berkeping-keping. Levi pergi meninggalkan ruangan dengan kemarahan.

Aldo tiba di kantor… dan langsung menuju ruangan dimana Piala penghargaan tadi dipajang. Sambil berjalan menuju ruangan Aldo sedang memikirkan Levi… sudah 2 hari Levi nggak pulang… dimana Levi sekarang. Aldo melihat piala itu sudah hancur berkeping-keping. Aldo merasa aneh ketika melihat piala itu hancur… ia tidak merasakan kehilangan sama sekali… perasaannya thd piala itu tidak seperti pada saat dulu ia mendapatkannya… (flashback lagi… tentang malam penghargaan itu … saat Claudia ditangkap… dan akhirnya piala jatuh ke tangannya… yang disambut gembira oleh Aldo dan kekagetan Erick). Sekarang Aldo merasa bahwa piala itu tidak berarti apa-apa… Aldo malah sangat takut akan kehilangan Levi. Dalam hati Aldo mengatakan bahwa Levi adalah anaknya yang terbaik… dan ia tidak ingin kehilangan Levi… Aldo takut Levi tidak bisa memaafkannya.

Levi tiba di rumah … dia melihat Tara sedang berbaring di sofa sambil memegangi bingkai photo (nggak dikasih liat photonya siapa yang sedang dipegang Tara). Saat Levi ingin mengambil bingkai photo itu… Tara bangun. Tara kaget melihat Levi datang. Tara menyatakan kecemasannya dan juga kecemasan Aldo karena Levi nggak pulang. Kemudian Levi dan Tara duduk di meja makan. Sebelumnya Tara membuatkan coklat panas untuk Levi. Dalam hati Levi sedang bingung apakah ia akan menceritakan semuanya ke Tara atau tidak. Levi khawatir kalo ia ceritakan yang sebenarnya kepada Tara, Tara akan terluka karena Tara sangat mencintai dan memuja Aldo. Levi bertanya kepada Tara tentang Erick, papanya Jonah kepada Tara. Tara heran mengapa Levi tiba-tiba menanyakan Erick… tapi Tara nggak keberatan menceritakan tentang Erick. Tara bilang bahwa Erick itu laki-laki yang lembut dan penuh perhatian. Erick itu hatinya juga baik. Erik begitu sempurna sebagai seorang suami, dan Erick juga adalah ayah yang baik untuk Jonah. Tapi sayangya ia begitu cepat meninggal. Levi memotong pembicaraan Tara dengan mengatakan “… seperti Jonah ya Tante?”. Tara mengiyakan… dan menambahkan… “Kalo kamu melihat Jonah… sama saja kamu melihat Erick… karena wajah dan kelakuan mereka sama”. Levi menanyakan Tara kalo memang Erick orangnya lembut seperti Tara bilang… mengapa Tara mau menikah dengan Aldo yang keras, kaku, egois, dan mau menang sendiri. Tara menasehatkan Levi agar jangan menyakiti papanya lagi. Tara juga bilang kalo sebenarnya Aldo sangat menyayangi mereka… menyayangi Levi… Renatha … dan juga Jonah. Hanya saja Aldo tidak dapat menampakkan rasa sayangnya itu, mungkin itu semua karena Aldo dibesarkan dlm keluarga yang keras dan kaku. Namun Levi tidak sependapat dengan Tara.. Levi mengatakan bahwa papanya bukannya tidak bisa menunjukkan sayangnya, melainkan papa nya tidak punya kasih saying sama sekali. Tara menasehatkan Levi agar tidak berpikiran begitu tentang papanya. Tara juga mengatakan bahwa sebenarnya Aldo sangat khawatir kehilangan Levi… dan Tarra juga bilang bahwa Aldo sudah sedih kehilangan Jonah dan sekarang Aldo tidak mau kehilangan Levi. Levi akhirnya memutuskan untuk tetap merahasiakan semuanya kepada Tara karena ia takut Tara yang begitu baik terluka karenanya.

Di kantor … Aldo memutuskan untuk segera kembali ke rumah karena ia berpikir mungkin Levi sedang ada di rumah saat ini dan khawatir Levi akan menceritakan semua kepada Tara. (Aldo benar)

Levi pamit ke tante Tara untuk pergi. Tara mencoba untuk menahannya dengan menawarkan nasi goreng buatannya untuk Levi. Tapi Levi dengan halus menolak. Saat Levi akan beranjak pergi… Aldo sudah berdiri di depan pintu sedang melihat Levi. Di pintu Aldo menanyakan Levi apakah Levi sudah menceritakan semuanya kepada Tara. Levi menjawab bahwa ia tidak menceritakan apa-apa kepada Tara, tetapi Levi menegaskan kepada Aldo kalo ia melakukan itu bukan untuk melindungi Aldo, tetapi karena Levi nggak tega dengan tante Tara (Tara memperhatikan mereka berdua dari ruang makan). Levi pergi.

Keesokan harinya… di tempat mengajar Airin… Airin sedang gelisah. Kegelisahannya itu diperhatikan murid2nya yang berpikir gurunya sedang bertengkar dengan pacarnya. (Kok bisa sih… kecil-kecil udah ngurusin cinta-cintaan …). Airin akhirnya minta ijin kepala sekolah untuk mengurus sesuatu karena ia merasa harus menemui Levi di toko kaset. Sementara itu di toko kaset… Levi menyerahkan semua kekuasaannya sebagai direktur utama di perusahaannya kepada manajer produksinya (Dion) dengan memberikan surat kuasa kepada Dion untuk mengurus segala sesuatu di Extra Record. Dion diperbolehkan untuk memutuskan apa saja asal benar, jujur dan bertanggung jawab. Levi kemudian pergi meninggalkan kantor. Diluar Levi sempat menyaksikan seorang perempuan menjatuhkan bawaannya saat turun dari angkot. Levi tidak tahu kalo itu Airin (nggak jelas sih… kalo Levi sebenarnya tau atau enggak itu Airin… tapi setelah melihat kejadian itu… Levi tetap pergi). Airin disambut oleh teman-teman lamanya kecuali Nola yang langsung marah2 ke Airin tanpa sebab. Di kantor Levi, Airin tidak menemukan Levi.

Airin menelpon Renata untuk menanyakan Levi, tapi Renata tidak tau Levi ada dimana. Renata meminta Airin untuk main ke rumah, tapi Airin nggak bisa karena banyak urusan.

Levi datang ke rumah untuk menemui Renata. Levi mengajak Renata untuk pergi bersama Levi ke luar negeri… ke Italy, atau ke Perancis, atau ke London untuk memulai hidup baru disana. Renata kaget dan kurang setuju dengan rencana Levi yang mendadak itu, tetapi ia hanya bisa mengiyakan saja. Renata bilang kalo mereka pergi harus minta uang yang banyak ke Aldo… tetapi Levi bilang kalo mereka harus mandiri…tanpa bantuan papa… melupakan papa… dan melupakan Extra Record. Renata bertanya kepada Levi… bagaimana dengan Airin… biara bagaimanapun Airin kan tunangan kak Levi. Levi menjawab bahwa jika Renata dewasa nanti Renata akan mengerti bahwa orang dapat berubah pikiran dengan cepat. Levi bilang kalo Airin bisa berbahagia dengan orang lain. Meskipun masih bingung dan ragu, Renata cuma bisa bilang terserah kak Levi. Renata akan mendukung Levi.

Sasta dan Katherine sedang ada di stasiun TV dan mereka bertemu dengan Prita dan mananjernya yang baru disana. Seperti biasa Prita yang sok tenar dan sok high class itu ngeledekin Sasta dan Katherine. Produser acara mengatakan kepada Sasta dan Katherine bahwa wawancara nya diundur sore hari karena ada perubahan mendadak. Sebelum pergi produser meminta Katherine kalo nanti bertemu Prita dan manajernya, untuk bilang bahwa wawancara mereka juga diundur. Sambil menunggu sore… Sasta dan Katherine bertemu dengan 2 orang figuran sebuah acara yang tidak mau pake kostum lucu yang mereka bawa. Katherine dan Sasta punya ide. Mereka menawarkan diri kepada 2 orang tadi untuk menggantikan mereka. Saat sedang membawa kostum itu, mereka berdua berpapasan lagi dengan Prita dan manajernya. Katherine bilang bahwa wawancara mereka jadi duluan… dan harus pakai kostum segala sambil nunjuk kostum mereka. Prita dan manajernya nggak percaya kalo wawancara harus pakai kostum segala. Katherin bilang kalo nggak percaya …ya sudah. Lalu Sasta dan Katherine masuk ke kamar ganti. Di luar manajer Prita menyuruh Prita untuk masuk kedalam dan mencuri kostum itu supaya mereka bisa diwawancarain duluan. Prita pun setuju. Di dalam studio… orang-orang sudah siap untuk sebuah acara tv. Katherine dan Sasta juga ada diantara penonton sambil senyum-senyum… usaha mereka untuk ngerjain Prita berhasil. Di panggung… Prita dan manajernya yang sudah menggunakan kostum (kostum hitam kayak badut dengan topeng film SCREAM) masuk ke stage. Mereka kaget … studio penuh dengan penonton… penonton pun mentertawakan mereka… termasuk Katherine dan Sasta. Prita baru sadar kalo mereka dikerjain, langsung marah-marah ke manajernya… panggung dan penonton jadi heboh...

Renata menemui Airin dan menceritakan rencana Levi untuk pergi ke luar negeri. Renata mengatakan bahwa kepergian Levi ini disebabkan karena Levi tahu bahwa ia tidak akan bisa membahagiakan Airin. Airin menanyakan sebenarnya Levi sedang ada masalah apa. Renata nggak tahu tapi Renata melihat bahwa akhir-akhir ini kak Levi terlihat cape dan sedih. Sementara Renata cerita… tiba-tiba Levi muncul. “Siapa yang cape?”. Renata dan Airin kaget melihat Levi tiba-tiba ada disamping mereka. Renata langsung buru-buru bilang ke Levi bahwa ia mau ke toilet dan meninggalkan Airin dan Levi berdua. Levi bertanya ke Airin kenapa Airin masih menemui Renata…kenapa Airin nggak bilang ke Renata bahwa mereka sebenarnya sudah putus. Airin bilang bahwa Renata meminta Airin untuk mencegah kepergian Levi. Airin bertanya kenapa Levi harus pergi sejauh itu. Apa seburuk itukah Airin sehingga Levi mau menghindari Airin sampai sejauh itu. Airin meminta Levi untuk tidak pergi. Airin bilang, kalo Levi boleh menghindari dirinya... tapi jangan pergi jauh keluar dari kota ini… karena Airin belum siap kehilangan Levi. Levi minta Airin agar jangan mengurusinya. Levi juga bilang kalo Airin tidak perlu takut sendirian karena ada Jonah yang akan menemani. Ada Jonah yang mencintai Airin. Levi juga bilang bahwa ia tidak mau menjadi penghalang antara Airin dengan Jonah. Mendengar itu … Airin mengatakan tidak semudah itu ia bisa menyerahkan perasaan nya untuk orang lain. Airin juga bilang… kalo memang dari dulu ia punya perasaan cinta sama Jonah… dari dulu pasti ia sudah memilih Jonah, tapi kenyataannya… semua cinta Airin hanya untuk Levi… dan jika Levi pergi, maka Airin akan kehilangan semuanya dan Airin tidak tau apa yang akan terjadi pada dirinya nanti.

Levi tetap mengatakan kepada Airin bahwa mulai hari ini Airin harus melupakannya. Levi juga mengatakan kepada Airin bahwa Jonah adalah laki-laki yang baik… dan Jonah dapat membahagiakan Airin … yang tidak bisa ia berikan kepada Airin selama ini. Airin dengan sedih bilang bahwa nggak mungkin ia melupakan Levi. Airin juga bilang bahwa ia akan tetap mencintai Levi… sampai kapanpun Airin akan tetap menunggu dan mencintai Levi. Namun Levi mengatakan kepada Airin untuk jangan bodoh… dan Levi berkata lagi bahwa Airin harus mebencinya dan melupakannya selamanya … ia akan pergi dan tidak akan pernah kembali lagi. Setelah mengatakan itu, Levi berlari meninggalkan Airin. Airin pun berteriak memanggil Levi… dan kemudian mengejar Levi. Levi berhenti berlari. Airin yang sudah menyusul Levi, memohon kepada Levi sambil menangis … agar Levi jangan pergi. Levi hanya diam tidak memberikan jawaban… kemudian … akhirnya Levi pergi meninggalkan Airin sendirian ….. BERSAMBUNG


 Sinopsis Episode 34

 Levi akhirnya meninggalkan Airin sendirian di tempat pertemuan mereka… Airin hanya bisa menangis sedih …

Di tempat lain…Jonah sedang membeli bunga di sebuah toko. Saat membeli bunga Jonah (dalam hati) berkata kepada dirinya sendiri bahwa ia memutuskan untuk merebut cinta Airin dan akan membuat Airin bahagia, apalagi setelah Jonah mengetahui bahwa Levi malah meninggalkan Airin. Jonah menyadari bahwa saat ini mungkin Airin belum bisa menerimanya tapi Jonah berjanji bahwa ia akan berjuang untuk mendapatkan cinta Airin. Jonah membeli beberapa tangkai bunga mawar putih yang akan ia berikan untuk Airin. Sementara itu, Airin yang kelihatan sangat shock dengan keputusan Levi, berjalan pulang sendirian dan agak limbung… Airin akhirnya pingsan di jalan. Tidak jauh dari tempat itu…Jonah dengan bunga di tangan bermaksud untuk menemui Airin… namun saat sedang berjalan menuruni tangga…betapa kagetnya Jonah menemukan Airin pingsan di jalan…… Jonah langsung berlari menghampiri Airin dan berteriak minta pertolongan… Jonah menggendong Airin dan membawa Airin yang tidak sadarkan diri… (yang gw tangkep sih… Jonah melihat Airin pingsan di jalanan itu secara kebetulan… alias mereka nggak sedang janjian ketemu disitu).

Sesampainya dirumah… Levi langsung memarahi Renata yang telah mengatur pertemuannya dengan Airin tanpa persetujuan Levi. Tapi jawaban Renata “Bodo, abis kak Levi jahat”. Renata yang kesal dengan perlakuan Levi terhadap Airin merasa perlu mengatur pertemuan itu karena ia sangat mengetahui bahwa Airin sangat menyayangi kak Levi dan hanya kak Airin yang bisa bikin Levi bahagia. Renata mengatakan kepada Levi agar jangan membohonginya dirinya. Renata juga meminta Levi untuk membatalkan kepergian mereka ke luar negeri karena sebenarnya Renata juga tidak ingin pergi terlalu jauh. Namun Levi mengatakan bahwa ia mengajak Renata untuk pindah ke luar negeri bukan karena Airin. Renata balik nanya “Tapi, karena apa dong, Kak?”. Levi seperti biasa tidak memberikan jawaban atas pertanyaan itu dan pergi begitu saja meninggalkan Renata yang kesal.

Jonah membawa Airin yang pingsan ke rumah Katherine dan menunggui Airin di kamar sampai Katherine datang. Katherine datang dan menanyakan keadaan Airin. Jonah bilang bahwa Airin sudah mendingan dan sekarang sedang tidur. Katherine bilang ke Jonah kalo ia kasihan dgn Airin, mungkin Airin kecapean, karena tadi malam pulangnya malem banget. Katherine bilang ke Jonah kalo ia akan tunggu di luar. Sasta di pintu kamar memperhatikan Jonah sangat perhatian dengan Airin… wajah Sasta kelihatannya kesal. Tadinya Jonah nggak sadar kalo Sasta juga ada di kamar karena Jonah duduknya membelakangi pintu… namun begitu Katherine bilang “Yuk Sas”, Jonah langsung nengok ke belakang dan melihat Sasta berdiri di pintu.

Jonah sendirian di kamar masih menunggui Airin. Jonah berkata kepada Airin yang sedang tidur…” Mungkin sekarang kamu nggak dengar aku… (Jonah berbicara sambil memegang tangan Airin dengan penuh kasih sayang … aduh gw lupa … megang tangan apa ngelus keningnya Airin ya?… yah pokoknya salah satu lah… maklumlah udah agak lupa… soalnya udah 3 hari berlalu) …. kamu nggak usah khawatir… meskipun sekarang Levi sudah meninggalkan kamu… aku ada disini kok… aku akan disini menjaga kamu “. Sasta mendengarkan setiap perkataan Jonah dibalik pintu.

Sampai malam Airin masih belum sadar. Jonah pamit untuk pulang kepada Katherine dan meminta tolong Katherine untuk menjaga Airin. Keluar dari kamar Airin…di depan pintu kamar Jonah bertemu Sasta yang memang menunggu disitu… Jonah agak kaget kalo ternyata Sasta ada disitu… Jonah juga pamit pulang kepada Sasta. Jonah beranjak pergi… namun Sasta menahan Jonah dengan menangkap tangan Jonah… “Aku mau ngomong sama kamu “.Sasta mengajak Jonah untuk bicara diluar rumah…

Di luar Jonah ngomong ke Sasta “Sasta … yang bener aja dong… kakak kamu itu sakit… nggak ada yang ngerawat dia… masa aku …” Sasta langsung teriak memotong omongan Jonah…”Argh… Aku tau Jonah… (mulai menangis)… kamu memang nggak pernah ada perasaan apa2 sama aku … tapi bisa nggak sih kamu ngertiin perasaan aku sediikiiiit ajaa… (masih menangis) aku memang egois… … tapi satu hal harus kamu tahu… aku sayang sama kamu… aku sangat sayang sama kamu … dan setiap aku ngeliat kamu perhatian sama Airin… hati aku sakit”. Setelah mengatakan itu ke Jonah… Sasta berlari meninggalkan Jonah. Jonah memanggil-manggil Sasta, tapi nggak dihiraukan Sasta.

Keesokan harinya… Katherine sedang menyuapi Airin. Sasta masuk ke kamar mengajak Katherine untuk cepet2 berangkat, karena hari itu mereka akan ada wawancara on air dgn stasiun tv. Sikap dan suara Sasta kurang bersahabat. Melihat sikap Sasta, Airin bertanya ke Katherine ada apa dengan Sasta. Katherine bilang ke Airin, mungkin Sasta cemburu karena kemarin Jonah perhatian banget sama Airin. Kemudian Katherine menunjuk bunga yang ada di atas meja rias dan bilang ke Airin kalo bunga itu dari Jonah. Airin melihat bunganya.

Di stasiun tv … Katherine dan Sasta bertemu Jonah yang sudah ada disana. Melihat Sasta dan Katherine disitu, Jonah langsung bertanya ke Katherine apa Airin sekarang sendirian. Katherine mengiyakan. Sementara itu Sasta yang lagi bad mood minta Katherine untuk cepetan takut wawancara on air nya telat. Mendengar Airin sendirian di rumah, Jonah langsung bilang ke Sasta kalo ia nggak jadi ikut karena ada urusan. Sasta bertanya ke Katherine kenapa Jonah nggak jadi ikut. Katherine menjawab nggak tahu.

Di rumah sendirian… Airin mencoba untuk bangun dan mencoba berjalan ke kamar mandi. Di kamar mandi, Airin kaget ketika melihat darah keluar dari hidungnya… ketika ia melihat ke lantai… ada darah di lantai kamar mandi. Airin pingsan. Sementara itu di kamarnya Levi sedang mengenang sketsa wajah pemberian Airin… bagaimana dulu Airin pernah menangis karena sketsa itu pernah dirobek-robek oleh Renata. Saat sedang memegangi bingkai… bingkai itu tiba-tiba terjatuh dan pecah. Levi langsung teringat Airin … dan ia merasakan sesuatu terjadi dengan Airin. Tapi Levi mencoba menangkan dirinya sendiri bahwa tidak terjadi apa-apa dengan Airin… bahwa Airin baik-baik saja.

Kembali di rumah Katherine… Jonah sudah sampai di rumah… ia mengetok kamar Airin tapi tidak ada jawaban. Jonah terus mengetok beberapa kali. Karena tidak ada jawaban juga, Jonah akhirnya masuk ke kamar dan melihat Airin tidak ada di tempat tidur. Jonah terus masuk ke dalam… dan sangat kaget ketika menemukan Airin tergeletak tak berdaya di kamar mandi. Jonah mencoba membangunkan Airin, tapi Airin nggak bangun juga. Jonah segera membawa Airin ke rumah sakit.

Di stasiun tv… Sasta sedang on air, sementara Katherine juga ada di dalam studio menyaksikan acara tsb. Tiba-tiba HP Katherine bunyi. Pas diangkat ternyata Jonah. Jonah mengabarkan bahwa Airin masuk rumah sakit. Katherin kaget dan bilang bahwa ia akan segera ke sana. Saat commercial break, Katherine memanggil Sasta. Dengan ogah-ogahan Sasta nyamperin Katherine. Katherine kemudian memberitahu Sasta kalo Airin sekarang pingsan dan Jonah sudah membawa Airin ke rumah sakit. Di luar dugaan, Sasta menanggapi dengan biasa-biasa saja dan menolak untuk ke RS saat itu juga dengan alasan bahwa ia sedang on air. Sasta malah menyarankan Katherine agar menelpon pak Levi aja… karena menurutnya yang seharusnya mengurus Airin adalah pak Levi karena pacarnya kak Airin itu adalah pak Levi, bukannya Jonah. Katherine kaget dengan jawaban Sasta mengapa Sasta ngomong seperti itu. Produser acara memanggil Sasta karena sebentar lagi on air akan dimulai lagi. Sasta kembali ke tempatnya.

Katherine menelpon pak Levi yang sedang ada didalam mobil (sedang dalam perjalanan). Katherine memberitahu pak Levi bahwa Airin masuk rumah. Levi kaget dan menanyakan di rumah sakit mana. Levi bilang ke Katherine bahwa ia akan segera ke rumah sakit saat itu juga.

Di rumah sakit … Jonah sedang menunggui Airin yang masih nggak sadar. Jonah terlihat cemas. Levi tiba di rumah sakit. Sesampainya di ruangan dimana Airin dirawat, Levi melihat dari luar Jonah ada disamping Airin… sedang menunggui Airin. Levi memutuskan untuk tidak masuk. Ia berpikir bahwa sudah ada Jonah yang menemani dan merasa bahwa kehadirannya nanti hanya akan membuat Airin bertambah sakit Airin. Levi pun memutuskan untuk pergi. Didalam kamar Airin … Jonah mengeluarkan HP dan menghubungi Levi. HP Levi berbunyi saat ia sedang menunggu lift. Levi membuka HP nya… ternyata telpon dari Jonah. Levi tidak mau menjawabnya, tetapi malah mematikannya. Karena telponnya tidak dijawab, Jonah meninggalkan pesan melalui voice mail “Kak, Airin masuk rumah sakit. Tolong datang kesini”.

Di kantornya Thea sedang memutar ulang kaset rekaman pengakuan Aldo tentang penjebakan Claudia dan penyebab kematian Erick. Thea berpikir bahwa Jonah harus mengetahui semuanya. Thea kemudian menguhubungi Jonah dan meminta Jonah untuk datang. Jonah yang sedang menunggui Airin menolak untuk datang saat itu. Jonah mengatakan kepada Thea bahwa ia sedang menunggui temannya yang sedang sakit di rumah sakit. Tapi Jonah berjanji akan datang besok.

Jonah memegangi tangan Airin yang masih tidak sadarkan diri dan menempelkan tangan Airin di pipinya. (whuaaa…. Sasta kalo ngeliat pasti cemburu). Jonah sedang membayangkan saat ia mengatakan kepada Airin bahwa ia adalah gadis impiannya semasa kecil yang telah memberikan gambar itu kepadanya. Jonah juga mengingat saat ia dan Airin melakukan permainan kartu di pinggir kolam renang. Habis mengenang itu semua... kemudian Jonah berbicara kepada Airin “Airin, aku sangat merindukan senyuman kamu…. Tapi kenapa sekarang kamu kayak begini?”. Saat Jonah sedang bicara… Airin mengigau menyebut nama Levi… di depan Jonah.

Katherine dan Sasta tiba di rumah sakit ketika Airin sedang dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Jonah bilang bahwa Airin perlu dirawat beberapa hari, untungnya sekarang udah sadar. Katherine menanyakan apakah Levi sudah datang. Katherine heran Levi belum dating, padahal waktu ditelpon bilang mau langsung datang. Jonah bilang bahwa ia juga sudah menghubungi Levi tapi yang menjawab mailbox. Jonah bilang ke Katherine bahwa sepertinya Levi sedang menghindar. Katherine berpikir bahwa mungkin mereka berdua sedang bertengkar. Jonah pamit ke Katherine dan Sasta. Jonah minta Katherine dan Sasta untuk menjaga Airin.

Hari sudah malam… Levi tiba di rumah. Ketika turun dari mobil, langsung disambut oleh Jonah yang memang sedang menunggu Levi (Wah Jonah ketemu levi… alert… bahaya… seru nih… soalnya Jonah pasti marah ke Levi… lanjut). Jonah dengan marah langsung memojokkan Levi ke tembok dan bertanya “Darimana?” (dengan nada marah dan nggak pake basa-basi. Jonah udah nggak pake nyebut ‘Kak’ lagi didepan nama Levi seperti biasanya kalo Jonah memanggil Levi… tapi semua kata-kata Jonah udah pake elo-gue…) “Loe tau nggak? … dan kenapa loe nggak datang ke rumah sakit? Padahal Airin sangat membutuhkan loe? Loe tuh kenapa sih… kerjaannya selalu pasti nyakitin Airin. Pas malem tunangan elo ninggalin dia… dan sekarang Airin sakit… elo nggak dateng sama sekali… Elo apa-apaan sih?”. Levi yang udah terdesak ke dinding (or pintu garasi … nggak gitu jelas sih… gelap) dengan santai menjawab “Elo yang bilang ke gue bahwa elo mau misahin gue dengan Airin.,… kenapa sekarang elo nyariin gue…” Mendengar jawaban Levi, Jonah marah dan langsung melancarkan pukulan ke Levi. Levi tidak balas memukul Jonah. Malah Jonah dengan emosi harus meminta Levi untuk balas memukulnya. Levi malah meminta Jonah untuk terus memukulnya sampe puas. Jonah pun memukul Levi lagi. Sampe Levi tersedak Jonah baru berhenti memukul Levi. Kemudian Jonah memojokkan Levi lagi ke dinding. Jonah mengatakan kepada Levi bahwa ia kesini bukan hanya karena Airin, tapi juga karena ia sendiri (Jonah). Jonah langsung bilang ke Levi “Elo tau kenapa? Karena ini … (Jonah menunjukkan cek yang pernah diberikan Aldo kepada Airin)”. Jonah bilang bahwa cek itu adalah pemberian Aldo (Karena udah marah banget…Jonah ngomongnya ‘bokap elo’ bukan papa Aldo lagi…) … supaya Airin meninggalkan Levi, tapi Airin nggak mau terima. Jonah meninggalkan Levi setelah melempar cek itu ke muka Levi.

Renata kaget melihat Levi udah babak belur… Renata mau ambil es batu … tapi dicegah oleh Levi. Levi ke kamar. Di kamar… Levi (berbicara pada diri sendiri) menyesali dirinya (sambil nangis), ‘Airin maafkan aku… aku laki-laki yang nggak berguna…aku nggak bisa membahagiakanmu… disaat kamu sakit aku nggak bisa berada disampingmu… karena aku merasa nggak pantas untuk kamu…’

Di rumah sakit… Sasta bilang ke Airin yang masih tidur kalo sebenarnya ia juga sedih ngeliat kak Airin sakit… tapi nggak tahu kenapa … setiap kali ia melihat Jonah perhatian dan sayang ke Airin… Sasta nggak bisa mengendalikan dirinya. Jonah sudah balik lagi ke rumah sakit dan menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan Airin ke Sasta. Sasta bilang ke Jonah bahwa hasil periksa nya baru ketahuan besok. Sasta mengajak Jonah makan, tapi Jonah bilang bahwa ia belum lapar. Jonah bilang ke Sasta bahwa ia ingin menunggu Airin aja dan bilang ke Sasta untuk duluan aja makannya. Sasta sedih (lagi).

Sasta curhat ke Katherine (mereka berdua ngobrol di atap gedung RS), Sasta bilang ke Katherine kenapa sih kak Airin mesti pingsan di hadapan Jonah, kenapa bukan di hadapan kak Levi aja. Katherine bilang bahwa wajar aja kalo Jonah perhatian ke Airin karena sekarang Airin sekarang sedang sakit. Sasta merasa bahwa semua perhatian ke Airin, dan ia bilang bahwa ia juga perlu diperhatikan bukan cuma Airin. Katherine bilang bahwa mereka semua perhatian juga ke Sasta, tapi karena sekarang Airin sedang sakit, maka wajar aja kalo semua sekarang lagi merhatiin Airin. Sasta terakhir bilang bahwa ia juga pengen diperhatiin ama Jonah.

Di rumah… Levi masih meratap (jadi agak cengeng Levi sekarang)… bahwa sekarang ia sangat merindukan Airin. Hanya saja ia tidak mau memaksakan diri untuk bersama Airin… karena ia adalah anak seorang pembunuh.

Jonah dan Airin yang sudah sadar sedang duduk dan ngobrol berdua di koridor rumah sakit. Jonah lagi menghibur Airin. Jonah meminta Airin untuk menggerakan jari kelingkingnya. Airin yang bingung menuruti kata Jonah menggerakan kelingkingnya. Jonah menjelaskan ke Airin bahwa kalo Airin menggerakan jari kelingkingnya maka jari manis juga akan bergerak. Airin nggak mengerti. Jonah mengumpamakan bahwa jari kelingking itu adalah Airin dan dan jari manis itu adalah Jonah…”..disaat kamu bergerak aku juga ikut bergerak. Jonah bertanya ke Airin “ngerti nggak?”. Airin bilang ke Jonah bahwa ia nggak mengerti. Jonah menjelaskan lagi, ”… disaat kamu sedih, akunya juga ikut sedih… kalo kamu senang, akunya juga ikut senang… pokoknya kalo kamu bergerak, aku juga ikut bergerak…” “Kalo kamu belum ngerti juga, nggak apa-apa… tapi nanti kalo kamu sudah mengerti perasaan akulebih dalam, pasti nanti kamu ngerti”. Tiba-tiba HP Jonah bunyi. Ternyata Thea. Thea meminta Jonah untuk datang, Jonah menyanggupi. Jonah mengantar Airin ke kamar dan setelah itu pergi menemui Thea.

Dikantor, Thea memutar kaset rekaman suara Aldo di hadapan Jonah. Jonah kaget mendengar semua itu. Jonah masih nggak percaya atas apa yang telah ia dengar karena ia percaya bahwa papa Aldo sangat sayang kepadanya dan mamanya jadi tidak mungkin papa Aldo melakukan semua itu kepadanya. Thea berusaha meyakinkan Jonah agar Jonah percaya bahwa semua itu terjadi dan benar-benar terjadi, bahwa Aldo lah yang telah membunuh ayah kandung. Jonah menolak untuk mempercayai dan berkata nggak mungkin. Thea nggak meyerah … ia terus menghasut Jonah untuk percaya. Thea menyuruh Jonah untuk sadar… dengan berulang-ulang ia mengatakan bahwa “Aldo adalah pembunuh ayah kandungnya… bahkan ia telah membunuh 2 kali… Thea menjelaskan secara rinci urutan kematian Erick… Jonah yang kaget dan terus didesak Thea.. jadi bimbang dan bingung… antara percaya dan nggak percaya… antara menerima kenyataan dan menyanggahnya… BERSAMBUNG


 Sinopsis Episode 35

Thea dengan ambisi balas dendamnya berusaha terus mempengaruhi Jonah untuk membalas dendam kepada Aldo atas kematian Erick. Thea berulang-ulang megatakan “Harus!!!” Jonah tidak memberikan reaksi kepada Thea, didalam hati ia sedang memikirkan kenyataan itu … bahwa papa Aldo yang selama ini telah merawatnya adalah pembunuh ayah kandungnya. Jonah sedih bahwa mamanya tidak mengetahui semua ini. Mamanya tidak mengetahui bahwa Aldo lah yang membunuh Erick. Mamanya terlalu baik dan polos. Mamanya tidak tahu kalo telah menikahi seorang pembunuh. Tiba-tiba Jonah teringat mama nya dan berpikir bahwa mama nya sedang dalam bahaya. Jonah langsung pergi meninggalkan Thea di kantornya…

Jonah tiba di rumah dan melihat mamanya sedang duduk sendirian di ruang keluarga. Jonah langsung menghampirinya dan meminta mamanya untuk keluar dari rumah dan tinggal bersamanya. Jonah kelihatan gelisah di depan mamanya. Tara yang senang melihat Jonah datang jadi bingung dibuatnya,.. mengapa Jonah gelisah dan tiba-tiba memintanya untuk meninggalkan rumah. Tara meminta Jonah untuk tidak bersikap seperti itu karena meskipun papa Aldo itu orangnya keras, tetapi papa Aldo sayang kepada Jonah dan juga sayang kepadanya, jadi tidak mungkin Tara meinggalkan Aldo. Jonah bilang ke mamanya bahwa mamanya tidak tahu bahwa papa Aldo selama ini telah membohongi mereka, dan semuanya ini tidak seperti yang mamanya lihat. Tara tambah bingung. Jonah juga meminta Tara untuk percaya dengannya, dan ia tidak mungkin merugikan mamanya. Jonah memohon sekali lagi ke mamanya untuk keluar dari rumah dan tinggal dengannya. Jonah mengatakan semua itu dengan gelisah, sehingga membuat Tara tambah bingung dengan perkataan dan sikap Jonah yang aneh. Tara meminta Jonah untuk bicara pelan-pelan dan menjelaskan kepada Tara apa yang telah dilakukan Aldo sehingga Jonah bicara seperti itu. Mendengar pertanyaan Tara tsb, Jonah jadi tambah gelisah. Sementara itu dibalik pintu, Levi yang kebetulan ada di rumah mendengarkan percakapan Jonah, dan Levi berpikir bahwa jangan-jangan Jonah sudah mengetahui semuanya. Jonah yang panik tidak tau harus memberikan jawaban apa kepada Tara akhirnya pergi meninggalkan Tara. Tara berteriak memanggil Jonah, tapi Jonah tetap pergi. Levi yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka, keluar dan menghampiri Tara. Levi mencoba menghibur Tara dengan mengatakan bahwa Jonah sekarang sedang banyak masalah. Nanti kalau emosi Jonah sudah reda, maka Jonah akan pulang ke rumah lagi.

Airin bermimpi bahwa ia sedang berada di taman (malam hari). Airin memakai gaun putih panjang tidak berlengan. Rambutnya tergerai panjang dihiasi dengan bunga mawar putih. Airin sedang menari-nari di taman. Airin melihat seekor anak kelinci putih di taman. Airin pun mengambil dan memeluk kelinci putih itu. Saat terbangun, Airin masih ada di ruma sakit. Di hadapannya, ia melihat Jonah sedang duduk menungguinya. Jonah yang tidak menyadari bahwa Airin sudah terbangun terus berbicara kepada diri sendiri “… ternyata papaku dibunuh sama dia … ternyata papa aku dibunuh…” Airin yang sudah bangun bertanya kepada Jonah… “Jonah … kamu kenapa Jo?” Jonah seperti orang linglung… dia melihat Airin sudah bangun… dan Jonah tidak sadar… berbicara kepada Airin (mata Jonah memang melihat Airin tapi sepertinya ia hanya berbicara kepada dirinya sendiri) “Selama ini aku nggak tau…ternyata papa aku dibunuh… aku nggak percaya … dia telah membohongi aku dan mama aku… dia telah membunuh papa aku”. Airin yang bingung bertanya lagi “Siapa … siapa yang telah membunuh papa kamu, Jo?” Tapi Jonah tidak menanggapi pertanyaan Airin dan tiba-tiba pergi begitu saja. Airin memanggil Jonah.

Sementara itu di mobil (di perjalanan), Levi sedang memikirkan kejadian tadi di rumahnya. Levi membandingkan siapa sebenarnya yang lebih sedih… Ia yang tiba-tiba tahu bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh atau Jonah yang tiba-tiba tahu bahwa ayahnya mati karena dibunuh. Mengapa hidup telah mempermainkan mereka berdua. Dulu waktu mereka kecil, mereka berdua begitu bangga karena mempunyai papa yang kaya dan boros. Levi berbicara kepada diri sendiri “Maafkan aku Jo… aku dulu begitu iri dengan mu karena sepertinya papa lebih sayang sama kamu… Aku telah memperpanjang daftar penderitaan di masa kecil mu… maafkan aku.”

Di atap gedung apartemen Don, Jonah sedang menyendiri.. . Don datang dan melihat gelagat Jonah yang aneh… dan mencium bahwa ada yang tidak beres dengan Jonah karena Jonah belum pernah seperti sebelumnya. Don tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya pamit kepada Jonah. Sebelum pergi Don berpesan kepada Jonah untuk jangan berbuat yang macam2x. Setelah kepergian Don, Jonah menyesali ‘mengapa ia harus mengetahui semua ini… Jonah marah kepada diri sendiri (sampai menangis)… mengapa ia harus mengetahui bahwa ayahnya dibunuh… mengapa semua yang datang kepadanya adalah kesedihan dan bukan kebahagiaan…’ Levi tiba-tiba datang. Jonah dengan sikap yang tidak bersahabat langsung bertanya “Mau apa kamu kesini?”. Levi menanyakan kepada Jonah mengapa tadi Jonah meninggalkan mamanya dan tidak biasanya Jonah bersikap seperti. Levi juga menjelaskan bahwa tadi ia ada di rumah dan sempat mendengar percakapan Jonah dan mamanya, Levi ingin tahu apa maksud Jonah mengatakan bahwa selama ini Aldo telah membohongi Jonah dan mamanya. Jonah malah balik bertanya ke Levi “Bukannya kamu sudah mendengar semuanya dari Damar” Levi sempet kaget. Karena Levi diam saja, Jonah bicara lagi “Aku tanya kamu sekali lagi, ngapain kamu disini?“ Levi masih diam. Jonah melanjutkan dan bilang ke Levi apakah Levi takut bahwa Jonah akan menuntut papanya… apakah Levi takut bahwa ia akan balas dendam ke Levi. Levi masih diam saja… akhirnya Jonah dengan kasar membentak Levi “Aku Tanya sekali lagi. Ngapain kamu disini”

Dibentak seperti itu, Levi akhirnya bereaksi dan mengatakan kepada Jonah bahwa apapun yang mau Jonah lakukan terhadap papanya, Levi nggak mau tau… dan terserah Jonah mau melakukan apa saja terhadap papanya. Hanya satu permintaan Levi bahwa jangan katakan masalah ini kepada Renata karena Renata tidak tau apa-apa. Levi juga mengatakan bahwa ia dan Renata akan pergi jauh. Levi meminta Jonah untuk berjanji agar tidak mengatakan apa-apa kepada Renata. Jonah menolak untuk berjanji apapun kepada siapapun karena ia merasa bahwa untuk mengontrol diri sendiri saja, ia tidak bisa. Terlalu banyak penderitaan yang ia alami dan ia nggak sanggup menahannya. Jonah minta maaf ke Levi bahwa ia tidak mau berjanji. Akhirnya Levi meminta maaf kepada Jonah kalo selama belasan tahun ia telah banyak menekan Jonah dan membuat Jonah menderita. Levi sungguh-sungguh menyesal dan meminta Jonah untuk mememaafkannya. Jonah hanya diam saja. Levi juga mengatakan bahwa mungkin mereka tidak akan bertemu lagi. Levi meninggalkan Jonah.

Dirumah… Levi membakar lukisan yang baru saja ia lukis. Lukisan tentang kecerian dan kegembiraan… penuh dengan gambar2 mulut yang sedang tersenyum dan tertawa lebar. Renata percaya bahwa setiap lukisan mempunyai roh seperti yang dikatakan oleh penulis di buku yang diberikan Airin ke Renata waktu itu. Renata membakar lukisan itu, agar roh keceriaan dan kegembiraan itu bisa terbang dan hinggap ke Airin. Semua itu dilakukan Renata karena ia tidak sanggup membujuk Levi untuk tidak meninggalkan Airin. Jadi untuk mengurangi kesedihan Airin, ia membakar lukisan itu.

Di rumah sakit, Airin masih memikirkan Levi dan ia percaya bahwa Levi hanya berbohong kepadanya. Airin tahu bahwa Levi masih sangat mencintainya.

Airin mendapat berita gembira dari dokter yang dirawatnya bahwa ia sudah bisa pulang hari ini. Dokter menyarankan agar Airin tidak memikirkan hal-hal yang membuat ia sedih karena itu akan mengganggu penyembuhan dan kesehatannya. Airin menelpon Katherine dan mengabarkan bahwa ia sudah bisa pulang. Katherine dan bilang ke Airin bahwa ia akan menjemputnya. Sasta ada di kamar sedang tidur. Katherine keuar dari kamar dan menelpon Jonah untuk memberitahu bahwa Airin sudah boleh pulang hari ini. Jonah senang mendengarnya, tapi meminta maaf bahwa ia tidak bisa ikut menjemput karena semalaman ia begadang. Katherine maklum dan berpesan kepada Jonah agar menjaga kesehatan karena nantinya ia harus menjaga Sasta. Mendengar ucapan Katherine, Jonah langsung minta tolong ke Katherine untuk memberitahu ke Sasta untuk tidak terlalu berharap kepadanya. Jonah takut nanti Sasta patah hati dan terluka karena ia tidak punya cinta untuk Sasta. Jonah juga mengatakan ke Katherine bahwa ia sayang ke Sasta tapi hanya sebagai adik, kalau untuk cinta ia tidak punya. Jonah meminta Katherine untuk bicara ke Sasta karena Jonah berpikir mungkin jika Katherine yang bicara, Sasta mau mendengar. Katherine akan mencoba bicara ke Sasta

Levi menelpon RS dan mengatakan bahwa akan semua ongkos rumah sakit Airin tapi tidak mau namanya disebut. Levi akan mengantar uangnya langsung ke RS. Di kamar Airin, Katherine mengatakan bahwa semua ongkos rumah sakit sudah dibayar oleh seseorang tapi orang itu tidak mau disebutkan namanya. Airin langsung mengira Jonah. Tapi Katherine bilang kayaknya nggak mungkin. Dalam hati Airin berpikir kalo bukan Jonah, mungkin Levi. Di luar Levi datang untuk membayar. Tiba-tiba pintu kamar Airin terbuka. Levi bersembunyi. Airin dan Katherine keluar dari kamar. Airin bertanya ke Katherine, apa selama ini Levi nggak pernah kesini. Katherine menggeleng. Airin bertanya lagi Levi dimana. Katherrine bilang nggak tahu, padahal tadi ia udah telpon ke Levi. Levi mendengarkan percakapan Airin dan Katherine dari balik pintu.

Levi mengumpulkan semua orang yang bekerja dengannya di Extra Record termasuk Prita. Levi pamit kepada mereka bahwa ia akan keluar dari Extra Record. Levi akan pergi selamanya dan tidak kembali. Hari ini adalah hari terakhir Levi ke kantor. Semua keberatan dengan kepergian Levi. Dion, manajer produksi menyarankan agar Levi berlibur aja yang panjang tapi jangan pergi untuk selamanya. Levi meminta maaf bahwa ia akan tetap pergi. Levi meninggalkan mereka.

Dion melapor ke Aldo bahwa Levi akan berhenti dari Extra Record. Dion memohon agar Aldo mencegah Levi karena ia khawatir Extra Record akan hancur tanpa pak Levi. Aldo menghubungi Levi di HP nya.

Levi menghadap Aldo. Aldo menanyakan alasan Levi meninggalkan Extra Record dan mengapa harus pergi. Aldo mengatakan bahwa Levi tidak bertanggung jawab dengan meninggalkan pekerjaannya di Extra Record. Apa jadinya Extra Record ini tanpa Levi. Aldo mengatakan bahwa ia telah membesarkan Extra Record dan Levi sebagai anak kandungnya akan menjadi penerus perusahaan. Levi menyindir Aldo dengan mengatakan kepada Aldo bahwa Aldo tidak membangunnya dengan susah payah. Sejarah perusahaan ini penuh dengan darah. Dan Levi tetap pada rencananya semula untuk meninggalkan Extra Record. Levi juga mengatakan kepada Aldo bahwa Jonah sudah mengetahui semuanya. Aldo kaget mendengar bahwa Jonah telah mengetahui semuanya.

Aldo mendatangi Aldo dengan marah dan bertanya mengapa Jonah mengetahui semuanya. Damar malah mengatakan bahwa bukan Cuma Jonah yang tahu, tetapi ia juga telah menjual kaset itu ke Nada Record. Mungkin saja pemilik Nada Record itu yang memberitahukan ke Jonah. Aldo sangat marah dan berusaha memukul Damar.

Aldo mabuk-mabukan. Tara menunggu dengan cemas di rumah karena Aldo belum pulang juga. Aldo sampai di rumah dalam keadaan mabuk. Tara heran apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Aldo seperti ini. Mengapa semua orang bertingkah aneh. Jonah, Levi dan Aldo bertingkah aneh. Tara mulai mencurigai sesuatu dan berpikir apa benar yang dikatakan Jonah bahwa Aldo telah membohonginya selama ini.

Jonah ada di kantor Thea. Thea masih berusaha mempengaruhi Jonah dengan mengatakan kepada Jonah bahwa kalau ia jadi Jonah maka ia sudah menuntut Aldo dan memenjarakannya. Itu dikatakan berkali-kali untuk meyakinkan Jonah. Jonah hanya diam saja dan tidak menanggapi. Tapi karena didesak terus akhirnya Jonah berbicara juga. Jonah balik bertanya ke Thea… kalo seandainya Thea jadi dirinya. Dan mengetahui bahwa orang yang membunuh ayahnya adalah orang yang telah merawatnya sejak kecil… dan orang yang memberinya makan setiap hari… dan seandainya Thea mempunyai ayah angkat seperti itu… Apakah Thea tega… dan apakah Thea akan menuntutnya??? Thea yang tidak menduga jawaban Jonah akan seperti itu, hanya diam saja. Jonah meninggalkan ruangan. Di pintu ia berpapasan dengan Sasta yang dari tadi ternyata mendengarkan pembicaraan mereka. Jonah kaget, tapi ia tetap berlalu. Sasta memanggil dan bertanya ke Jonah “ Jonah, apa betul bahwa Aldo yang telah membunuh papa kamu?” Jonah dengan ketus menjawab “Dengar ya… semua ini urusan aku dan bukan urusan kamu!”. Sasta tersentak dengan jawaban Jonah … BERSAMBUNG


Sinopsis Episode 36

Sasta menceritakan rahasia besar Jonah itu kepada Airin dan Katherine di rumah. Mereka berbicara di kamar bertiga. Airin dan Katherine juga kaget dan nggak percaya. Katherine malah sempat bilang bahwa mungkin Sasta salah dengar. Katherine tanya ke Airin apakah Airin tahu masalah ini. Airin bilang bahwa ia tidak tahu sama sekali dan ia juga baru tahu. Airin keluar dari kamar, dalam hati ia berpikir bahwa jangan2x Levi berubah karena masalah ini. Airin menangis mengingat Levi.

Di rumah… Renata masih mencoba untuk meyakinkan Levi apakah Levi sudah benar-benar yakin dengan keputusannya. Levi mengatakan kepada Renata bahwa keputusan nya sudah final. Lalu Renata mengingatkan Levi, bagaimana dengan kak Airin. Levi bilang ke Renata bahwa Airin adalah masa lalunya jadi nggak perlu dipikirkan. Levi minta Renata untuk siap-siap sementara itu ia akan pergi ke kantor untuk membereskan barang2 nya yang ada di kantor. Renata tidak bisa berbuat banyak.

Setelah kepergian Levi, Renata menelpon Airin untuk mengatakan bahwa ia dan kak Levi jadi berangkat ke Perancis besok. Renata juga bilang ke Airin bahwa Levi sedang berada di kantor untuk beres2, dan jika Airin mau ketemu Levi sebaiknya temui saja di kantor sekarang.

Tiba di kantor, Airin langsung disambut oleh Nola yang tidak mengijinkan Airin masuk. Airin akhirnya bisa lolos dari hadangan Nola. Nola teriak-teriak memanggil satpam untuk mengejar Airin. Sementara Nola teriak-teriak, Aldo muncul dibelakangnya menanyakan ada apa ribut2. Nola menjelaskan bahwa Airin yang sudah dikeluarkan dari kantor nyelonong masuk tanpa ijin. Aldo mengatakan kepada Nola untuk membiarkan saja.

Di kantor… Levi sedang mengepak barang-barangnya. Airin muncul di belakangnya yang langsung disambut Levi dengan jutek “Mau apa lagi kamu kesini?”. Airin mengatakan kepada Levi bahwa ia hanya ingin membicarakan satu hal, tentang pak Aldo dan alm ayah Jonah. Levi tetap membelakangi Airin dan tetap meneruskan mengepak barang2nya. Airin bicara lagi “Jadi karena itu kamu meninggalkan saya?”. Levi menjawab Airin bahwa ia pergi karena apa itu tidak ada hubungannya dengan Airin. Ia pergi karena memang ia ingin pergi. Airin tidak percaya dan mengatakan bahwa Levi berbohong. Airin juga menambahkan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh ayahnya bukan kesalahan Levi… dan kematian ayahnya Jonah tidak ada hubungannya dengan Levi. Airin minta agar Levi tidak usah menyiksa diri seperti ini. Tapi Levi mengatakan bahwa memang benar yang membunuh ayah Jonah adalah ayahnya, tetapi yang berlaku buruk terhadap Tante Tara dan Jonah selama ini adalah dirinya…selama ini ia telah membenci mereka… “… dan sekarang kamu mau bilang bahwa itu nggak ada hubungan dengan masalah itu?” Airin mengatakan kepada Levi bahwa orang lain juga dapat melakukan hal yang sama dan itu bukan kesalahannya. Levi diam saja. Airin melanjutkan dengan mengatakan bahwa sekarang ia tahu alasan Levi meninggalkannya, yaitu karena Levi ingin menyakiti diri sendiri. Levi mengelak dengan mengatakan siapa bilang ia menyakiti dirinya. Levi kemudian berkata lagi bahwa ia sudah cape dengan semua masalah ini dan ia pusing menghadapinya… ia cuma ingin pergi. Lalu Airin berkata “Ya udah … bawa aku pergi bersama kamu”. Levi menjawab tidak bisa karena ia yakin bahwa ia tidak bisa membahagiakan Airin. Levi tidak bisa memenuhi harapan Airin untuk memiliki sebuah keluarga yang tenang dan bahagia,… mana mungkin Airin bisa tenang kalo menikah dengan anak seorang pembunuh. Tapi Airin meyakinkan Levi bahwa ia bahagia bersama Levi (sambil menangis). Akhirnya Levi mengatakan kepada Airin… bahwa sekarang ia perlu waktu… ia masih perlu waktu untuk menata hidupnya. Airin lalu pergi meninggalkan Levi dengan kesedihannya.

Sementara itu di sebuah radio station… Sasta sedang on air. Ia sedang diwawancara. Dalam wawancara tsb .. presenternya menanyakan apakah betul bahwa Sasta sekarang sedang berpacaran dengan ZIP. Dengan polosnya Sasta mengatakan bahwa ia memang sudah kenal lama dengan ZIP dan kalo mau dianggap pacaran atau enggak… ya terserah. Katherine menyaksikan wawancara itu dari luar dengan gemes. Selesai wawancara, Sasta langsung disambut Katherine dengan omelan… kalo jadi artis harus jaim jangan terlalu jujur kayak tadi… kehidupan pribadi jangan terlalu diumbar. Di sana Sasta dan Katherine ketemu dengan manajernya Prita. Sasta dipanggil untuk on air lagi. Katherine ditinggal berduaan dengan manajernya Prita. Manajer Prita itu lagi mau coba PDKT ke Katherine. Dengan PD nya ia ngedeketin Katherine. Kat risih. Lalu nggak sengaja manajernya Prita itu mencium pipinya Katherine. Kat marah2. Ia bilang kalo ia baru pertama kali ia dicium cowok… Manajer nya Prita ge-er. Kat yang sebel bilang kalo bayangannya tentang ciuman pertama jadi rusak gara-gara itu.

Damar berada di depan rumah Aldo. Ia akan melancarkan aksi berikutnya. Damar berencana akan memberitahu isi kaset rekaman itu kepada Tara. Kemudian ia memasukkan kaset beserta tape recordernya ke dalam amplop coklat dan menuliskan nama Tara di amplop tsb.

Di kantornya, Aldo mencoba menghubungi Jonah. Jonah sedang main gitar dan menulis lagu saat HP nya bunyi. Jonah melihat bahwa yang menelpon adalah papa Aldo. Jonah membiarkan saja. Karena telponnya tidak diangkat oleh Jonah, Aldo menulis pesan melalui SMS. Telpon Jonah bunyi lagi. Ada SMS dari Aldo. SMS nya dibaca Jonah, isinya: Aldo meminta Jonah untuk ketemu di restoran favorit mereka jam 1 siang.

Sementara itu… di rumah… Tara telah menerima amplop coklat itu diantara tagihan-tagihan yang diantar oleh pembantunya. Tara heran menerima amplon tanpa nama pengirim. Tara masuk ke kamar dan membuka amplop coklat itu. Ternyata isinya kaset lengkap dengan recordernya. Tara kemudian memutar kasetnya. Ia pun kaget dengan apa yang didengarnya. Tara kemudian merasa harus menemui Jonah.

Jonah bertemu dengan Aldo di restoran. Aldo menanyakan kabar Jonah karena sudah lama nggak ketemu. Jonah diam saja. Aldo bicara lagi. Aldo bilang ke Jonah bahwa belakangan ini Damar sedang ada masalah dan ia meyebarkan berita yang kurang baik tentang Aldo. Aldo minta ke Jonah bahwa jika Damar mengatakan sesuatu ke Jonah, Jonah nggak usah percaya. Tapi Jonah memotong perkataan Aldo dengan mengatakan bahwa ia sudah mendengar semua dari Damar…. Ia sudah tahu semuanya… bahwa orang yang membesarkannya adalah orang membunuh papanya. Dengan suara keras Jonah menegaskan kepada Aldo sekali lagi bahwa Aldo adalah pembunuh ayahnya. Jonah berkata lagi bahwa ia heran kalo tadi Aldo masih bisa menanyakan kabarnya dengan tersenyum. Jonah juga mengatakan bahwa semua yang Aldo lakukan terhadapnya dan terhadap mamanya,… yaitu merenggut kebahagian mereka… adalah suatu hal yang tidak bisa ia maafkan seumur hidup. Aldo lalu bertanya kepada Jonah apa yang akan Jonah lakukan terhadapnya… apakah Jonah mau membalas dendam kepadanya …dengan membunuhnya atau menuntutnya. Jonah menjawab dengan keras bahwa apa yang akan ia lakukan bukan urusan Aldo. Aldo yang juga emosi akhirnya mengingatkan Jonah bahwa jika semua ini dibesarkan… yang akan menderita adalah Tara… Tara mungkin akan bunuh diri karenanya. Akhirnya Jonah dengan marah meninggalkan Aldo.

Jonah melihat mamanya sedang sendirian di taman rumah. Tara menanyakan kepada Jonah bahwa jadi sebenarnya Jonah sudah tahu semuanya. Jonah mengiyakan… bahwa ia sudah tahu semuanya. Jonah meminta Tara untuk tabah dan menerima semuanya. Jonah juga mengatakan bahwa Jonah tetap dan akan selalu mencintai mamanya. Tara terlihat shock. Jonah sedih melihat mamanya seperti itu. Ia memeluk mamanya.

Sementara itu dirumah Katherine, Airin sudah pulang. Katherine menemukan Airin sedang menangis.

Di Nada Record, Damar mengadakan jumpa pers… sedang melancarkan aksi selanjutnya. Jonah sudah tiba di Nada Record. Jonah melihat jumpa pers itu dan menyaksikan Damar sedang membeberkan tentang pembunuhan Erick dan peristiwa penjebakan Claudia kepada wartawan. Jumpa pers itu juga disaksikan oleh Thea dan Claudia. Mereka berdua senang kalo akhirnya publik mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Selesai jumpa pers Jonah langsung menghampiri Damar dengan marah, Jonah sampai menarik kerah Damar. Jonah marah kepada Damar mengapa Damar menceritakan semuanya kepada wartawan. Damar bilang kepada Jonah bahwa Aldo telah membunuh ayahnya dan Aldo tidak bisa bersembunyi terus menerus,… dan Aldo harus menerima hukuman. Tapi Jonah mengatakan kepada Damar bahwa yang dibunuh adalah ayahnya… dan itu bukan urusan Damar. Thea yang sudah berada disamping Damar, membenarkan ucapan Damar, karena cepat atau lambat rahasia ini harus terbongkar dan Aldo harus dihukum. Jonah dengan kesal meninggalkan tempat itu.

Aldo pulang ke rumah dan menemukan kamar Tara dikunci. Ia mengetok dan memanggil Tara, tapi Tara tidak membukakan pintu. Tara terdengar sedang menangis. Aldo heran dan bertanya dalam hati apa yang terjadi dengan Tara.

Aldo masuk ke kamar Levi dan melihat Levi sedang mengepak barang-barangnya. Aldo mencoba membujuk Levi untuk tidak pergi, karena Aldo membutuhkan Levi saat ini. Tapi Levi tetap ingin pergi dan tidak mau memenuhi permintaan papanya. Aldo tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah Levi. Aldo ingin memeluk Levi (Levi tidak melihat karena Levi membelakangi Aldo), … tapi nggak jadi. Kemudian Aldo keluar dari kamar Levi. Di luar kamar, Aldo duduk di tangga,… ia sedih … mengapa semua anaknya meninggalkannya.

Levi dan Renata akan berangkat ke bandara. Taksi sudah menunggu di luar. Dibawah tangga…Aldo sudah menunggu… Aldo mencoba untuk mencegah kepergian mereka sekali lagi. Renata pamit ke Aldo dan mengatakan bahwa sekarang papanya bisa senang karena harapan papanya sebentar lagi terkabul karena dulu papanya pernah bilang ingin Renatha keluar dari rumah. Saat Renata mau keluar Aldo menahannya… Aldo kemudian memberikan kartu kreditnya untuk dipakai Renata disana. Levi melihat semuanya tanpa bicara. Renata melihat ke Levi dan kemudian menolak kartu kredit pemberian papanya itu dan mengatakan bahwa ia nggak memerlukannya. Levi mengingatkan Renata untuk cepat, dan taksi sdh menunggu di luar. Renata pamit lagi ke Aldo. Saat akan pergi… Aldo tiba-tiba memeluk Renata. Levi melihatnya. Renata kaget papanya memeluknya dan heran… kenapa papanya seperti itu. Levi dan Renata akhirnya pergi meninggalkan Aldo. Saat taksi yang ditumpangi mereka meninggalkan rumah, Renata melihat banyak wartawan yang berdatangan menuju rumah mereka. Renata mencurigai telah terjadi sesuatu. Renata panik. Tapi Levi meminta Renata untuk tidak usah mempedulikan.

Di rumah Katherin, Kat meminta Airin yang sedang tidur2-an di sofa untuk menemaninya ke suatu tempat. Airin dengan ogah-ogahan bangun dan menolak untuk pergi. Tapi Katherine memaksa dan meminta Airin untuk siap-siap dan ganti baju.

Di bandara,… Renata yang masih panik tadi melihat banyak wartawan di rumahnya, bilang ke Levi kalo ia mau telpon ke rumah. Renata khawatir terjadi sesuatu dengan papanya. Levi bilang udah biasa wartawan datang ke rumah mereka… pasti tentang album Prita dan paling mau nanya-nanya. Renata bilang nggak mungkin ttg Prita karena albumnya Prita itu nggak booming, dan nggak mungkin seheboh itu. Levi menenangkan Renata dan mengatakan udah biasa wartawan heboh, kalo nggak heboh bukan wartawan namanya. Levi dan Renata kemudian masuk ke dlm untuk check-in.

Di rumah… Katherine masih memaksa Airin untuk pergi bersamanya. Airin yang masih malas2an ternyata belum ganti baju juga pas Katherine masuk kamar. Katherine akhirnya mengambil sweater yang digantung dan meminta Airin untuk pakai itu saja. Katherine bahkan setengah menarik Airin yang masih ogah-ogahan untuk pergi.

Di rumah Aldo… wartawan sudah banyak yang kumpul di luar pagar. Saat Aldo membuka pagar dan mau keluar…Aldo sudah diserbu oleh wartawan yang langsung memberondongnya dengan pertanyaan seputar kematian Erick dan peristiwa penjebakan Claudia. Aldo menolak untuk memberikan komentar apapun. Tapi wartawan nggak mau menyerah dan terus mendesak Aldo dengan pertanyaan-pertanyaan. Saat dipojokkan seperti itu… dan suasana jadi ramai… tiba-tiba penyakit jantung Aldo kambuh… Aldo memegangi da-danya … Aldo jatuh…… BERSAMBUNG


Sinopsis Episode 37

Katherine dan Airin tiba di bandara. Mereka berdua kesana dengan menumpang taksi. Kat masih belum mengatakan kepada Airin tujuan mereka ke bandara untuk apa dan menemui siapa. Sesampainya mereka dipintu masuk, mereka langsung dicegat oleh petugas bandara untuk dimintai tiket. Ditanya tiketnya, Katherine cengar-cengir dan menjawab bahwa sebenarnya mereka tidak punya tiket, mereka hanya ingin bertemu teman sebentar saja. Petugas bandara tidak mengijinkan mereka masuk karena peraturannya hanya orang yang punya tiket saja yang bisa masuk. Di belakang, antrian udah mulai panjang… mbak2 dibelakang mereka ngomel karena pesawatnya sudah mau berangkat. Airin meminta maaf dan kemudian menarik Katherine untuk minggir. Airin mengajak Kat pulang saja dan nggak usah memaksa masuk karena ia hanya akan membuat mereka malu. Airin tanya ke Katherine untuk apa sebenarnya mereka kesini. Katherine menolak untuk pulang, ia malah bilang ke Airin bahwa Airin nggak boleh pulang sebelum ketemu Levi dan menyuruh Airin telpon Levi. Airin kaget dan ngomong ke Kat “Jadi elo ngajak gue kesini cuma pengen mempertemukan gue ama Levi” ?. Airin bilang ke Katherine kalo Levi sampai tahu dia ada disitu, Levi bakalan marah. Katherine bilang bahwa Levi nggak mungkin marah karena Levin itu cinta mati ama Airin. Setelah didesak Katherine, Airinn akhirnya menelpon Levi.

Levi dan Renata sedang antri di counter check-in. HP Levi berbunyi. Levi menjawab. Ternyata Airin. Di telpon Airin bilang ke Levi bahwa ia menelpon hanya ingin mendengarkan suara Levi untuk terakhir kalinya. Levi tanya Airin dimana sekarang? Airin tidak menjawab pertanyaan tsb. Airin hanya meminta Levi untuk terus berbicara (sambil nangis), untuk bicara apa saja dan tidak berhenti berbicara sampai Levi naik ke pesawat karena Airin ingin mendengarkan suara Levi sepuas-puasnya untuk yang terakhir kali. Levi hanya diam dan sedang mengira-ngira dimana Airin sekarang. Tiba-tiba terdengar suara announcer yang sedang mengumumkan sebuah jadwal keberangkatan pesawat. Levi disebarang telpon kaget. Airin juga kaget. Mendengar pengumuman itu, Levi tau bahwa Airin ada disekitar bandara. Levi melihat sekeliling. Ia harus mencari Airin. “Airin kamu dimana sekarang?” Levi meninggalkan Renata dan berlari mencari Airin. Levi melihat Airin sedang berdiri di luar. Airin juga sedang melihat Levi. Mereka berdua berdiri berhadapan. Jarak mereka sangat dekat, tetapi dinding kaca menjadi penghalang di antara mereka. (Nggak tau gimana prosesnya Levi bisa menemukan Airin … tau-tau mereka sudah berdiri berhadapan dengan dinding kaca sebagai pembatasnya). Airin menempelkan telapak tangannya di kaca. Levi melakukan hal yang sama. Telapak tangan mereka berdua bertemu, dengan dinding kaca diantara tangan mereka. Lama mereka berdua terdiam dan saling menatap sampai akhirnya Levi meminta Airin untuk tunggu disitu. Levi berlari keluar.

Levi sudah ada di luar, dan ia berdiri di hadapan Airin. Kalimat pertama yang diucapkan Levi adalah “ Apa kabar Airin?” Airin menjawab baik dan ia kangen dengan Levi. Levi juga mengatakan sama, tapi … (teteup ada tapinya…) Levi bilang bahwa mereka harus belajar untuk saling melupakan, karena mereka tidak akan pernah bahagia bersama. Airin bilang ke Levi bahwa ia sudah tau Levi akan berkata seperti itu. Dab Airin bilang bahwa itu adalah terakhir kalinya Levi mengatakan itu kepadanya… karena ia telah memutuskan untuk meninggalkan Levi. Levi kaget karena tidak menyangka Airin akan berkata seperti itu. Agak lama Levi baru bisa mengatakan bahwa ia bersyukur Airin akhirnya bisa mengerti. Airin mengatakan lagi bahwa ia ingin Levi pergi dengan tenang dan tanpa beban, dan itu sebabnya ia merasa perlu mengatakannya langsung kepada Levi. Airin juga bilang bahwa ia tahu Levi merasa bersalah dengan Jonah, Airin nggak ingin Levi terus merasa bersalah, dan jika mereka tetap bersama, mereka tidak akan bahagia menjalankannya. Levi bilang ke Airin bahwa itu juga yang ia pikirkan akhir-akhir ini dan ia bersyukur Airin mengerti. Setelah itu, Airin menawarkan persahabatan kepada Levi “Mau kah kamu bersahabat denganku?” Airin mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Levi. Lama Levi terdiam (mungkin karena kaget dengan tawaran Airin tsb). Dalam hati Levi belum rela untuk melupakan Airin… tidak mungkin bisa ia menjadi sahabat karena ia sangat mencintai Airin … namun mereka harus tetap berpisah. Levi akhirnya menyambut tangan Airin dan menjabat tangannya.

Sementara itu di dalam bandara, Renata menyaksikan Aldo dikerumuni oleh banyak wartawan dari tv bandara. Renata tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat di tv. Ayahnya adalah pembunuh ayah Jonah ???

Di luar… Levi dan Airin duduk saling berhadapan di sebuah café bandara. Airin sedang menggambar sketsa di atas sebuah kertas tissue makan… sketsa gambar Airin dan Levi. Levi mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya kepada Airin. Setelah itu Levi dan Airin sama-sama beranjak dari tempat duduk mereka, dan kemudian berjalan kearah yang berlawanan. Airin sudah menangis (lagi). Setelah beberapa langkah mereka sama2 berhenti dgn tetap saling membelakangi (ragu-ragu kah mereka?). Tidak lama kemudian Levi membalikkan badannya untuk melihat Airin. Airin masih membelakanginya. Levi (yang juga sedih) menatap Airin dari belakang. Levi melihat sketsa yang tadi digambar Airin masih tergeletak di atas meja. Levi mengambilnya dan mencium sketsa tsb (Levi sudah meneteskan air mata). Levi masih menunggu beberapa saat… karena Airin tidak berbalik, akhirnya Levi membalikkan badannya kembali untuk beranjak pergi. Tidak lama setelah itu Airin pun membalikkan badannya. (Tetapi Levi sudah tidak melihat ke arah Airin). Ia hanya melihat Levi sedang diam berdiri dari belakang. Airin mungkin berharap bahwa Levi juga membalikkan badannya saat itu (Airin terlambat). Airin membalikan badannya lagi, dan akan beranjak pergi. Mereka akhirnya berpisah. (Menurut gw… scene ini akan jadi lebih baik dan lebih dramatis… kalo saja Levi dan Airin berjalan pelan-pelan saling menjauhi ke arah yang berlawanan… jangan cuma diam di tempat kayak gitu… hhmm… mungkin kameranya cuma satu kali yaa… jadi nggak cukup untuk adegan sambil jalan… atau lokasi shootingnya yang kependekan shg nggak bisa ngambil gambar dari jauh?)

Levi menemukan Renata sedang menangis di bangku. Ketika Levi datang, tangisan Renata bertambah keras dan hampir histeris. Renata menanyakan kebenaran apa yang baru saja dilihatnya kepada Levi… bahwa ayah mereka telah membunuh ayahnya Jonah. Levi kaget Renata sudah tahu. Renata setengah histeris memaksa Levi untuk pulang dan tidak mau pergi ke Perancis meskipun Levi memaksanya… dan jika Levi tetap mau pergi terserah… tapi ia mau pulang untuk menemui papanya. Renata kasihan dengan ayahnya. Ia merasa bahwa saat ini ayahnya pasti sangat mebutuhkan mereka berdua. Ayahnya butuh teman untuk menghadapi masalah ini. Levi kemudian menenangkan Renata yang sedang panik dan histeris. Melihat reaksi Renata seperti tadi, Levi sadar bahwa ternyata adiknya tidak serapuh yang ia kira.

Airin sudah sampai di rumah, ia masih menangis. Katherine masih bersamanya. Katerine menghibur Airin dengan mengatakan bahwa Airin adalah gadis yang tegar dan ia yakin bahwa Airin dapat mengatasi semua ini dengan baik. Katerine berjanji bahwa ia akan selalu berada disamping Airin.

Di rumah Aldo… Tara sedang menangis didalam kamarnya. Tara merasa bahwa dirinya sangat hina. Meskipun ia telah disakiti oleh Erik karena perselingkuhan, tetapi apa yang ia lakukan saat ini bahkan lebih parah, yaitu telah menikahi Aldo yang juga adalah pembunuh Erik. Tara merasa sangat bersalah kepada Jonah. Diluar… Aldo mengetuk pintu kamar Tara dan memanggil nama Tara berkali-kali… memohon maaf. Aldo meminta Tara untuk membukakan pintu. Tapi Tarra tidak menghiraukan Aldo sama sekali.

Jonah mencari Airin di tempat Airin mengajar, tetapi Airin tidak ada disana. HP Jonah bunyi, ternyata mamanya. Tara menelpon untuk meminta maaf kepada Jonah karena telah menyakiti Jonah. Tara bilang kepada Jonah bahwa ia bukan ibu yang baik. Jonah bingung tiba2 mamanya bicara seperti itu. Jonah bertanya mamanya dimana. Tara meneruskan… ia menyesal tidak bisa melindungi Jonah, dan tidak bisa membela Jonah ketika Aldo melarang Jonah untuk main musik. Tara mengatakan bahwa sebaiknya mereka tidak usah bertemu lagi. Kata terakhir yang diucapkan Tara kepada Jonah “Mama sayang kamu”. Telpon ditutup. Tinggal Jonah diseberang sana yang masih bingung apa yang sedang mamanya lakukan. Jonah pergi meninggalkan sekolah itu.

Tara memutuskan untuk meninggalkan rumah. Kopernya sudah siap. Di luar kamar ia melihat Aldo tidak sadarkan diri karena mabuk, botol minuman berserakan disekeliling Aldo. Aldo mengigau memanggil nama Tara. Tapi Tara tidak lagi peduli. Tara pergi dari rumah.

Jonah sudah sampai di kediaman keluarga Aldo (Jonah naik motor yang dulu ia pake waktu ampir nabrak Sasta… udah lama Jonah nggak pake itu motor… sekarang muncul lagi… agak aneh yaa…). Jonah langsung menuju ke kamar Tara, tapi Jonah tidak menemukan mamanya di kamar. Jonah menemukan surat dari mamnya yang ditujukan untuknya. Jonah membaca surat itu… isinya… Tara meminta maaf kepada Jonah karena sebagai ibu… ia telah mengecewakan Jonah dan hanya mementingkan diri sendiri…. Tara harus pergi untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

Saat Jonah sedang membaca surat dari Tara, Aldo juga masuk dan menemukan surat dari Tara untuk dirinya (Sebenarnya disini ada adegan yang agak aneh menurut gw… Aldo dan Jonah berada dalam satu kamar, tapi tidak menyadari keberadaan satu dengan yang lainnya, Jonah tidak menyadari Aldo disitu, dan sebaliknya Aldo juga tidak menyadari Jonah ada disitu, mereka duduk saling membelakangi di ranjang yang sama, Jonah disisi kanan, Aldo disisi kiri…atau apakah maksudnya kejadian ini sebenarnya terjadi tidak dalam waktu yang bersamaan..… tidak terlalu jelas maksud dari scene ini… apa yaa yang mau ditunjukkan sutradara kepada penonton? Kalo maksudnya terjadi dlm waktu berbeda, tapi scene di-take cuma satu kali, .. dan kalo maksudnya terjadi dalam waktu yang sama… aneh aja bahkan mustahil kalo mereka nggak melihat satu sama lain dalam ruangan sekecil itu dan juga tidak ada konflik sama sekali… apa saking stress nya kali yaa…sampe2 dua2 nya nggak sadar kalo ada orang lain disitu…??? ). Kembali ke Aldo… Aldo membaca surat dari Tara, isinya bahwa Tara sudah tidak mempercayai Aldo dan tidak bisa lagi hidup dengan pembunuh suaminya. Tara juga sudah tidak tahan hidup dengan orang yang telah membuat Jonah menderita dan menghancurkan masa depan Jonah. Tara harus pergi dan meminta Aldo untuk tidak mencarinya.

Jonah sibuk menghubungi semua teman mamanya, tetapi tidak menemukan mamanya dimanapun. Jonah menemui Airin dan menceritakan kepada Airin bahwa mamanya telah pergi meninggalkannya. Ia tidak tahu harus mencari kemana lagi. Jonah merasa telah menjadi orang yang egois. Ia meninggalkannya mamanya pada saat mamanya membutuhkan… dan membiarkan mamanya menanggung semua sendirian. Airin bilang ke Jonah bahwa Jonah tidak usah menyalahkan diri sedniri. Airin juga bilang bahwa mamanya adalah orang dewasa yang berhak menentukan pilihann hidupnya sendiri. Dan setiap orang akan menjalankan pilihannya itu, baik susah ataupun senang, jadi tidak ada yang harus disalahkan.

Sepeninggal Tara, Aldo mabuk-mabukan. Levi mencoba menyadarkan papanya… mabuk-mabukan tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat mama Tara kembali atau membuat yang mati hidup kembali. Levi meminta aldo untuk tidak mabuk-mabukan lagi. Aldo yang sedang mabuk tidak mau dilarang oleh Levi. Renata menyaksikan dari balik pintu dengan sedih. Papanya yang dulu kelihatan tegar dan kasar ternyata tidak bahagia.

Renata membuatkan bubur untuk aldo. Aldo yang masih lemah tidak bisa makan sendiri. Renata menawarkan untuk menyuapinya. Aldo terharu. Aldo meminta maaf kepada Renata karena selama ini telah berlaku kasar dan tidak punya waktu untuk memperhatikan Levi dan Renata. Renata bilang ke papanya bahwa Renata sudah memamafkannya.

Levi mengecek saldo tabungannya di bank. Di luar dugaan Levi, saldo tabungannya tidak seperti yang ia perkirakan. Levi menanyakan kepada teller apakah tidak ada transfer dari Extra Reccord beberapa bulan terakhir. Teller bank menjawab tidak ada. Levi baru menyadari bahwa Extra Record sebenarnya sudah bangkrut sejak lama, dan papanya telah menyembunyikan darinya selama ini. Semua asset perusahaan sudah habis untuk membayar Damar.

Levi dan Renata sedang melihat brosur-brosur rumah. Renata menunjuk pilihannya yang menurutnya bagus. Tapi Levi bilang bahwa mereka tidak sedang mencari rumah yang bagus, mereka hanya butuh tempat tinggal yang sederhana yang bisa mereka tinggali, shg sisa tabungan bisa digunakan untuk kebutuhan mereka se-hari2 untuk sementara. Mereka harus cepat mendapat rumah, karena minggu depan rumah itu akan disita. Renata mau mengerti. Yang penting bagi Renata adalah selalu bersama dengan Levi dan rumah besar tidak menjamin kebahagiaan.

Di hari-hari menjelang kepindahan, Renata sedang mejual perabot2 rumah kepada semua orang yang lewat di depan rumahnya. Levi yang baru pulang kaget melihatnya. Kenapa dari kemarin Renata sibuk menjual semua barang2. Levi khawatir nanti mereka nggak punya perabot. Renata bilang ke Levi kalo Levi nggak usah tajut nggak punya perabotan, karena semua perabotan itu tidak akan muat di rumah mereka yang baru. Jadi sebaiknya mereka hanya membawa perabot yang penting-penting saja. “Pintar kamu” kata Levi ke Renata.

Hari untuk pindah tiba. Aldo sedih harus meninggalkan rumah yang telah dibangunnya dengan susah payah, rumah yang ia bangun bersama Tara. Mobil yang membawa barang-barang sudah siap. Renata dan Levi sudah ada di dalam mobil menunggu papanya untuk naik ke mobil. Aldo pun akhirnya naik ke mobil setelah mengucapkan selamat tinggal kemewahan.. Mereka meninggalkan rumah besar itu.

Aldo, Levi dan Renata sudah pindah di rumah baru mereka yang sangat sederhana. Levi membereskan barang-barangnya di kamar. Saat membereskan barang, Levi menemukan sketsa gambar yang dibuat Airin di bandara waktu itu (sudah terbingkai rapi). Levi bebicara kepada dirinya bahwa Airin harus melupakan Levi dan menemukan kebahagiaan.

Di toko kaset yang juga kantor Extra Record… sedang terjadi kekacauan. Tempat itu telah disegel. Semua pegawai terlantar. Ada Nola yang kesel karena malu kehilangan pekerjaan. Ada Dion yang tidak tahu harus berbuat apa. Mereka memaksa untuk masuk tetapi tidak bisa. Keadaan jadi kacau. Airin dan Katerine juga ada di tengah-tengah mereka. Mereka semua tidak tahu apa yang sedang terjadi. Levi memperhatikan dari jauh…. BERSAMBUNG


Sinopsis Episode 38

Setelah dari Extra Record menyaksikan kekacauan yang terjadi disana… Airin dan Katrin pulang dengan menumpang kopaja. Levi diam-diam mengikuti Airin dan Katerine dari belakang. Levi duduk di bangku belakang di kopaja yang sama, sementara Airin duduk di dekat pintu depan. Levi mengikuti mereka sampe ke rumah. Sampai di pintu rumah… Airin sempat merasakan sesuatu dan menoleh ke belakang. Levi cepat bersembunyi di balik pagar. Karena tidak melihat apa-apa, Airin pun masuk ke dalam. (Di scene ini hampir tidak ada dialog… satu2 nya dialog adalah “Kiri Bang” saat mereka sudah sampai di depan rumah… dan sepanjang jalan Levi membuntuti Airin… hanya diiringi oleh lagu Iwan Fals yang lumayan lamaaaaa…).

Renata di rumah… sedang mencoba membujuk papanya untuk makan, dan meminta papanya untuk tidak minum-minum lagi. Renata khawatir papanya sakit. Tapi Aldo nggak mau, malah mengatakan kepada Renata ‘biar saja ia sakit dan mati sekalian.. Renata kaget dengan jawaban Aldo dan bilang kalo papanya jangan seperti itu, kalo papanya nggak ada bagaimana dengan Rena nanti. Rena dengan sedih meninggalkan makanan itu di meja dengan harapan papanya akan memakannya nanti.

Sementara itu… Jonah mendapatkan bonus rumah dari Nada Record karena albumnya laku keras dan semua lagu ciptaannya atas nama ZIP juga laku keras di pasaran. Don ikut mengantar Jonah pindah ke rumah baru. Rumah yang besar dan mewah. Don memuji rumah Jonah dan juga memuji Jonah yang semakin sukses. Pas sudah sendirian di rumah itu… Jonah mengingat mamanya… mengapa mamanya harus meninggalkannya. Jonah kangen … dan seandainya mamanya berada disini…

Levi sampai di rumah… ia melihat papanya sedang minum-minum ber-alkohol. Levi merebut minuman itu dari tangan Aldo. Levi meminta Aldo untuk tidak minum terus… karena hidup mereka sudah susah.dan meminta aldo untuk makan.

Levi membawa piring yang sudah kosong ke belakang. Renata melihat piring yang sudah kosong itu. Rena senang akhirnya papanya mau makan. Saat Levi akan mencuci piring itu, Rena mencegahnya dan mengatakan bahwa biar Rena saja yang mencucinya. Levi bilang bahwa ia bangga dengan Renata yang bisa menerema semuanya dengan tabah. Renata meminta Levi untuk memaafkan Aldo seperti dirinya. Saat ini Aldo tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa. Papanya sekarang hanya punya mereka berdua. Levi bilang ia akan berusaha karena ia butuh waktu untuk itu.

Sasta main ke rumah Jonah, dan memuji rumah Jonah yang bagus. Tapi Sasta heran melihat Jonah yang malah keliatan sedih. Jonah bilang bahwa seharusnya ia senang, tapi Jonah malah merasa kesepian. Sasta mengingatkan Jonah bahwa seharusnya Jonah bangga karena dia adalah anak muda yang berhasil dan Sasta juga bilang bahwa banyak orang yang ingin jadi seperti Jonah. Tapi Jonah malah bertanya ke Sasta “Banyak orang yang ingin seperti aku?” Jonah melanjutkan… “…aku ini telah dibesarkan oleh orang yang telah membunuh papa aku… dan sekarang mama aku meninggalkan aku… aku juga ditolak oleh orang yang aku cintai.” Mendengar jawaban Jonah… Sasta malah nangis… Sasta bilang bahwa ia juga orang yang menderita… nggak punya orangtua… dan ia juga ditolak oleh cowok yang ia cintai. Jonah heran kok Sasta malah nangis beneran. Sasta yang tadi nangis… tiba-tiba bisa ceria… dan bilang ke Jonah “Yee… air matanya udah ilang kok… kita makan yuk” Sasta udah ketawa lagi. (Kok bisa sih Sas? Abis nangis langsung bisa ketawa).

Renata sedang membereskan baju-baju Tara dan memasukannya ke dalam kardus ketika Levi masuk. Levi sempat bertanya ‘Renata lagi ngapain’. Renata menjelaskan bahwa ia sedang membereskan baju-baju tante Tara, karena mungkin Jonah ingin menyimpannya. Levi menawarkan untuk mengantar barang2 tante Tara itu kepada Jonah.

Airin di rumah lagi kelihatan gembira. Tumben. Ia memasak. Katrine heran ngeliat airin yang ceria, karena tidak seperti biasanya yang selalu kelihatan sedih. Airin bilang bahwa ia mencoba untuk menjalani hidupnya dan melupakan semua kepedihan. Airin lalu mengajak mereka segera makan karena kalo udah dingin bisa nggak enak. Tanpa memberitahukan Airin, Katrine punya ide untuk mengenalkan Airin pada temen cowoknya.

Levi mau mengantar barang2 nya Tara kepada Jonah. Levi yang belum tahu Jonah sudah pindah mengatarnya ke rumah Don. Don bilang ke Levi bahwa Jonah sudah pindah ke rumahnya yang baru, yaitu rumah bonus dari Nada Record karena album dan lagu-lagunya ZIP laku keras di pasaran. Levi meminta alamat Jonah. Setelah mengucapkan terima kasih, Levi pun pergi.

Levi sudah tiba di depan rumah Jonah. Saat Levi sedang mencocokkan alamat, tiba-tiba Jonah keluar dengan mobilnya dan melihat Levi ada disitu. Tatapan Jonah kepada Levi adalah tatapan yang kurang bersahabat … tau dong tampang juteknya Jonah kalo ke Levi… eng ing eng …iklan bo’…rese deh tuh iklan… (tadinya gw kira bakalan ada konflik lagi nih… tapi ternyata gw salah… kasian juga Levi kalo sampe konflik lagi ama Jonah). Levi menyerahkan barang2 Tara kepada Jonah. Jonah bertanya kepada Levi “Kamu nggak jadi pergi ke luar negeri? Airin kira….” Jonah menggantung perkataannya. Levi bilang ke Jonah bahwa Renata nggak tega meninggalkan Aldo sendirian. Levi mohon kepada Jonah agar tidak memberitahukan Airin bahwa ia tidak jadi pergi. Jonah bertanya “Kenapa? Supaya kamu bisa bikin dia sakit setiap hari?” Levi bilang sebaiknya memang Airin nggak usah tau. Levi percaya bahwa Jonah dapat menjaga Airin dengan baik, Levi meminta Jonah agar menjaga dan membahagiakan Airin. Levi senang kalo Jonah bisa tegar menghadapi semua. Agak lama mereka terdiam. Levi meneruskan…. Levi juga menyesal kalo keadaan harus jadi seperti ini… bahwa Tara pergi meninggalkan Jonah begitu saja. Levi menanyakan apakah Jonah sudah menemukan jejak mamanya. Jonah hanya menggelengkan kepala. (Sikap Levi dan cara bicaranya kepada Jonah sudah beda… dan lebih merendah… nggak kayak dulu… yang lebih arogan dan percaya diri… kebalikannya dengan Jonah yang sekarang kalo bicara ke Levi) Levi kemudian pamit harus pergi karena ia ada wawancara hari ini. Sebelum pergi, Levi sempet bilang ke Jonah “ Titip Airin ya? “

(Oya… buat yang nggak nonton…gw mo bilang kalo penampilan Levi di episode ini udah nggak kayak dulu lagi… udah sederhana banget… kontras ama penampilan Levi yang masih jaya dulu…)

Sasta dan Katerine mengajak Airin untuk jalan-jalan keluar. Tapi Airin nggak mau. Sasta dan Katerine maksa Airin untuk ikut meskipun Airin berkeas untuk ngk mau ikut. Akhirnya dengan terpaksa Airin ikut. Airin tidak tau kalo Katrine dan Sasta punya rencana untuk Airin. Di restoran… Sasta dan Katrine celingak-celinguk. Airin heran dan nanya apa mereka lagi nungguin orang. Orang yang ditunggu-tunggu pun datang. Katerine memanggil dan memepersilahkan duduk di samping Airin. Airin akhirnya sadar kalo ia sedang dikerjain oleh Sasta dan Katerine. Airin pun berkenalan dengan orang tsb. Namanya Indra. Katerine dan Sasta mencari alasan untuk meninggalkan Airin dan Indra berdua. Tinggallah Airin berduaan saja dengan Indra. Terjadilah percakapan yang kaku karena Airin tidak terlalu antusias. Ketika Katrine dan Sasta kembali, Indra sudah tidak ada di tempat duduknya. Sasta tanya Indra kemana. Airin bilang sudah pulang. Airin lalu bilang ke Sasta dan Katrine bahwa pada dasarnya Airin mengerti maksud baik mereka dengan memperkenalkan seorang cowok kepadanya, tapi Airin bilang bahwa ia belum bisa melupakan Levi dan bahkan mungkin ia tidak bisa melupakan Levi. (Airin sedih lagi).

Levi diwawancara… dan harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak diterima di perusahaan itu.

Di tempat Airin mengajar… Airin sedang menggambar. Tiba-tiba kepala Airin sakit. Airin menenangkan dirinya sendiri bahwa ia nggak apa-apa. Saat sedang Airin sedang menggambar… Jonah datang. Jonah heran melihat Airin masih menggambar Levi. Jonah mengatakannya kepada Airin “Kenapa kamu masih gambar wajah Levi?” Airin bilang … mumpung ia masih ingat wajah Levi… ia mau membuat sketsa wajah Levi sebanyaia takut kalo lama nggak ketemu ia akan lupa dengan wajah Levi. Jonah bilang ke Airin kenapa Airin mesti menyiksa diri sendiri… padahal Airin tahu kalo Levi sudah meninggalkannya. Airin bilang ke Jonah kalo Jonah nggak usah mikirin Airin, lebih baik Jonah memikirkan diri sendiri karena pasti Jonah juga sedang sedih sekarang karena belum bisa menemukan mamanya. Jonah bilang ke Airin kalo Jonah bisa mengatasinya. Lama mereka terdiam. Airin meneruskan gambarnya. Jonah tetap di samping Airin. Jonah akhirnya bicara bahwa ia akan menunggu Airin sampai Airin bisa menerima kenyataan kalo Levi sudah meninggalkannya… Jonah akan sabar menunggu… Airin gusar dengan perkataan Jonah, dan tiba-tiba Airin bilang mau pulang. Jonah menawarkan untuk mengantar pulang, tapi Airin menolak, Airin bilang dengan ketus kalo ia ada janji dengan Katerine. Jonah hanya bisa membiarkan Airin pergi.

Levi yang sudah pulang setelah mencari pekerjaan mengatakan kepada diri sendiri bahwa satu-satunya hal yang bisa menghibur dia menghadapi semua masalah ini adalah menatap Airin, meskipun Levi harus menatap Airin dari jauh. Renata melihat Levi sudah pulang. Rena bertanya kepada Levi mengenai pekerjaan… “Kakak belum dapat kerjaan juga ya?. Rena kemudian menawarkan teh hangat kepada Levi dan mengajak Levi untuk makan sama-sama karena Renata sudah masak makanan yang enak. Levi tidak percaya dengan perubahan Renata… sampe2 Levi nanya “Ini bener kamu Re? Kamu masak?” Levi lalu bilang… ia tidak menyangka bahwa Renata yang Levi kira manja ternyata bisa juga tegar menghadapi semua ini. Levi juga bilang kalo ia bangga dengan Renata. Kemudian Levi mengajak Renata makan.

Di tempat karaoke Om Rino… di layar tv sedang ada acara show Sasta. Orang-orang yang ada di karaoke menunjuk ke tv sambil nyebut “Itu tuh penyanyi baru”. Om Rina yang ada disitu juga melihat ke arah tv. Ia kaget kalo itu Sasta. Dengan bangga Om Rino langsung teriak.. “Itu kan Sasta…” Om Rino teriak lagi “Sasta” seolah-olah Sasta bisa mendengar teriakannya. “Nggak nyangka Sasta sekarang udah jadi penyanyi terkenal” ujar Om Rino lagi dengan gembira. Salah seorang yang ada di tempat itu bertanya kepada Om Rino apakan Om Rino kenal dengan penyanyi baru itu. Om Rino menjawab “Bukan kenal lagi… dulu Sasta emang tinggal disini… gw kasih kamar khusus…”. Om Rino tidak menyadari bahwa semua perkataannya itu diam-diam direkam oleh Prita yang juga ada disitu. Prita langsung berpikiran bahwa ini akan menjadi berita yang bagus…

Airin mengajak murid-muridnya ikut perlombaan menggambar. Saat sedang berbincang-bincang dengan murid-muridnya selesai lomba, tiba-tiba Airin limbung. Airin hampir pingsan. Murid-muridnya kaget melihat Airin limbung dan hampir jatuh… semuanya teriak “bu guru… bu guru…” Airin berusaha untuk berdiri, lalu bilang ke murid-muridnya kalo ia nggak apa-apa. Setelah bisa berdiri, airin mengajak murid2 nya pulang. Dalam hati Airin berpikr mungkin semua ini karena ia terlalu banyak menanggis, sehingga matanya jadi buram kayak tadi. Masih dalam hati Airin menyemangati diri sendiri kalo ia tidak boleh menangis lagi, karena meskipun ia menangis sekeras apapun Levi tidak akan tiba-tiba kembali kepadanya.

Prita menemui wartawan infotainment. Ia memperdengarkan rekaman suara Om Rino tadi kepada wartawan tsb. Wartawan itu langsung menanggapi dan bilang kalo itu bakal jadi berita hangat. Wartawan itu menanyakan alamat Rino. Prita memberikan. Setelah wartawan itu pergi… Prita dengan gayanya yang nyebelin ngomong sendiri “Mampus lo, Sas… begitu kabar ini beredar… karir lo bakal hancur” Prita tertawa senang sendirian.

Jonah sedang mengunjungi teman lama di rumah sakit yang kebetulan adalah dokter di rumah sakit tempat Airin pernah dirawat. Dokter itu menanyakan Airin. Jonah bertanya kenapa dengan Airin. Dokter itu menyarankan sebaiknya Jonah untuk membawa Airin ke rumah sakit lagi, karena Airin masih perlu melakukan pemeriksaan lanjutan. Dokter itu juga mengatakan bahwa menurut hasil periksa koleganya, dicurigai ada tumor di dalam otak Airin… dan mereka belum bisa memastikan tingkat keganasan tumor tsb. Jonah kaget.

Sementara itu di tempat lain… Airin sedang menunggu mobil di jalan. Levi memperhatikan Airin dari balik pohon tidak jauh dari tempat Airin berdiri. Airin naik ke mobil… dan duduk dekat jendela sebelah kiri. Levi masih memperhatikannya dari balik pohon sampai mobil berjalan. Saat mobil berjalan beberapa meter, Airin melihat keluar… dan ia melihat Levi. Levi kaget dan nggak menyangka Airin akan melihat ke belakang. Levi bersembunyi di balik pohon. Mobil yang ditumpangi Airin berhenti. Airin teriak memanggil Levi dari dalam mobil. Levi panik. Saat Airin turun… Levi buru-buru lari untuk bersembunyi. Ketika sampai di balik pohon, Airin tidak menemukan Levi. Airin yakin bahwa ia baru saja melihat Levi, pasti itu Levi. Tapi saat Airin tidak menemukan Levi ia mulai berpikir bahwa mungkin ia hanya bermimpi. Sedang Airin dalam kegelisahan dan kebingungan, sebuah tangan menyentuh pundaknya. Airin tidak berani berbalik. Airin akhirnya membalikkan badannya… ternyata… Levi. BERSAMBUNG


Sinopsis Cincin Episode 39

Ternyata Airin tidak sedang bermimpi… itu benar-benar Levi yang berdiri di hadapannya. Levi dan Airin duduk berhadapan (posisinya sama seperti pertemuan mereka terakhir di bandara bbrp waktu yang lalu). Pertemuan mereka saat ini terjadi biasa saja. Tidak ada kangen-kangenan antara 2 orang kekasih yang sudah lama tidak bertemu, melainkan seperti layaknya 2 orang teman biasa yang hanya kebetulan bertemu di jalan. Setidaknya itu suasana yang coba diciptakan oleh mereka berdua untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka. Airin yang membuka pembicaraan terlebih dahulu dengan menanyakan kabar Levi … apakah Levi baik-baik saja setelah kejadian itu. Levi mengiyakan dengan mengatakan bahwa ia masih bertahan. Airin juga tanya kabar Renata. Levi bilang kalo Renata jauh lebih tegar dari yang Levi bayangkan selama ini. Diam lagi. Meski ragu Airin mulai bicara … “Apakah kamu masih memikirkan saya?” Levi diam tidak menjawab. Karena tidak ada reaksi dari Levi, Airin meneruskan…”Maaf, seharusnya saya tidak menanyakan itu kepada kamu”. Levi bilang ke Airin bahwa seharusnya ia yang minta maaf. Dan sebaiknya mereka memang tidak usah bertemu (untuk kesekian kalinya), karena akan menambah kepedihan diantara mereka. Agak lama Airin terdiam karena jawaban Levi tsb. Airin akhirnya mengatakan bahwa ia mengerti kok dan sudah bisa menerima keputusan Levi (dengan berat hati tentunya). Levi minta maaf lagi kepada Airin dan Levi juga bilang kalo seharusnya mereka tidak jadi seperti ini. Levi kemudian mengatakan kepada Airin bahwa ia harus pergi sekarang. Levi menawarkan untuk mengantar Airin pulang. Airin menyetujuinya.

Airin sudah di rumah… dan sepertinya sudah menceritakan pertemuannya dengan Levi kepada Katerine dan Sasta. Katerine sampai memastikan lagi “Jadi… lo ketemu sama pak Levi? Berarti… pak Levi nggak jadi ke luar negeri dong”. Airin menjelaskan bahwa Levi nggak tega meninggalkan pak Aldo sendirian setelah Renata mengetahui kasus pak Aldo yang sebenarnya. Katerine juga nanya ke Airin apakah Airin sempat menanyakan ke Levi nomor telpon nya yang baru. Airin merasa nggak perlu menanyakannya karena buat apa ia tahu. Katerine bilang ke Airin setidak-tidaknya kalo Airin kangen, Airin bisa nelpon Levi. Airin diam saja. Sasta tiba2 bertanya ke Airin apakah kak Airin tahu darimana pak Levi untuk bertahan hidup. Airin dan Katrine kaget dengan pertanyaan Sasta. Mereka berdua sama-sama ngeliat ke Sasta. Sasta meneruskan… “Iya… Extra Record sekarang kan udah bangkrut… otomatis mereka sudah tidak punya apa-apa lagi dong.. buktinya aja aja hari ini pak Levi nganterin kak Airin naik bus.” Airin dan Katerine baru sadar dengan hal ini. Katerine ikut merasakan prihatin dan kasihan dengan apa yang menimpa mereka sekarang… >

Sasta menerima telpon dari Jonah. “Hah… tumben kamu nelpon aku?”. Jonah ngajak Sasta ketemuan dan mereka janjian di tempat biasa. Di Mall…Sasta girang diajak Jonah jalan dan ia mengucapkan terima kasih kepada Jonah karena sudah diajak jalan-jalan. Ujung-ujungnya ternyata Jonah mau tanya soal Airin. Jonah tanya ke Sasta apakah waktu kecil Airin sering sakit-sakitan kayak sakit kepala misalnya. Sasta bilang kalo waktu SMP dulu Airin sering mengeluh sakit kepala kepadanya bahkan sampai pingsan segala. Tapi Sasta juga bilang itu kan dulu, kalo sekarang Airin udah nggak pernah pingsan lagi.

Airin sedang me-lihat2 photo Sasta… Airin senang kalo sekarang Sasta bisa mewujudkan impiannya … Airin senang bukan karena Sasta sekarang udah jadi penyanyi… tapi Airin senang kalo Sasta sekarang sudah lebih percaya diri… dan memiliki sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Airin berterima kasih kepada Tuhan. Airin keliatan sangat senang sambil memegang photo Sasta…sampai2 Airin tidak menyadari Jonah sudah ada di dekatnya... “Sasta udah terkenal… kamu keliatan senang banget sih?” Suara Jonah mengagetkan Airin “Kamu Jo… ngagetin aja sih”. Jonah bilang “Abis kamu serius banget sih”. Airin Tanya ke Jonah apa Jonah kesini mau cari Sasta. Tapi Jonah bilang kalo ia kesini bukan nyari Sasta tapi nyari Airin. Jonah mengingatkan Airin bahwa hari ini Airin harus periksa lagi ke dokter. Airin males ke dokter lagi dan buat apa ia harus ke dokter lagi karena sekarang ia merasa baik-baik saja. Tapi Jonah terus meyakinkan Airin dengan meminta Airin untuk melihat photo-photo Sasta lagi, dan mengatakan bahwa Sasta memang sekarang sudah terkenal dan itu berkat jerih payah dan pengorbanan Airin juga… tapi Sasta sekarang belum berada di puncak karirnya… sayang kalo saat Sasta berada di puncak karir, Airin malah jatuh sakit. Jonah lalu bilang bahwa Airin harus kuat… harus tegar… belum lagi nanti kalo Sasta putus asa ditengah jalan … siapa yang akan kasih semangat ke Sasta. Airin bilang kalo Jonah memang paling bisa kasih semangat orang “… dulu Sasta, sekarang Aku”. Jonah akhirnya berhasil membujuk Airin untuk pergi ke rumah sakit.

Di sebuah stasiun Radio… Om Rino sedang menunggu Sasta. Ia mendapat info dari siaran infotainment tadi pagi bahwa Sasta akan ada wawancara di stasiun radio ini. Tunggu punya tunggu Sasta akhirnya datang juga. Tapi Sasta tidak melihat Om Rino yang sedang menunggu di sebelah sana. Om Rino me-manggil Sasta, tapi Sasta tidak mendengar karena telinga Sasta tertutup dengan earphone. Om Rino mencoba mengejar Sasta yang sudah masuk ke ruangan on air. Om Rino dicegat satpam dan tidak diijinkan masuk. Sempat terjadi keributan antara satpam dan Om Rino yang telah salah mengerti. Om Rino diminta keluar oleh satpam dengan paksa. Setelah kejadian itu… Om Rino jadi salah paham dengan Sasta. Ia mengira Sasta sudah berubah sombong karena ketenaran dan sudah melupakan jasa-jasanya selama ini. Padahal ia lah yang telah menganjurkan Sasta untuk ikut lomba nyanyi di Nada Record… dan lomba itulah yang akhirnya menaikkan karir Sasta seperti saat ini. >

Airin sedang diperiksa di rumah sakit. Ia menanyakan kepada dokter apa sebenarnya penyakitnya. Dokter belum bisa kasih kesimpulan karena hasil periksanya belum keluar. Tapi Dokter mengatakan bahwa sekarang Airin dalam kondisi sehat, hanya saja ia harus banyak istirahat … tidak boleh terlalu cape dan memikirkan hal-hal yang buruk. Sebaiknya Airin memikirkan hal-hal yang membuat ia senang. Tapi dalam hati Airin bilang bahwa bagaimana mungkin Airin bisa senang karena Levi tidak bersamanya… dan nggak tau kapan Airin bisa melupakan Levi… atau mungkin Airin tidak bisa melupakan Levi…

Sementara itu Om Rino sedang mengingat-ingat tentang Sasta yang dulu dimana Sasta telah membuat karaoke ini menjadi ceria dan semua karyawan sangat sayang dengan Sasta… mereka pasti akan heran kalo Sasta sekarang jadi seperti ini. Om Rino masih salah paha. Tiba-tiba para wartawan infotainment datang menyerbu masuk dan memberondong om Rino dengan pertanyaan seputar Sasta…

Di rumah sakit… Jonah yang sedang menunggu dokter untuk memberikan hasil lab Airin menonton dari TV di RS - kejadian di bar karoke saat Om Rino diserbu wartawan infotaintment untuk menanyakan gossip tentang Sasta… Jonah sempat kaget melihatnya tapi konsentrasi Jonah saat itu adalah hasil lab Airin. Jonah pun tidak menonton sampai habis karena dokter sudah memanggilnya masuk. Sementara itu di TV.. reporter infotainment melaporkan bahwa Sasta penyanyi terkenal dari Nada Record pernah tinggal di bar karaoke milik Pak Rino. Pak Rino tidak menyangkal bahwa Sasta memang pernah tinggal dan hidup bersamanya… Pak Rino juga yang telah memenuhi kebutuhan materi Sasta lengkap dengan kebutuhan jasmaninya… demikianlah gossip terbaru tentang Sasta penyanyi terbaik dari Nada Record.

Jonah di dalam sedang berkonsultasi dengan dokter tentang hasil lab Airin. Jonah menanyakan hasil lab Airin kepada dokter. Seburuk apapun hasilnya Jonah minta agar dokter memberitahunya. Dokter mengatakan bahwa tadi pagi ia memeriksa tekanan darah Airin dan kondisinya sangat mengkhawatirkan sehingga Airin harus dirawat intensif. Dokter kemudian menunjukan hasil rontgen di kepala Airin yang sebenarnya rahasia, tapi karena Jonah adalah sahabatnya maka ia mau memberitahukannya. Dokter mengatakan bahwa ada benjolan di kepala Airin dan masih harus diteliti lagi apakah ini adalah tumor otak atau bukan. Jonah kaget “Tumor otak?”. Dokter bilang semoga saja bukan dan minta agar Jonah tidak memberitahukan dahulu kepada Airin karena mereka masih harus meneliti lebih lanjut.

Jonah melihat Airin yang mengerang sakit sambil memegang kepalanya. Jonah panik dan kaget melihatnya… dan langsung tanya Airin kenapa. Tapi Airin bilang dia nggak apa-apa mungkin cuma cape aja. Jonah cemas dan minta Airin (suara Jonah agak keras sedikit) kalo ada apa-apa, Airin harus langsung bilang ke Jonah, Jonah nggak mau Airin diam-diam saja. Airin mengiyakan, tapi Airin tetap bilang kalo dia nggak apa-apa. Airin kemudian menanyakan hasil labnya ke Jonah. Jonah bilang bahwa dokter belum bilang apa-apa, tapi kalo kondisi Airin lemah seperti ini, Airin harus dirawat di rumah sakit. Airin bertanya mengapa ia harus dirawat di rumah sakit. Jonah bilang bahwa dokter memang belum bilang apa-apa, tapi Airin perlu dirawat supaya dokter dapat penyakitnya apa dan obatnya apa.

Levi sudah kehabisan uang… tabungannya sudah habis dan sampai sekarang ia belum juga dapat pekerjaan. Levi membuka dompetnya. Isinya hanya beberapa lembar uang lima ribuan dan ribuan. Levi membongkar buku-buku yang ada di kamarnya untuk mencari uang yang mungkin terselip di buku. Buku demi buku Levi buka, ada beberapa lembar uang sepuluh ribuan dan ribuan Levi temukan dari buku itu. Levi kelihatanbingung dan ia bertekat harus mencari uang… dan ia pasti bisa. Renata melihat kejadian itu dari luar dan sedih melihat Levi harus mencari lembaran-lembaran uang di buku-buku. Renata berjanji bahwa ia akan membantu Levi mencari uang dan tidak akan lagi jadi anak yang manja.

Karena sudah tidak punya uang lagi Levi sampai rela menjual dasi-dasi koleksi pribadinya di jalanan. Levi menjajakan dasinya di jalanan “Dasi… dasi… dasinya pak… dari luar negeri … dari Italy…” Saat nerjualan Levi sempat merenung bahwa bahwa roda kehidupannya sekarang sedang berada di bawah… melekat dengan tanah. Levi mengatakan selamat tinggal kepada dasi-dasinya dan berterima kasih karena disaat susah semua dasi-dasi itu dapat membantunya bertahan hidup meskipun hanya untuk bertahan hidup beberapa hari. Dirumah Levi sedang menulis surat lamaran… surat lamaran sudah banyak yang ia kirim dan ia berharap bahwa ia akan mendapat pekerjaan dalam waktu dekat. Levi akan menerima pekerjaan apa saja meskipun gajinya kecil… hanya untuk bertahan hidup untuk sementara waktu. Tunggu punya tunggu tidak ada satu pun panggilan yang datang. Levi mulai putus asa. Ia jadi ingat perkataan Aldo bahwa ia tidak mungkin bisa mendapatkan pekerjaan… dan jangan2 perkataan papanya itu benar. Saat seperti, Levi teringat Airin…”Airin… seandainya kamu bersama aku… mana mungkin aku bisa menghidupimu”. Levi merasa dia tidak boleh putus asa karena masih ada Renata yang bergantung padanya. Semangat Levi bangkit lagi. Levi mempunyai ide untuk mengajukan kerja sama dengan perusahaan2 rekaman. Ia harus mencari modal dan mulai dari awal

Levi mendatangi perusahaan2 rekaman. Di perusahaan pertama Levi diterima oleh manajer rekaman yang belagu… di depan Levi ia bilang bahwa ia abis lunch bisnis yang kontraknya milyaran… makanya lama. Ia minta maaf kalo Levi sudah menunggu lama. Levi mengajukan kontrak kerjasama dengan pershn tsb. Levi menawarkan pelatihan manajemen dan sebagai imbalan ia minta dijadikan rekanan di perusahaan. Tapi manajer itu bilang bahwa manajemen itu kan tidak terlalu sulit dan ia juga bisa melakukannya… jadi ia bilang kalo perusahaan tidak memerlukan pelatihan apalagi . Levi bilang bahwa itu hanya sekedar proposal… mungkin Bapak bisa mengajukan proposal itu kepada pimpinan perusahaan. Mendengar ucapan Levi sang manajer merasa dilecehkan… dengan gayanya yang belagu si manajer bilang kalo dia adalah orang kepercayaan pimpinan, dan apapun keputusannya berarti adalah keputusan perusahaan ini.

Kemudian Levi mencoba meminjam uang ke bank… tapi ditolak dengan alasan bahwa nama Extra Record sudah sangat buruk sekali. Manajer Bank takut di curigai karenanya. Asset2 extra Record saja belum cukup untuk melunasi hutang2, jadi mana mungkin ia dapat meminjamkan uang kepada Levi.

Penolakan demi penolakan harus dialami Levi. Saat Levi sedang berjalan dan kelihatan lelah… Tiba-tiba seorang Bapak teriak-teriak jambret… jambret dan teriak-teriak minta tolong. Tasnya di jambret dan Levi melihat kejadian itu. Levi langsung mengejar jambret itu… dan berhasil menangkapnya. Bapak yang dicopet tadi mengucapkan terima kasih kepada Levi. Dia mengundang Levi ke tempatnya. Bapak itu juga mengatakan bahwa tas nya itu isinya sangat berharga sekali. “Kamu tahu isinya apa?” Isinya adalah surat2x cinta dari istrinya waktu masih pacaran yang dikumpulkannya selama ini… dan yang baru saja ia ambil dari bank deposit. Levi bilang bahwa kelihatannya Bapak sangat bahagia sekali, menikah sdh 30 tahun. dan Levi jadi iri. Bapak itu bilang ke Levi bahwa rahasianya sederhana sekali… bahwa cinta itu memang harus dipupuk … kalo nanti kamu punya istri nanti … jangan lupa untuk mengataka aku cinta padamu … dan katakana kamu caaantik sekali… setiap hari … maka cinta kalian akan tuuumbuh subur… percayalah. Levi tersenyum dan ia ingat Airin. Levi berkhayal seandainya Airin menjadi istrinya, dia nggak akan pernah lupa mengucapkan kata-kata itu kepada Airin dan airin memang cantik sekali. >

Bapak itu tiba-tiba mengingat Levi. Ia ingat bahwa Levi adalah anak Aldo pemilik perusahaan rekaman Extra Record. Tapi Levi bilang itu adalah masa lalu. Sekarang ia hanya seorang pengangguran yang berusaha menawarkan kontrak kerja sama dimana-mana termasuk di Old record dan bank-bank, tapi semua menolaknya karena kasus yang menimpa ayahnya. Bapak itu hanya mendengarkan saja. Levi sadar ia malah menceritakan masalah pribadi. Bapak itu bilang tidak apa-apa dan menawarkan Levi untuk minum.

Bapak tadi yang ternyata adalah pemilik perusahaan rekaman Old Record kembali ke kantornya dan menemukan si manajer tadi sedang duduk-duduk sambil mendengarkan radio keras-keras. Ia pun kaget ketika bos nya masuk. “Maaf pak Darmawan… saya sedang mencari file”. Pak Darmawan marah kepada manajernya yang telah santai2 diruangan kerja nya dan menggunakan barang2xnya dan berkata sekali lagi ia seperti itu maka ia akan di pecat. Pak Darmawan menanyakan apa tadi ada seorang pemuda yang menyerahkan proposal pelatuhan manajemen ke sini. Si Manajer dengan belagunya bilang… oh iya Pak… itu tadi anaknya pak Aldo pemilik perusahaan Extra Record…masa mau menawarkan pelatihan manajemen… ngurus perusahaan sendiri aja nggak becus… sudah saya tolak. Si Manajer malah dibentak oleh pak Dermawan dan diingatkan bahwa ia cuma manajer rekaman disini dan ia tidak berhak membuat keputusan apapun. “Keluar kamu”.

Airin berpikir bahwa Jonah sedang menyembunyikan sesuatu. Sebenarnya apa sih penyakitnya mengapa Jonah nggak mau ngasih tau. Airin curiga jangan-jangan ia mempunyai penyakit berat… sebenarnya ada apa ini? Katerine melihat Airin yang pagi-pagi udah bengong. “Mikirin apa sih… pagi udah ngelamun… bagi2 dong?” tanya Katrin. Airin bilang nggak mikirin apa2 dan bilang ke Katrin kalo Kat nggak usah mikirin orang lain, mendingan Katrin mikirin diri sendiri… kapan punya pacar… Jomblo terus. Katrin bilang kalo pacar nggak usah dipikirin… jodoh juga akan datang sendiri kalo udah waktunya. Katrin menanyakan hasil lab kepada Airin dan bukannya airin harus balik lagi. Airin bilang hasilnya baik-baik aja kok dan nggak perlu balik lagi krn Cuma ngabis-ngabisin uang.. Airin menerima telpon Renata. Renata ngajak Airin ketemuan dan mereka berjanji untuk beretemu di kafe. Sementar itu di rumah … Aldo mabuk-mabukan. Ia memanggil-manggil Tara “Tara… Tara… aku menikahimu bukan karena kamu adalah pewaris Extra Record”. Aldo keluar rumah… Renata dan Levi tidak tahu dan sepertinya mereka tidak ada di rumah. Aldo menanyakan Tara kepada setiap orang yang ia temui di jalan. Aldo bertanya seperti orang gila. Orang-orang jadi takut dibuatnya. Aldo sampai di tempat sekelompok orang yg sedang nongkrong. Aldo bertanya kepada mereka seperti orang stress. Bukannya dibantu… Aldo malah dirampok. Semua barang berharga diambil termasuk dompetnya. Setelah itu… Aldo dibiarkan tergeletak tak berdaya disitu…. BERSAMBUNG

Sinopsis Cincin Episode 40 

Aldo digebukin oleh preman-preman dan dompetnya dirampas. Setelah itu Aldo ditinggalkan begitu saja tak berdaya…

Sesuai janji… Airin bertemu dengan Renata di sebuah kafe. Renata sudah kangen dengan Airin. Sebenarnya udah lama Renata ingin ketemu dengan Airin tapi Renata takut dengan Levi. Renata menanyakan Airin apakah akhir-akhir ini Levi masih sering menghubungi Airin. Airin bilang kalo ia ketemu Levi secara nggak sengaja beberapa hari yang lalu. Renata tertawa dan bilang bahwa itu nggak mungkin nggak sengaja… pasti bohong. Airin sempet bingung dan bilang “Lho masa kamu nggak percaya sih… aku memang nggak sengaja ketemu Levi… buat apa aku bohong’. Tapi kemudian Renata menjelaskan lagi …kalo kak Airin memang nggak sengaja,… tapi kalo kak Levi… mana mungkin nggak sengaja.. karena kak Levi memang tiap hari kerjaannya ngikutin Airin. Renata juga bilang bahwa Levi tahu banget jadwal Airin masuk dan keluar kelas… jadi kalo Airin sampe ketemu Levi itu karena memang Levi sengaja nungguin Airin diluar. Mendengar penjelasan Renata, Airin setengah percaya. Airin malah bilang kalo Renata pasti sedang bohong dan cuma bikin ge-er aja. Tapi Renata bilang bahwa itu beneran dan Renata tahu banget kalo sebenarnya kak Levi itu masih sayang dengan Airin. Airin terlihat senang dgn apa yang baru saja Renata katakan. Tapi Airin bilang kalo ia sudah putus dengan Levi. Renata bilang lagi… kalo dulu kak Levi putus dengan Airin kan karena masalah Aldo,… pasti itu karena kak Levi malu kalo ia adalah anak seorang pembunuh… dan merasa nggak mungkin lagi membahagiakan Airin. Renata juga bilang kalo Airin mau tahu… sebenarnya kak Levi itu masih sangat mencintai dan membutuhkan Airin.

Sampai di rumah… Levi tidak menemukan papanya. Botol miniman berserakan di ruang tamu. Renata juga tidak ada di rumah. Levi menelpon Renata dan meminta segera pulang karena papa mereka hilang. Renata yang panik ingin segera pulang. Airin yang bersama dengan Renata ingin ikut membantu mencari. Renata dan Airin kemudian pergi bersama menuju rumah Renata. Levi menanyakan kepada tetangganya apakah ada yang melihat papanya, tetapi tetangganya tidak ada yang tahu. Renata dan Airin sudah sampai. Ketika Renata datang, Levi langsung memarahi Renata. Omelan Levi sempat terhenti sejenak karena ia melihat Airin ada bersama dengan Renata. Levi tanya ke Renata kemana aja… dimana papa sekarang… nggak tahu kan kamumengapa Renata meninggalkan papa mereka sendirian, dan sekarang hilang. Levi menyuruh Renata masuk masih dengan kesal. Airin yang ada disana hanya diam dan ikut masuk dengan Renata ke dalam.

Levi baru saja hendak mencari Aldo, ketika Aldo yang sudah babak belur sudah ada di hadapan sambil nangis-nangis menanyakan Tara dan bilang kalo tidak ada lagi yang menjaganya. Aldo sudah terjatuh, Levi sampai harus membopongnya masuk. Renata menangis melihat papanya seperti itu. Sambil menangis dia ngomong ke ayahnya kenapa papanya nggak bilang kalo ingin mencari Tara karena Renata dan Levi bisa membantu. Airin juga ikut sedih menyaksikan semuanya karena Aldo yang dulu jaya sekarang sudah kehilangan semuanya… kehilangan harta, istri dan anak-anak.

Airin akan pulang... Renata minta Airin untuk sering-sering main. Saat Renata mengatakan itu… Levi mendengarkan pembicaraan mereka dari dalam… Airin melihat Levi … Levi sedang melihat ke Airin dgn tatapan kurang senang (sebenarnya lebih tepat lagi kalo gw bilang tatapan galak nya Levi ….tau kan yang gw maksud? Levi keliatan ganteng lho kalo lagi galak kayak gitu…). Airin sepertinya mengerti maksud tatapan Levi, krn akhirnya Airin bilang ke Renata, kalo Renata mau ketemu Airin, Renata bisa datang ke sekolahan saja. Renata mau mengantar Airin tapi Airin bilang nggak usah, lebih baik Renata nungguin papanya saja. Renata bilang Levi itu memang nyebelin kenapa Levi nggak mau nganter Airin pulang. Tapi Airin bilang nggak apa-apa krn ia bisa pulang sendiri. Airin pamit. Renata kemudian masuk. Airin masih berdiri di luar sebentar sambil memikirkan kalo dulu… Levi selalu cemas jika ia pulang sendirian. Sementara Airin lagi memikirkan itu dan masih belum beranjak, tiba-tiba Levi sudah ada disampingnya dan menawarkan diri untuk mengantarkan Airin pulang. Levi kemudian menggandeng tangan Airin dan mereka pergi bersama.

Sampai di suatu tempat Levi berhenti. Levi melepaskan tangan Airin. Levi bilang ke Airin bahwa beginilah keadaannya sekarang. Tapi Airin bilang kalo ia suka ngeliat keadaan Levi sekarang, meskipun rumahnya kecil, tapi Levi masih tinggal dengan keluarga. Levi tidak perlu susah2 lagi membersihkan rumah dan cemas memikirkan keamanannya. Airin juga bilang kalo sekarang Levi nggak perlu susah-susah lagi mencari Renata ada dimana. Ekspresi wajah Airin terlihat gembira ketika mengatakan semua itu. Levi menanggapinya dengan mengatakan bahwa Airin itu memang baik, Levi tidak mau banyak berharap tapi Airin terlalu sempurna untuk dirinya. Levi nggak mau mengacaukan hidup Airin dan Levi yakin bahwa ada laki-laki lain yang lebih bisa mencintai dan lebih membahagiakan Airin. Levi juga bilang kalo hidupnya sekarang ini sangat kacau sekali, krn Levi harus menyesuaikan hidupnya dgn keadaan sekarang, dan ia masih harus berjuang, ia juga masih harus menjaga Renata dan papanya yang sekarang juga kacau… dan saat ini Levi tidak punya waktu lagi untuk hal-hal lainnya. (Kegembiraan yang dari tadi Airin rasakan sejak Levi menggandeng tangannya langsung sirna ketika mendengar semua ucapan Levi. Ekpresi wajah Airin yang tadi senyum-senyum langsung berubah sedih) Levi masih meneruskan ucapannya… ia berharap bahwa kedatangan Airin ke rumahnya hari ini adalah yang pertama dan yang terakhir kali. Airin sudah mulai menangis. Levi juga sudah berkaca-kaca. Levi melanjutkan lagi…”Dan aku mohon padamu Airin… bahwa ini adalah pertemuan kita yang terakhir.”

Airin sedang dalam perjalanan pulang ketika Jonah menelpon. Jonah menelpon Airin dari rumahnya. Jonah menanyakan kenapa jam segini Airin masih belum pulang. Airin baru mau menjawab, tapi Jonah udah bicara lagi untuk mengingatkan Airin bahwa Airin harus banyak istirahat dan tidak boleh kecapean seperti pesan dokter. “Iya Jo” jawab Airin. Jonah menelpon Airin untuk memberitahu Airin bahwa Jonah sudah mengatur semuanya dan dua hari lagi Airin sudah mulai rawat inap. Airin baru mau protes “Lho? Tapi…”. Jonah langsung memotong “ Udah… jangan banyak alasan ah… ini kan untuk kebaikan kamu juga… kamu kan bisa istirahat di sana.. ya?” Airin tidak bisa protes lagi dan akhirnya setuju…

Levi menerima telpon dari Old Record (atau Odd Record sih… gw nggak begitu jelas dengernya). Levi diminta datang siang ini.

Airin sudah masuk rumah sakit. Jonah menemaninya. Jonah mengatakan kepada Airin bahwa sebenarnya Airin disini bukan cuma dirawat aja, tapi Airin harus menjalankan pemeriksaan yang lebih intensif lagi. Jonah mengatakannya dengan hati-hati. Airin bertanya “Pemeriksaan apa lagi sih Jo?” Jonah berusaha mengontrol dirinya dan agak lama baru ia menjawab pertanyaan Airin. Jonah mengatakan bahwa dokter menemukan masalah di kepala Airin tapi dokter belum tahu itu apa, makanya Airin perlu diperiksa lebih lanjut dan lebih intensif lagi. “Memangnya ada apa di kepala aku, Jo” Airin jadi panik. Jonah menenangkan Airin dengan mengatakan bahwa itu tidak segawat dengan yang ada di pikiran Airin bayangkan. Jonah bilang ke Airin kalo Airin nggak usah takut, karena ia akan ada disini menemani Airin.

Airin menelpon Katrine. Katrine minta maaf tidak bisa menemani Airin ke rumah sakit karena ia harus menemani Sasta ke Nada Record untuk meeting. Sasta ada disamping Katherine. Airin bilang bahwa Katrine nggak usah khawatir karena Jonah ada disini menemaninya. Katerine senang karena Jonah yang menemani Airin jadi ia nggak perlu khawatir lagi. Katerine berjanji kalo urusannya sudah selesai ia akan ke rumah sakit. Pas Katerine menutup telponnya, Sasta yang dari tadi mendengarkan langsung nyeletuk “Emangnya harus ya… ke dokter pake ditemani Jonah segala. Emang nggak bisa apa kak Airin pergi sendiri? Disana kan udah ada perawat ama dokter. Manja banget sih!” Katerine bilang ke Sasta jangan bahwa kebetulan dokter yang merawat Airin itu adalah teman kuliahnya Jonah, jadi lebih baik dong kalo Jonah yang merawat Airin di sana. Sasta nanya Airin sakit apa sebenarnya. Tapi Katrine juga belum tahu… “Mudah-mudahan aja nggak parah”

Di Old Record… Levi menemui Pak Dido si manajer rekaman yang belagu itu… yang sekarang udah nggak belagu lagi. Disana Levi mendapat kabar yang bagus karena pimpinan perusahaan Odd Record menyetujui proposal Levi dan bahkan memberikan kucuran dana kepada Levi sbg modal membuat perusahaan rekaman baru. Levi hampir nggak percaya mendengarnya… sampai-sampai ia menanyakan lagi … “ini beneran Pak?” Si manajer menjawab “Kalo saya becanda… ngapain kamu saya panggil kesini?” Levi sangat gembira sekali mendengarnya. Levi mengucapkan terima kasih. Levi keluar dari ruangan dengan wajah gembira. Diseberang ruang pak Dermawan, bapak yang pernah ditolong Levi yang juga pemilik perusahaan, menyaksikan Levi yang lagi gembira. Tapi Levi nggak melihatnya.

Levi pulang ke rumah dengan membawa berita gembira dan menceritakannya kepada Renata bahwa Levi sudah mendapatkan modal untuk mendirikan perusahaan baru. Renata ikut senang mendengarnya.

Dirumah sakit… airin menjalani pemeriksaan demi pemeriksaan. Jonah selalu menemani Airin.

Levi mulai menyusun rencana untuk mendirikan perusahaan baru. Levi memanggil orang-orang yang dulu bekerja sama dengannya… Dion dkk… dan juga mantan manajernya Prita.

Levi sudah pulang ke rumah. Ia melihat Renata sedang menyetrika. Sambil becanda Levi menawarkan untuk membantu, tapi Renata bilang nggak usah. Renata bolak-balik melihat HP nya. Levi yang melihat gelagat Renata nanya kenapa Rena ngeliat HP terus. Rena bilang kenapa kak Airin sekarang sombong dan nggak pernah telpon Renata lagi. Levi langsung bilang ya.. sebaiknya kita nggak usah ketemu lagi. Tapi Renata langsung protes bhw sebelum Airin jadian dengan Levi, airin udah jadi guru privat Renata duluan. Jangan mentang-mentang Levi sudah putus, lalu Renata nggak bisa temenan lagi sama kak Airin. Renata juga bilang kalo dia butuh teman curhat. Tapi Levi bilang kalo Renata mau curhat, Renata bisa curhat ke Levi. Renata bilang kalo nggak semua hal ia bisa curhat ke Levi, terutama utk masalah cewek.

Setelah di kamar sendirian… ternyata Levi juga sedih… karena bukan cuma Renata saja yang kangen dengan Airin. Ia juga….

Di rumah sakit… Jonah sedang menyuapi Airin. Airin bilang ke Jonah kalo ia bisa makan sendiri. Airin mau mengambil makanannya. Tapi Jonah tetap maksa ingin menyuapi Airin. Airin menyerah. Sementara makan… Airin bertanya ke Jonah tentang penyakitnya… sebenarnya ia sakit apa. Jonah kaget tiba-tiba Airin tanya tentang itu… Jonah belum siap dengan jawabannya… Jonah berusaha mengontrol diri dan suaranya… matanya sudah mulai berkaca-kaca… akhirnya ia bilang ke Airin … “Rin, kamu tenang aja ya… kalau dokter sudah selesai periksa… nanti kamu tau juga… sekarang makan ya”

Di luar kamar…. Jonah yang dari tadi sudah berusaha tegar di depan Airin… tidak bisa lagi menahan emosinya. Air mata yang sudah ia tahan dari tadi keluar juga. Ia menangisi Airin. Jonah mengingat lagi apa yang dokter ucapkan kepadanya mengenai penyakit Airin … saat dokter mengatakan bahwa mereka telah menemukan benjolan di kepala Airin dan mencurigai bahwa kemungkinannya adalah tumor otak. Jonah tambah sedih… “Airin…, kamu harus kuat .. kamu harus kuat… ”

Airin sudah boleh pulang dari rumah sakit. Sasta dan Katherin yang menjemputnya.

Levi dkk sedang melihat-lihat sebuah ruangan yang kelihatan tidak terlalu besar. Ternyata ruangan itu adalah ruangan yang akan disewa untuk kantor Levi yang baru. Levi akan menyewanya selama 2 tahun dan menyerahkan uang mukanya. Levi dkk mulai mengatur ruangan yang akan menjadi kantor untuk perusahaan yang baru mereka.

Jonah menerima telpon dari rumah sakit. Setelah menerima telpon, Jonah langsung pergi ke rumah sakit.

Sementara itu di tempat lain… Prita sedang membaca gossip tentang Sasta di tabloid. Ia bersama dengan wartawan infotaintment yang dulu perah ia temui untuk memberikan info miring tentang Sasta. Prita tertawa senang kalo membaca gossip miring tentang Sasta itu akhirnya tersebar… “biar mampus tuh si Sasta”

Jonah sudah di rumah sakit. Ia menemui dokter yang memeriksa Airin. Jonah menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan Airin. Dokter mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan di kepalanya, ditemukan ada tumor dengan pertumbuhan yang lambat di otaknya. Untuk sementara ini Airin bisa hidup normal, tapi suatu waktu penyakitnya bisa kambuh lagi. Dokter melanjutkan lagi, untuk pasien seperti Airin, ia harus selalu didampingi, karena dokter juga tidak dapat memastikan sampai kapan ia bisa bertahan hidup. Dokter menyarankan kepada Jonah agar Airin segera diberitahu karena Airin berhak tahu. Dokter Tanya kapan ia bisa ketemu dengan Airin. Tapi Jonah bilang ke Dokter untuk jangan bilang dulu ke Airin. Jonah takut nanti Airin kaget. Jonah juga minta kepada dokter biar nanti Jonah saja yang mengatakan kepada ke Airin.

Airin sedang tidur nyenyak di kamarnya. Airin terbangun ketika ia merasakan pipinya disentuh. Ternyata Jonah. Jonah membawakan bunga mawar merah untuk Airin. Airin menerimanya sambil bilang “Kayak aku ini siapa aja sampai dibawain bunga mawar segala”. Airin teringat hasil ceknya dan menanyakan ke Jonah apakah dr. Fery sudah menghubungi Jonah dan bagaimana hasilnya. Jonah kaget lagi waktu Airin tanya hasilnya… agak lama Jonah berpikir… kemudian ragu-ragu Jonah akhirnya menjawab.. “Belum.” Airin curiga karena Jonah menjawabnya dengan gugup.. “Belum… tapi kok kamu gugup gitu sih”. Jonah bilang kalo ia nggak gugup. Airin bilang “Kamu jangan bohong ya sama aku… jangan2 kamu sudah tahu lagi penyakit aku. Tapi Jonah bilang kalo dr Fery itu teman kuliahnya dan pasti ia bilang ke Jonah kalo Airin ada apa-apa, tapi sampai sekarang dr. Fery belum bilang apa2x, dan itu berarti Airin baik-baik saja. Tapi Airin bilang ia terus kepikiran dan sampai nggak bisa tidur. Jonah lalu bilang ke Airin kalo Airin nggak usah mikir macam2 karena sekarang Airin belum sehat banget. Dalam hati Jonah meminta maaf kepada Airin bahwa ia nggak tega untuk bilang ke Airin apa penyakitnya.

Gossip miring tentang Sasta sudah tersebar, tapi sepertinya Sasta sendiri belum mendengar. Saat Sasta dan Katherine sedang jalan di mall, orang2 disekitar Sasta bisik-bisik tentang Sasta di belakan Sasta ”Itu kan Sasta penyanyi terkenal simpanan om-om”. Sasta sempat mendengar kalo orang-orang lagi ngomongin Sasta yang nggak enak. Sasta bilang ke Katherine tapi Katherine bilang cuekin aja, karena mereka sekarang sedang buru-buru.

Di ruang praktek dr. Fery… dr. Fery sudah selesai memeriksa pasien. Ia Tanya ke suster apakah pasien tadi pasien terakhir. Susternya bilang bahwa sebenarnya masih ada satu pasien lagi. Suster menyuruh pasien itu masuk. Ternyata Airin. Dokter mempersilahkan Airin masuk. Dokter Tanya ke Airin “Jadi … Jonah belum cerita ke kamu tentang kondisi kamu?” Airin menggeleng. Lalu Airin menanyakan kepada dokter apa sebenarnya penyakitnya. Dokter mengatakan bahwa sebenarnya ada tumor yang tumbuh di otak Airin dan tumor itu sudah mencapai hampir sepertiga otak. Tumor itu dapat menyebabkan kebutaan jika mengenai saraf mata. Dan untuk mengetahui tingkat keganasan tumor itu, Airin harus dioperasi. Operasi itu pun sangat beresiko tinggi. Akibat terburuknya dapat mengakibatkan cacat, kehilangan memory, dan bahkan kematian. Airin sangat kaget dengan apa yang baru saja didengarnya… mengetahui kenyataan bahwa ia terkena tumor otak.

Sambil menangis Airin berlari sepanjang jalan. Ia kemudian berhenti berlari… dan berpegangan pada sebuah pohon. Masih menangis Airin berkata “Tolong hambaMu, mengapa Engkau memberikan cobaan hambaMu seberat ini” … BERSAMBUNG

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sinemart.com/ 
http://www.lautanindonesia.com/
red_planet  http://sinetron.forumco.com/
azmitabalkis13 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar

0 comments :

Post a Comment

Thank you for dropping by