Sunday, November 24, 2013

Episode 11 - 36 (Tamat) - Sinetron Cinta Melody mula menemui penonton pada 5 Mei 2011 di Astro Ria setiap Isnin - Jumaat jam 6.30 petang




Pemain


Cast
Chelsea Olivia , Randy Pangalila , Poppy Bunga , Rheana Dea , Afifa Shahira , Feby Febiola , Febby Lawrence , Amara , Zidni Adam , Marini Burhan , Krisna Murti Wibowo , Ferry Salim , Derry Drajat , Niniek Arum


Synopsis

Melody is a beautiful and intelligent girl. She works as a supervisor at an instant noodle company. Melody lives with her grandmother (Fatima), her mother (Nissa), her aunt (Hanny) and her two cousins (Agung and Jelita). Hanny and Nissa are Fatima's daughter in laws who live together after their husbands, Fajri and Fajar, passed away during an accident. At the accident, only Fajri's body was found. Nissa insists that her husband, Fajar, is still alive. She is against Fatima wanting to hold a funeral for him as there is no body. Meanwhile, Hanny hates Nissa because she feels her husband died due to Fajar's negligence whilst driving the car. Hanny considers Nissa to be the widow of a murderer.

One day, Melody accidentally bumps into Elang. They get into a fight. He happens to be the son of the owner of the company where Melody works. Elang has been educated by his parents, Anggika and Bharata, to be able to run the company but he has to start from the lower level and work his way to the top. Bharata places Elang as Melody's assistant. The two of them are surprised when they find out that they have to work together. Arguments and debates become part of their everyday life at work.

When Melody accidentally meets Bharata, she is stunned because of the resemblance to Fajar, her father, but she quickly dismisses this thought. Bharata is actually Fajar. He suffered from amnesia after being helped by Anggika from the accident many years ago. This secret which has been kept hidden, suddenly gets disturbed when Bharata asks about his past. Anggika is worried especially when she is investigated after Bharata meets Melody. Anggika tries to find out more about Melody and her family. She is shocked to find out that Melody is her husband's daughter and then she tries to put a distance between them. Even when Elang and Melody get close, Anggika fixes him up with Ajeng. Ajeng does really love Elang and hates Melody. She is happy with Anggika's decision. Elang is not.

Anggika threatens Elang to stay away from Melody or else melody will suffer. Elang is worried and slowly distances himself from her. Elang doesn't get close to Ajeng either. He accidentally meets Jelita, Melody's cousin. Jelita falls in love with Elang and looks for opportunities to be with him.

So what happens next? Will Melody and Elang live happily in love? Will Melody find out that Bharata is her father?

Sinopsis

Melody adalah gadis yang cantik dan cerdas. Dia bekerja sebagai supervisor di sebuah perusahaan mie instant/makanan ringan. Melody tinggal bersama nenek (Fatima), ibu (Nissa), tante (Hanny), dan dua sepupu (Agung dan Jelita). Hanny dan Nissa adalah dua menantu Fatima yang tinggal bersama, setelah anak-anak Fatima (Fajri dan Fajar) meninggal secara bersamaan karena kecelakaan. Saat kecelakaan itu, hanya mayat Fajri yang ditemukan sementara mayat Fajar tidak. Hal ini menyebabkan Nissa bersikeras kalau suaminya masih hidup. Nissa selalu marah kalau Fatima ingin membuatkan makam untuk Fajar. Nissa marah dengan dalih bahwa tidak masuk akal membuat makam tanpa ada jasad. Sementara itu Hanny sangat membenci Nissa karena ia merasa bahwa suaminya meninggal karena kelalaian Fajar membawa mobil. Hanny menganggap Nissa adalah janda pembunuh.


Suatu hari, Melody bertemu dengan Elang dan tidak sengaja menabraknya. Terjadilah pertengkaran diantara mereka. Elang sebenarnya anak pemilik perusahaan tempat Melody bekerja. Elang dididik orang tuanya (Anggika dan Bharata) untuk bisa mengatur perusahaan mereka, tetapi harus dari level bawah dulu. Dan Bharata menempatkan Elang sebagai asisten Melody. Betapa terkejutnya mereka berdua ketika menyadari mereka harus bekerja bersama. Pertengkaran dan perdebatan pun akhirnya selalu mewarnai pekerjaan mereka.

Saat tak sengaja bertemu dengan Bharata, Melody terpana karena wajah Bharata mirip sekali dengan Fajar, ayahnya, tapi Melody berusaha menepis semua itu. Padahal Bharata sebenarnya adalah Fajar, yang mengalami amnesia setelah ditolong Anggika dari kecelakaan bertahun-tahun yang lalu. Rahasia yang disimpan ini terusik saat tiba-tiba Bharata mempersoalkan tentang masa lalunya. Anggika cemas, apalagi saat dia selidiki, semua ucapan Bharata keluar setelah dia kenal dengan Melody. Anggika mencari tahu tentang Melody dan keluarganya. Anggika syok karena Melody adalah anak suaminya. Ia berusaha keras menjauhkan Bharata dari Melody. Bahkan saat Elang makin dekat dengan Melody, Anggika makin keras dan menjodohkan Elang dengan Ajeng. Ajeng yang memang mencintai Elang dan membenci Melody senang atas keputusan Anggika, tapi tidak dengan Elang.

Ancaman demi ancaman keluar dari Anggika agar Elang menjauhi Melody karena kalau tidak, Melody akan sengsara. Elang khawatir sehingga dia pun perlahan menjauhi Melody tapi tidak juga mendekati Ajeng. Elang malah tidak sengaja bertemu dengan Jelita, sepupu Melody. Jelita sendiri jadi menyukai Elang dan ia sering mencari kesempatan untuk jalan berdua.

Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah cinta Melody pada Elang akan berakhir bahagia? Akankah Melody tahu kalau Bharata adalah ayah kandungnya?


Pembukaan sinetron Cinta Melody

Tema Pembukaan Cinta Melody (OST sinetron Cinta Melody) - Aishiteru

Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku
Saat ku harus bersabar dan trus bersabar
Menantikan kehadiran dirimu
Entah sampai kapan aku harus menunggu

Sesuatu yang sangat sulit tuk ku jalani
Hidup dalam kesendirian sepi tanpamu
Kadang ku berpikir cari penggantimu
Saat kau jauh di sana

Gelisah sesaat saja tiada kabarmu ku curiga
Entah penantianku takkan sia-sia
Dan berikan satu jawaban pasti
Entah sampai kapan aku harus bertahan

Saat kau jauh di sana rasa cemburu
Merasuk ke dalam pikiran ku melayang
Tak tentu arah tentang dirimu
Apa kah sama yang kau rasakan

Walau raga kita terpisah jauh
Namun hati kita selalu dekat
Bila kau rindu pejamkan matamu
Dan rasakan a a a aku

Kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
Terhapus ruang dan waktu
Percayakan kesetiaan ini
Pada ketulusan a a ai aishiteru

Chorus:
Satu sendiri pikiran melayang terbang
Perasaan resah gelisah
Jalani kenyataan hidup tanpa gairah
Ku mohon kau kembali

Music....

Kimita tuokukitemo
Kiminoi shuaguaratala
Shiniteruyo shiniteruyo

Walau raga kita terpisah jauh
Namun hati kita selalu dekat
Bila kau rindu pejamkan matamu
Dan rasakan a a a aku

Kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
Terhapus ruang dan waktu
Percayakan kesetiaan ini
Pada ketulusan a a ai aishiteru

Wo.. wo... wo..
a a ai aishiteru

Sinetron Cinta Melody mulai Episode

Sila klik di sini untuk mengikuti sambungan seterusnya kisah sinetron Cinta Melody mulai Episode 1 - 10

Sinopsis ringkas sambungan kisah Cinta Melody Episode 11 pada 19 Mei 2011



Episode 11 bermula dengan menceritakan bahawa Melody tidak mempercayai kata-kata Ajeng kerana:

Melody: Awak fikir saya boleh ditipu oleh semua lakonan awak? Saya akui, saya hampir percaya dengan semua cakap awak. Semua lakonan awak terbongkar melalui kata-kata awak sebentar tadi, Ajeng. Mana awak tahu yang laporan ini tertulis nama Elang kecuali awak sendiri yang taip nama Elang? Betul kan?

Ajeng: Aku...
Elang memberitahu Ajeng bahawa dia telah dengar semua perbualan Ajeng dan Melody. Elang tidak menyangka Ajeng sanggup buat begitu pada Melody. Elang pergi ke bilik Bu Anggika bersama-sama dengan Ajeng dan Melody untuk menjelaskan siapa yang sebenarnya yang telah mengambil laporan Melody.




Di bilik Bu Anggika:

Anggika: Ada apa ini?
Elang: Melody yang sediakan laporan itu bukan saya. Ajeng yang letakkan nama saya pada laporan itu, bu.
Ajeng: Bohong bu. Tak mungkin saya melakukan semua itu.
Melody: Benar, bu. Ajeng juga rosakkan laptop saya.

Ajeng cuba menafikan semua itu dan berkata pada Melody apa buktinya dia lakukan semua itu.
Elang: Awak jangan banyak cakap. Tanpa bukti pun aku dah boleh nampak kelicikan awak.
Anggika: Cukup!! Saya tak nak kamu buat kecoh di bilik saya.
Elang, saya tahu awak ada hubungan dengan Melody sekarang. Tapi itu tidak bermakna awak mesti membela dia dan korbankan kerjaya awak.
Melody: Tapi bu..
Anggika: Saya tak suruh awak bercakap. Dengar ya Melody. Awak dah banyak melakukan kesalahan. Awak jangan nak tambahkan kesalahan awak lagi dengan menjadikan anak buah awak mangsa demi kepentingan kerjaya awak.

Bu Anggika meminta Melody, Elang, dan Ajeng berhenti membuat kekecohan di biliknya Dia minta Melody jangan menambahkan kesalahannya lagi dengan mengorbankan anak buahnya demi kepentingan kerjayanya sendiri. Setelah itu Anggika minta mereka keluar dari biliknya.

Setelah Ajeng dan Melody keluar dari bilik Ibu Anggika:

Ajeng cuba mengancam Melody untuk membuat hidup Melody sengsara sekiranya dia tidak meletakkan jawatan. Menurut Ajeng lagi, Melody juga tidak boleh melaporkan semua itu kepada Ibu Anggika kerana Melody amat dibenci oleh Ibu Anggika sekarang.


Ajeng: Kesian betul awak ya.Penat-penat nak lapor tapi gagal dapat simpati Bu Anggika.
Melody: Memangnya siapa yang cari simpati Bu Anggika. Saya jumpa dia sebab saya rasa saya tak besalah. Memang saya yang rosakkan komputer awak dan masukkan nama Elang dalam laporan itu.
Melody: Cuma nak cakap tentang itu? Tak perlu. Saya sudah tahu.
Ajeng: Bukan cuma itu. Saya nak beritahu awak yang saya akan buat hidup awak sengsara. Awak tak boleh laporkan semua ini kepada Ibu Anggika kerana dia dah benci sangat pada awak sekarang. Jadi lebih baik awak berhenti kerja sekarang... sebelum hidup awak betul-betul terseksa.


Melody: Tak mahu. Awak itu salah orang kerana saya bukannya orang yang mudah diugut seperti itu.

Setelah itu, Melody meninggalkan Ajeng di situ dan terus beredar. Ajeng berasa geram kerana gagal mengancam Melody. Sudah pasti Ajeng tidak akan membiarkan Melody begitu saja. Apa lagi yang akan dilakukannya nanti.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 11 pada 19 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 11 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 11 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 11 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 11 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 11 Part 5

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 12 pada 20 Mei 2011

Ajeng memberitahu Anggika bahawa nampaknya Melody benar-benar berasa marah pada Elang kerana telah membohonginya. Anggika memberitahu Ajeng bahawa Melody telah terdengar segala perbualannya dengan Elang .

Ajeng: Tante, aku baru saja jumpa Melody tadi dan dia benar-benar marah sangat pada Elang. Anggika: Ya, tadi Melody telah terdengar semua perbualan tante dengan Elang. Sekarang dia sudah tahu kalau Elang itu adalah anak tante. Dia juga tahu kalau Elang itu adalah playboy yang cuma mahu permainkan dia.


Lestari terdengar perbualan mereka dari luar.
Suara hati Lestari: Elang nak permainkan Melody?
Setelah itu Lestari pergi mencari Melody.


Ajeng: Saya yakin, semua ini akan membuat Melody mengundurkan diri dari sini.
Anggika: Sebentar lagi kita semua akan bebas daripada masalah Melody.

Lestari mencari Melody di pejabatnya tetapi Melody tidak ditemui.


Melody mengundurkan diri dari perusahaan. Sewaktu Melody masuk ke pejabat Anggika dan mengajukan surat pengunduran diri, dia pura-pura terkejut.

Melody: Hari ini saya ingin mengundurkan diri dari perusahaan ibu.
Anggika: Kenapa Mel? Kamu kan baru saja saya promosikan?
Melody: Saya tahu ibu melakukan semua itu kerana Elang. Maafkan saya. Tapi tadi saya terdengar perbualan ibu dengan Elang.
Anggika: Jadi kamu...
Melody: Ya, saya dah tahu. Kalau Elang itu anak ibu, kan?
Anggika: Saya sebenarnya tak mahu awak tahu dengan cara begini. Tapi saya sekarang sedikit lega karena kamu sudah tahu. Saya tidak mahu Elang menyakiti kamu seperti dia menyakiti perempuan-perempuan lain.
Melody: Terima kasih atas perhatiannya, bu.
Anggika: Oh ya, apa awak mahu saya beri surat rujukan untuk awak supaya awak boleh dapat kerja di mana-mana saja awak mahu?



Melody: Tidak, terima kasih. Err.. saya akan mencari kerja dengan usaha saya sendiri. Kalau begitu saya minta diri, bu.

Melihat Melody beredar dari biliknya, Ibu Anggika berasa lega dengan pengunduran Melody dari perusahaan dan dia percaya Melody pasti akan berpisah dengan Elang setelah mengetahui Elang adalah anaknya.



Lestari cuba mengejar Melody tetapi dia tidak berjaya kerana Melody telah pergi dari situ dengan menaiki teksi. Kemudian Lestari ternampak Elang lalu dan dia:

Lestari: Lelaki tak sedar diri. Suka permainkan perasaan perempuan.
Elang: Kenapa kau pukul aku?
Lestari: Dengar ya. Mungkin awak anak Pak Bharata tapi awak tak ada hak sakiti Melody. Sebab kau, Melody berhenti kerja.
Elang: Apa?
Elang terus pergi mencari Melody dengan menaiki motor setelah mendapat tahu daripada Lestari bahawa Melody telah mengundurkan diri dari perusahan. Terus menonton kisah Cinta Melody.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 12 pada 20 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody episode 12 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody episode 12 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody episode 12 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody episode 12 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody episode 12 Part 5

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13 pada 23 Mei 2011

Anggika risau tentang Elang yang masih belum pulang ke rumah walaupun sudah lewat malam. Bharata minta Anggika usah khuatir kerana Elang akan pulang sebentar lagi. Tidak lama kemudian, Anggika menerima panggilan Hanny:


Anggika: Hello Elang, kamu di mana?
Hanny: Sayang sekali. Saya bukan anak kamu, Elang.
Anggika: Siapa kamu?
Hanny: Saya adalah orang yang pernah menelefon kamu, Anggika. Saya nak beritahu yang anak kesayangan kamu sekarang ada di kantor polisi.
Anggika: Kenapa dia sampai ada di kantor polisi?

Hanny kemudiannya memberitahu Anggika bahawa isteri pertama Anggika yang telah melaporkan tentang dia hingga menyebabkan Elang ditahan di balai polis. Anggika terkejut dengan berita yang baru diterimanya lalu dia dan Bharata terus ke Balai Polis untuk menemui Elang. Elang hairan bagaimana papa dan mamanya dapat tahu dia berada di Balai polis.

Anggika: Pak, di mana anak saya? Elang di mana, pak?
Bharata: Pak, kenapa anak saya dibawa ke sini? Siapa yang melaporkan dia?
Pihak Polis: Elang sudah membuat kekecohan di kawasan perumahan di depan rumah seorang gadis. Dia menyanyi dan menari sehingga menyebabkan kekecohan dan penduudk kawasan rasa terganggu.
Suara hati Anggika: Melody, dia selalu buat hal.
Anggika: Kami minta maaf atasperbuatan anak kami. Tapi Elang adalah anak yang baik. Dia tak pernah buat masalah sebelum ini. Jadi kami minta, tolong bebaskan Elang. Tolong bebaskan Elang. Izinkan dia pulang.
Pihak Polis: Ibu tahu sangat saya tak boleh buat begitu, bu. Elang boleh keluar dari tahanan kalau ada surat jaminan dari mahkamah.
Bharata: Tapi pak, kami hanya boleh uruskan dengan mahkamah esok pagi.
Pihak polis: Bermakna malam ini, Elang mesti bermalam di sini.


Anggika: Tapi Elang tak boleh bermalam di sini, pa...kasihan
Bharata: Sabar ma... sabar. Esok papa akan uruskan semuanya di mahkamah. Tapi malam ini lebih baik kita pulang.
Anggika: Tapi pa...
Bharata: Dahlah..


Sewaktu Anggika dan Bharata tiba di depan pintu Balai Polis, wartawan-wartawan cuba tanyakan lebih maklumat tentang anak mereka. Tetapi pada ketika itu, Ajeng muncul dan pura-pura menolong mereka padahal dialah orang yang merancangkan semua itu dan memberitahu pihak Akhbar Tabloid Gosip. Anggika mengucapkan terima kasih pada Ajeng yang telah menolong mereka. Setelah mereka beredar dari Balai Polis dengan menaiki van... Ajeng ditanya oleh wartawan di situ adakah benar dia masih rapat dengan Pak Bharata.


Ajeng: Okey, saya akan bercakap tapi dengan satu syarat. Saya minta kamu rahsiakan dari mana kamu dapat maklumat ini sebab ini berkaitan dengan reputasi ramai orang dan saya tidak mahu mereka mendapat masalah.

Pada keesokan hari Elang akhirnya dibebaskan dari ditahan. Dalam perjalanan pulang, Anggika memberitahu Elang bahawa mama Melody yang telah menelefon polis. Tetapi Elang tidak mahu mempercayainya. Anggika juga cuba yakinkan anaknya bahawa mereka semua cuma mahu manfaatkan Elang. Anggika minta Elang lupakan Melody dan mengatakan bahawa Melody tak layak untuknya dan dia inginkan Elang bernikah dengan Elang saja. Tetapi Elang menolak permintaan mamanya.

Ajeng mencuri jam tangan Anggika dan membakar bengkel Nissa. Ajeng sengaja meninggalkan jam tangan Anggika di situ dan ini membuat Melody fikirkan kebakaran tersebut adalah perbuatan Anggika. Melody pergi ke rumah Anggika dan di situ dia...


Anggika: Awak nak apa ke sini?
Melody: Ibu fikir kerana ibu ada kuasa ibu ada hak nak sakiti orang lain.
Anggika: Awak cakap apa?
Melody: Saya tahu ibu kan yang melakukan semua ini? Ibu sama sekali tak ada hak nak bakarkan bengkel mak saya. Mungkin bagi ibu bengkel itu tak ada nilainya. Tapi keluarga saya, bengkel itu sangat bermakna. Ibu tahu tak, bengkel itu yang berkan kami kehidupan.
Anggika: Apa yang awak cakapkan ini? Saya tak faham langsung maksud awak.
Melody: Saya tahu ibu bencikan saya. Mungkin ibu nak balas dendam pada saya. Tapi bukan cara seperti itu, bu. Orang kaya seperti ibu tak ada perasaan dan tidak pernah menghargai orang lain.



Elang muncul dan..

Elang: Cukup, Mel. Kau siapa dan datang ke sini untuk hina mak aku.
Melody: Aku tak akan cakap seperti itu kalau mak aku tak bakar bengkel mak aku.
Elang membela mamanya dan meninggikan suaranya pada Melody dengan mengatakan mamanya tak mungkin akan buat perkara serendah itu.

Elang: Lebih baik sekarang awak pergi. Aku tak nak tengok kau lagi. Pergi!!

Melody keluar dari rumah Elang dengan hati yang sedih. Di luar rumah, dia bertembung dengan Ajeng yang pada waktu itu baru tiba di rumah Elang. Ajeng berasa lega dan tersenyum sendirian memikirkan tentu Melody ada masalah kerana Melody menangis.


Anggika senang hati kerana akhirnya Elang sudah sedar dan dia telah membelanya tadi.
Anggika: Mama gembira akhirnya kau dah sedar dan tadi kau membela mama.
Elang: Mulai sekarang, Melody dah tak ada maknanya bagi saya. Saya akan turuti semua permintaan mama. Aku mahu nikah sama Ajeng.






Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13 Part 4


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 13 Part 5

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 14 pada 24 Mei 2011


Bersambung dari semalam, Episode 14 menceritakan:

Suara hati Anggika: Akhirnya semua usaha yang aku lakukan membuahkan hasil juga.
Elang: Aku ke kamar dulu ya, mom.
Anggika: Ajeng, tante ada khabar baik buat kau.


Ajeng: Khabar apa, tante?
Anggika: Soal Elang.


Melody keluar dari kediaman Elang dengan hati terluka. Dalam kesedihan dia terkenang semula kata-kata Elang padanya.
Elang: Kau siapa datang ke tempat aku dan hina mama aku?
Melody: Aku tak akan cakap begitu dengan mak kau, Lang kalau mak kau tak bakar bengkel mak aku.
Elang: Mama aku tak akan buat hal serendah itu, Mel..


Ajeng begitu gembira dan memberitahu Anggika berita itu memang amat menggembirakan.
Ajeng: Akhirnya Elang menerima aku juga.
Anggika: Bukan kau saja yang senang, Ajeng. Tante juga senang sekali kerana akhirnya tante udah gak perlu fikirkan tentang Melody.
Ajeng: Tadi aku lihat Melody baru keluar dari sini. Dia buat apa di sini, tante?
Anggika: Tadi dia ke sini dan dia menuduh tante bakar bengkel milik ibunya.


Ajeng pura-pura terkejut apabila mendapat tahu Anggika memberitahunya Melody telah menuduh Anggika membakar bengkel mama Melody.

Anggika: Mulanya tante marah sangat tapi akhirnya tante gembira sebab Elang dengar semuanya dan dia terus mengusir Melody dari sini.

Ajeng berasa begitu senang hati mendapat tahu Elang akan bertunang dengan dia. Ajeng minta Anggika berhati-hati dengan Melody dan memberitahu Anggika bahawa dia telah melihat Melody membawa pergi jam tangan mewah kepunyaan Anggika. Anggika berasa hairan bagaimana jam tangannya pula berada di tangan Melody.

Ajeng: Saya yakin sangat tante, dia sengaja curi jam tangan itu. Terus dia nak perangkap tante dengan letakkan jam tangan itu dibengkelnya. Semua orang pasti akan fikirkan tante yang bakar bengkel dia. Dia ke sini tentu nak memeras tante.


Anggika: Kalau dia memang berniat nak menyusahkan tante, dia pasti tidak akan berjaya. Kerana tante akan buat dia lebih susah.

Anggika pergi ke lokasi tempat bengkel Nissa yang telah terbakar dan mencegah Pak Borhan daripada membayar insurans bengkel itu. Apabila ditanya oleh Pak Borhan sebabnya, Anggika menjelaskan padanya bahawa bengkel itu dibakar oleh pemiliknya sendiri. Menurut Anggika lagi, pemilik itu mahukan duit insurans. Pak Borhan mempercayai kata-kata Anggika.

Anggika memberitahu Ajeng bahawa dia sudah pastikan bahawa Melody dan keluarganya mendapat balasan atas perbuatan mereka padanya. Tetapi Ajeng tidak gembira mendengar berita itu malah dia memberitahu Anggika bahawa dia telah mendengar Pak Bharata minta Elang bincang dengan Melody.
Anggika: Apa??


Ajeng: Om Bharata cakap bahawa Melody dan Elang cuma salah faham.
Anggika: Kau jangan risau. Tante tak akan berdiam diri. Kita akan lakukan sesuatu untuk mencegah semua itu.
Anggika memberitahu Ajeng tentang rancangannya dan Ajeng bersetuju.

Anggika memberitahu Elang bahawa Melody telah mencuri jam tangannya dan menuduh Melody bahawa:

Anggika: Melody telah mencuri jam tangan milik mama dan dia cakap dia jumpa jam tangan itu dibengkel dia yang terbakar. Kalau mama tak mahu beri dia duit dia mengacam nak melaporkan mama pada polis.
Elang: Melody tak mungkin melakukan hal seperti itu, mom.
Anggika: Kamu boleh saja tak percaya tapi Melody dah terima duit daripada mama.
Tanpa berkata apa-apa lagi Elang pergi ke rumah Melody untuk mendapat kepastian.


Ajeng pergi ke rumah Melody dan dia pura-pura meminta maaf pada Melody kerana selama ini dia telah bersikap buruk pada Melody.
Ajeng: Aku juga ke sini kerana Pak Bharata berikan ini kepada kau. Ini duit pampasan atau duit penyelesaian masalah. Pak Bharata berharap kamu boleh gunakan duit ini sebagai modal perniagaan kamu.
Tetapi Melody tidak mahu menerima wang itu sebaliknya dia minta Ajeng membawa pergi wang tersebut. Namun setelah neneknya menasihati Melody:

Nenek Melody: Melody, kalau bos kamu nak beri kepada kau... jangan tolak niat baiknya itu.
Ajeng: Ya benar, kalau begitu saya letak di sana ya.
Elang tiba di rumah Melody dan dia ternampak jumlah wang yang banyak itu lalu tanpa berfikir panjang dia mempercayai kata-kata mamanya. Elang juga salah faham dan fikirkan Melody adalah sama iaitu perempuan yang gilakan harta. Elang menuduh Melody sengaja pergi menemui mamanya untuk mendapatkan hartanya. Melody sedih kerana Elang fikirkan yang bukan-bukan tentangnya. Elang juga berkata dia telah salah menilaikan Melody.

Sewaktu Elang ingin meninggalkan rumah Melody dia ternampak Jelita dan Elang kata seharusnya dia sedar dari dulu bahawa Jelita dan Melody adalah bersaudara kerana mereka sama-sama gilakan harta.
Elang: Kau cakap kau mencintai aku, Mel. Tapi semua itu bohong! Aku tahu apa alasannya sekarang. Aku benci kau, Melody. Aku tak mahu jumpa kau lagi.
Elang membaling beg yang mengandungi wang itu ke arah Melody dan meninggalkan rumah Melody dengan perasaan benci.

Elang pulang ke rumah dan minta mama dan papanya aturkan pertunangannya secepat yang mungkin. Ajeng dan Anggika gembira mendengarnya tetapi Pak Bharata tanya pada Elang adakah dia maksudkan apa yang dikatakannya sebentar tadi.

Fatima memberitahu cucunya, Melody bahawa pihak Insurans enggan membayar ganti rugi kerana menurut pihak Insurans kebakaran tersebut bukan berpunca dari kemalangan. Melody dan neneknya berasa sedih dan mereka terpaksa menjual cincin peninggalan atuk Melody.

Fatima: Cincin ini peninggalan arwah atuk kau. Nenek serahkan kepada papa kamu untuk diberikan kepada mama kamu sebagai mas kahwin. Cincin ini menyimpan banyak sekali kenangan. Sebab itu nenek menyimpannya dengan cermat. Jual cincin itu di kedai emas. Harganya akan cukup untuk membiayai bil rawatan mama kau nanti.
Melody: Nek, kalau cincin ini amat berharga dan begitu banyak kenangan kenapa nenek memaksa aku untuk menjual cincin ini.
Fatima: Tak apalah Mel. Kesembuhan mama kamu lebih penting dari cincin ini.

Di kedai emas:

Ajeng: Kau dengar dia menyumpah aku kan? Dia menyumpah hubungan kita Lang..
Pemilik kedai emas: Saya berani bayar cik Rp75 juta.
Ajeng: Saya bayar cincin itu Rp150 juta.
Melody bersetuju menjual cincin itu.

Ajeng: Saya bayar Rp150 juta kepada kedai ini bukan kepada pengemis yang menjual cincin ini.
Elang tanya Ajeng kenapa dia harus ambil cincin Melody sedangkan di kedai emas itu ada banyak cincin yang lain. Elang tanya Ajeng adakah itu caranya Ajeng menghina Melody. Jawab Melody pada Elang, Melody memang layak diperlakukan begitu. Ajeng juga yakinkan pada Elang bahawa orang yang seperti Melody adalah orang yang mata duitan.
Ajeng: Kalau dia ada harga diri, dia tak akan menjual cincin itu begitu cepat pada orang yang baru saja menghina dia.
Elang cuma berdiam diri mendengar kata-kata Ajeng.


Pesta pertunangan Elang dan Ajeng akhirnya dilangsungkan di sebuah restoran. Ajeng berasa sangat gembira dan kelihatan bahagia sementara Elang pula seperti agak tertekan dengan majlis pertunangan ini. Melody terkejut mendapat tahu acara pertunangan Elang dan Ajeng. Melody tidak menyangka Elang mengambil keputusan untuk bertunang dengan Ajeng begitu cepat. Melody sedih memikirkannya.

Elang menghina Melody di hadapan tetamu-tetamu yang telah menghadiri majlis pertunangan itu.
Elang: Saya nak minta pehatian semua orang. Saya nak perkenalkan perempuan ini. Namanya Melody. Dia suka mendekati lelaki kaya dan mengikis harta mereka. Jadi saya mahu ingatkan kamu semua, hati-hati dengan dia. Jangan pernah pecaya dengan kata-katanya.
Bharata tidak menyangka Elang akan menghina Melody dengan cara begitu tetapi Anggika dan Ajeng berasa senang hati melihat semua itu.




Melody meninggalkan restoran itu. Ajeng sengaja menyebabkan muka Melody terkena kek dan tetamu di situ juga mentertawakan Melody dan mereka turut membaling kuih-muih ke arah Melody.


Melody terjatuh dalam kolam di penghujung Episode 14

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 14 pada 24 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 14 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 14 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 14 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 15 pada 25 Mei 2011



Anggika mengumumkan pertunangan anaknya, Elang dan Ajeng. Anggika memberi Elang cincin itu untuk disarungkan ke jari Ajeng. Dengan hati yang berat Elang menyarungkan cincin itu ke jari Ajeng dan mereka bertunang.

Setelah itu, Melody berjalan ke arah Ajeng dan Elang dalam keadaan basah kuyup mengucapkan tahniah kepada mereka berdua dan berkata:

Melody: Tahniah atas pertunangan kemu berdua. Saya doakan agar kamu semua dapat merancang kebahagiaan di atas penderitaan orang lain.
Melody beredar dari restoran itu dan pulang ke rumah.

Setibanya Melody di rumah:

Melody: Sudahlah tante, kalau tante tak tahu apa-apa lebih baik jangan cakap.
Fatima: Kamu kenapa sayang?
Hanny: Menangis lagi... eh... Melody..



Hanny: Jangan buang air mata kau. Daripada kau tangisi kekasih kau yang tak berguna itu, lebih baik kau bersedih kerana ibu kau yang telah nazak. Kau kenapa? Kenapa mata kau terbeliak? Tadi jururawat telefon ke sini. Katanya tadi, ibu kau nyaris mati. Dia nazak dan dia cari kau sekarang.
Fatima: Kenapa kau tak beritahu ibu tadi?
Hanny:Dia cari Melody bukannya ibu.
Fatima: Kau ni memang dah melampau.
Melody: Sudahlah nek. Kita jangan dengar, ya. Kita harus langsung ke rumah sakit tapi sebelum itu saya nak tukar baju dulu.
Melody dan neneknya terus ke rumah sakit untuk melihat keadaan Nissa yang tenat.

Di rumah sakit:

Doktor memberitahu Melody dan Fatima bahawa mama Melody mendapat jangkitan yang sangat parah.
Fatima: Macam mana boleh begitu, dokor?
Doktor: Kulit luarnya dah rosak dan terbuka kerana terbakar. Kemudian keadaan badannya tambah lemah sehingga jangkitan kulitnya itu tak boleh dicegah dan sangat berbahaya.


Melody: Doktor beritahu kami apa yang perlu kami buat supaya mama saya sembuh. Supaya mama saya tak terkena jangiktan lagi. (Melody terus menangis melihat keadaan mamanya yang sedang tenat)
Doktor: Kami dah buat semuanya tapi jangkitan itu tak dapat dikawal. Ibu Nissa cuma dapat bertahan untuk tempoh yang amat singkat kecuali..
Fatima: Kecuali apa?
Doktor: Kecuali Ibu Nissa dipindahkan ke bilik tanpa kuman dan dirawat secara intensif. Tapi sayang sekali bilik pengasingan itu cuma ada di Rumah Sakit International dan kosnya tinggi sekali.



Fatima: Dokor, tolonglah. Pindahkan anak saya ke sana segera. Kami akan usahakan kos rawatan rumah sakitnya.


Di rumah Ajeng:

Ajeng sedang bercakap dengan seseorang di hand fone.
Ajeng: Kau rasa aku salah sebab pulangkan cincin tunang aku? Kau tu yang salah. Kau lihat saja. Nanti pasti Elang akan balik lagi ke pelukan aku dan dalam kurang dari satu jam, Elang pasti datang ke sini untuk minta maaf. Ya, aku akan singkirkan Anggika bila dia dah tak berguna lagi pada aku. Ya, memang singkirkan Anggika tak semudah singkirkan Melody.

Erm... kau tahu tak bagaimana caranya nak hilangkan bau minyak?



Elang tiba tepat pada waktunya dan berkata:

Elang: Aku boleh beritahu kau caranya.
Elang menampar Ajeng.
Elang: Kau ni gila, ya? Aku tak akan memaafkan kau. Kau mesti tanggung semua perbuatan kau.


Ajeng: Elang.....
Ajeng memanggil nama Elang tetapi Elang terus meninggalkan Ajeng sendirian dan dia ingin pergi menemui Melody untuk meminta maaf kerana telah salah faham terhadapnya.

Di rumah Fatima:

Fatima memberi semua barang kemasnya kepada Melody untuk dijual supaya dengan wang itu Nissa dapat dirawat tetapi Hanny membantah dan merampas barang kemas tersebut daripada Melody.

Fatima memberi semua barang kemas simpanannya kepada Melody:

Fatima: Ini semua barang kemas yang nenek simpan. Sekarang nenek berikan kepada kau untuk dijual. Ia boleh tanggung bil rumah sakit mama kau. Melody: Tapi nek.. Fatima: Nenek ikhlas. Nenek rela kehilangan semua ini daripada kehilangan mama kau. Hanny mengambil kotak yang berisi barang kemas tersebut daripada tangan Melody.



Hanny: Ibu tak boleh beri semua barang kemas ini kepada Melody, bu... tak boleh. Fatima: Kenapa tidak? Semua barang kemas ini milik ibu dan ibu boleh buat apa-apa saja yang ibu mahu. Hanny: Ya, saya tahu ini milik ibu. Tapi ibu tak boleh berikan kepada Melody. Kerana apa? Kerana dah banyak yang ibu berikan kepada mereka. Saya dan Jelita juga berhak dapatkan warisan. Lagipun buat apa nak bazirkan wang untuk Nissa yang sudah hampir mati? Buat apa?


Jelita: Ya, nek mama itu benar. Kalau barang kemas ini dijual kan lumayan, boleh tahan berbulan-bulan. Hanny setuju dengan Jelita.
Melody tidak tahan sikap mereka berdua lagi lalu:
Melody: Selama ini mama bekerja keras menanggung kamu semua. Beri kamu makan dan hidup selesa. Sekarang ini... balasan ini untuk mama?
Hanny: Kalau seandainya mama kau bekerja keras untuk kami, itu tanggungjawab dia. Kau lupa, papa kau yang telah membunuh suami tante. Sudah cukup semua perlakuan tidak adil kepada kami. Saya tak akan berdiam diri. Barang kemas ini, saya ambil.


Hanny yang mementingkan diri sendiri membuat keputusan untuk menyimpan barang kemas kepunyaan Fatima untuk dirinya dan Jelita. Melody dan Fatima tidak terdaya untuk berkata apa-apa lagi.


Melody mendapat tahu mamanya telah meninggal dunia dan dia terus ke rumah sakit untuk melihat mamanya buat kali terakhir.
Melody terkenang semula kata-kata mamanya sewaktu dia masih kecil.
Nissa: Melody, tadi mama dah cakap. Jangan sekali-kali melepaskan tangan mama. Nanti kau akan hilang. Ingat ya, sayang. Kau jangan sekali-kali lepaskan tangan mama. Melody: Ya... ma...



Melody amat merindukan mamanya yang telah meninggalkannya buat selama-lamanya.


Hujan turun dengan lebat sekali. Fatima pulang ke rumah dalam keadaan basah kuyup. Hanny terkejut melihat Fatima yang terus masuk ke rumah. Hanny memanggil Fatima tetapi Fatima terus masuk ke rumah tanpa menghiraukan Hanny. Elang yang pada ketika itu ingin menemui Melody juga rasa hairan dengan hal itu. Elang cuma memandang dari luar sahaja. Hanny terus memanggil Fatima dengan nada yang tinggi.

Hanny: Ibu!! Kenapa ibu diam saja?



Tiba-tiba Fatima hilang kesabaran dan membaling barang dari ruang tamu ke arah Hanny.
Hanny: Kenapa ibu ini? Fatima: Kamu sudah ambil semua barang kemas ibu. Bukan hanya harta yang kamu ambil. Tapi kamu juga ambil nyawa Nissa.

Pada ketika itu juga Elang mendapat tahu ibu Melody telah meninggal. Tanpa membuang masa dia pergi mencari Melody dalam hujan.

Hanny: Ibu boleh cedera kalau begini. Eh orang tua gila. Dengar ya. Nissa meninggal bukan kerana saya dan bukan kerana Jelita tetapi kerana dia patut mati, tahu tak?
Apabila Fatima mendengar kata-kata yang dikeluarkan oleh Hanny, dia menggigit tangan Hanny.




Jelita cuba menolong mamanya dan Fatima ketawa sekuat hati (terlalu sedih atas kematian Nissa). Setelah itu dia berjalan keluar dari rumah dalam hujan yang lebat. Fatimah begitu tertekan dengan permergian Nissa buat selamanya.

Elang pergi menemui Melody di pemakaman setelah dia mendapat tahu Nissa telah meninggal. Elang meminta maaf kepada Melody dan berjanji kepada Melody bahawa dia tidak akan pernah meninggalkannya walau apa pun melainkan...



Elang: Tiada apa-apa yang boleh memisahkan kita. Tak ada sesiapa pun, Mel. Bukan mama, bukan papa, bukan siapa pun. Cuma kematian yang bisa memisahkan kita.
Melody dan Elang lalu bercadang untuk menikah dan mereka membuat perjanjian untuk bertemu di Masjid Kota.

Penghujung Episode 15

Anggika memberitahu Bharata dia terdengar bunyi dan seperti ada orang yang telah datang. Mereka pergi ke bawah untuk melihat siapa yang telah datang ke rumah mereka selewat itu.Anggika dan Bharata gembira melihat Elang telah pulang ke rumah.

Bharata: Kau dari mana ni, nak? Elang: Saya ke sini cuma untuk memberitahu satu perkara pada mama dan papa. Anggika: Apa maksud kau? Elang: Saya dah menemui kebahagiaan saya sendiri, ma. Saya nak bernikah dengan Melody. Anggika: Kau bergurau, kan? Elang: Saya tak pernah lebih serius daripada ini, mom.... dan saya mahu nikah hari ini juga. Di Masjid Kota. Saya harap mama dan papa akan ke sana untuk merestui saya. Tapi kalau mama tak merestuinya saya tetap akan lakukan. Bharata: Papa akan datang dan berikan restu kepada kamu berdua. Elang: Terima kasih, pa.




Anggika: Tunggu, Lang.. mama tak nak kau begini.
Anggika: Papa tak serius kan merestui mereka menikah?

Ajeng yang telah mendengar perbualan mereka terus meninggalkan rumah itu dan merancang sesuatu yang tidak baik lagi. Sudah pasti dia ingin merosakkan kebahagiaan Melody dan Elang.


Bharata: Ma, hal yang paling penting dalam hidup papa adalah melihat Elang bahagia. Papa yakin, ma... Elang sudah menemui kebahagiaannya di samping Melody. Terserah pada mama mahu ikut atau tidak. Papa akan tetap ke sana.

Elang dalam perjalanan ke Masjid Kota:

Sewaktu Elang dalam perjalanan ke Masjid Kota, Anggika cuba minta Elang berhenti.
Ajeng: Elang tolong berhenti.
Elang: Kau nak apa? Nak minta maaf daripada aku? Tak perlu, Ajeng. Kau boleh terlepas daripada polis kerana kebaikan Melody tapi aku tak sebaik Melody. Jadi kalau kau tak nak ditimpa masalah, jangan ganggu aku.


Ajeng memandu keretanya dan berhenti di hadapan motor Elang.
Elang: Apa hal kau ni?
Ajeng: Elang, aku cuma mahu mengucapkan tahniah pada kau. Aku memang tak boleh dapat cinta kau. Akhirnya cinta kau dan Melody yang dapat bersatu.
Elang: Jangan banyak cakaplah kau.
Elang ingin pergi dari situ tetapi dihalang oleh Ajeng dan dia memberitahu Elang bahawa dia tidak mahu melihat kebencian daripada mata Elang dan untuk itu dia mengambil keputusan untuk menyerah diri pada polis. Kata Ajeng lagi, dia melakukan semua itu demi cintanya pada Elang.


Ajeng: Aku faham kalau kau menolak. Aku memang bodoh kerana meminta cinta dari kau. Aku cuma berharap aku boleh hidup di penjara dengan kenangan kau. Satu-satunya lelaki yang aku cintai. Dan satu lagi, Lang. Cincin ini tak layak aku pakai. Cuma Melody yang layak pakai cincin ini. Berikan cincin ini pada Melody. Tapi untuk kali yang terakhir, tolong peluk aku.






Ajeng menolak Elang dan Elang jatuh ke dalam sungai.

Ajeng: Kalau aku tak boleh memiliki kau, Melody juga tak boleh memiliki kau.


Ajeng melihat ke arah motor Elang dan dia merancang untuk melakukan sesuatu lagi.

Bharata dan Anggika tiba di Masjid Kota dan mereka berjumpa dengan Melody yang sedang menunggu Elang di situ.
Bharata: Elang yang telah memberitahu kami, Melody.

Tiba-tiba Ajeng muncul dan pura-pura menangis.
Ajeng: Elang... tante..
Anggika: Elang, kenapa?
Ajeng: Elang tadi terburu-buru datang ke sini dengan memecut. Motornya berlanggar dan dia jatuh ke dalam sungai.



Bersambung dalam Episode 16 pada 26 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 15 pada 25 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 15 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 15 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 15 Part 3

Sila klik di sini untuk mengikuti kisah sinetron Cinta Melody mulai Episode 16 pada 26 Mei 2011 hingga Episode 36 (Episode Akhir) yang akan disiarkan pada 23 Jun 2011

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.mdentertainment.net/
Astro Ria 104
http://id.wikipedia.org/
sebuahkisahlagi Channel
dan semua pihak atas maklumat dan gambar)

Thank you for dropping by