Sinetron Putri Yang Ditukar mulai 27 September 2010 setiap hari pukul 2.00 petang di TV3
Lagu Tema: Sudahi Perih Ini
Penyanyi: d’Masiv
Produksi: Sinemart
Disiarkan pada: Mulai 27 September 2011 di TV3 setiap Hari Isnin - Khamis pukul 2.00 petang
Pemain:
Sinopsis Putri Yang Ditukar
Setiap Hari Isnin - Khamis di TV3 pukul 2.00 petang
Amira
dan Zahira memiliki kehidupan yang berbeda. Amira hidup sederhana
bersama kedua orang tuanya, Ihsan dan Utari. Sedangkan Zahira hidup
mewah bersama kedua orang tuanya, Prabu dan Aini, serta ibu tiri Selena
dan kakak tiri Meisya.
Tidak seperti Amira yang hidup
penuh cinta dalam keluarganya. Sedangkan Zahira, walaupun mendapatkan
kasih sayang yang berlimpah dari kedua orang tuanya, tetapi ia selalu
mendapat perlakuan tidak baik dari Selena dan Meisya. Arman lah,
supir pribadinya, satu-satunya orang di rumah yang tahu perihal itu,
dan selalu membuat Zahira tegar.
Tanpa seorang pun
tahu, Zahira sebenarnya adalah anak Ihsan dan Utari. Sedangkan Amira
adalah anak Prabu dan Aini. Wisnu yang dendam pada Prabu karena telah
membuatnya cacat, menukarkan kedua bayi tersebut yang lahir bersamaan.
Wisnu ingin memberi Prabu pelajaran, karena ia mengasuh anak dari
musuh bubuyutannya, Ihsan, yang adalah cinta sejati istri keduanya,
Aini. Wisnu pun yang pernah berjanji untuk menjodohkan anaknya dengan
anak Ihsan dan Utari pun menitipkan anaknya ke Surti, pembantu di
keluarga Prabu. Dan anaknya itu adalah Arman.
Kerumitan
terjadi saat masing-masing keduanya dipertemukan, Amira dan Zahira.
Amira pun bertemu secara tidak sengaja dengan Prabu dan Aini. Amira
pun bertemu dan berkenalan dengan Zahira dan Arman, saat ia mengalami
kecelakaan karena hampir ditabrak oleh pemuda kaya bernama Rizqi.
Amira
semakin bingung ketika Prabu, Aini & Zahira datang ke
pemakaman ayahnya, Ihsan. Amira yang sedang bersedih langsung shock
ketika Prabu mengenalkan namanya, karena Amira mendengar bahwa Prabu
lah yang menyebabkan ayahnya meninggal dunia.
Waktu
pun terus bergulir, dan mereka semua seperi hidup dalam lingkaran yang
tidak terputus. Akankah kebenaran akan terungkap?.. bagaimanakah
reaksi Amira dan Zahira ketika tahu kebenarannya?..
Sinopsis sinetron Putri Yang Ditukar Episode 1
Di
sebuah rumah sakit ada dua pasangan yang melahirkan secara bersamaan,
kebetluan mereka sama - sama melahirkan bayi perempuan. Wisnu
mengunjungi ihsan dan Utari yang telah melahirkan bayi, sedangkan di RS
itu pula ia bertemu dengan Prabu yang istrinya Aini juga melahirkan
bayi perempuan.
Wisnu sangat dendam kepada Prabu,
karena dia telah membuat dirinya itu cacat. Wisnu melihat ke tempat
ruang bayi, lalu ia melihat bayi Prabu dan Ihsan yang bersampingan.
Wisnu mendekati bayi Prabu yang bernama Zahira, lalu ia berniat untuk
membunuh bayi itu dengan cara mencekiknya. tetapi sesaat kemudian ia
segera sadar dan beristigfar, dan mengurungkan niat untuk membunuhnya.
kemudian Wisnu melihat sekilas kepada Bayi Ihsan yang bernama Amira,
lalu Ia menukarkan bayi Ihsan dan Prabu. Wisnu menukar gelang tanda
pengenal bayi dan papan yang ada di box bayi. Wisnu berharap bayi
Ihsan akan hidup dengan kemewahan dan akan memberi pelajaran pada
Prabu karena dia membesarkan Zahira yang sebenarnya itu adalah anak
Ihsan. sedangkan anak Prabu sendiri ya itu Amira akan dibesarkan Ihsan
yang hidup miskin.
Sampai 18 tahun kemudian, rahasia itu masih tersimpan rapat dan hanya Wisnu yang tahu.
Amira
tumbuh menjadi gadis yang cantik dan lembut, ia dibesarkan dengan
hidup penuh kasih sayang meskipun Ia hidup sederhana dengan Ihsan dan
Utari. sedangkan Zahira Ia bergelimang harta dan meskipun ia
mendapatkan kasih sayang dari Prabu dan Aini, tapi ia harus mendapatkan
tekanan dari ibu tiri dan kakak tirinya yang bernama Meisya.
Amira
berkerja berjualan kue keliling, Amira berjualan di depan perusahaan
Prabu. lalu ia diusi paksa oleh petugas karena dilarang berjualan kue.
Amira terjatuha dan kue - kue nyapun berjatuhan. saat ittu juga ada
Arman dan Zahira yang menghentikan mobilnya. lalu Zahira mau turun dari
mobil dan ia kaget karena ia menginjak kue yang jatuh lalu Zahira
melihat Amira yang terjatuh dan berniat menolongnya, tetapi Zahira
telah di panggil masuk karena kedatangannya sudah ditunggu - tunggu.
di
lain waktu Amira masih berjualan kue keliling, lalu ia diserempet
oleh mobil yang ditumpangi oleh Aini. Aini datang untuk menolong Amira
dan minta maaf karena supirnya telah menyerempetnya. saat itu juga
ada orang yang datang memberi tahu kepada Ihsan dan Utari kalau Amira
kecelakaan. Amira tangannya terluka lalu Aini memakaikan saputangan
untuk menutupi lukanya dan aini juga memberikan uang sebagai ganti rugi
untuk kue - kue nya yang rusak. Aini dan Amira tidak sadar kalau
sebenarnya mereka itu adalah ibu dan anak. Aini pergi meninggalkan
Amira saat itu juga datanglah Ihsan yang berlari. ihsan melihat keadaan
Amira dan Ia kaget melihat saputangan yang dipakai oleh Amira. Ihsan
teringat Aini, karena saputangan itu seperti milik Aini. Ihsan dan
Aini dulunya adalah sepasang kekasih. Ihsam memeluk Amira dengan
sayang, utari yang baru datang, tersenyum melihat ayah dan anak yang
sangat akrab.
Meisya bilang kepada Prabu dan Aini
kalau ia juara harapan lomba lukis. Zahira datang, dia mendapat
tekanan dab berbohong kalau Zahira tidak menjadi juara. saat Zahira
berbalik Prabu melihat medali di tas Zahira lalu mengambilnya, dan
Prabu sangat senang karena Zahira juara 1, begitu pula dengan Aini.
Selena sangat keseal melihat Zahira, karena baginya Meisya itu yang
terbaik.
sumber sinopsis Episode 1: http://niazuramaria.blogspot.com/
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 1 sinetron Putri Yang Ditukar pada 27 September 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 1
Sinopsis sinetron Putri Yang Ditukar Episode 2
Ihsan,
ayahnya Amira meninggal dunia. Amira mendengar orang yang sedang
berbicara bahwa ia telah disuruh oleh Prabu untuk membenuh Ihsan. Amira
sangat terkejut. di hari pemakaman ayahnya, Prabu, Aini dan Zahira
datang ke pemakaman. Amira sangat kaget melihat mereka datang. Saat
Prabu mengenalkan dirinya bernama Prabu, Amira sangat kaget dan mengusir
Prabu dan keluarganya.
Amira meneriaki Prabu
pembunuh ayahnya, Utari menyuruh Amira jangan berbicara sembarangan.
tetapi Aisyah berkata bahwa Prabu benar - benar membunuh ayahnya. Aini
sangat sedih saat Prabu mengajaknya pergi dari pemakaman itu. Aini
menangis dan pergi bersama Prabu dan Zahira.
Dirumah Amira merasa ayahnya masih hidup, itu membuat Utari ibunya makin sedih.
Amira
akan pergi ke pemakaman Ayahnya dijalan ia bertemu dengan Prabu, yang
akan menabraknya. Amira bilang ke Prabu silahkan bunuh sajah dirinya,
kalau Prabu tidak puas dengan hanya membunuh Amira. akhrnya Prabu
meninggalkan Amira.
Amira pergi ke makam ayahnya, lalu
datang lah Aini dan Zahira yang akan berziarah. Amira sangat terpukul
melihat Aini dan Zahira, karena Prabu telah membunuh ayahnya. amira
mengusir paksa mereka dan mendorong Zahira, sehingga kalung hati yang
dipakai Zahira pemeberian dari Aini jatuh, tanpa Zahira sadari.
Amira
melihat kalung hati yang terjatuh, lalu ia melihat kalungnya sendiri.
kalung itu adalah sama, karena kalung pasangan. Amira bertanya -
tanya apa hubungannya kalung hati ini???
Amira datang
ke Cafe untuk melamar pekerjaan, tapi Cafe itu tidak butuh karyawan.
lalu Amira melihat seorang pelayan yang akan terjatuh karena tali
sepatunya copot, lalu Amira cepat - cepat akan menolong pelayan itu
tetapi terlambat, pelayan itu jatuh dan Amira yang berniat
menyelamatkan malah terjatuh juga dan menimpa meja Meisya yang sedang
duduk di Cafe itu. Meisya tentu saja sangat marah, karena Amira
membuat Laptop nya jatuh dan rusak.
Meisya mengambil
kalung hati milik Amira, Amira sangat sedih dan bilang itu ada kalung
berharga karena pemberian ayahnya. Meisya bilang dia akan memberi
waktu Amira satu minggu untuk mengganti laptopnya dan ia akan
mengembalikan kalung itu kepada Amira.
Amira terlihat putus asa.
Rezky
Aditya (belum tahu dia berperan jadi siapa disini) sedang
mengemudikan mobil. lalu dia menatap foto dirinya waktu kecil bersama
ayahnya (Izur muhtar) yang ditempel. lalu dari kaca spion RA melihat
ayahnya sedang berjalan, lalu ia berlari mengejar laki - laki yang
seperti ayahnya itu sampai ke hutan. RA kehilangan jejak, lalu ia
melihat seorang pria yang berpakaian seperti ayahnya itu di dekat
pohon pingsan. RA mendekati pria itu dan membalikan badannya, RA
sangat kaget karena pria itu seperti mendapat luka di sekujur badan
dan wajahnya nya. sepertinya pria itu adalah Ihsan, ayahnya Amira.
sumber sinopsis Episode 2: http://niazuramaria.blogspot.com/
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 2 sinetron Putri Yang Ditukar pada 28 September 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 2
Sinopsis sinetron Putri Yang Ditukar Episode 3Rizky
membawa Ihsan ( ga tahu kalau laki – laki tyang ditolog nya sudah
sadar namanya menjadi siapa, mungkin bakal hilang ingatan juga) yang
terluka ke rumahnya dan merawatnya.
Prabu
menemui anak buahnya dan Prabu marah kepada anak buahnya itu kenapa
bisa ada orang yang tahu, kalau Ia telah merencanakan pembunuhan
terhadap Ihsan. Anak buahnya mencoba membela diri, tetapi Prabu masih
tetap marah – marah. Saat itu juga Utari melihat dan mendengar Prabu
dan anak buahnya berbicara. Prabu pergi meninggalkan anak buahnya.
Utari
mendatangi anak buah Prabu, Utari mengancam akan melaporkan dia dan
Prabu ke Polisi, karena telah membunuh Ihsan, suaminya. Anak buah
Prabu mengancam balik Utari, kalau Utari macam – macam anak buah
Prabu itu akan membunuh Amira. Utari sangat sedih dan dia tidak bias
berbuat apa – apa.
Utari
berjalan terus dengan berlinang air mata, Utari tidak sadar dia
berjalan di rel kereta api. Arman sedang menemani Zahira yang sedang
melukis. Saat itu Arman dan Zahira melihat Utari yang sedang berjalan
dan mencoba berteriak memanggil – manggil karena ada kereta yang akan
melintas. Utari tidak mendengar teriakan Arman dan Zahira, Utari
terus berjalan. Zahira berniat menolong Utari, dan Arman pun mengejar
Zahira dan Utari. Beruntung Arman dapat menyelamatkan Zahira dan
Utari, tepat sebelum kereta melintas. Arman, Zahira dan Utari
bergulingan di tanah.
Utari
sangat marah melihat Zahira yang telah menolongnya, karena ia ingat
pada Prabu yang telah membunuh Ihsan. Utari ingat kalau Zahira pernah
datang ke pemakaman Ihsan bersama Prabu dan Aini.
Utari
akhirnya pulang ke rumah, saat itu juga Amira datang. Tetapi Utari
tidak berani berbicara tentang Prabu yang telah membunuh Ihsan, karena
takut terjadi apa – apa pada Amira.
Amira di terima sebagai petugas kebersihan di kampus. Kampus yang sama tempat Meisya, Zahira dan Rizky kuliah.
Zahira
melihat kalung hati yang mirip dengan punya milik Zahira ada di
tangan Meisya. Zahira bertanya kepada Meisya tentang kalung itu, dan
bilang kalung itu sama persis Cuma warnanya saja yang berbeda. Meisya
marah, dan bilang tidak mungkin Meisya mencuri kalung itu dan merubah
warnanya. Zahira bermaksud tidak menuduh Meisya, hanya bertanya
darimana Meisya mendapatkan kalung itu. Meisya bilang kepada Zahira,
bukan urusannya untuk tahu urusan kalung ini dan Meisya juga bilang dia
terpaksa membawa kalung itu.
Meisya datang menemui Rizky, dan bertanya kenapa Rizky tidak memberitahu kalau Rizky sudah pulang.
Hari
pertama masuk kuliah tiba dan Amira sangat senang karena berarti itu
hari pertama Aisyah bekerja sebagai petugas kebersihan di kampus
itu. Amira terus berjalan, tiba – tiba ada mobil yang berhenti
mendadak yang hamper saja menbaraknya. Amira sangat kaget. Rizky yang
mengemudikan mobil itu sangat kesal, begitu juga dengan Meisya yang
ada di sampingnya. Rizky dan Meisya turun hendak melabrak Amira.
Rizky
sangat marah karena ternyata itu Amira yang dulu juga pernah ada
kejadian yang sama, Meisya juga kaget. Meisya bilang Amira ini sangat
menyebalkan karena dia juga telah merusak laptopnya.
Saat
itu Zahira dan Arman melihat keributan dan tanya ada kejadian apa
kepada Amira. Meisya sangat kaget karena Zahira mengenal Amira. Zahira
juga memanggil Meisya dengan sebutan Kak Meisya tentu saja ini
membuat Amira dan Rizky kaget, karena Zahira dan Meisya saling
mengenal. Rizky bertanya pada Meisya, siapa Zahira? Meisya bilang
Zahira adalah anak dari perempuan yang telah merebut ayahnya, maka
pantas saja kalau Zahira bergaul dengan Amira yang di sebut GEMBEL
oleh Meisya. (kata – katanya pasti ingat donk, karena sering diputer
di RCTI ) . Zahira tersinggung mendengar hal itu, dan Zahira bilang
Meisya boleh saja menghina Zahira tetapi tidak boleh menghina
ibunya.
Rizky
dan Amira kembali ketemu. Rizky sangat kesal melihat Amira. Amira
melihat dompet Rizky yang terjatuh dan berniat untuk mengembalikan ke
rumahnya.
Amira
mendatangi rumah Rizky yang tahu dari identitas dompetnya. Amira
mengetok rumah Rizky, tetapi tidak ada yang membuka pintu. Amira terus
mengetuk pintu dan bertanya apa ada orang di dalam. Ihsan yang sudah
sadar, dia berusaha bangun, karena mendengar suara Amira. Ihsan
berusaha sekuat tenaga berjalan untuk membuka pintu, tetapi tubuh ihsan
terlalu lemah dan pingsan tepat saat Ihsan akan membuka pintu. Amira
yakin ada orang yang jatuh di dalam.
Rizky
datang, dan ia melihat Amira ada di depan rumahnya. Rizky kembali
marah – marah. Amira bilang dia hanya ingin mengembalikan dompet Rizky.
Rizky bilang pasti Amira mengambil uang dari dompetnya, amira bilang
dia tidak sekotor itu. Kalau tidak percaya silahkan Rizky membuka
dompetnya.
Rizky masuk dan kaget karena Ihsan pingsan di depan pintu, Rizky dan pembantunya kembali membawa Ihsan ke kamarnya.
Di
makam Ihsan, Utari bertemu dengan Wisnu. Utari mengajak Wisnu ke
rumahnya. Tidak lama kemudian Amira pulang. Utari memperkenalkan Amira
kepada Wisnu. Amira bilang dia sudah pernah bertemuu dengan Wisnu di
makam Ihsan. Wisnu tampak dendam sekali kepada Amira. Utari pamit ke
belakang dan meninggalkan Wisnu dan Amira. Wisnu bilang dia tidak
suka kepada Amira karena Amira memiliki darah pembunuh. Amira sangat
tidak mengerti mendengar perkataan Wisnu, karena Wisnu dan Ihsan
Ayahnya itu adalah sahabat karib.
Wisnu
pergi dari rumah Utari. Amira bilang kenapa sepertinya Wisnu tidak
menyukai Amira. Utari hanya bilang mungkin sikap Amira yang telah
membuat Wisnu tidak menyukai dirinya.
Rizky
sedang menemani Ihsan yang masih pingsan. Ibunya Rizky menyuruh
Rizky tidak baik pada orang asing. Rizky bilang Ibu nya tidak perlu
dan tidak harus selalu mencampuri urusan Rizky, dan begitu pula Rizky
tidak akan mencampuri urusan ibunya. Ibunya marah – marah.
Di
kampus Amira melihat Zahira dan berniat akan menanyakan perihal
kalung hati. Zahira mengira Amira akan membahas perihal Prabu yang
dituduh Amira sebagai pembunuh Ihsan. Amira bilang dia hanya ingin
menanyakan perihal kalung hati, apa benar ini milik Zahira. Zahira
sangat senang melihat kalung hatinya kembali. Zahira mengatakan memang
benar itu kalung miliknya. Amira sangat kaget karena Amira juga
memiliki kalung yang sama. Zahira juga kaget.
Meisya
melihat dan mendengar Amira dan Zahira sedang berbicara. Meisya
merebut kalung milik Zahira juga. Sehingga kalung Zahira dan Amira ada
di tangan Meisya. Zahira dan Amira minta kalung itu di kembalikan,
tetapi Meisya tidak mau memberikannya. Meisya bilang dia akan membuang
salah satu kalung itu, Meisya menyruh memilih kalung yang mana yang
sebaiknya di buang. Zahira dan Amira tidak mau Meisya membuang kedua
kalung itu.
Meisya
bilang dia sangat penasaran dan tidak akan memberikan kalung itu.
Meisya penasaran karena kalung itu begitu berari bagi Zahira dan Amira,
dan bentuknya juga sama, Cuma warna yang membedakan keduanya. Meisya
akan mencari tahu tentang kalung itu, Karena Meisya yakin ada
sesuatu di balik kalung itu.
sumber sinopsis Episode 3: http://niazuramaria.blogspot.com/
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 3 sinetron Putri Yang Ditukar pada 29 September 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 3
Sinopsis sinetron Putri Yang Ditukar Episode 4
Meisya
masih tetap berniat akan membuang salah satu kalung hati itu ke
danau. Amira dan Zahira meminta Meisya jangan melakukan hal itu.
Meisya tidak peduli.
Arman
turun dari bus, dibelakangnya ada Wisnu yang juga turun dari bus.
Arman berniat ingin mengantarkan tugas milik Zahira yang ketinggalan.
Arman kaget melihat orang – orang sedang berkerumun dan mendengar ada
keributan. Arman lebih kaget lagi karena ternyata itu adalah Meisya,
Amira dan Zahira.
Arman
meminta Meisya jangan membuang kalung – kalung itu dan Arman meminta
Meisya mengembalikan kalung itu kepada Zahira dan Amira. Karena
kalung hati itu berharga bagi keduanya.
Meisya
tidak mau, dia tetap akan membuang salah satu kalung itu. Meisya
meminta Wisnu, memeilih kalung mana yang sebaiknya dibuang. Meisya
bilang kalung hati yang putih milik Amira dan yang Merah milik Zahira.
Wisnu
ingat, Ihsan pernah meminta Wisnu untuk memberikan kalung hati merah
kepada Aini. Akhirnya Wisnu memilih kalung putih Amira yang dibuang,
karena Wisnu sangat membenci Prabu. Wisnu mengambil kalung putih itu
dari tangan Meisya dan membuangnya ke danau.
Amira
sangat sedih dan menangis. Amira segera berenang untuk mengambil
kalung itu. Zahira akan menolong Amira, tapi Arman bilang dia saja yang
akan membantu Amira. Meisya sangat senang sekali, Meisya pergi
membuang kalung hati merah milik Zahira dan Zahira memungutnya.
Kalung
Amira tidak dapat ditemukan. Amira sangat sedih, tapi Arman bilang
yang penting itu bukan kalungnya, tapi yang penting adalah kenangan
kalung itu dan ihsan yang selalu ada di hati Amira.
Amira
basah kuyup. Amira dipanggil oleh Ibu nya Rizky. Ibunya Rizky
menanyakan siapa Amira dan bertanya kenapa Amira basah kuyup. Amira
bilang dia tad ibis kecebur dan Amira bilang dia petugas kebersihan di
kampus. Ibu nya Rizky memperkenalkan diri sebagai pemilik kampus.
Ibunya
Rizky menawari Amira kerja tambahan. Ibunya Rizky akan ke Sukabumi
minggu depan, dan ia butuh orang untuk bekerja karensa salah satu
pembantunya sedang pulang kampung. Amira menerima pekerjaan itu.
Wisnu
datang ke rumah Utari. Utari menanyakan kemana saja Wisnu, kok tidak
kelihatan dari tadi. Amira pulang, dia bilang akan berangkat ke
Sukabumi, karena Amira ditawari pekerjaan tambahan. Utari keberatan.
Amira bilang Utari tidak perlu khawatir karena yang menawari pekerjaan
itu adalah pemilik kampus tempat Amira bekerja sebagai petugas
kebersihan.
Wisnu
mengancam Amira, agar Amira jangan pernah memberitahukan kejadian
tentang kalung itu pada Utari. Amira salah paham, dan mengira Wisnu
juga terlibat dalam pembunuhan ayahnya dengan Prabu. Amira bilang dia
tidak akan melaporkan Wisnu kepada Utari, karena Amira sangat
mencintai ayahnya. Amira bilang dia harus menghormati Wisnu juga,
karena di mata Ihsan Wisnu adalah tetap sebagai teman baiknya. Wisnu
terdiam.
Rizky
membawa Ihsan ke Sukabumi. Ibunya Rizky menyambut kedatangan
keluarga Prabu.Ibunya Rizky memperkenalkan kedua istrinya, yaitu
Selena dan Aini kepada ibunya Rizky. Prabu juga memperkenalkan Meisya
dan Zahira sebagai putri – putrinya. Meisya sangat senang, tentu
saja karena Meisya telah mengenal ibunya Rizky. Rizky datang dan
diperkenalkan kepada keluarga Prabu.
Keluarga
Rizky dan keluarga Prabu akan masuk ke Villa, dan sangat terkejut
ketika melihat Amira sedang memberi makan kuda. Ibunya Rizky heran, apa
mereka mengenal Amira. Ibunya Rizky bilang dia membutuhkan Amira
untuk mengurus kuda – kudanya, karena pengurus tetapnya sedang cuti.
Prabu bilang dia tidak begitu mengenal Amira, Prabu bilang dia
mengenal Amira karena Amira pernah mempunyai masalah dengan putrinya.
Ibunya
Rizky mengerti, karena Prabu bilang itu adalah masalah anak muda.
Jadi tidak terlalu penting. Prabu bilang dia ingin segera istirahat
karena mendadak pusing, ibunya Rizky mengajak mereka semua masuk.
Kebetulan waktu makan siang segera tiba.
Prabu
tidak segera mengikuti yang lainnya masuk, Prabu hanya menatap tajam
Amira dengan lama. Amira tidak mengerti. Akhirnya Prabu masuk juga,
dengan tidak berkata apa – apa pada Amira.
Amira
sedang mengambil air untuk kuda – kuda. Amira tampak keberatan
mengangkat ember yang berisi air itu. Saat itu Aini datang membantu
Amira, dan bilang kalau pekerjaan berat akan terasa ringan kalau
dikerjakan berdua. Amira berterimakasih dan tersenyum pada Aini.
Aini
membelai lembut Amira, tampak sekali ada ikatan kuat antara
keduanya. Zahira yang melihat hal itu, heran sekali. Karena Aini
membelai lembut Amira, seperti Aini membelai lembut diri Zahira.
Zahira memanggil ibunya dan memberitahukan kalau makan siang sudah
siap.
Prabu
meminta Rizky untuk menemani Zahira naik kuda, karena Zahira belum
pernah naik kuda. Ibunya Rizky juga menyuruh demikian, tetapi Rizky
menolak. Selena dan Meisya kesal karena Prabu seperti akan menjodohkan
Rizky dengan Zahira. Ibunya Rizky minta maaf atas kelakuan Rizky,
Prabu bilang tidak apa – apa.
Amira hampir bisa melihat Ihsan, tapi penutup jendela kamar Wisnu di tutup.
Acara
keluarga itu dilanjutkan dengan naik kuda. Ibunya Rizky
memperlihatkan kuda yang paling bagus yang suka dinaiki Rizky. Meisya
bilang dia ingin menaiki kuda itu. Ibunya Rizky bilang, kuda itu
sudah dipesan Prabu untuk Zahira. Meisya tidak bisa berbuat apa –
apa.
Ibunya
Rizky menyuruh Zahira agar naik ke kuda, Aini memberi support kepada
Zahira agar jangan takut. Selena dan Meisya merncanakan sesuatu.
Selena bilang pada Aini, bahwa tadi Prabu ingin berbicara dengan Aini,
tapi signal HP di sana sangat jelek, jadi putus – putus. Selena
berniat menyuruh Aini untuk meminjam telepon villa pada ibunya Rizky.
Ibunya Rizky dan Aini ragu untuk meninggalkan Zahira yang telah naik
kuda. Selena tetap memaksa dan bilang Zahira bisa bersama dengan
Meisya, karena keduany terbiasa berkuda sejak kecil.
Setelah
semuanya pergi tinggalah Meisya dan Zahira. Zahira merasa ketakutan
menaiki kuda itu. Meisya dengan licik menusuk kuda itu dari belakang.
Tiba – tiba saja kuda itu berlari kencang dan tidak terkendali.
Zahira teriak – teriak memanggil ayahnya. Zahira meminta – minta
tolong.
Ihsan
yang sedang terbaring, samar – samang mendengar suara Zahira.
Mungkin karena ada ikatan batin ayah dan anak, Ihsan dapat mendengar
suara itu. Ihsan berusaha bangkit dan pergi mencari asal suara minta
tolong itu.
Di
jalan ada dua orang yang melihat Zahira dan kudanya yang berlari
kencang. Saat dua orang itu sedang berbicara tentang perempuan yang
berkuda, Amira mendengar mereka dan Amira khawatir itu adalah Zahira.
Amira pergi menemui ibunya Rizky dan bilang Zahira sedang ada dalam bahaya.
Sementara
itu Rizky yang sedang mendengarkan music dan bersepeda tidak
mendengar teriakan Zahira. Rizky yang tiba – tiba melihat Zahira jatuh
dari kuda kaget, Rizky dan Zahira terjatuh. Saat bersamaan Ihsan dan
ibunya Rizky datang dari yang berlainan arah dan melihat kejadian
itu.
Zahira
jatuh ke jurang, Rizky yang melihat kejadian itu hanya bisa
memanggil Zahira. Ihsan menuduh Rizky dan yakin bahwa Rizky yang
menyebabkan Zahira terjatuh. Ibunya Rizky bilang jangan macam –
macam. Tiba – tiba kepala Ihsan pusing, dan Ihsan hilang ingatan.
Ihsan menanyakan siapa dia?dan dimana dia? Ibunya Rizky makanya Ihsan
tidak boleh sembarangan, dan ibunya Ihsan bilang kalau risky adalah
anak kandungnnya. Ihsan akhirnya pingsan.
Rizky
akan menolong Zahira, tetapi ibunya melarang dan bilang sebaiknya
Rizky cepat – cepat membawa Ihsan ke Villa. Ibunya bilang, Zahira biar
dia yang urus.
Amira
mencari – cari Zahira dan dia menemukan kuda. Amira melihat ke
jurang dan kaget melihat Zahira ada dibawahnya. Amira menolong
Zahira, dengan meminta bantuan orang – orang yang lewat.
Ibunya
Rizky ke villa dan bilang Zahira kecelakaan. Selena dan Meisya
sangat senang mendengar hal itu. Ibunya Rizky, Selena, Meisya dan
Aini akan pergi mencari Zahira. Di perjalanan mereka melihat Ihsan
yang sedang menggendong ihsan. Meisya ingin diturunkan disana, karena
ibunya Rizky bilang Rizky akan kerumah temannya yang sedang sakit.
Tetapi ibunya Rizky takut, dan bilang mereka semua harus segera
mencari Zahira karena tidak mempunyai waktu yang banyak.
Mereka
semua melihat Zahira yang pingsan bersama Amira dan orang – orang
yang berkerumun. Aini menangis melihat hal itu, saat itu juga Prabu
datang yang kembali dai perjalanan.
Zahira
dibawa ke puskesmas terdekat. Rizky menemani Ihsan yang pingsan.
Saat itu Ihsan sadar dan ibunya juga melihat hal itu. Ihsan
menanyakan siapa dirinya. Ibunya Rizky bertanya, apa benar Ihsan
tidak ingat apa – apa. Ibunya Rizky menyuruh Ihsan menatap matanya,
dan bilang kalau ia adalah istrinya dan Rizky adalah anak mereka.
Risky akan mengatakan hal yang sebenarnya, tapi ibunya melarang.
Kalau missal Ihsan tahu Rizky bukan anaknya, bisa saja ihsan memberi
tahu Prabu kalau kecelakaan itu karena Rizky yang menabrak kuda itu.
Rizky
tidak mengerti ibunya, dan bilang dia akan tetap mengatakan hal yang
sebenarnya pada Ihsan dan akan minta maaf pada Prabu. Ibunya
memohon, dia tidak ingin bisnis yang dijalinnya dengan Prabu hancur
begitu saja. Ibunya memohon dan bilang jika Rizky mau berbohong pada
Ihsan, ibunya akan mempertemukan Rizky dengan ayah kandungnya. Rizky
setuju karena Rizky sangat ingin bertemu dengan ayah kandungnya..
Rizky akan bilang bahwa Ihsan itu adalah ayahnya agar Ihsan tidak
memberitahu Prabu, karena tidak mungkin Ihsan melaporkan Rizky ke
Prabu, kalau Ihsan tahu Rizky adalah anaknya.
sumber sinopsis Episode 4: http://niazuramaria.blogspot.com/
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 4 sinetron Putri Yang Ditukar pada 3 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 4
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 5
Rizky
tidak mengerti ibunya, dan bilang dia akan tetap mengatakan hal yang
sebenarnya pada Ihsan dan akan minta maaf pada Prabu. Ibunya
memohon, dia tidak ingin bisnis yang dijalinnya dengan Prabu hancur
begitu saja. Ibunya memohon dan bilang jika Rizky mau berbohong pada
Ihsan, ibunya akan mempertemukan Rizky dengan ayah kandungnya. Rizky
setuju karena Rizky sangat ingin bertemu dengan ayah kandungnya..
Rizky akan bilang bahwa Ihsan itu adalah ayahnya agar Ihsan tidak
memberitahu Prabu, karena tidak mungkin Ihsan melaporkan Rizky ke
Prabu, kalau Ihsan tahu Rizky adalah anaknya.
Ibunya
Rizky menyuruh Ihsan dibawa ke Jakarta tanpa seorang pun yang tahu.
Ketika Rizky akan membawa Ihsan ke mobil, Ihsan jatuh. Saat itu Amira
melihat Ihsan terjatuh, tetapi tidak sempat melihatnya. Amira bilang
dia hanya ingin menolong, tetapi Rizky bilang tidak perlu dan
menyuruh Amira kembali kerja. Ihsan mendengan suara Amira, dan
seperti tidak asing bagi Ihsan suara itu.
Zahira
sedang di obati. Selena dan Meisya berharap Zahira tidak selamat.
Berbeda dengan Prabu dan Aini yang sangat khawatir. Dokter bilang
Zahira tidak apa – apa, hanya patah tulang biasa. Dokter itu meminta
Prabu agar Zahira tidak di bawa pulang, karena kondisinya masih harus
dalam pengawasan. Aini dan Prabu melihat keadaan Zahira, Prabu bilang
dia bisa mati kalau Zahira kenapa – kenapa. Meisya dan Selena sangat
kesal mendengar hal itu.
Arman
sedang mencuci mobil, dia memikirkan Zahira yang sedang liburan ke
Villa. Bi Surti datang, Arman yang sedang melamun menganggap Bi Surti
itu Zahira. Bi Surti marah kepada Arman, karena dikepalanya hanya ada
Zahira. Kalau Prabu tahu Arman suka Zahira, Bi Surti takut mereka
akan dipecat dan diusir.
Wisnu
ingin melihat Arman, tak sengaja Arman juga melihat Wisnu. Arman
ingat Wisnu adalah orang yang membuang kalung Amira, Arman bertanya
kenapa Wisnu tahu tempat Arman tinggal. Wisnu bilang kemarin ia
melihat Arman di kampus.
Arman
dan Wisnu sedang berbicara. Bi Surti memanggil Arman yang malah
ngobrol dengan orang asing dan bukannya bekerja. Wisnu mendengar Bi
Surti. Wisnu kaget dia tidak mau Surti melihatnya. Wisnu segera pergi.
Bi
Surti bilang Arman ngobrol dengan siapa? Arman bilang dia berbincang
dengan orang yang mungkin tinggal sekitar sini, dan bilang ciri –
cirinya. Bi Surti berpikir dalam hati, ciri – ciri yang disebutkannya
sama seperti dengan Wisnu, kakaknya.
Aini
mengucapkan terimakasih kepada Amira. Prabu melihat Aini yang sedang
bersama Amira. Prabu tidak suka Aini dekat – dekat dengak Amira
karena bagaimanapun Amira tahu kalau Prabu lah yang membunuh ayahnya.
Prabu menyuruh Aini segera menemani Zahira. Aini pergi. Prabu bilang
ke Amira, kalau Amira jangan coba – coba mendekati Zahira dan Aini.
Prabu
dan Aini mendapat informasi kalau kuda itu di lukai dengan sengaja,
sehingga membuat Zahira terjatuh. Selena dan Meisya takut kalau
ketahuan, tapi Selena dan Meisya punya rencana. Prabu dan Aini
mengadukan masalah kuda itu kepada ibunya Rizky. Prabu menuduh Meisya
yang melukai itu, tetapi Selena membela Meisya dan mengatakan bisa
saja Amira yang melukai kuda itu. Karena bisa saja Amira dendam
karena Prabu dituduh membunuh ayahnya. Prabu terpancing.
Prabu
mendatangi Amira dan bilang sebaiknya Amira mengaku kalau Amiralah
yang melukai kuda itu. Prabu ingin mencari bukti pisau yang dipakai
untuk melukai kuda itu. Prabu menemukan pisau itu dalam tas Amira.
Semuanya sangat kaget. Selena dan Meisya sangat senang, karena
rencananya berhasil.
Prabu
mengambil pisau itu dengan tissue dan menunjukan pisau itu kepada
Amira, tetapi Amira tetap tidak mengaku. Prabu akan membawa Amira ke
kantor polisi. Aini melarangnya. Prabu yakin sidik jari Amira ada di
pisau itu. Meisya ketakutan saat prabu akan membawa pisau itu ke
kantor polisi, karena sidik jari Meisya ada dalam pisau itu. Selena
langsung membujuk Prabu agar tidak memperkarakan Amira ke kantor
polisi. Prabu menyetujuinya, karena Prabu pun takut kalau kasus
pembunuhan Ihsan akan terungkap.
Ibunya
Rizky penasaran dengan tuduhan Amira atas pembunuhan ayahnya. Tetapi
ibunya Rizky menganggap hal ini bagus, karena Prabu akan menganggap
jatuhnya Zahira murni keccelakaan.
Amira
melihat keadaan Zahira dan bilang kalau dia tidak melakukan apapun
terhadap Zahira. Zahira dan Aini bilang dia percaya pada Amira, kalau
Amira bukanlah pelakunya. Amira senang. Zahira kembali melihat
kedekatan Amiran dan Aini. Zahira heran karena sepertinya mereka itu
sangat akrab sekali.
Prabu
dan keluarganya telah pulang ke Jakarta. Arman kaget melihat Zahira
yang terluka dan akan membantunya berjalan. Tetapi selena membentak
Arman dan menyuruh Arman mengangkat barang – barang.
Amira
bilang pada Utari bahwa Zahira kecelakaan. Utari sangat senang,
karena Zahira adalah putra Prabu seorang pembunuh. Amira kaget karena
dulu ibunya tidak percaya Prabu yang membunuh. Utari bilang sekarang
dia sudah tahu semuanya. Tetapi utari tidak bisa berbuat apa – apa,
karena ancamannya adalah nyawa Zahira.
Wisnu
datang dan bilang Utari tidak boleh senang kalau Zahira kecelakaan,
karena dia adalah anak ihsan. Amira dan Utari kaget. Saat Utari dan
Amira menanyakan apa maksud Wisnu? Wisnu mengelak bahwa tadi dia tidak
mengatakan apapun dan maksudnya adalah, Zahira dan Amira seumuran.
Jadi utari tidak boleh mendoakan yang jelek, karena bisa saja itu
menimpa Amira. Utari mengerti, dan bilang pada Wisnu. Utari hanya
ingin membuat Prabu merasakan kehilangan orang yang sangat
dicintainya.
Ihsan
menemui Rizky dan ingin melihat Album keluarga. Rizky bilang di
album itu hanya ada Rizky dan ibunya saja. Lalu Ihsan menanyakan
namanya pada Rizky. Risky diam saja. Ihsan memohon – mohon agar Rizky
memberitahukan namanya. Risky bingung harus jawab apa. Risky
terselamatkan oleh HP yang berbunyi. Risky mengangkat telepon dan
meninggalkan Ihsan.
Meisya
kesal karena harus ke kampus satu mobil dengan Zahira. Arman
membukakan pintu untuk Zahira dan berniat mengantarkan Zahira masuk.
Meisya teriak minta dibukakan pintu, karena Meisya juga majikan Arman.
Akhirnya Arman membukakan pintu untuk Meisya dan kembali akan
mengantarkan Zahira. Meisya melarang Arman menemanni Zahira dan
menyuruhnya untuk memarkirkan mobil.
Meisya
meminta Zahira mengantarkan kopi panas ke kelasnya, karena Zahira
tidak membawa buku. Buku Zahira di bawa oleh Arman, Arman membantu
Zahira karena tangan yang satu milik Zahira patah. Meisya menjebak
Zahira sehingga kopi yang dibawa Zahira tumpah dan mengenai kaki
Meisya.
Meisya
meminta Zahira berlutut untuk membersikan sepatu dan kakinya yang
kena tumpahan kopi. Risky melihat semua itu dan bilang Meisya tidak
pantas menyuruh adiknya sendiri seperti itu. Meisya bilang dia tidak
sudi memiliki adik seperti Zahira. Zahira bilang dia akan membersihkan
kaki Meisya, tetapi Rizky mengambil Tissu dari tangan Zahira dan
membersihkan kaki Meisya. Meisya teriak – teriak meminta Rizky
menghentikan semua itu karena yang Meisya inginkan adalah Zahira yang
membersihkannya.
Arman
melihat kejadian itu dan heran karena Rizky yang sombong dan angkuh
itu mau membantu Zahira. Zahira berterimakasih kepada Rizky yang
telah menolongnya. Zahira melihat sisi baik dari Rizky yang selama
ini sombong dan angkuh.
Wisnu
datang ke tempat Utari berjualan. Tiba – tiba ada Prabu yang merusak
dagangannya. Wisnu dan Utari marah – marah dan bilang Prabu itu
pembunuh. Prabu mendorong Utari hingga terjatuh, saat itu Amira datang.
Prabu
pergi dan dan Wisnu melempari Prabu. Prabu menarik dan akan menyiksa
Amira karena mengira Amiralah yang melempar dirinya. Wisnu sangat
senang melihat Prabu menyiksa anaknya Amira, darah dagingnya sendiri.
Utari berlutut memohon – mohon agar Prabu melepaskan Amira. Prabu
pergi. Amira bilang ibunya tidak perlu berlutut di depan Prabu seperti
itu. Utari bilang dia hanya tidak ingin melihat Amira tersiksa.
Utari dan Amira menangis dan berpelukan.
sumber sinopsis Episode 5: http://niazuramaria.blogspot.com/
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 5 sinetron Putri Yang Ditukar pada 4 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 5
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 6
Prabu
pergi dan dan Wisnu melempari Prabu. Prabu menarik dan akan menyiksa
Amira karena mengira Amiralah yang melempar dirinya. Wisnu sangat
senang melihat Prabu menyiksa anaknya Amira, darah dagingnya sendiri.
Utari berlutut memohon – mohon agar Prabu melepaskan Amira. Prabu
pergi. Amira bilang ibunya tidak perlu berlutut di depan Prabu seperti
itu. Utari bilang dia hanya tidak ingin melihat Amira tersiksa. Utari
dan Amira menangis dan berpelukan. Wisnu tampak tidak senang melihat
Utari dan Amira saling melindungi.
Ihsan, “ibu Leny! maaf, saya hanya agak cagung menyebut nama kamu dengan sebutan ibu”.
Leny, “ya, panggil Leny saja seperti biasa, maaf saya juga segera harus pergi”.
Leny tampak ingin segeran pergi meninggalkan Ihsan.
Ihsan, “nama saya siapa?”
Leny, “nama kamu Rusli”.
Leny pergi meninggalkan Ihsan, Leny berdoa supaya Rizky tidak marah, karena Leny memberikan nama ayah kandungnya pada Ihsan.
Zahira sedang membayar makanan, Rizky mengambil makanan milik Zahira.
Zahira, “itu kan makanan aku”
Rizky, “sudah tahu”.
Rizky
membawa makanan Zahira ke meja dan mengajaknya duduk bersama. “sudah
tahu tangan kamu sakit, masih saja kamu memilih makanan yang susah”.
Risky
membantu Zahira membuka telur asin, Zahira sangat tidak percaya Rizky
dapat berbuat baik. Zahira bilang apa Rizky punya saudara kembar?
Risky bilang dia hanya ingin berbuat baik pada Zahira, karena orang
tuanya berteman baik, tidak sepantasnya kalau mereka terus – terusan
bertengkar.
Prabu sedang berbincang dengan Leny. Prabu
melihat Ihsan keluar dari rumah Leny dan naik mobil. Leny melihat
Prabu yang melihat Ihsan. Leny berpikir mungkin ihsan akan pergi
jalan-jalan, Leny mengurungkan niatnya untuk memanggil Ihsan, karena
nanti Prabu malah akan bertanya – tanya.
Prabu akan
segera pergi. Leny curiga Prabu mengenal Ihsan karena Prabu seperti
akan mengikuti Ihsan. Leny takut kalau Prabu mengenal Ihsan,
rahasianya akan terbongkar. Leny segera mencegah Prabu pergi dengan
bilang ada dokumen yang harus ditandatangani oleh Prabu.
Prabu
menanyakan pada Leny, laki – laki yang barusan pergi dari rumahnya.
Leny bilang dia itu adalah mantan suaminya, yang baru mengalami
kecelakaan dan sekarang tinggal bersama Leny. Prabu bilang sepertinya
dia pernah mengenalnya. Leny sangat takut rahasianya akan terbongkar.
Utari sedang berjualan, tetapi satpam mengusir Utari. Dan satpam itu membuat dagangan Utari berantakan.
Zahira
dan Arman melihat Utari, lalu berniat menolongnya. Utari malah
mengusir Zahira, karena Utari tidak mau dibantu oleh anak orang yang
telah membunuh suaminya. Zahira bilang, Utari jangan pernha bilang
kalau ayahnya itu pembunuh. Utari bilang Zahira jangan coba – coba
membela Prabu.
Utari akan memukul Zahira, tetapi Arman
melindungi Zahira. Dan saat itu Arman bilang, Utari jangan pernah
menampar Zahira. Utari bilang dia adalah anak Prabu. Arman jadi
bertanya – tanya sebenarnya Wisnu itu hubungannya apa dengan ibunya
Amira. Zahira juga ingat kalau Wisnu juga mengenal ibunya, yaitu Aini.
Wisnu bilang kepada Utari kalau benci pada Prabu jangan juga membenci
anaknya, karena Zahira tidak tahu apa – apa.
Ihsan
menanyakan kepada pembantu Leny. Bagaimana dia bisa mengalami
kecelakaan dan bagaimana Ia bisa sampai di rumah mantan istrinya.
Pembantu rumah itu malah takut kalau salah bicara dan pergi
meninggalkan Ihsan. Ihsan curiga, sepertinya ada yang salah dengan
dirinya karena semua orang di rumah itu tampak menyembunyikan identitas
dirinya.
Ihsan membuka lemari dan ia menemukan baju
kaos, yang yakin itu adalah miliknya. Di kaos itu ada tulisan “AYAH
JELEK”. Ihsan mencoba mengingat siapa yang menulisnya, tetap Ihsan
tidak mampu mengingat.
Di waktu yang sama Amira juga meliha
saputangan yang bertuliskan “AMIRA JELEK”. Amira baru sadar kalau
saputangan itu milik ibu Aini.
Rizky datang dan kaget melihat Ihsan yang kesakitan.
Ihsan, “tolong katakana, siapa saya sebenarnya. Apa kamu benar – benar anak saya?”
Rizky, “iya”.
Ihsan, “itu tidak mungkin. Kamu ga bohong kan?”
Rizky, “enggak”.
Ihsan
samar – samar mengingat gerakan tangan yang dulu sering dimainkan
bersama Amira. Ihsan mencoba mempraktekannya, Rizku mencoba membalas
gerakan tangan Ihsa. Lalu Ihsan bilang, bukan seperti itu. Bukan kamu
yang ada dalam ingatannya.
Risky lalu bilang, mungkin
yang ada dalam ingatannya adalah anaknya. Risky tidak tega melihat
Ihsan yang penasaran akan jati dirinya. Risky akhirnya akan
memberitahukan semua kebenaran. Tetapi Leny langsung mencegahnya.
Ihsan
menanyakan siapa sebenarnya dirinya. Leny bilang, mungkin karena
mereka sudah berrcerai cukup lama dan selama itu pula Ihsan tidak
pernah bertemu Rizky. Jadi mungkin ingatan Ihsan tentang Rizky telah
hilang. Ihsan bingung, sepertinya tidak begitu.
Leny
bilang pada Rizky, jangan coba – coba membongkar rahasianya. Karena
tadi Prabu datang dan bilang ia seperti mengenal Ihsan. Leny bilang
kalau Ihsan memberitahu kalau Rizky yang bikin Zahira celaka, Prabu
bisa marah. Risky marah dan bilang dia ingin bertemu dengan ayah
kandungnya. Leny bilang Rizky harus bikin Ihsan percaya kalau Rizky
adalah benar – benar anaknya, baru Leny akan mempertemukan Rizky
dengan Ayah kandungnya.
Amira mengembalikan
saputangan kepada Aini. Amira minta maaf karena saputangannya ada
tulisannya. Amira bilang kalau yang menulisnya itu adalah ayahnya waktu
masih hidup. Aini melihat tulisan itu dan Aini langsung sedih
mengingat Ihsan yang dulu sangat dicintainya.
Aini memeluk Amira. Selena dan Meisya heran melihat hal itu. Zahira dan Arman juga melihat hal itu.
Zahira, “mama”.
Arman hanya memperhatikan semuanya.
Aini, “zahira, kamu sudah pulang sayang”.
Selena
langsung memperkeruh suasana. Selena bilang kok Aini bisa akrab
banget dengan Zahira, seperti anak dan ibu kandung. Selena memanas –
manasi Zahira, kok Zahira bisa diam saja melihat semuanya.
Zahira
bilang dia tidak keberatan, karena Amira itu gadis yang baik, mungkin
mama nya simpati terhadap keadaan Amira. Meisya bilang, Zahira jangan
munafik.
Selena bilang kalau ayah Amira dan ibunya
Zahira dulunya ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Zahira dan
Amira sangat kaget mendengar hal itu. Selena bilang pada Zahira, kalau
Aini itu tampangnya saja baik tetapi kelakuannya itu sangat buruk,
karena Aini lebih memilih menikah dengan Prabu karena harta.
Selena
bilang, tidak heran kalau Aini lebih menyayangi Amira. Karena Amira
itu adalah anak dari laki – laki yang dicintainya, sedangkan Zahira
adalah anak yang dilahirkannya terpaksa.
Zahira
pergi, Aini mengejarnya. Zahira bilang sangat sedih karena mamahnya
tidak pernah menginginkannya dan dilahirkan karena terpaksa. Aini
mengakui kalau dulu ia memang mencintai ayahnya Amira, tetapi Zahira
adalah buah cintanya dengan Prabu, ayahnya Zahira. Aini juga bilang
kalau missal Aini dapat kembali memutar waktu dan Aini bisa menukar
Zahira dengan Ihsan, Aini bilang dia tidak akan pernah menukar Zahira
karena Zahira adalah anugeran buat Aini. Zahira sangat sedih dan senang
mendengar hal itu.
Amira melihat dan mendengar
semuanya. Amira bilang wajar kalau Zahira menganggap Amira saingan,
Amira akhirnya pergi meninggalkan mereka.
Risky
melempar kaleng minuman dan mengenai amira. Amira balas melemparkan
minuman itu ke Rizky. Risky mendatangi Amira dan menyuruh Amira
membersihkan jok mobilnya yang kotor. Amira membersihkan Jok mobil
Rizky, saat itu Rizky melihat ayahnya naik angkot.
Rizky
segera membawa Amira mengejar angkot itu. Ayahnya Rizky turun dari
angkot, Rizky langsung menghentikan mobilnya dan segera turun. Risky
mengejar ayahnya yang berjalan ke perkampungan. Amira mengejar Rizky
dari belakang. Risky kehilangan jejak, Karen Rizky melihat ayahnya itu
telah pergi naik ojek.
Rizky sangat sedih karena ia
hamper bisa bertemu dengan ayahnya, Amira dapat menyusul Rizky, Amira
bilang kalau Rizky terus berusaha pasti ia bisa bertemu dengan
ayahnya. Amira juga bilang Rizky beruntung, karena ayahnya masih hidup
dan dapat di cari. Amira bilang dia telah kehilangan ayahnya untuk
selamanya, karena ayahnya telah meninggal. Rizky turut sedih mendengar
cerita Amira.
Ihsan mendatangi rumah Utari. Ihsan
bilang sepertinya ia merasa mempunyai ikatan yang kuat dengan rumah
ini. Ihsan berpikir mungkin yang punya rumah tahu sesuatu tentang
dirinya. Ihsan mencoba mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban.
Amira
melihat dari kejauhan sepertinya ada yang datang ke rumahnya. Amira
ditabrak oleh orang yang mengenadaria sepeda, lalu Amira membantu orang
itu berdiri.
Ihsan pergi meninggalkan rumah itu
setelah memastikan tidak orang di rumah itu. Amira tidak sempat
melihat wajah orang yang mengetuk rumahnya.
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 6 sinetron Putri Yang Ditukar pada 5 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 6
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 7
Ihsan
mendatangi rumah Utari. Ihsan bilang sepertinya ia merasa mempunyai
ikatan yang kuat dengan rumah ini. Ihsan berpikir mungkin yang punya
rumah tahu sesuatu tentang dirinya. Ihsan mencoba mengetuk pintu,
tetapi tidak ada jawaban.
Amira
melihat dari kejauhan sepertinya ada yang datang ke rumahnya. Amira
ditabrak oleh orang yang mengenadaria sepeda, lalu Amira membantu orang
itu berdiri.
Ihsan
pergi meninggalkan rumah itu setelah memastikan tidak orang di rumah
itu. Amira tidak sempat melihat wajah orang yang mengetuk rumahnya.
Ihsan akhirnya berjalan dan berniat kembali ke rumah Leny, karena tidak
ada satupun hal yang diingatnya.
Dalam
perjalanan Prabu melihat Ihsan, saat itu juga Prabu melihat Utari dan
Wisnu yang baru turun dari angkot. Utari melihat Ihsan yang baru saja
naik taxi. Utari berteriak – teriak memanggil Ihsan, ihsan melihat ke
utari kebelakang tetapi Ihsan tidak mengenali Utari. Utari tidak
dapat mengejar taxi itu.
Orang
suruhan Prabu melempar Ihsan ke sungai. Ihsan terjatuh dan teriak
minta tolong. Risky lewat di daerah sungai itu dan ia mendengar
teriakan minta tolong. Lalu Rizky mendekati arah suara itu. Betapa
kagetnya Rizky saat dilihatnya Ihsan yang hamper tenggelam. Rizky
langsung loncat ke sungai dan menolong Ihsan yang hampir tenggelam.
Rizky
bertanya apa Ihsan itu pusing lagi, sampai bisa jatuh segala. Ihsan
bilang dia tidak pusing, ada orang yang berniat membunuhnya. Ihsan
bilang tadi orang itu bilang dia suruhan Prabu.
Rizky
berpikir apa Prabu yang dimaksud Ihsan sama dengan Prabu ayahnya
Zahira. Karena mamahnya pernah bilang Prabu mengenali Ihsan. Tetapi
Rizky tidak yakin kalau Prabu ayahnya Zahira yang berniat mencelakai
Ihsan. Ihsan menanyakan kepada Rizky apa Prabu itu adalah musuh dari
masa lalunya.
Amira
menanyakan kepada Utari, apa Utari masih marah karena Amira
menanyakan hubungan Aini dan ayahnya. Amira bilang dia minta maaf
kepada ibunya.
Ibunya
bilang kepada Amira, kalau selama menikah dengan ayahnya, ibunya itu
selalu menjadi nomor 2. Karena Aini selalu ada dalam baying – baying
Ihsan. Dan setelah Amira lahirpun, Utari tetap jadi nomor dua, karena
perhatian Ihsan tercurah pada Ihsan. Utari bilang betapa sakitnya kalau
Amira menanyakan tentang kebenaran hubungan Ihsan dan Aini di masa
lalu.
Amira
bilang pada ibunya kalau Ihsan itu sangat mencintai ibunya, Amira
bilang selama ini ayahnya telah berkorban dan bekerja keras untuk
ibunya. Ibunya menanyakan kenapa Amira menanyakan tentang hubungan Aini
dan Ihsan? Amira tidak bisa menjawab. Karena Amira takut kalau Utari
tahu kalau Prabu menyingkirkan Ihsan, karena perasaan Aini pada Ihsan.
Rizky
membuat Ihsan berpenampilan baru. Ihsan tidak yakin kalai
penampilannya dulu seperti itu, lalu Rizky meyakinkan kalau itu memang
penampilan Ihsan saat belum kecelakaan.
Ihsan
sedang menunggu Rizky. Ihsan melihat Amira yang akan menyebrang jalan
dan memanggilnya dengan sebutan ayah. Rizky datang dan mengajak Ihsan
pergi. Amira mencoba mengejar mobil Rizky.
Amira
menghentikan motor dan ia bilang minta diantar untuk mengikuti mobil.
Orang itu mau mengantar Amira. Tetapi Amira tidak bisa mengejar mobil
Rizky karena ada kereta lewat. Amira sangat sedih karena ia telah
kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan ayahnya.
Utari
menanyakan kenapa Amira datang – datang menangis. Amira bilang dia
melihat ayahnya. Ibunya bilang mungkin itu orang yang mirip dengan
ayahnya, amira bilang tidak mungkin, Amira yakin sekali kalau itu
adalah ayahnya.
Ibunya
menanyakan kenapa Amira tidak mengejar orang itu. Amira bilang dia
kehilangan jejak, karena motor yang disewanya untuk mengejar mobil
Ihsan terhalang oleh lampu merah saat kereta lewat.
Utari
terdiam dan ia pun ingat kejadian saat melihat Ihsan naik taxi. Utari
bilang kalau Amira juga melihat Ihsan, berarti orang yang dilihatnya
saat dulu itu memang Ihsan. Utari bertanya – tanya, apa suaminya itu
memang masih hidup.
Prabu datang ke kampus untuk menemui Leny. Saat itu juga Rizky ada perlu ke kampus dan meninggalkan ihsan sendirian di mobil.
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 8
Amira
mengatakan kalau Rizky bilang orang itu adalah ayahnya. Ibunya
bertanya pada Amira, Amira tidak salah lihat kan? Amira bilang, dia
yakin sekali kalau orang itu adalah Ihsan di lihat dari sikap dan
postur tubuhnya.
Ibunya bilang dia harus ke rumah
Rizky untuk memastikan itu adalah Ihsan atau bukan. Amira melarangnya,
tetapi ibunya memaksa pergi.
Utari mengetuk rumah Leny. Amira mengajaknya pulang, tetapi Utari bilang dia hanya penasaran saja.
Leny
melihat Amira dan Utari dari dalam. Leny berpikir Utari dan Amira
mungkin kenal dengan ihsan, karena Prabu pun mengenal Ihsan. Prabu
bilang pada Leny, kalau Ihsan itu telah menngganggu ketentraman
keluarganya.
Leny menyuruh pembantunya untuk mengusir
Amira dan Utari. Pembantunya meminta maaf dan menyuruh agar mereka
kembali saja lain kali, karena majikannya tidak mau diganggu. Sementara
itu Leny hanya melihat dar dalam. Akhirnya utari dan Amira pergi.
Amira
menyuruh Utari jangan terlalu memikirkan masalah itu, karena Amira
tidak mau ibunya sakit. Ibunya bilang dia tidak bisa tenang, karena
saat ini Utari sangat penasaran apa laki – laki itu adalah Ihsan atau
bukan.
Wisnu datang, dan menanyakan apa maksud Utari mengatakan kalau Ihsan masih hidup atau tidak?
Amira mengatakan kalau ada orang yang mirip dengan ayahnya.
Amira
mencegah ibunya yang ingin pergi lagi ke rumah Leny. Amira bilang bila
orang itu ayahnya, maka Amira lah yang akan membawanya ke Utari. Ihsan
berniat mencari tahu tentang laki – laki yang miripi Ihsan.
Amira
melihat Ihsan pergi dengan menggunakan mobil, Amira mengejarnya
menggunakan motor. Amira mengejar Ihsan yang masuk ke Mall. Amira
terjatuh tepat di depan Ihsan, Ihsan pergi begitu saja meninggalkan
Amira. Amira terus mengejar Ihsan. Rizky melihat Amira yang mengejar
Ihsan. Rizky menahan Amira sehingga Amira kehilangan jejak Ihsan.
Mesiya melihat Rizky bersama Amira. Meisya mengusir Amira, karena mengira Amira mendekati Rizky.
Meisya mencoba mendekati Rizky, tetapi Rizky malah meninggalkan Meisya.
Amira terus memikirkan ayahnya, sampai Amira pingsan di jalan.
Arman
teringat pada Wisnu. Arman melihat Amira yang pingsan lalu segera
menolongnya. Amira sadar dari pingsannya. Amira bertanya ini dimana,
Arman bilang tadi Amira pingsan di jalanan. Amira berterimakasih pada
Arman karena telah menolongnya. Arman mengantarkan Amira pulang, awalnya
Amira menolak.
Wisnu tidak suka Arman mengantarkan
Amira pulang. Arman bertanya kenapa Wisnu ada disini. Amira bilang
Wisnu ini teman baik ayahnya. Arman disuruh pulang karena sudah malam.
Wisnu juga bilang agar Arman tidak mendekati Amira karena Wisnu tidak
mau Utari bermasalah dengan Prabu majikannya Arman.
Arman teringat pada kejadian waktu Bi Surti bersama Wisnu, dan bi Surti memanggil – manggil Arman.
Amira
terus memikirkan ayahnya apa masih hidup atau tidak meskipun sedang
bekerja. Tak sengaja Amira membuat Rizky terjatuh yang sedang berjalan
dengan Zahira. Risky marah pada Amira, karena Amira selalu membuatnya
sial.
Wisnu menemui Bi Surti. Wisnu minta tolong agar
Surti menjaga Zahira agar tidak dekat dengan orang lain, dan Arman juga
jangan dekat orang lain. Wisnu ingin Zahira dan Arman bersama. Bi
Surti bilang itu tidak mungkin, karena mereka beda derajat. Wisnu
bilang mereka sederajat. Bi Surti bilang tidak mungkin, pasti ada yang
disembunyikan. Wisnu bilang mereka sederajat sebagai sesame manusia.
Amira disuruh mengantarkan dokumen ke rumah Leny. Amira sangat senang karena ia bisa mencari tahu tentang ayahnya.
Ihsan
terus memikirkan bayangan – bayangan gerakan tangan dalam pikirannya.
Ihsan melihat Amira datang. Amira bilang dia hanya ingin menanyakan
sesuatu. Amira akan memperagakan gerakan tangan yang suka dilakukannya
bersama Ihsan, tetapi Leny datang. Amira menyerahkan dokumen kepada
Leny. Leny cepat – cepat menyuruh Amira pergi, karena ini masih jam
kerja.
Utari menemui Amira ke tempat Amira bekerja.
Meisya melihat kejadian itu. Meisya menemui Utari dan bilang kalau anak
dan ibu sama – sama kampungan.
Arman
melihatnya. Utari dan Meisya bertengkar. Satpam mendatangi mereka.
Meisya bilang kalau ibu itu menyerang dirinya dan merusak spion mobil.
Satpam itu percaya pada Meisya dan Utari di bawa ke pos satpam.
Amira
diberitahu kalau ibunya dibawa ke pos satpam. Zahira juga di beritahu
Arman. Meisya bilang kalau Utari bersalah dan harus ganti rugi
semuanya. Amira bilang dia akan membayar semuanya dengan cara dipotong
gajinya.
Utari bertabrakan dengan Zahira. Utari
tampak tidak suka melihat Zahira. Meisya bilang pada Zahira, kalau
Zahira tidak bisa menolong Amira. Karena Amira sekarang harus membayar
ganti rugi dari gajinya.
Utari marah pada Amira, karena Amira bersedia membayar ganti rugi, seakan – akan Utari lah yang bersalah.
Amira
bilang dia hanya tidak ingin kehilangan ibunya, karena sekarang mereka
hanya tinggal berdua. Zahira melihat Utari dan Amira sedang
berpelukan.
Satpam melaporkan pada Prabu kalau ada seorang ibu – ibu yang bernama Utari menabrak Zahira. Prabu sangat marah.
Utari
sedang berjualan kue dan Prabu datang marah – marah karena Utari telah
menabrak Zahira. Prabu bilang dia tidak akan membiarkan seorangpun
menyentuh Zahira.
Wisnu datang menolong
Utari. Wisnu memukul Prabu dengan tongkatnya. Membuat Prabu pusing dan
ia menyenggol rangka bangunan sehingga Prabu tertimpa bangunan.
Amira
melihat semuanya. Wisnu mengajak Utari pergi. Amira mengajak ibunya
agar menolong Prabu. Tetapi Wisnu bilang Amira anak durhaka karena
menolong pembunuh ayahnya, dan segera mengajak Utari pergi.
Amira
berusaha sendiri menolong Prabu. Utari terus melihat Amira yang
berusaha mengangkat Prabu, lalu Utari memutuskan untuk mengajak Amira
pergi. Amira bilang dia akan tetap menolong Prabu. Utari bilang Prabu
itu orang jahat dan Utari membawa Amira pergi. Tak sengaja gantungan
kunci milik Utari terjatuh di dekat Prabu.
Utari
bilang dia sangat kecewa pada Amira yang malah ingin menolong Prabu.
Amira bilang ibunya sendiri yang menyuruh Amira menolong sesama. Amira
bilang urusan Prabu membunuh ayahnya itu biarkan menjadi tanggung jawab
Prabu dengan Tuhan. Utari mengunci Amira di kamar. Amira memohon
kepada Tuhan agar menyelamatkan Prabu.
Prabu mendengar suara orang berdoa dan ia mulai sadar. Prabu berusah bangun, lalu ia menggenggam sesuatu lalu pingsan lagi.
Zahira
mondar mandir dan ia khawati terjadi sesuatu karena Prabu belum
pulang. Selena dan Meisya tidak senang dan hanya bilang Zahira itu
hanya cari muka.
Arman terus menemani Zahira mencari
Prabu. Zahira bilang dia sudah bertanya kepada teman – teman Prabu tapi
tidak ada yang tahu. Sampai malam dan hujan pun Zahira belum menemukan
Prabu.
Ihsan menanyakan pada Leny, kalau ia suaminya,
terus siapa laki – laki yang ada di foto. Leny tidak menjawab dan ia
malah izin akan pergi menelepon kliennya. Ihsan marah dan membentak
Leny. Leny akhirnya bilang kalau laki – laki itu adalah penipu dan
hanya mengincar hartanya saja.
Rizky bertanya siapa
yang Leny maksud. Ihsan menunjukan foto Rusli. Rizky marah sekali ayah
kandungnya di bilang penipu dan orang jahat. Leny bilang terpaksa,
karena Ihsan bertanya. Rizky bilang dia tidak suka kepada Leny yang
sangat egois.
Amira bangun dari tidur. Utari menyuruh Amira mandi dan sarapan.
Zahira
ketiduran dibahu Arman dipinggir jalan, tak terasa sudah pagi. Zahira
mendapat banyak panggilan tidak terjawab dan ada pesan yang mengatkan
Prabu belum juga pulang.
Zahira dan Arman akan pergi.
Saat itu ada orang yang membicarakan orang yang kecelakaan. Zahira
mendengarnya dan yakin itu adalah Prabu setelah orang itu juga bilang
laki – laki yang kecelakaan itu menggunakan warna mobil seperti milik
ayahnya.
Zahira dan Arman menemukan Prabu yang luka parah. Zahira juga menemukan gantungan kunci di dekat Prabu.
Aini diberitahu Zahira kalau Prabu kecelakaan. Meisya dan Selena juga diberitahu.
Amira mencari Zahira di kampus untuk menanyakan kabar Prabu.
Amira
mendatangi Rizky dan ingin bertanya soal Ihsan. Tapi Amira
mengurungkan niatnya karena melihat Rizky yang tampak kusut. Amira
akan pergi, dia bilang ada perlu sama Zahira. Rizky menghubungi rumah
Zahira dan diberitahu kalau Zahira sedang menunggui Prabu di Rumah
Sakit.
Rizky akan pergi ke Rumah Sakit. Amira bilang
dia juga ingin pergi menjenguk Prabu. Utari melarang Amira pergi ke
Rumah Sakit. Amira bilang dia hanya ingin menengok Prabu yang sakit.
Utari bilang beruntung Prabu hanya sakit, tidak meninggal seperti
ayahnya.
Rizky menanyakan pada Utari dan Amira, kenapa
mereka bisa tahu kalau Prabu sakit. Utari bilang dia hanya tahu dari
orang – orang. Amira hanya mengiyakan. Utari akhirnya bilang dia tidak
peduli Amira pergi atau tidak. Utari pergi. Rizky bertanya apa Amira
mau jadi ikut ke Rumah Sakit atau enggak. Amira bingung, akhirnya Amira
ikut Rizky.
Utari bilang pada Wisnu kalau Prabu dirawat. Wisnu pamit pada Utari. Wisnu ingin melihat Prabu menderita di Rumah Sakit.
Zahira
sedang memandangi gantungan kunci yang ditemukan dilokasi kejadian.
Arman bilang pada Zahira, bisa jadi ada orang yang mencelakai Prabu.
Saat itu Meisya, Amira dan Rizky mendengar Arman bicara.
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10
Zahira
sedang memandangi gantungan kunci yang ditemukan dilokasi kejadian.
Arman bilang pada Zahira, bisa jadi ada orang yang mencelakai Prabu.
Saat itu Meisya, Amira dan Rizky mendengar Arman bicara.
Meisya
langsung merebut gantungan kunci dari tangan Zahira. Zahira bilang
biar dia saja nanti yang memberikan gangtungan kunci itu kalau Prabu
sudah sadar. Meisya bilang Zahira hanya ingin semakin berjasa di depan
ayahnya.
Rizky datang dan bilang agar Zahira dan
Meisya jangan bertengkar, karena Prabu sedang sakit. Meisya mengusir
Amira. Lalu perawat datang memberitahu kalau Prabu sangat kritis.
Zahira
dan Aini datang duluan melihat Prabu. Selena dan Meisya datang lalu
membentak Aini dan Zahira agar jangan berpura – pura baik. Dokter
menyuruh semuanya keluar karena mereka berisik mengganggu ketenangan
pasien.
Rizky menenangkan Zahira dan memberinya
saputangan untuk Zahira. Meisya tampak cemburu ketika Rizky juga bilang
akan membelikan minuman buat Zahira.
Zahira bilang
pasti Amira sangat senang melihat Prabu sakit karena Amira sangat
dendam. Amira bilang dia mengerti perasaan Zahira dan malah mengajak
Zahira berdoa buat Prabu dan berdoa agar Zahira juga tidak sedih.
Meisya
kasar pada Zahira. Arman membentak Meisya. Meisya malah balas bentak
Arman. Meisya bilang Amira hanya cari kesempatan untuk membunuh Prabu.
Meisya akan menampar Amira dan Zahira menahannya, saat itu juga Arman
langsung melindungi Zahira. Meisya mendorong Amira, lalu Amira hampir
jatuh tetapi tertahan oleh Rizky.
Rizky bilang pada
Meisya jangan pernah menyakiti siapapun termasuk Amira. Rizky
memberikan minuman buat Zahira. Meisya pergi. Arman hanya memperhatikan
Zahira, Zahira merasa tidak senang ketika Rizky menolong Amira. Rizky
merasa heran karena dia bisa tiba – tiba menolong Amira.
Wisnu
melihat Prabu yang berbaring dan Wisnu bilang Wisnu akan menderita
karena telah membesarkan anak musuh bebuyutannya. Selena mendatangi
Wisnu. Dan bilang anak yang mana yang dimaksud Wisnu? Karena dia adalah
istri dari Prabu.
Wisnu sangat senang ketika dokter
bilang Prabu kekurangan darah. Aini bilang Zahira sudah pasti cocok
dengan Prabu, karena Zahira tidak sama dengan Aini. Wisnu ketakutan
saat Zahira akan diperiksa darah, karena nanti bisa ketahuan kalau
Zahira bukan anak kandung Prabu. Wisnu tidak ingin semuanya terbongkar
karena dendamnya terhadap Prabu belum tersampaikan.
Amira bilang ke ibunya kalau gantungan kunci ibunya bisa saja jatuh di lokasi kecelakaan Prabu. Utari bilang itu tidak mungkin.
Wisnu
melihat Zahira yang akan diperiksa darah. Zahira bilang tidak usah
karena pasti sudah cocok. Dokter bilang ini sudah prosedur.
Selena
menyuruh Meisya ikut tes darah, Meisya bilang biar sajah Zahira yang
mendonorkan darah.karena Prabu juga lebih sayang Zahira. Selena bilang
ini saatnya Meisya mencari perhatian Prabu.
Meisya
diperiksa tekanan darahnya dan normal. Lalu darah Zahira akan diambil
sampelnya. Wisnu sudah was was kalau rahasianya terbongkar, lalu tiba –
tiba Meisya datang mengusir Zahira, karena Meisya ingin yang pertama
mendonorkan darahnya buat Prabu.
Dokter mengambil sampel darah Meisya. Zahira menunggu di luar.
Lalu
tiba – tiba Wisnu membiusnya dari belakang. Zahira sempat melihat
tongkat orang yang membiusnya sebelum pingsan. Kalung dan gantungan
kunci Zahira jatuh.
Wisnu minta maaf pada Zahira dan bilang dia hanya ingin rahasianya tidak terbongkar.
Amira
melihat di lokasi kejadian sedang ada polisi. Ada orang yang bilang
pada saat kejadian korban memegang gantungan kunci. Lalu ada seorang
anak perempuan yang mengambil gangtungan kunci itu dan mengaku kalau
korban itu adalah ayahnya. Amira yakin kalau gantungan kunci itu milik
ibunya. Amira akan menemui Zahira, karena tidak mau ibunya mendapatkan
masalah.
Dokter bilang golongan darah Meisya tidak sama
dengan Prabu. Meisya mencari Zahira dan menemukan kalung dan gantungan
kunci Zahira. Meisya mengambilnya.
Wisnu membawa
Zahira yang pingsan di kursi roda. Wisnu minta tolong perawat agar
membawa Zahira yang pingsan keluar, Wisnu bilang Zahira itu adalah
anaknya yang hilang karena melihat ibunya kecelakaan.
Amira terus mencari Zahira, ingin membicarakan soal gantungan.
Meisya
bilang ke Selena kalau darahnya tidak cocok. Aini menanyakan Zahira,
meisya bilang Zahira itu kabur karena tidak mau mendonorkan darahnya.
Aini menghubungi Zahira. Wisnu mematikan HP Zahira. Zahira masih
pingsan.
Selena mengajak Meisya mencari Zahira. Meisya
tidak mau. Selena bilang saat ini hanya Zahira yang bisa menolong
Prabu, kalau Prabu tidak ada mereka bisa jatuh miskin.
Amira
heran melihat keadaan Prabu dan merasa kasihan, bukannya merasa
dendam. Amira melihat keadaan Prabu yang semakin kritis. Amira
memanggil dokter. Dokter menyuruh suster agar memanggil keluarganya
Prabu. Dokter menyuruh Amira keluar lalu Amira mendoakan Prabu dan
pergi.
Wisnu membawa Zahira ke kontrakannya yang dulu,
lalu menguncinya dari luar. Wisnu segera ke Rumah Sakit kembali karena
ingin memantau keadaan.
Utari mencari – cari Amira. Utari curiga kalau Amira menengok Prabu di Rumah Sakit.
Selena,
Meisya dan Aini akan ke ruangan Prabu. Selena menuduh Amiralah yang
membuat Prabu semakin parah, dokter bilang justru Amiralah yang menjaga
dan mendoakan Prabu.
Dokter bilang agar segera
dilakukan pendonoran. Satu – satunya cara adalah dari Zahira. Amira
menawarkan diri untuk mencari Zahira. Utari datang dan mengajak Amira
pulang.
Amira bilang dia harus mencari Zahira karena
gantungan kunci ibunya jatuh dilokasi kejadian. Utari hanya bilang
Amira itu mencari alasan. Dan menuduh Amira berbohong. Meisya
mendengarkan hal itu.
Meisya akhirnya tahu kalau kecelakaan Prabu ada hubungannya dengan Amira dan keluarga.
Aini
menanyakan kepada Amira, apa melihat Zahira. Suster datang menemui
Aini dan menyuruh agar Aini segera menemukan Zahira karean satu –
satunya cara menolong Prabu adalah dengan donor darah.
Amira
berniat mendonorkan darahnya. Wisnu yang melihat dari jauh tidak
senang dengan tindakan Amira. Begitu juga denganUtari. Utari memohon
pada Utari. Utari bilang belum tentu darah Amira cocok karena Amira
tidak ada hubungannya dengan Prabu.
Aini berlutut, Utari mengizinkan Amira untuk tes darah karena pasti hasilnya tidak akan cocok.
Wisnu
bilang kalau Amira mendonorkan darahnya untuk Prabu, pasti Prabu akan
selamat dan akan mengancam diri Wisnu. Karena pasti Prabu tahu kalaU
Wisnu lah yang mencelakai Prabu.
Wisnu masuk ke ruangan Prabu yang kosong dan menyumpahi Prabu yang selalu membuatnya menderita.
Wisnu
akan membunuh Prabu dengan menyetop aliran oksigen ke Prabu, tetapi
Wisnu mengurungkan niatnya karena Wisnu tidak mau menjadi pembunuh
seperti Prabu.
Meisya dan Selena segera melihat kondisi
Prabu yang mulai kritis dan kesulitan bernafas. Meisya disuruh untuk
mencari Aini dan Zahira yang malah menghilang di saat kondisi Prabu
koma.
Arman terus mencari Zahira.
Zahira
mulai sadar dan ia kaget karena dirinya diculik. Zahira teriak minta
tolong, Zahira berusaha membuka pintu tapi tidak bisa. Zahira sedih
karena dia ingin menolong Prabu yang sedang kritis.
Amira
sedang di tes darah. Aini dan Utari sedang menunggu hasilnya. Utari
bilang pada Aini kalau ia yakin kalau darah Amira tidak akan cocok
dengan Prabu yang telah membunuh Ihsan. Aini memohon agar Utari jangan
bilang Prabu pembunuh lagi.
Meisya menegur Aini karena
Aini malah tidak ada disamping Prabu. Aini bilang dia sedang menunggu
Amira test darah. Meisya mengajak Aini pergi, karena hanya buang waktu
saja, Meisya yakin darah Amira tidak akan cocok.
Suter
bilang golongan darah Amira sama dengan Prabu. Utari bilang tidak
mungkin. Suster bilang golongan darah bisa sama meskipun tidak memiliki
hubungan darah.
Utari mengajak Amira pergi. Amira
bilang dia tidak bisa melihat seseorang meninggal karena mereka tidak
bisa menolongnya. Utari tetap memaksa Amira pulang karena ia tidak rela
Amira mendonorkan darah untuk orang yang telah membunuh ayahnya.
Utari menyuruh Amira agar jangan keluar rumah dan jangan pernah mendonorkan darah untuk Prabu.
Dokter menyuruh keluarga agar segera mencari pendonor untuk Prabu, karena kalau tidak nyawa Prabu terancam.
Meisya langsung ingat kata – kata suster yang bilang kalau darah Amira cocok.
Meisya
mendatangi Amira. Amira bilang dia tidak bisa lama – lama karena
ibunya sedang marah. Meisya menunjukkan gantungan kunci kepada Amira.
Meisya bilang kalau ia akan melaporkan Amiran dan Utari ke kantor
polisi karena Meisya akan memnggunakan bukti kalung kunci itu sebagai
bukti.
Meisya meminta Amira agar mendonorkan darahnya. Amira mau dengan syarat Meisya jangan melaporkan ibunya ke polisi.
Aini
terus menangisi Prabu. Selena menyuruh Aini melepas genggaman tangan
Prabu. Selena mengusir Aini dan bilang air mata Aini hanya membuat Prabu
makin parah. Wisnu ingin segera keluar, karena ia sudah lama sekali di
sana.
Meisya datang dan bilang kalau Amira siap
mendonorkan darahnya. Wisnu sangat tidak senang melihatnya. Selena juga
tidak setuju Amira yang mendonorkan. Meisya bilang pada ibunya kalau
Prabu sangat kritis dan harus segera ditolong. Aini sangat senang dan
berterimakasih kalau Amira mendonorkan darahnya.
Zahira
sangat sedih dan dia ingat orang yang membiusnya menggunakan tongkat.
Zahira lalu ingat Wisnu yang menggunakan tongkat. Zahira sangat ingin
keluar karena ia harapan untuk mendonorkan darahnya.
Zahira menemukan HP nya, tetapi tidak ada baterainya. Zahira bingung bagaimana cara dia untuk keluar.
Prabu sangat kritis. Amira memandangi Prabu yang sedang kritis ada disampingnya.
Amira
bilang dia tidak ingin durhaka, tetapi ia merasa ikhlas menolong
Prabu. Terlebih lagi Amira melakukan semua itu demi ibunya. Amira tidak
mau Meisya melaporkan ibunya ke kantor polisi.
Wisnu bilang pada Utari, kalau Amira mendonorkan darahnya untuk Prabu. Wisnu menyuruh Utari ke Rumah Sakit agar Utari percaya.
Utari datang ke Rumah Sakit. Utari memarahi Amira yang telah mendonorkan darahnya untuk Prabu, Aini membela Amira.
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Episode 8 sinetron Putri Yang Ditukar pada 10 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 8
Episode 9 sinetron Putri Yang Ditukar pada 11 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9
Episode 10 sinetron Putri Yang Ditukar pada 12 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 10
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10 Part 4
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10 Part 5
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 9 & 10 Part 6
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11
Utari memarahi Amira yang telah mendonorkan darahnya untuk Prabu, Aini membela Amira.
Wisnu
mengantarkan makanan buat Zahira, Zahira memegang tangan Wisnu dan
minta dilepaskan. Wisnu berkata, dia melakukan semuanya hanya untuk
kebahagiaan Zahira. Wisnu berhasil lepas dari pegangan Zahira.
Meskipun
tadi Zahira sempat melukai tangan Wisnu. Wisnu pergi, dia merasa
beruntung karena Zahira tidak sempat melihat wajahnya. Sementara itu
Arman terus mencari keberadaan Zahira.
Meisya dan
Selena akan melaporkan perihal gantungan kunci itu ke kantor polisi.
Karena mereka piker, Prabu pasti akan senang jika mereka melaporkan
orang yang berniat jahat kepadanya ke kantor polisi. Wisnu mendengar
semua itu, dia berniat akan menggagalkan rencananya.
Selena
menggantungkan gantungan kunci itu ke HP Meisya, Meisya melarangnya
karena pasti nanti hanya akan membuat mereka sial. Meisya ke kamar
mandi dan menitipkan HP nya ke Selena.
Selena meninggalkan HP dan tasnya karena ingin mengambil pesanan minuman yang sudah lama tapi belum datang juga.
Wisnu yang melihat Selena pergi langsung menuju HP itu dan langsung berniat akan mengambil gantungan itu dari HP.
Selena
akan kembali ke mejanya, tetapi Selena tabrakan dengan orang yang tiba
– tiba berdiri sehingga memberi kesempatan Wisnu untuk melepas
gantungan HP itu.
Gantungan HP itu akhirnya lepas. Selena yang kembali, kaget melihat gantungan di HP nya hilang.
Arman
terus mencari Zahira. Zahira berteriak minta tolong dan Arman
mendengar suara Zahira. Akhirnya Arman menemukan Zahira. Arman
menanyakan kepada Zahira, bagaimana kejadian Zahira sampai diculik?
Zahira bilang dia di bius dan pingsan. Zahira ingat orang yang mencoba
membiusnya itu adalah laki – laki yang menggunakan tongkat dan
tangannya gemuk. Zahira juga bilang saat laki – laki itu akan
memberinya makan, Zahira sempat memegang tangannya dan melukai tangan
lelaki itu.
Arman bilang laki – laki itu pasti Pak
Wisnu, karena ciri – ciri yang Zahira katakan sangat persis dengan pak
Wisnu. Zahira bilang , sekarang tidak penting siapa orang yang berniat
jahat kepadanya itu. Yang penting adalah sekarang Arman mengantarkannya
ke Rumah Sakit, karena Zahira sangat kahwatir kepada keadaan ayahnya
yang sedang kritis.
Ihsan bermimpi tentang Amira dalam
tidurnya, Ihsan terus mendengar kata – kata “AYAH JELEK” dalam
mimpinya. Ihsan masih tidak ingat suara siapa yang ada dalam mimpinya
itu. Ihsan sangat penasaran.
Amira meminta maaf pada ibunya, tetapi ibunya tidak juga membuka pintunya.
Utari
sangat kesal karena Amira lebih memilih menolong orang yang telah
membunuh ayahnya. Amira bilang kalau dia melakukan semua itu bukan
karena ia kasihan pada Prabu, tetapi karena ia saying pada ibunya,
saying pada Utari.
Ihsan berjalan dan sampai ke depan
rumah Utari dan Amira. Ibu leny melihat ke kamar Rizky dan Rizky tidak
ada di kamarnya, ibu Leny sangat khawatir. Ihsan merasa aneh kenapa dia
bisa berjalan dan tiba – tiba sampai di rumah itu. Ihsan ingat ini
adalah rumah yang sama yang ia datangi dulu tanpa ia sadari. Ihsan akan
mengtuk rumah itu tetapi tiba – tiba HP ihsan berbunyi.
Ibu
Leny menelepon Ihsan dan bilang kalau Rizky tidak ada di kamarnya dan
barang – barangnya juga tidak ada. Ibu Leny bilang ke Ihsan mungkin
Rizky marah dan ia pergi dari rumah. Ihsan menenangkan Leny dan bilang
dia akan segera pulang.
Amira merasa ada ayahnya di
luar. Amira pergi ke luar memanggil – manggil dan mencari – cari
ayahnya. Utari juga keluar dengan sedih, ia mendengar Amira memanggil –
manggil ayahnya. Amira mencari Ihsan, sedangkan Ihsan ada
dibelakangnya, tetapi tidak melihatnya.
Akhirnya Amira
bilang kepada Utari tentang gantungan kunci, yang akan dijadikan bukti
oleh Meisya untuk menuduh Utari dan Amira atas percobaan pembunuhan
pada Prabu. Amira akhirnya mau mendonorkan darahnya untuk Prabu karena
Amira tidak mau Ibunya di penjara.
Amira bilang dia
rela kalau Amira saja yang di penjara, tetapi Amira tidak tega kalau
harus melihat ibunya di penjara. Akhirnya Utari minta maaf kepada
Amira, karena telah salah paham.
Utari dan Amira
menemukan gantungan kunci itu dibawah taplak meja. Utari marah karena
mengira Amira telah berbohong, hanya untuk menolong Prabu. Amira bilang
gantungan kunci ada pada Meisya yang digunakannya untuk mengancam
Amira, tetapi Utari melihat gantungan kunci itu ada di rumahnya.
Amira
di usir oleh Utari, karena menganggap Amira itu lebih menolong
pembunuh ayahnya. Utari bilang kalau ayahnya sangat mencintai Amira,
tetapi sekarang Amira hanya bisa menyakiti ibunya dengan cara menolong
orang yang telah membunuh ayahnya untuk selamanya.
Keadaan
tiba – tiba hujan deras. Amira terus berada dibawah hujan untuk
membuktikan kalau Amira tidak berbohong, Amira ingin ibunya percaya
kepada Amira. Utari melihat Amira yang kedinginan karena kehujanan,
Utari takut Amira menjadi sakit.
Utari mendatangi
Amira. Amira senang karena ibunya percaya ma dia. Tetapi Amira kecewa,
karena ibunya malah menyuruh Amira pergi dari situ karena ibunya masih
kecewa karena Amira telah menolong Prabu.
Akhirnya
Amira pergi dari rumah ibunya. Amira berkata dalam hati apakah ayahnya
juga akan membenci Amira, padahal Amira tidak berbohong. Ini semua
hanyalah kesalahpahaman.
Amira berjalan, disepanjang
jalan Amira memanggil – manggil ayahnya. Di Rumah Sakit Prabu
sepertinya mendengar suara yang memanggil – manggil dirinya Ayah. Prabu
mencoba menggerakan tangannya. Amira terus memanggil – mangil Ayah,
sepertinya mulai ada ikatan anak dan ayah antara Prabu dan Amira.
Amira
pingsan. Risky juga sedang berjalan karena pergi dari rumah. Rizky
melihat orang – orang sedang berkerumun. Rizky melihat ternyata orang –
orang itu sedang melihat Amira yang pingsan. Akhirnya Rizky membawa
Amira.
Prabu akhirnya sadar dari komanya. Prabu
bertanya pada perawat, sedang ada dimana dirinya? Perawat itu memanggil
dokter. Dokter bilang bahwa Prabu sekarang sudah melewati masa
kritisnya. Dokter itu memanggil keluarganya.
Prabu
menanyakan Zahira pada Aini. Karena Prabu bilang akan berterimakasih
kepada Zahira, karena Zahira telah mendonorkan darahnya untuk Zahira.
Aini bingung. Prabu bilang hanya Zahira lah yang darahnya sama dengan
Prabu. Karena waktu kelahiran Zahira, dokter pernah mengatakan kalau
Zahira itu golongan darahnya sama dengan Prabu.
Selena
bilang kenapa Prabu yakin sekali kalau Zahira yang mendonorkan
darahnya? Meisya juga akan bilang Zahira bukan orang yang mendonorkan
darahnya, karena Zahira malah pergi saat Prabu kritis.
Pada
saat itu Zahira datang dan memeluk Prabu. Prabu sangat berterimkasih
kepada Zahira. Zahira bingung karena Zahira tidak melakukakan apa –
apa. Prabu bertanya lalu siapa yang mendonorkan darah untuknya? Aini
menjawab Amira lah yang telah mendonorkan darahnya.
Prabu
sangat marah sekali saat mendengar bahwa Amiralah yang telah
mendonorkan darah untuknya. Prabu sangat marah kenapa keluarganya
membiarkan darah Amira mengalir kepada tubuhnya. Prabu sangat marah
sekali karena Prabu tidak rela ada darah Amira di dalam tubuhnya,
akhirnya Prabu pingsan karena kondisinya belum stabil. Dokter menyuruh
semua keluarga keluar dan supaya tenang, biar kondisi Prabu stabil.
Risky
membawa Amira ke Rumah Sakit yang sama dengan Prabu di rawat. Risky
akan melakukan administrasi untuk Amira, saat itu Aini melihat Rizky.
Aini menanyakan kepada Rizky siapa yang sakit? Rizky bilang Amira
sakit. Aini melihat keadaan Amira. Aini minta Rizky menjaga Amira,
sementara Aini akan bilang pada keluarga Amira kalau Amira di rawat.
Arman
menyuruh Zahira supaya Zahira mengatakan semuanya kepada keluarganya.
Tetapi Zahira bilang dia tidak mau membuat orang tuanya cemas tentang
penculikan yang menimpa dirinya.
Aini melihat Arman
dan Zahira, lalu Aini pamit karena akan ke rumah Amira untuk mengatakan
pada ibunya kalau Amira sakit. Zahira kaget mendengar Amira di rawat.
Rizky
menjaga Amira dan bilang kalau Amira selalu membuat dirinya sial.
Tetapi Rizky juga bilang kalau melihat Amira itu sangat kasihan, karena
hidupnya selalalu menderita.
Arman dan Zahira masuk
untuk melihat Amira. Zahira kaget karena ada Rizky yang sedang
menunggui Amira. Zahira bilang kenapa Rizky ada disini? Rizky bilang
dia menemukan Amira pingsan di jalan dan membawanya ke rumah sakit.
Rizky minta Zahira dan Arman mendoakan untuk kesehatan Amira. Zahira
sangat cemburu melihat Rizky yang tampak perhatian pada Amira.
Utari
sedang menangisi kepergian Amira. Wisnu bilang Utari tidak usah sedih,
karena Amira pantas pergi karena Amira telah menolong orang yang telah
membunuh ayahnya. Utari bilang meskipun begitu, ia tetap khawatir
karena Amira adalah anak kandungnya.
Wisnu dengan
keras bilang kalau Amira bukan anak kandung Utari. Utari kaget
mendengar perkataan Wisnu. Utari mengatakan kenapa Wisnu mengatakan
itu? Padahal Utari lah yang telah mengandungnya dan melahirkannya.
Wisnu akan bilang ke Utari hal yang sebenarnya, tetapi Wisnu berubah
pikiran. Wisnu berpikir belum saatnya untuk Wisnu membeberkan semuanya
pada Utari. Wisnu mengatakan pada Utari dia hanya kesal pada Amira
karena Amira telah menjadi anak durhaka. Sehingga Amira tidak pantas
menjadi anak kandung Utari.
Tiba- tiba Aini datang.
Utari sangat marah melihat Aini. Aini bilang ini bukan saatnya untuk
bertengkar. Aini bilang dia hanya ingin memberitahu kalau Amira sedang
di rawat di rumah sakit. Utari sangat sedih mendengar hal itu. Utari
bergegas ke rumah sakit. Wisnu juga berniat akan pergi ke rumah sakit
karena ia harus memantau keadaan di rumah sakit.
Leny
diberitahu kalau ada orang yang melihat Rizky di rumah sakit. Ihsan
memaksa ikut, Leny sudah melarangnya dengan bilang orang itu belum tentu
Rizky. Ihsan memaksa, dan Leny pun akhirnya membiarkan Ihsan ikut ke
rumah sakit.
Prabu minta dipanggilkan Zahira. Meisya
sangat sedih, karena kehadirannya selalu tidak di anggap. Selena
mengatakan kalau Meisya lah yang telah meminta Amira untuk mendonorkan
darahnya pada Prabu, bukan Zahira.
Mendengar hal itu,
Prabu malah makin marah pada Meisya. Prabu bilang kenapa Meisya
membiarkan darah Amira mengalir di tubuhnya. Selena dan Meisya sangat
kaget, kenapa Prabu malah marah. Seharusnya Prabu senang dengan apa
yang dilakukan Meisya.
Meisya membela diri, Meisya
minta tolong Amira hanya karena khawatir melihat keadaan ayahnya yang
kritis. Meisya bilang dia mengancam Amira dengan gantungan kunci.
Meisya bilang dia menemukan gantungan kunci milik ibunya Amira yang
ditemukan di lokasi kejadian Prabu kecelakaan. Meisya mengancam akan
melaporkan Utari dan Amira, dengan gantungan kunci sebagai buktinya.
Prabu
lalu ingat, dirinya sempat menggenggam sesuatu di lokasi kejadian
sebelum pingsan. Prabu berpikir mungkin yang digenggamnya saat itu
adalah gantungan kunci yang dimaksud Meisya.
Prabu
meminta gantungan kunci itu dari Meisya, karena akan membawanya ke
kantor polisi dan akan menjadikannya bukti bahwa ada orang yang telah
mencoba mencelakainya. Meisya bilang gantungan kunci itu hilang. Prabu
sangat marah karena Meisya ceroboh, sehingga bukti penting bisa hilang.
Utari
melihat dan menangisi keadaan Amira yang terbaring di rumah sakit.
Utari menyalahkan Aini. Utari bilang kalau Amira tidak mendonorkan
darahnya untuk Prabu, Utari tidak akan sampai mengusirnya. Aini juga
sangat sedih melihat kedaan Amira. Sementara itu Wisnu hanya
memperhatikan keadaan.
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11 Part 4
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11 Part 5
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11 Part 6
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13
* Amira di rawat di Rumah Sakit.
*
Prabu yang melihat Amira dirawat, mengurungkan niatnya untuk
melaporkan Amira, Utari dan Wisnu ke Kantor Polisi, dan akan menunggu
sampai Amira keluar dari Rumah Sakit.
* Amira diharuskan membayar semua tagihan Rumah Sakit agar Amira bisa pulang, Amira tidak punya uang.
*
Zahira dan Aini membujuk Prabu agar membayar tagihan Rumah Sakit
Amira, karena Amira telah menyelamatkan Prabu dari koma, dengan cara
mendonorka darah
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13
* Amira di rawat di Rumah Sakit.
*
Prabu yang melihat Amira dirawat, mengurungkan niatnya untuk
melaporkan Amira, Utari dan Wisnu ke Kantor Polisi, dan akan menunggu
sampai Amira keluar dari Rumah Sakit.
* Amira diharuskan membayar semua tagihan Rumah Sakit agar Amira bisa pulang, Amira tidak punya uang.
*
Zahira dan Aini membujuk Prabu agar membayar tagihan Rumah Sakit
Amira, karena Amira telah menyelamatkan Prabu dari koma, dengan cara
mendonorka darah
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 & 13
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 -13 Part 4
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13 Part 5
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12 - 13 Part 6
Episode 11 sinetron Putri Yang Ditukar pada 13 Oktober 2011
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 11
Episode 12 sinetron Putri Yang Ditukar pada 17 Oktober 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 12
Episode 13 sinetron Putri Yang Ditukar pada 18 Oktober 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 13
Sinopsis kisah sinetron Putri Yang Ditukar Episode 14
Utari tidak suka Prabu membayar semua tagihan Rumah Sakit Amira.
Utari
mendorong Amira sampai terjatuh. Prabu segera menolong Amira dan
menegur Utari. Semua kaget atas tindakan Prabu. Utari marah pada Prabu.
Risky bilang dia kan membayar tagihan Rumah Sakit untuk Amira pada
Prabu, sehingga Utari bisa tenang karena tidak berhutang pada Prabu.
Amira
berterimaksih kepada Rizky karena telah membayar biaya perwatannya.
Rizky bilang Amira jangan senang dulu, karena ia tidak memberinya
secara gratis, tetapi akan menagihnya lain waktu.
Amira
bilang dia akan mulai mencicilnya dari sekarang, Rizky bilang Amira
tidak usah membayar, sampai Rizky sendiri yang menagihnya pada Amira.
Utari
bilang tidak suka pada Prabu, karena telah menghancurkan Ihsan.
Amira jadi merasakan kembali kehilangan ayahnya. Amira minta izin
keluar dan Utari mengizinkan.
Amira
berjalan dan merenung. Ia mempertanyakan apakah ayahnya masih hidup
atau tidak? Lalu siapa yang di kubur saat pemakaman ayahnya? amira
terus mengingat kenangan manis bersama ayahnya.
Ihsan
juga sedang berjalan. Ia terus memikirkan siapa dirinya. Ia terus
samar – samar mengingat bayangan perempuan yang memanggilnya “AYAH”.
Ihsan
bertemu dengan Amira. Ihsan bilang kepada Amira kalau dia merasa
tidak asing dengan tempat itu. Amira tidak sanggup bilang pada Ihsan
kalau itu adalah tempat ayahnya mengalami kecelakaan. Amira akan
mengatakan pada Ihsan kalau ihsan merasa tidak asing dengan tempat
itu, mungkin karena dia adalah Ihsan. Ayahnya Amira. Leny datang, dan
Amira belum sempat mengatakan apapun.
Leny
mengajak Ihsan pergi dan menyuruh Amira jangan mendekati Ihsan,
Ihsan minta Leny memberinya waktu untuk berbicara. Tetapi leny malah
membawa Ihsan pergi.
Ihsan bertanya pada Leny kenapa Leny melarang Amira berbicara dengannya. Leny bilang ia hanya khawatir pada ihsan.
Pengacara
bilang pada Selena dan Meisya, surat penangkapan Utari dan Wisnu
sudah di proses. Dan bilang kalau Surat penangkapan Amira tidak bisa
diproses karena Prabu tidak bisa membuktikan Amira ada di lokasi
kejadian.
Selena
tetap menyuruh pengacaranya untuk membuat surat penangkapan Amira.
Mesiya dan Selena yakin Prabu akan sangat senang dengan ide mereka.
Amira bilang pada Utari kaalu ia bertemu Ihsan di lokasi kejadian kecelakaan. Utari makin yakin kalau itu Ihsan.
Utari dan Amira akan pergi ke Rumah Leny. Tapi tiba polisi datang dan menangkap Utari. Polisi juga menangkap Wisnu.
Meisya
dan Selena memberi tahu Prabu kalau Wisnu dan Utari sudah ditangkap
polisi. Aini tidak senang, Selena dan Meisya menyalahkan Aini yang
selalu membela keluarga Amira. Zahira sedikit cemburu.
Selena
dan Meisya juga bilang kalau sebentar lagi Amira akan ditangkap.
Aini bilang ini semua hanya salah paham. Zahira dan Aini meminta
Prabu untuk membebaskan Utari dan Wisnu, Meisya dan Selen sebaliknya.
Semuanya membuat Prabu dilemma, Prabu bilang akan ke kantor polisi.
Selena dan Meisya melarang Aini dan Zahira ke Kantor Polisi.
Saat
akan pergi ke kantor polisi, mobil Prabu dihalangi Amira. Amira
berlutut minta ibunya dibebaskan. Prabu bilang Amira jangan bersikap
seperti itu. Prabu pergi, Amira mengejarnya. Amira yakin Prabu akan ke
kantor polisi.
Zahira dan Aini menyusul Prabu diantar Arman.
Amira bertemu Rizky yang menawarinya untuk mengantarnya ke kantor polisi.
Di
penjara Wisnu marah – marah karena Utari terus memikirkan Amira.
Utari bilang wajar kalau ia memikirkan Amira, anak kandungnya sendiri.
Wisnu melihat Prabu dan bilang Prabu iblis.
Pengacaranya
bilang tentang kelanjutan penangkapan Wisnu dan Utari. Prabu bilang
pada pengacaranya ia mencabut semua tuntutan, karena Prabu terus
ingat Amira yang memohon – mohon kepadanya. Prabu minta hal ini
dirahasiakan.
Amira
bertemu dengan ibunya yang telah bebas. Ibunya bilang kalau polisi
tidak cukup bukti untuk menangkapnya. Amira curiga Prabulah yang telah
mengeluarkan ibunya.
Aini datang dan kaget karena Utari sudah bebas. Utari salah paham mengira Aini ingin melihat utari terus-terusan di penjara.
Selena
dan Meisa mendapat kabar dari pengacaranya, kalau Prabu telah
mencabut tuntutannya. Selena dan Meisya mengira Aini yang menghasut
Prabu.
Ihsan terus memikirkan Amira, Ihsan yakin kalau ia memiliki hubungan dengan Amira.
Rusli
datang ke rumah leny untuk menemui Rizky. Ihsan menanyakan siapa
Rusli? Rusli bilang dia adalah Rusli mantan suami Leny dan ayahnya
Rizky.
Leny
memanggil Ihsan dan betapa kaget ia melihat Rusli. Leny marah pada
Rusli karena setelah sekian lama, ia baru muncul kembali. Leny
mengajak Ihsan masuk. Ihsan tidak mau, ia ingin Leny mengatakan
dirinya yang sebenarnya. Ihsan akhirnya pergi.
Rusli
memaksa ingin bertemu dengan Rizky. Leny mengusir Rusly. Tak sengaja
Rusli mendorong Leny hingga terluka. Rusly minta maaf dan Leny
mengusir Rusli dan bilang kalau Rusli itu benar – benar pembawa sial.
Utari
bertanya pada Rizky tentang Amira yang bilang kalau ayahnya Rizky
memiliki wajah yang sama dengan ayahnya Amira. Utari dan Amira minta
Rizky mempertemukannya dengan Ihsan, untuk meyakinkan kalau itu ihsan
atau bukan. Rizky akan mengatakan kalau Ihsan itu bukan ayahnya Rizky,
tetapi Leny menelepon dan bilang Ihsan pergi dari rumah. Rizky pamit
tanpa menjawab pertanyaan Amira dan Utari.
Prabu
merasa heran terhadap dirinya sendiri, karena ia tidak tega melihat
Amira yang memohon – mohon kepadanya. Padahal Prabu sadar kalau Prabu
adalah orang yang egois dan tidak simpati apada orang lain, apalgi
Amira adalah anak ihsan, musuh bebuyutannya.
Selena
dan Meisya menanyakan pada Prabu kenapa Prabu membebaskan Utari dan
Wisnu? Mereka tahu dari pengacaranya. Aini menanyakan apa itu benar?
Selena bilang pasti Aini yang menhasut Prabu. Prabu bilang, kalau
memang Aini, terus kenapa? Selena marah. Prabu balik marah karena
Selena selalu mencampuri urusan yang bukan urusannya.
Aini
bilang pada Prabu kalau dulu ia memang mencintai Ihsan, tetapi sejak
menikah dengan Prabu, Aini berusah setia pada Prabu apalagi sekarang
sudah ada Zahira diantara mereka.
Selena sangat kesal, dan bilang kalau Aini sangat pintar menjilat Prabu.
Amira
berterimakasih karena Tuhan telah membebaskan Utari dan Prabu. Amira
akan berterimakasih juga pada Prabu karena yakin pasti Prabu yang
membebaskan ibunya.
Ihsan
pergi dan bilang kenapa Leny dan Rizky tega sekali membohongi
dirinya. Ihsan mencari Amira ke kampus. Leny menemukan Ihsan. Ihsan
yakin Leny berbohong. Leny meyakinkan Ihsan kalau ia berkata benar,
dan bilang kalau laki – laki yang mengaku Rusli itu adalah seorang
penipu dan orang jahat, dan hanya mengincar hartanya saja. Leny
memperlihatkan luka ditangannya yang bilang itu perbuatan laki – laki
itu, akhirnya Ihsan percaya. Leny minta tolong pada Ihsan agar jangan
memberitahu Rizky tentang hal ini, karena Leny tidak mau bikin Rizky
cemas.
Rizky ingin menemui Ihsan dan Leny melarang dengan bilang saat ini Ihsan perlu istirahat.
Amira
berterimaksih pada Prabu. Amira mencium tangan Prabu dan Prabu diam
saja. Prabu bilang anggap saja itu sebagai balas budi karena Amira
telah mendonorkan darah untuknya.
Amira akan pergi, Prabu memberikan saputangan pada Amira. Prabu bilang ia tidak tahan melihat wanita menangis.
Amira
memikirkan kejadiannya bersama Prabu, Amira merasa dekat dengan
Prabu. Amira meyakinkan dirinya kalau dirinya bukan anak durhaka,
karena Amira juga masih mencintai Ihsan yang telah tiada.
Prabu
juga merasakan kedekatan dengan Amira dan heran kenapa bisa memiliki
perasaan itu. Karena Prabu adalah orang yang egois. Prabu meyakinkan
dirinya kalau perasaan itu hanyalah karena hutang budi pada Amira.
Zahira
terus memikirkan Rizky. Arman bilang pasti Zahira sedang memikirkan
Rizky. Zahira mengiyakan, Zahira bilang pada Arman kalau ia menyukai
Rizky sejak Rizky baik padanya. Zahira tidak tahu perasaan Rizky,
karena Rizky sangat perhatian dengan Amira.
Arman
bilang, pasti Rizky juga akan menyukai Zahira, kalau telah mengenal
Zahira lebih jauh. Sebenarny Arman mencintai Zahira, hanya Arman
sadar status Zahira dan Arman itu berbeda.
Ihsan
merasakan kalau Rizky itu benar – benar anaknya, karena sikap Rizky
itu seperti sikap anak terhadap ayahnya. Rizky akan memberitahu Ihsan
tentang Amira, tetapi melihat kondisi Ihsan yang sakit, Rizky
mengurungkan niatnya.
Ihsan
menemui Leny di kantor. Ihsan bilang mau membantu pekerjaan Leny.
Leny bilang tidak usah dan Leny mengajak Ihsan pulang karena Ihsan
belum sehat total.
Utari
masih belum pulang karena kuenya belum habis terjual. Zahira ingin
membeli kue Utari. Utari marah – marah melihat Zahira, lalu Arman
mengajak Zahira pergi. Zahira bilang dia hanya ingin membeli kue Utari.
Utari hanya diam.
Wisnu
datang dan senang melihat Zahira. Zahira bilang dia masih trauma,
kalau melihat bapak – bapak yang memakai tongkat, karena ia dulu pernah
disekap saat ingin mendonorkan darah buat ayahnya yang waktu itu
sedang kritis.
Arman
bilang pada Wisnu, jangan – jang memang benar Wisnu, karena ciri –
ciri yang dikatakan Zahira sama persis dengan ciri – ciri Wisnu.
(Special thanks and credits to/Terima kasih dan kredit diberikan kepada: http://niazuramaria.blogspot.com/)
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 14 Part 1
Episode 14 sinetron Putri Yang Ditukar pada 19 Oktober 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 14
Episode 15 sinetron Putri Yang Ditukar pada 19 Oktober 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 15
Episode 16 sinetron Putri Yang Ditukar pada 24 Oktober 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 16
Episode 17 sinetron Putri Yang Ditukar pada 25 Oktober 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 17
Episode 18 sinetron Putri Yang Ditukar pada 26 Oktober 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 18
Episode 19 sinetron Putri Yang Ditukar pada 27 Oktober 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 19
Episode 20 sinetron Putri Yang Ditukar pada 31 Oktober 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 20
Episode 21 sinetron Putri Yang Ditukar pada 1 November 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 21
Episode 22 sinetron Putri Yang Ditukar pada 2 November 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 22
Episode 23 sinetron Putri Yang Ditukar pada 3 November 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 23 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 23 Part 2
Episode 24 sinetron Putri Yang Ditukar pada 7 November 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 24
Episode 25 sinetron Putri Yang Ditukar pada 8 November 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 25
Episode 26 sinetron Putri Yang Ditukar pada 9 November 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 26
Episode 27 sinetron Putri Yang Ditukar pada 10 November 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 27
Episode 28 sinetron Putri Yang Ditukar pada 14 November 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 28
Episode 29 sinetron Putri Yang Ditukar pada 15 November 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 29
Episode 30 sinetron Putri Yang Ditukar pada 16 November 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 30
Episode 31 sinetron Putri Yang Ditukar pada 17 November 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 31
Episode 32 sinetron Putri Yang Ditukar pada 21 November 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 32
Episode 33 sinetron Putri Yang Ditukar pada 22 November 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 33 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 33 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 33 Part 3
Episode 34 sinetron Putri Yang Ditukar pada 23 November 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 34 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 34 Part 2
Episode 35 sinetron Putri Yang Ditukar pada 25 November 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 35 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 35 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 35 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 35 Part 4
Episode 36 sinetron Putri Yang Ditukar pada 28 November 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 36 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 36 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 36 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 36 Part 4
Episode 37 sinetron Putri Yang Ditukar pada 29 November 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 37 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 37 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 37 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 37 Part 4
Episode 38 sinetron Putri Yang Ditukar pada 30 November 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 38 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 38 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 38 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 38 Part 4
Episode 39 sinetron Putri Yang Ditukar pada 1 Disember 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 39 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 39 Part 2
Episode 40 sinetron Putri Yang Ditukar pada 5 Disember 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 40 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 40 Part 2
Episode 41 sinetron Putri Yang Ditukar pada 6 Disember 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 41
Episode 42 sinetron Putri Yang Ditukar pada 7 Disember 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 42
Episode 45 Putri Yang Ditukar pada 13 Disember 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 45 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 45 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 45 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 45 Part 4
Episode 46 Putri Yang Ditukar pada 14 Disember 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 46 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 46 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 46 Part 3
Episode 47 Putri Yang Ditukar pada 15 Disember 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 47 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 47 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 47 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 47 Part 4
Episode 48 Putri Yang Ditukar pada 19 Disember 2011, Isnin
PUTRI YANG DITUKAR EPISODE 48 Part 1
PUTRI YANG DITUKAR EPISODE 48 Part 2
PUTRI YANG DITUKAR EPISODE 48 Part 3
PUTRI YANG DITUKAR EPISODE 48 Part 4
Episode 49 Putri Yang Ditukar pada 20 Disember 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 49 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 49 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 49 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 49 Part 4
Episode 50 Putri Yang Ditukar pada 21 Disember 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 50 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 50 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 50 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 50 Part 4
Episode 51 Putri Yang Ditukar pada 22 Disember 2011, Khamis
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 51 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 51 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 51 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 51 Part 4
Episode 52 Putri Yang Ditukar pada 26 Disember 2011, Isnin
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 52 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 52 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 52 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 52 Part 4
Episode 53 Putri Yang Ditukar pada 27 Disember 2011, Selasa
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 53 Part 1
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 53 Part 2
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 53 Part 3
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 53 Part 4
Episode 54 Putri Yang Ditukar pada 28 Disember 2011, Rabu
Sinetron Putri Yang Ditukar Episode 54 Part 1