Pemeran
Ririn Dwi Aryanti sbg Airin
Chelsea Olivia Wijaya sbg Sastha
Dude Harlino sbg Levi
Baim Wong sbg Jonah
Aditya Putri sbg Renata
Adjie Pangestu sbg Aldo
Tetty Liz Indriati sbg Chitra
Hanna Hasyim sbg Tara
Raslina Rasyidin sbg Thea
Sinopsis
Airin ditinggalkan oleh Thea di sebuah panti asuhan. Thea memberikan
sebuah cincin pada Airin sebagai tanda bahwa mereka akan bertemu lagi.
Di panti asuhan, Airin bertemu dengan Satsa yang juga ditinggalkan orang
tuanya, semenjak itu Airin dan Satsa saling mengangkat saudara.
Di
Jakarta, Aldo mengalahkan saingan bisnisnya, Erik, dengan licik. Erik
kalap, terjadi perkelahian antara Aldo dan Erik, Erik terbunuh. Aldo
membuat kejadian itu seperti kecelakaan.
Sepeninggal Erik, Aldo
mendekati Tara, istri Erik. Tara merupakan kekasih dan cinta sejati Aldo
dahulu. Istri Aldo shock mengetahui kedekatan Aldo dan Tara, ia jatuh
sakit dan akhirnya meninggal.
Aldo akhirnya menikahi Tara dan
membawa serta anaknya, Jonah, tinggal di rumah Aldo. Di rumah itu, Tara
sangat dibenci anak anak Aldo, Levi dan Renata. Mereka menganggap Tara
penyebab kematian ibunya. Hingga Citra, mertua Aldo akhirnya memutuskan
untuk pindah dari rumah itu karena tak bisa menerima Tara.
Suatu
saat, Aldo mengajak seluruh keluarga merayakan ulang tahun Jonah di
panti asuhan. Disini Jonah bertemu dengan Airin dan Sasta. Pertemuan itu
membuat kesan yang mendalam dalam diri Jonah maupun Airin.
Beberapa
tahun kemudian, Airin akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta dan
berpisah dengan Sasta. Airin memberikan cincin yang diberikan ibunya.
Mereka berjanji untuk bertemu suatu saat.
Airin bekerja di sebuah
toko kaset. Suatu saat, ada seorang gadis mencuri kaset, Airin
mengejarnya. Ia kaget ternyata itu Sasta. Airin melepaskan Sasta walau
harus kena marah pemilik toko.
Sasta rupanya memendam keinginan
untuk menjadi orang yang berguna. Ia mengikuti lomba nyanyi yang
diadakan oleh Levi. Ternyata Inggrid teman Renata ikut juga dalam lomba
itu, mereka menerobos masuk. Renata merengek pada Levi agar memberikan
kesempatan nyanyi pertama pada Inggrid. Sasta marah dan bertengkar
dengan Renata. Airin yang datang menonton kaget, karena ia bertemu
kembali dengan Sasta.
Sinopsis Cincin Episode 61
Aldo
ditolong oleh penduduk sekitar dan tetangganya. Mereka mengantarkan
Aldo yang telah sadarkan diri ke rumahnya. Renata sangat kaget ketika
melihatnya ayahnya pulang diantar oleh tetangganya dalam keadaan
luka-luka. Renata cukup panic melihat keadaan ayahnya. Renata berusaha
untuk menghubungi Levi ke HP nya, tapi HP Levi saat itu tidak aktif.
Para tetangganya yang membantu Aldo masuk ke rumah. Karena tidak bisa
menghubungi Levi, akhirnya Renata memutuskan menyusul ke kantor Levi
untuk memberitahukan Levi perihal ayahnya. Renata menitipkan Aldo kepada
tetangganya dan bergegas pergi ke kantor Levi. Sesampainya Renata di
kantor Levi, ternyata Levi tidak ada di kantor karena sedang meeting di
luar kantor. Dian yang menerima Renata di kantor. Dian langsung menebak
bhw Renata adalah adiknya pak Levi. Dian menjelaskan lagi kepada Renata
bahwa kalau Levi sedang rapat, HP nya sering tidak aktif. Renata bingung
harus bagaimana. Renata menjelaskan kepada Dian bahwa ia datang mencari
Levi untuk memberitahukan bahwa ayah mereka mengalami kecelakaan.
Karena baik Dian ataupun Renata tidak dapat menghubungi Levi, akhirnya
Dian mengusulkan untuk membantu Renata dan ikut bersama Renata ke
rumahnya. Renata sempat ragu. Tapi Renata juga nggak punya pilihan.
Renata dan Dian bergegas ke rumah Aldo.
Di rumah Aldo, Dian
merawat luka-luka Aldo bagai seorang perawat yang berpengalaman. Renata
yang ada disampingya sampai heran dan kagum dibuatnya. Bahkan Renata
sempat bertanya kok Dian kelihatannya jago banget merawat luka. Dian
mengaku bahwa dulu waktu di kampus ia pernah ikut palang merah, jadi ia
bisa sedikit2x. Aldo sempat memperhatikan Dian yang sedang merawatnya
dan mendengarkan percakapan antara Dian dan Renata. Setelah selesai
merawat luka Aldo, Dian mengatakan kepada Renata bahwa mereka tinggal
menunggu dokter datang untuk memeriksa ayahnya Renata selanjutnya.
Selain
membantu merawat Aldo, Dian juga sempat membantu Renata memasak di
dapur. Renata. Renata minta maaf karena telah merepotkan Dian dan juga
minta maaf karena rumahnya berantakan. Tapi Dian tidak merasa
direpotkan, malah ia yang seharusnya minta maaf karena telah lancang
beres-beres rumah orang. Sementara itu, Dokter selesai memeriksa kondisi
Aldo. Dokter mengatakan kpd Renata bahwa ayahnya hanya mengalami luka
luar dan tidak ada tulang yang retak. Tapi untuk memastikannya dokter
menganjurkan agar Aldo di-scan saja. Seyelah Renata mengucapkan terima
kasih, dokter itu pergi.
Renata dan Dian sedang di dapur
menyiapkan makanan ketika Levi pulang. Levi memanggil Renata, tapi tidak
ada jawaban. Levi ke kamar Aldo dan melihat Aldo telah mendapatkan
perawatan. Levi langsung berpikir bahwa nggak mungkin Renata yang
melakukan semua ini. Levi masih bertanya2 dalam hati dan mencari Renata
di dapur. Di dapur Levi melihat Dian ada bersama Renata. Renata langsung
menceritakan bahwa tadi Renata mencari Levi di kantor untuk
memberitahukan bahwa ayah mereka mengalami kecelakaan dan tadi ia juga
sangat panik karena tidak bisa menemukan Levi di kantor krn sedang
rapat, dan untung ada Dian yang membantunya.
Levi mengajak Dian
duduk di teras rumah. Di luar sedang hujan. Levi dan Dian duduk di
bangku teras. Levi mengucapkan terima kasih kepada Dian karena telah
menolong ayahnya dan Renata. Kalau tadi Dian nggak ada, pasti Renata
sudah panik dan tidak tahu hrs berbuat apa. Meskipun sebenarnya ia tidak
begitu akrab dengan ayahnya, tapi begitu mendengar ayahnya kecelakaan,
ia sangat khawatir sekali. Dian bilang ke Levi bahwa sebenarnya keadaan
mereka itu sama, mereka sama2 punya ayah yang bermasalah. Tapi sebesar
apapun kesalahan mereka, ayah tetaplah ayah dan tidak ada seorang pun
yang dapat menggantikannya.
Levi mengatakan kepada Dian bahwa
Dian itu baik sekali telah menolong ayahnya, dan dulu waktu Levi mabuk
Dian lah yang menjemputnya. Levi berterima kasih lagi kepada Dian karena
dulu ia belum sempat bilang terima kasih. Karena Levi telah menyinggung
soal mabuk itu, Dian memberanikan diri untuk bertanya tentang Airin
karena saat mabuk dulu Levi selalu menyebut nama Airin. Menurut Dian
jika seorang laki2 menyebut nama wanita saat sedang mabuk, pasti wanita
itu sangat berarti baginya, dan Airin pasti sangat beruntung karena
dicintai oleh laki2x seperti Levi. Levi langsung bereaksi ketika Dian
menyebut nama Airin. Levi bangkit dari duduknya dan wajahnya langsung
berubah tegang. Levi kelihatannya tidak suka Dian telah menyinggung
Airin dan bertanya “Apa maksud kamu?” Suara Levi berubah jutek.
Dian
lalu menjelaskan kpd Levi bahwa Levi adalah laki-laki yang baik, penuh
perhatian dan lembut. Semua yang didambakan wanita ada pada diri Levi.
Tapi Levi tidak sependapat dengan Dian dengan mengatakan bahwa Dian
hanya melihat dirinya dari luar saja, dan sebenarnya tidak ada yang bisa
ia banggakan dari dirinya. Dan jika ia seperti orang yang digambarkan
Dian… sekarang Airin pasti masih bersamanya. Namun Dian tidak begitu
saja menerima apa yang dikatakan Levi tentang gambaran diri Levi. Dian
menganggap bahwa Levi terlalu rendah menilai dirinya sendiri. Pada
kesempatan itu, Dian memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya
kepada Levi… bahwa sejak pertama Levi menerimanya sebagai karyawan di
NER, ia sudah merasakan sesuatu yang lain terhadap Levi. Saat Levi sedih
dan putus asa, ia sangat ingin membantu dan menghibur Levi, mungkin
seperti yang Airin lakukan terhadap Levi. (Whoaaa… Dian menyatakan
cinta. Ternyata Dian seorang pejuang juga. Dugaan gw ternyata benar,
Dian bukannya patah semangat, tapi sebaliknya malah jadi tambah
semangat.) Reaksi Levi saat itu… saat ia mendengar ungkapan perasaan
Dian adalah… menolaknya… Levi meminta Dian untuk tidak
mengaharapkannya… Levi minta maaf kepada Dian dan dengan tegas
mengatakan kepada Dian bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat
menggantikan posisi Airin di hatinya… “Tidak ada!” Dian sedih mendengar
pengakuan Levi. Dgn meneteskan airmata Dian mengatakan kepada Levi bahwa
ia sama sekali tidak ingin menggantikan posisi Airin di hati Levi. Tapi
Dian hanya minta di-ijinkan untuk menyayangi Levi, walaupun Levi tidak
akan pernah membalas perasaannya. (Lho kok jadi sama nasibnya ama
Jonah?? Wah… bakalan tambah panjang nih urusannya. Sekarang bukan cinta
segi empat lagi, tapi segi lima antara Sasta-Jonah-Airin-Levi-Dian,
dimana di dalam cinta segi lima itu masih terbagi lagi menjadi 3 cinta
segitiga, yaitu cinta segitiga antara Sasta-Jonah-Airin,
Jonah-Airin-Levi, dan cinta segitiga antara Airin-Levi-Dian… atau 2
cinta segiempat antara Sasta-Jonah-Airin-Levi dan Jonah-Airin-Levi-Dian.
Biar tambah ngejelimet…hayoo sutradaranya nambahin satu karakter lagi…
karakter cewek yang naksir Jonah gitu... huh! Hayoo… siapa yang mau
daftar??? )
Levi melamun di kamarnya… ia sedang memikirkan
semua kebaikan Dian… Dian yang seringkali menjadi dewi penolong baginya
dan juga bagi Renata dan ayahnya… Dian yang telah memberi warna
hari-harinya yang kelabu. Tiba-tiba Renata datang dan membuyarkan
lamunan Levi. Renata menebak bahwa Levi pasti sedang mikirin Dian.
Renata sebenarnya penasaran kenapa Dian mau menolong ayah mereka. Renata
juga menebak bahwa Dian pasti suka dengan Levi. Renata juga sempat
menanyakan perasaan Levi kpd Airin apakah sampai sekarang ini Levi masih
menyukai Airin. Levi mengatakan bahwa sampai kapanpun… persaaannya
kepada Airin tidak akan pernah berubah. Renata menyayangkan padahal Levi
tahu bahwa Airin lah yang memutuskan meninggalkan Levi dan lebih
memilih Jonah… dan mengapa Levi nggak membuka hati saja untuk Dian. Levi
lalu mengtakan bahwa hatinya itu cuma satu dan sudah ia berikan untuk
Airin.
Keesokan harinya Dian selalu menghindar untuk bertemu
Levi. Sampai menjelang makan siang Dian berhasil menghindar dari Levi,
tapi saat ada dokumen yang harus diperiksa Levi, Dian tidak bisa
menghindar lagi, dan ia terpaksa harus menemui Levi. Dian khawatir Levi
akan marah kepadanya karena telah menyatakan perasaannya. Dian merasa
membahayakan masa depannya, bagaimana jika ia dipecat krn sudah
mengungkapkan perasaannya itu. Dian lalu memberanikan dirinya untuk
masuk ke ruangan Levi dan menyerahkan dokumen2 kepada Levi. Dian masuk
dengan perasaan takut. Ternyata apa yang ditakutkan Dian itu tidak
terjadi. Levi menerima Dian dengan sikap sepertin biasanya dan bahkan
sempat menanyakan Dian kemana aja dari pagi krn dari tadi Levi
mencarinya. Dian berbohong kepada Levi bahwa tadi ia keluar membeli
kertas. Dian meletakkan dokumen itu di meja Levi. Setelah itu ia keluar.
Keluar
dari ruangan Levi… Dian lega… ternyata Levi tidak marah padanya.
Tingkah laku Dian yang aneh di depan pintu ruangan Levi dipergoki oleh
Dion dan Danny. Mereka berdua langsung nge-godain Dian. Dian
tersipu-sipu malu karena ketahuan oleh Dion dan Danny. Dian langsung
buru2 kabur dari hadapan mereka tanpa berkata apa-apa…
Levi telah
selesai memeriksa dokumen yang diberikan Dian tadi dan menyerahkannya
kepada Dian. Levi merevisi beberapa bagian laporan tersebut dan sudah
menandainya. Levi meminta Dian untuk mengetik ulang. Levi mau pergi,
tapi ia mengingat sesuatu, Levi membalikkan badannya, dan bertanya
kepada Dian apakah Dian sudah makan siang. Karena kalau belum, Levi mau
mengajak Dian makan siang bareng. Dian masih gugup ketika Levi bertanya,
lalu ia menjawab bahwa ia sudah makan siang krn tadi ia membawa bekal
dari rumah. Levi akhirnya pergi makan siang sendirian. Setelah Levi
pergi, Dian menyesal kenapa tadi ia nggak berbohong saja bahwa ia belum
makan…
Sasta sedang take vokal di studio Nada Record. Sasta
ditemani oleh Katerine. Karena kecapean, mereka berdua sempat tertidur
di ruang tunggu di Nada Record. Tea datang membangunkan mereka dan
membawa kabar gembira bahwa master rekaman Sasta sudah selesai, dan itu
berarti Sasta akan memulai tour ke 12 kota. Sasta dan Katerine senang
mendengarnya. Mereka berdua teriak kegirangan.
Sasta memberikan
kado kepada Airin. Isinya adalah CD albumnya yang terbaru. Airin senang
sekali menerimanya. Airin terharu. Lalu Airin memeluk Sasta.
Sasta
memulai tour show 12 kota nya. Sebagai manajernya, Katerine selalu
menemani Sasta dan mengatur semua keperluan Sasta, sampai mengatur jumpa
fans setelah konser selesai. Show Sasta berhasil dan mendapat sambutan
yangt luar biasa dari para fans nya. Selesai konser, Sasta sempat
menemui para fans-nya yang meminta tanda-tangannya. Saat sedang
memberikan tanda tangan, Sasta sempat mengira bahwa ia melihat Jonah
diantara para penonton, dan ia juga sempat senang karena Jonah datang
untuk memberikan dukungan padanya. Tapi Sasta kecewa karena ternyata ia
salah. Orang yang ia lihat itu ternyata bukan Jonah. Sasta jadi berpikir
bahwa ia memang terlalu egois, sudah diberikan karir yang bagus, tapi
ia masih saja mengharapkan Jonah. Lalu Sasta buru2 meyakinkan dirinya
lagi bahwa impiannya cuma satu, yaitu karirnya. Ia harus merelakan Jonah
untuk Airin…
Risdo memberikan bunga mawar kepada Tara. Saat
Tara menerima mawar itu, Tara mengingat sesuatu, kepala Tara langsung
sakit. Risdo sempat cemas, tapi Tara segera bilang bahwa ia baik-baik
saja. Di waktu lainnya Risdo memberikan Tara hadiah lagi, sebuah baju.
Tara senang menerimanya. Tara sebenarnya masih dalam kebingungan dan
bertanya-tanya apakah Risdo benar2 suaminya, karena ia menemukan
kejanggalan2x. Dan juga bayangan-bayangan yang melintas di kepalanya
membuat ia bertambah bingung. Tara tidak yakin bahwa Risdo adalah
suaminya.
Airin bermimpi tentang Levi. Dalam mimpinya Levi datang
kepadanya dan mengatakan bahwa Levi sangat mencintainya. Tapi tiba-tiba
Levi perlahan menhilang dari hadapannya di telan oleh kegelapan. Airin
melihat Levi berusaha melepaskan dirinya dari kegelapan yang terus
menariknya. Levi meronta-ronta dan memanggil-manggil Airin. Tapi Levi
tidak kuasa melawan, kegelapan telah menelan Levi hilang dari hadapan
Airin. Airin berteriak memanggil Levi. Tapi Levi sudah lenyap. Airin
terbangun.
Airin pergi ke kantornya Levi seorang diri saat jam
makan siang. Ia bermaksud menemui Levi. Airin menunggu Levi keluar di
depan kantor. Airin melihat Dion dan Danny keluar dari kantor, ia
cepat-cepat bersembunyi di balik pohon agar tidak terlihat oleh mereka.
Airin berhasil. Dion dan Danny lewat begitu saja di depannya dan tidak
melihatnya. Tidak lama setelah keluar lagi 2 orang karyawan Levi. Airin
sempat mendengar percakapan mereka yang mengatakan bahwa Dian dan Levi
semakin akrab saja, dan Dian memang cocok dengan Levi, dan Dian itu
sangat perhatian. Mendengar itu, Airin jadi mengurungkan niatnya untuk
bertemu Levi dan berjanji kpd dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah
lagi menemui Levi, karena sekarang sudah ada perempuan lain disamping
Levi. Ketika di taksi dalam perjalanan pulang, penyakit Airin kambuh
lagi. Airin meminta supir taksi untuk lebih cepat lagi jalannya…
Airin
dibantu oleh Sasta dan Katerine masuk ke dalam rumah. Airin kesakitan.
Katerine menyiapkan jarum suntik, ia akan menyuntikkan obat ke tangan
Airin. Sasta sempat khawatir apakah Katerine bisa melakukannya. Sasta
menyarankan untuk memanggil Jonah saja dan biar Jonah yang melakukannya.
Tapi Katerine bilang kalau menunggu Jonah kelamaan. Katerine meyakinkan
Sasta kalau ia bisa melakukannya. Jonah sudah mengajarinya. Katerine
menyuntikkan obat itu ke tangan Airin. Setelah Airin tenang, Sasta dan
Katerine keluar dari kamar Airin. Mereka berdua bingung mengapa Airin
sampai kambuh, dan kemana tadi Airin pergi. Sasta teringat bahwa ia ada
jadwal latihan sekarang. Karena tidak ada yang menemani Airin, Sasta
meminta Katerine untuk menemani Airin, dan ia kan pergi latihan sendiri
saja.
Sasta latihan menari di Nada Record. Selesai latihan, Sasta
mau pulang. Tea yang ada disitu menawarkan Sasta untuk tinggal di
rumahnya saja karena ia khawatir Sasta sering pulang malam. Tapi Sasta
menolak dengan halus dan minta maaf bahwa saat ini ia nggak bisa tinggal
di rumah Tea, karena sekarang ia harus menjaga kakak angkatnya yang
sedang sakit parah di rumah. Tea pun tidak bisa memaksa.
Di depan
Sasta Tea memang bisa menerima penolakan Sasta dan bisa menyembunyikan
kesedihannya. Tapi saat ia sendirian, Tea tidak bisa menyembunyikan
kesedihannya. Di mobilnya Tea menangis. Tea ingin sekali tinggal bersama
Sasta, sudah sekian lama ia merindukannya… BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 62
Tea
sedih karena Sasta menolak ajakannya untuk tinggal bersamanya. Tea
sudah sampai di halaman rumah. Setelah mematikan mesin mobilnya Tea
tidak langsung turun. Ia menangis dan untuk kesekian kalinya Tea
menyesali perbuatannya yang meninggalkan Sasta yang dianggapnya adalah
Airin nya, bertahun-tahun yang lalu. Dan disaat ia ingin menebus semua
kesalahannya dengan mengajak Sasta untuk tinggal bersamanya… Sasta malah
menolaknya. Andai Sasta tahu… betapa Tea sangat kesepian tinggal di
rumah sebesar itu.
Andre datang ke kantor NER untuk menemui Levi.
Sambil menunggu di ruang tunggu, belum apa2 Andre sudah berkhayal bahwa
sebentar lagi ia akan jadi penyanyi terkenal, tidak ada seorang pun
yang dapat menghalangi karirnya, dan ia akan segera keluar dari lorong
kumuh itu. Andre mengingatkan dirinya sendiri untuk bersabar, karena
semua itu tinggal selangkah lagi. Karena asik melamun, Andre sampai
tidak mendenggar Dian memanggil namanya. Andre baru tersadar ketika Dian
memanggil namanya untuk kedua kalinya. Dian memberitahu Andre bahwa pak
Levi sedang menunggu Andre di ruangannya. Andre masuk ke ruangan Levi.
Levi menyerahkan kontrak kerja untuk Andre tanda-tangani. Setelah
menandatangani kontrak kerja, Levi mengucapkan selamat bergabung kpd
Andre dan berharap agar kontrak kerja sama mereka menghasilkan sesuatu
yang sukses. Levi lalu mempersilahkan Andre untuk mengambil uang muka di
bagian administrasi. Setelah mengucapkan terima kasih, Andre keluar
dari ruangan Levi.
Andre menemui Dian untuk mengambil cek sebagai
uang mukanya. Dian menyiapkan kwitansi dan meminta Andre untuk tanda
tangan. Dian lalu menyerahkan cek yang sudah disiapkan itu kepada Andre.
Andre menerima cek itu sambil mengedipkan matanya kepada Dian. Lalu
Andre keluar. Dian kaget dan risih dengan kelakuan Andre tersebut.
Di
luar… Andre yang masih gembira mencium cek yang baru saja diterimanya
itu dan mengucapkan selamat datang di dunia bergelimang uang dan selamat
tinggal kemiskinan.
Hari2x berikutnya… Andre dkk memulai proses rekaman album perdana mereka di studio…
Andre
dkk sedang hang out bareng di café. HP Andre berbunyi. Andre langsung
nggak senang saat mengetahui yang menelpon Renata. Andre tidak mau
menjawab telpon Renata. HP nya hanya dibiarkan terus berdering sampai
mati sendiri. Diseberang telpon, Renata terlihat kesal. Teman2 Andre
nggak setuju dengan tindakan Andre tsb. Mereka semua menyarankan agar
Andre nggak usah belagu dan sebaiknya Andre menerima telpon Renata. Jika
bukan karena Renata, mereka juga tidak akan seperti sekarang. Bagaimana
kalau nanti Renata kesal dan membujuk kakaknya untuk membatalkan
kontrak, mereka bisa jadi gembel lagi. Apalagi sekarang album mereka itu
belum jadi. Akhirnya dengan terpaksa Andre menelpon balik Renata.
Renata yang masih kesal langsung menyemprot Andre dengan omelan, mengapa
Andre susah banget dihubungi dari tadi, belum jadi artis beneran aja
udah berani sombong padanya. Andre agak gelagapan juga mendengar Renata
menuduhnya seperti itu. Tapi bukan Andre namanya kalau tidak punya
alasan yang tepat. Untuk meyakinkan Renata, Andre lalu memberikan
berbagai macam alasan kepada Renata bahwa ia sekarang sedang sibuk
karena harus melakukan survey pasar bla… bla…. Renata sich percaya aja
dengan apa yang dikatakan Andre. Sebelum menutup telponnya Renata bahkan
sempat memberikan perhatiannya kepada Andre dengan menasehati agar
Andre jangan terlalu cape, jangan sampai sakit, karena kalau sakit,
malah bisa nggak jadi rekaman. Andre mengiyakan Renata, lalu menutup
telponnya.
Renata mengajak Aldo latihan berjalan di taman tempat
Renata biasa melukis. Renata juga membawa alat2 utk melukisnya. Aldo
merasakan kakinya sakit, dan meminta kepada Renata untuk istirahat
sebentar. Aldo duduk di hadapan Renata, sementara Renata menyiapkan
alat2 lukisnya dan mulai melukis. Sambil memperhatikan Renata melukis,
Aldo mengingat Tara lagi… mungkin Tara akan bahagia jika mereka berjalan
di taman ini dan melihat Renata melukis. Tapi Aldo juga sadar bahwa
Tara tidak akan pernah kembali padanya.
Jonah mengantar Airin ke
rumah sakit. Mereka sedang duduk menunggu giliran Airin untuk diperiksa.
Tapi Airin sudah mulai nggak betah berada di rumah sakit. Airin minta
pulang. Jonah membujuk Airin agar sabar. Tapi Airin tetap ngotot mau
pulang dan bilang bahwa ia nggak sanggup ada di rumah sakit, kalaupun ia
harus mati, ia nggak mau mati di rumah sakit, ia mau mati di rumah aja.
Kalau Airin udah mulai ngomong soal kematian, Jonah pasti cemas, itu
terlihat dari perubahan ekspresi wajahnya. Tapi Jonah berusaha untuk
selalu kuat dihadapan Airin dan Jonah meminta agar Airin jangan bicara
seperti itu. Jonah lalu membujuk Airin lagi agar Airin tetap mau
diperiksa. Jonah berjanji bahwa ia akan selalu disini untuk menjaga
Airin dan mengantar Airin dari ruangan ke ruangan. Airin hanya tinggal
mengikuti prosedur pemeriksaannya saja. Airin luluh juga. Lalu Airin
menyenderkan kepalanya di bahu Jonah. Tidak lama kemudian suster datang
memanggil Airin untuk melakukan pemeriksaan. Airin masih tetap bersender
pada Jonah. Akhirnya Jonah menggendong Airin dan membawanya masuk ke
ruang periksa. Jonah membaringkan Airin di tempat tidur. Jonah ingin
menemani Airin mengikuti pemeriksaan, tapi suster memintanya untuk
tunggu di luar. Sampai pintu ruangan ditutup Jonah tidak berhenti
melihat Airin dengan perasaan khawatir, sedih dan cemas bercampur aduk.
Dr.
Fery menemui Airin dan Jonah di ruangan periksa dengan membawa hasil
scan Airin. Dr Fery membawa berita yang kurang baik buat Airin. Jonah
langsung menggenggam tangan Airin untuk memberikan kekuatan. Dr. Fery
memberitahu mereka bahwa jalan satu-satunya bagi Airin adalah tumor tsb
harus segera dioperasi. Semua usaha yang telah dilakukan tidak cukup
untuk menghentikan pembesaran tumor tsb. Airin mengatakan pada Dr. Fery
bahwa ia masih tidak yakin dengan operasi tsb, karena seperti yang
pernah dijelaskan oleh dokter bahwa operasi itu belum tentu bisa
membuatnya sembuh. Dr. Fery membenarkan… bahwa operasi itu hanya salah
satu cara dan tidak ada jaminan kesembuhan 100%.
Hujan turun
membasahi bumi malam itu… Airin keluar ke teras rumahnya dan berbicara
kepada angin mencurahkan isi hatinya… karena hanya kepada angin ia bisa
bicara… tidak ada yang mengerti mengapa ia masih mencintai Levi. Airin
memutuskan untuk menemui Levi malam itu. Ia harus mengatakan semua
perasaannya kepada Levi… perasaan cintanya kepada Levi… sebelum ia mati.
Airin mengambil payungnya dan pergi menerobos hujan untuk menemui Levi.
Di
teras rumahnya… Levi juga sedang memikirkan Airin… apakah Airin masih
sering bicara dengan angin… atau apakah agin sedang menyampaikan pesan
Airin untuknya. Malam itu Levi sangat merindukan Airin… tapi apakah
Airin juga sedang merindukannya. Levi berpikir bahwa Jonah sudah
memberikan segalanya pada Airin… segalanya… dengan berlimpah… memberikan
cinta… perhatian… dan semua waktunya untuk Airin… dan pasti sekarang
Jonah sudah berhasil membuat Airin jatuh cinta. Tapi Levi menepis semua
pikiran itu. Saat itu juga Levi memutuskan untuk merebut kembali cinta
Airin… ia harus merebut Airin kembali. Levi mengambil payungnya dan
pergi menerobos hujan untuk menemui Airin.
Sementara itu… Sasta
dan Katerine panik tidak menemukan Airin di rumah. Jonah yang baru
datang langsung menerima laporan dari Sasta bahwa Airin tidak ada ada di
rumah dan pergi sendiri tanpa memberitahu mereka. Mereka semua khawatir
dan cemas. Jonah meminta Katerine dan Sasta untuk tenang dan tunggu di
rumah, ia akan segera mencari Airin… mungkin Airin pergi ke rumah Levi.
Jonah
mencari Airin di tengah hujan. Sambil berjalan memegang payung, Jonah
berpikir mengapa Airin harus pergi mencari Levi… Levi tidak akan peduli
pada Airin… mengapa Airin tidak percaya dengan janjinya untuk selalu
menjaga Airin dan menemaninya selamanya…
Levi berjalan dengan
langkah yang ragu. Levi masih memikirkan tentang Jonah yang telah
memberikan segalanya pada Airin… segalanya… dengan berlimpah… memberikan
cinta… perhatian… dan semua waktunya untuk Airin… dan pasti sekarang
Jonah sudah berhasil membuat Airin jatuh cinta. Levi berubah pikiran. Ia
menghentikan langkahnya dan berbalik. Levi mengurungkan niatnya untuk
menemui Airin.
Tepat saat Levi membalikkan badannya… Airin muncul
dari sisi jalan yang lain dan menghadap kearah yang berbeda dimana Levi
berjalan balik. Airin berjalan sambil memikirkan sesuatu, sehingga
tidak memperhatikan sekitar. Airin menghentikan langkahnya. Ia berubah
pikiran. Airin tidak mau melanggar janjinya, karena sekarang sudah ada
wanita lain disisi Levi. Airin mengurungkan niatnya untuk menemui Levi.
Kepala Airin sakit lagi…
Sementara itu Jonah sudah berhasil
menyusul Airin. Jonah senang melihat Airin dan ia baru saja mau
memanggil Airin. Tapi tiba-tiba Jonah melihat Airin jatuh tidak sadarkan
diri di tengah hujan. Jonah melempar payung yang dipegangnya dan segera
berlari ke Airin. Jonah mengangkat dan menggendong Airin yand pingsan
dan membawanya pulang.
Jonah menunggui Airin di kamarnya sampai
Airin sadar. Tapi ketika Airin sadar dan melihat Jonah ada di
hadapannya, Airin malah dengan kasar mengusir Jonah, menyuruhnya keluar
dari kamarnya. Airin mengatakan bahwa ia tidak butuh Jonah… Ia tidak
punya apa2 buat Jonah… dan ia juga tidak punya cinta untuk Jonah… Ia
nggak mencintai Jonah… Ia nggak cinta. Reaksi Airin yang tiba-tiba itu
mengagetkan Jonah. Tapi meskipun Airin telah mengusirnya dengan kasar,
Jonah tetap bertahan, dan tidak beranjak dari sisi Airin sedikitpun.
Jonah malah memeluk Airin dengan erat. Jonah tidak mau melepaskan
pelukannya meskipun Airin memintanya. Sambil terus memeluk Airin, Jonah
mengatakan bahwa bahwa Airin tidak perlu mencintainya… karena ia
mencintai Airin. Jonah juga memohon agar Airin jangan mengusirnya sampai
Airin benar2x sembuh. Jika Airin sudah sembuh… dan Airin ingin
mengusirnya… ia tidak akan keberatan… Airin nggak usah mencintainya.
Sasta menyaksikan semua itu dari pintu dengan sedih. Perasaan Sasta
pasti hancur. Dan Sasta tidak tahan melihatnya. Katerine yang mengetahui
Sasta sedih juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Jonah sampai
ketiduran di sisi tempat tidur Airin saat menunggui Airin semalaman.
Airin bangun dan melihat Jonah yang tertidur di situ. Airin terharu juga
melihatnya. Airin sedang berpikir mengapa Jonah mau berkorban segalanya
untuknya… ia sama sekali nggak berharga untuk Jonah… Jonah terlalu baik
untuknya… padahal selama ini ia selalu mengecewakan Jonah… ia tidak
bisa memberikan rasa cintanya pada Jonah. Karena umurnya tidak lama
lagi, Airin lalu memutuskan bahwa ia akan melakukan sesuatu yang baik
untuk Jonah … untuk kali ini… dalam sisa hidupnya… ia ingin sekali
membuat Jonah bahagia… dan ia akan berusaha membuat Jonah bahagia … atas
semua kebaikan Jonah… sebelum ia pergi untuk selamanya…
Jonah
terbangun dan melihat Airin sudah bangun sedang melihatnya. Jonah lalu
mau mengambilkan teh untuk Airin. Tapi Airin mencegahnya dan meminta
Jonah untuk menemaninya saja disini. Airin memegang tangan Jonah, lalu
Airin berbaring lagi mau meneruskan tidurnya.
Airin sudah
terlihat lebih segar pagi harinya. Airin duduk di meja makan. Katerine
dan Sasta juga duduk bersama Airin. Jonah khusus membawakan sarapan
untuk Airin, segelas susu dan beberapa buah roti. Jonah meletakkan
sarapan itu di depan Airin. Sasta diam-diam memperhatikan semua
perhatian Jonah kepada Airin. Meskipun Sasta telah merelakan Jonah untuk
mendampingi Airin, tapi ia tetap saja cemburu melihat Jonah begitu
perhatian thd Airin. Tiba-tiba suara Katerine membuyarkan lamunan Sasta.
Katerine kaget melihat jam di dinding. Katerine ingat bahwa Sasta harus
melakukan pemotretan sekarang. Katerine lalu mengajak Sasta untuk
segera berangkat. Mereka berdua pamit. Katerine sempat minta Jonah untuk
jaga Airin.
Airin mengajak Jonah ikut sarapan dengannya. Sikap
Airin kepada Jonah berbeda dari biasanya. Sikap Airin begitu manis dan
baik dengan Jonah pagi itu. Airin mau berbagi rotinya dengan Jonah.
Lucunya.. Jonah malah bilang “Ini ada!” sambil menunjuk roti yang
lainnya yang ada di piring yang sama. Tapi Airin tetap mau berbagi
dengan Jonah…
Jonah dan Airin jalan-jalan ke luar. Sikap manis
Airin terhadap Jonah masih terus berlanjut. Wajah Airin terlihat ceria.
Tiba-tiba Airin menyatakan bahwa ia ingin sekali pergi. Jonah heran dan
bertanya “Pergi? Pergi kemana?” Airin mengatakan kepada Jonah bahwa ia
ingin pergi kemana aja. Ia lagi pengen liburan untuk melepaskan
bebannya. Lagipula Sasta sekarang sedang bahagia dengan karirnya, dan
tidak ada salahnya jika ia pergi untuk menyenangkan diri. Jonah
sebenarnya masih heran, tapi akhirnya ia bilang kalau temannya punya
villa di puncak, dan menurutnya udara disana sangat baik untuk kesehatan
Airin. Lalu Jonah bertanya apakah Airin mau kesana? Airin antusias
sekali menjawab boleh. Bagi Airin nggak masalah perginya kemana, tapi
yang penting Jonah mau menemaninya dan jangan meninggalkannya sendirian.
Jonah dengan tersenyum bilang bahwa ia mana pernah meninggalkan Airin…
Levi
punya kejutan untuk Renata. Ia memberikan CD album perdananya Andre
kepada Renata. Renata senang sekali menerimanya. Levi sempat menggoda
Renata yang kelihatannya sangat perhatian pada Andre dan Levi belum
pernah melihat Renata seperti itu. Renata jadi tersipu malu digoda Levi.
Sementara
itu di Rumah Risdo… Risdo sedang kebingungan mencari baju kaosnya yang
digantung di kamarnya. Saat sedang bingung, Tara masuk dan memberikan
baju kaos itu kepada Risdo. Ternyata Tara yang mengambil baju itu dan
menjahitkan kancingnya yang lepas. Tara juga mengatakan kepada Risdo
bahwa ia sudah menyiapkan rantangan untuk Risdo bawa ke sawah. Setelah
itu Tara keluar dari kamar Risdo.
Dalam perjalanan ke sawah Risdo
masih memikirkan Tara yang telah membetulkan kancing bajunya. Tara
kembali mengingatkan Risdo akan kenangan tentang istrinya tercinta.
Andre
dkk sedang gembira karena album perdana mereka akhirnya keluar juga.
Lagi ketawa2 gembira begitu Renata datang dan mengucapkan selamat kepada
Andre dkk. Seperti biasa reaksi Andre atas kedatangan Renata selalu
saja kesal. Renata mau mentraktir Andre dkk makan atas keluarnya album
mereka. Semua teman2x Andre langsung setuju dan senang banget diajak
makan, kecuali Andre sendiri. Tiba-tiba Andre bilang bahwa ia nggak bisa
pergi dengan alasan bahwa mereka harus segera ke kanti NER untuk urusan
promosi album. Teman2 Andre yang udah senang mau diajak makan jadi
sebal dibuatnya. Tapi mereka tidak bisa menentang Andre, dan dengan
kesal mengiyakan apa yang yang Andre katakan. Andre dkk meninggalkan
Renata sendirian. Renata kecewa.
Dalam perjalanan pulang ke
rumah, Renata sempat bertemu dengan ibunya Andre di jalan. Ibunya Andre
bertanya mengapa Renata tidak bersama dengan Andre. Renata menjelaskan
bahwa Andre sekarang sedang sibuk. Renata lalu permisi untuk pulang.
Ibunya Andre merasa kasihan dengan Renata Karena Andre sepertinya selalu
menghindar dari Renata, padahal Renata adalah gadis yang baik. Di
rumahnya Renata memikirkan kejadian tadi. Renata merasa bahwa Andre
sepertinya sedang menghindari darinya. Tapi Renata buru2x menepis
pikiran itu, mungkin itu hanya perasaannya saja karena Andre memang
sedang sibuk sekarang.
Di kantor NER… Dion dan Danny sudah mau
pulang. Mereka sempat bertemu Levi yang mau masuk ke ruangannya dan
bertanya mengapa Levi belum pulang. Levi menjawab bahwa ia masih banyak
kerjaan karena harus mengerjakan laporan keuangan dan laporan penjualan
untuk investor. Dion dan Danny lalu pamit untuk pulang sementara Levi
kembali ke ruangannya. Dian mendengar percakapan itu. Dian lalu sibuk
menyelesaikan sesuatu di komputernya.
Sementara itu, Levi sedang
pusing mengerjakan semua laporan itu di ruangannya, padahal semua
laporan itu hasil sudah selesai besok pagi. Saat itu Dian masuk dan
menyerahkan laporan keuangan dan penjualan yang telah dibuatnya. Dian
memberikan laporan itu sambil menjelaskan bahwa tadi ia sempat mendengar
percakapan Levi dengan Dion. Levi menerima laporan itu dari Dian. Levi
kaget juga, ternyata Dian telah menyelesaikan laporan yang ia butuhkan.
Levi jadi speechless dibuatnya. Dian lalu pamita pulang kepada Levi.
Levi cuma bisa bilang iya.
Dian pulang kehujanan. Ia berlari-lari
ke halte untuk berteduh. Saat sedang menunggu hujan berhenti, Levi
melintas di jalan itu dengan taksi dan melihat Dian di halte sedang
berteduh. Levi lalu menyetop taksinya dan keluar memanggil Dian untuk
masuk ke taksinya. Awalnya Dian ragu untuk ikut, tapi karena Levi
memaksa, Dian akhirnya mau. Di dalam taksi, Dian berterima kasih kepada
Levi. Tapi Levi bilang seharusnya ia yang berterima kasih, karena berkat
Dian ia tidak perlu lembur dan pulang pagi. Sebaliknya… karena Levi lah
Dian jadi pulang malam dan kehujanan seperti sekarang. Dian dan Levi
sama2 mau mengucapkan sesuatu.. tapi akhirnya Levi mempersilahkan Dian
untuk bicara duluan. Dian lalu mengungkapkan bahwa ia senang bisa pulang
bersama Levi malam dan ia… Dian belum sempat menyelesaikan kalimatnya
Karen Levi sudah memotongnya dengan mengatakan bahwa Dian jangan terlalu
berharap banyak padanya karena perasaannya… Dian balik memotong kalimat
Levi… ia tahu bahwa Levi masih mencintai Airin, dan Levi nggak perlu
khawatir, karena ia bukannya berharap, ia cuma merasa bahagia karena
bisa pulang bersama Levi.
Risdo memperhatikan Tara yang sedang
tidur terlelap dari pintu kamar Tara. Risdo lalu masuk ke dalam, duduk
disamping tempat tidur Tara. Dalam hatinya Risod meminta maaf kepada
Tara untuk kesekian kalinya karena ia telah memanfaatkan kondisi Tara
yang hilang ingatan demi kebahagiaan Nino anaknya dan dirinya sendiri.
Kehadiran Tara membuatnya yakin bahwa ia masih bisa merasakan cinta.
Risdo mau menyentuh Tara. Tapi sebelum tangannya menyentuh wajah Tara,
Risdo tersadar bahwa ia bukan lah suami wanita itu dan ia tidak boleh
menyentuhnya. Risdo lalu keluar dari kamar Tara.
Tara bermimpi.
Dalam mimpinya ia sedang berlari-lari ditengah hutan seperti sedang
dikejar sesuatu. Saat ia berada di tengah hutan, Ia melihat seseorang
yang berbaju putih sedang mengajaknya untuk mengkutinya Tapi orang itu
menghilang di kegelapan hutan. Tara berteriak-teriak memanggil orang itu
untuk menunggunya, tapi orang itu sudah pergi. Tara terbangun. Ia
merasa mengenal wajah orang yang ada dalam mimpinya itu. Tara
bertanya-tanya siapa orang itu sebenarnya… (orang yang Tara lihat itu
adalah Aldo, tapi tentu saja Tara tidak mengenalnya karena amnesia yang
dideritanya).
Andre pulang ke rumah dengan wajah yang ceria.
Andre dengan gembira menceritakan kepada ibunya bahwa akhirnya ia bisa
rekaman juga. Dan Andre bilang kalau ia sudah banyak job manggung,
ibunya nggak usah terima cucian lagi. Tapi reaksi ibunya ternyata
biasa-biasa saja. Ibunya mendengarkan sambil terus mengerjakan
pekerjaannya. Ibunya bilang bahwa tadi ia bertemu Renata dan ibunya
merasa heran mengapa Andre selalu menghindari Renata padahal Renata itu
begitu baik padanya. Andre bilang kepada ibunya bahwa Renata itu
orangnya manja, semua kemauannya harus diikutin, dan Andre nggak bisa
ngikutin kemauan Renata. Mendengar itu, ibunya langsung bertanya “Oh
jadi kamu hanya manfaat-in dia ya?” Ditanya seperti itu Andre jadi
gelagapan juga menjawabnya “Se.. sebenarnya sich enggak…” BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 63
Andre
pulang ke rumah dengan gembira. Ia langsung mencari ibunya untuk
memperlihat album perdananya kepada ibunya. Andre juga bersemangat
menceritakan bahwa akhirnya ia bis rekaman, dan jika ia sudah menerima
banyak job, ia ingin ibunya tidak usah menerima cucian lagi. Reaksi ibu
Andre biasa-biasa saja. Ibunya malah bercerita kalau tadi ia sempat
bertemu dengan Renata. Ibu Andre mendapatkan kesan bahwa Andre selalu
menghindari dan membohongi Renata, padahal menurut ibunya Renata selalu
baik kepada Andre. Andre berusaha untuk berkelit dari ibunya bahwa
Renata itu adalah anak yang manja yang kemauannya selalu ingin dituruti,
dan Andre tidak bisa menuruti semua kemauan Renata. Ibu Andre langsung
menuduh Andre hanya memperalat Renata. Andre mengelak bahwa ia hanya
memanfaatkan Renata. Andre lalu mengalihkan perhatian ibunya dengan
mengajak ibunya untuk mendengarkan lagu-lagu di dalam albumnya.
Jonah
dan Airin sedang dalam perjalanan menuju Puncak. Jonah menyetir sendiri
Honda CRV nya dan Airin duduk disampingnya. Airin terlihat bahagia
menikmati pemandangan indah di Puncak.
Jonah : Kamu udah lama kan nggak ke Puncak?
Airin : Pemandangannya bagus banget, Jo!
Jonah : Tuh kan… Aku bilang juga apa. Apalagi nanti kalau kita udah keluar, udaranya itu bagus buat kamu.
Airin : Emang…Villa teman kamu itu masih jauh?
Jonah : Hhm… sebentar… (Jonah melihat jam di tangan kanannya)20 menit lagi kali ya…
Sementara
itu di rumah… Sasta dan Katerine sedang makan. Sasta terlihat sedang
melamun. Katerine lagi mengira-ngira apakah Airin dan Jonah sudah sampai
di tempat liburannya. Sasta diam aja tidak memberikan tanggapan karena
lagi asik melamun. Katerine memanggil Sasta. Sasta baru tersadar dari
lamunannya. Katerine menggoda Sasta bahwa pasti sekarang lagi cemburu
krn Airin pergi dengan Jonah. Tapi Sasta mengelak, karena sebenarnya ia
sedang memikirkan Airin yang kesehatannya semakin memburuk. Katerine
melarang Sasta untuk membicarakan yang macam2. Mereka harus percaya
bahwa masih ada keajaiban… bahwa Airin bisa sembuh. Dan Katerine percaya
bahwa Airin pasti bisa melawan penyakitnya dan Airin akan berumur
panjang sampai jadi nenek2x, demikian juga Sasta.
Jonah dan Airin
sudah tiba di villa tempat mereka berlibur. Jonah memarkir mobilnya.
Mereka membawa masuk travel bag mereka dan bawaan lainnya ke dalam
villa. Jonah membuka plastic yang menutupi sofa. Airin mau membantu,
tapi Jonah melarangnya. Setelah Jonah membuka plastic penutup sofa,
Airin dan Jonah duduk berdekatan di sofa tsb untuk melepaskan lelah
setelah menempuh perjalanan dari Jakarta.
Malam harinya… Jonah
dan Airin keluar dari Villa. Mereka berdua jalan2x di depan Villa. Airin
merasakan suasana yang damai dan mengajak Jonah merasakannya dan
seandainya mereka bisa merasakannya setiap hari. Lalu Airin duduk di
bangku taman. Jonah tiba-tiba ingat bahwa Airin belum menjelaskan
padanya mengapa Airin tiba-tiba mengajaknya liburan. Tapi Airin tidak
menjawab pertanyaan Jonah tersebut, Airin malah menjelaskan bahwa sejak
kecil ia tinggal dipanti asuhan dan setelah di Jakarta ia selalu bekerja
keras setiap hari, dan banyaknya masalah yang Ia hadapi, dan sekarang
ia hanya ingin menikmati liburan. Airin masih belum lolos dari
pertanyaan Jonah, karena setelah Jonah mendengarkan panjang lebar
penjelasan Airin, Jonah tetap menanyakan mengapa Airin mengajaknya dan
bukannya seha… Jonah ragu dan menahan kalimat terakhirnya. Airin tahu
yang dimaksud Jonah, lalu Airin meneruskan kalimat Jonah dengan
mengatakan “Maksud kamu Levi?” Airin kemudian bilang pada Jonah bahwa
orang yang selama ini berada di sampingnya, selalu berusaha membuatnya
bahagia, dan selalu menemaninya adalah Jonah. Jadi sekarang gilirannya
untuk berbagi kebahagiaan dengan Jonah sebelum ia mati. Jonah sudah
duduk di samping Airin. Reaksi Jonah kalau Airin menyebut kematian
selalu sama. Jonah tidak mau mendegar Airin membicarakan kematian. Airin
harus sembuh. Tapi Airin bilang bahwa kalaupun ia sudah nggak ada, ia
tidak akan menyesal, karena ia sudah membahagiakan orang yang telah
membuatnya bahagia. Mata Airin sudah berkaca-kaca. Jonah juga.
Jonah : “Kamu tahu nggak apa yang membuat aku bahagia?”
Airin : “Apa?”
Jonah : “Melihat kamu tersenyum aja… aku bahagia banget… dan aku mau kamu melawan penyakit kamu, Rin. Aku mau kamu sembuh”
Airin
dan Jonah sama-sama meneteskan air mata, terbawa oleh suasana hati
mereka masing-masing. Jonah yang duluan sadar, ia menghapus air matanya,
lalu mengatakan kpd Airin bahwa ia tidak ingin sedih terus. Jonah punya
ide untuk menghilangkan kesedihan. Airin penasaran apa itu. Jonah
mengajak Airin untuk menghilangkan kesedihan mereka dengan berteriak
sekeras-kerasnya. Jonah akan meneriakkan nama Airin sekeras-kerasnya,
dan sebaliknya Airin meneriakkan nama Jonah dgn sekeras-kerasnya juga.
Airin meminta Jonah untuk melakukannya duluan. Jonah lalu berdiri dan
bersiap-siap untuk teriak. Beberapa detik kemudian Jonah berteriak
sekeras-kerasnya menyebut nama Airin. Jonah melakukannya beberapa kali.
Airin tertawa melihatnya. Airin pun gantian meneriakkan nama Jonah
sekeras-kerasnya. Akhirnya Jonah dan Airin teriak bersama-sama. Malam
itu keduanya terlihat bahagia dan sepertinay berhasil menghilangkan
kesedihan mereka bersama. Tapi di dalam hatinya Jonah cemas dan berharap
bahwa Airin melakukan semua itu bukan karena akan berpisah dengannya.
Airin tidak boleh mati.
Sementara itu di rumah Levi… Aldo tidur
dengan gelisah di kamarnya. Aldo memanggil-manggil nama Tara. Pertama
Aldo memanggil dengan suara pelan, tapi lama kelamaan Aldo memanggil
Tara dengan berteriak. Aldo terbangun Teriakan Aldo itu membangunkan
Renata. Renata masuk ke kamar Aldo dan bertanya apa yang terjadi dengan
papanya. Aldo minta maaf karena telah membangunkan Renata. Aldo bermimpi
buruk. Renata langsung menduga bahwa pasti papanya sedang memimpikan
Tante Tara. Renata lalu menyarankan Aldo harus belajar melepas kepergian
Tara seperti dulu ia belajar melupakan mamanya.
Kembali ke
Puncak… Jonah dan Airin berjalan-jalan di pagi hari di sekitar villa
menikmati udara segar. Airin merasakan bahwa ini adalah benar-benar
liburan. Airin memetik bunga yang ada di dekatnya dan bermaksud
memperlihatkan bunga itu kepada Jonah “Cantik ya bunganya?” Airin
berdiri di hadapan Jonah sangat dekat. Ada moment dimana Jonah dan Airin
saling diam cukup lama. Jonah menatap Airin. Airin terdiam dan
menunggu. Jonah lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Airin seperti ingin
mencium Airin. Tiba-tiba Airin megalihkan perhatian Jonah, dengan
mengajak Jonah jalan-jalan lagi. Moment itu hilang sudah…
Sementara
itu di NER… Levi sedang memberitahukan Andre bahwa Andre akan manggung
di café di depan wartawan dan Levi meminta Andre agar memberikan
penampilan terbaik mereka karena ini merupakan promosi yang baik untuk
labum mereka. Levi juga memberitahukan bahwa akan ada beberapa artis
pendatang baru dari perusahaan lain yang juga akan manggung juga disitu.
Levi juga mendapatkan sponsor untuk peralatan musik dan wardrobe untuk
show2x mereka. Andre senang banget mendengarnya dan Andre dengan yakin
menyanggupi untuk tampil sebaik-baiknya. Andre lalu permisi kepada Levi
akan memberitahu kepada personil yang lainnya dan segera latihan untuk
show tsb. Tapi sebelum Andre beranjak keluar, Levi meminta waktu Andre
untuk berbicara berdua dengannya setelah selesai latihan nanti.
Levi
mengajak Andre bicara empat mata di café. Inti pertemuan itu, Levi
meminta Andre agar tidak menambah penderitaan Renata, karena Renata
sudah cukup mengalami banyak penderitaan dalam hidupnya, walaupun dari
luar Renata kelihatan tegar. Di depan Levi Andre memang menyanggupinya,
tapi di dalam hatinya Andre menggerutu. Andre kesal karena ia merasa
dipaksa untuk menjadi baby sitter nya Renata sebagai bayaran atas
albumnya. Tapi andre berusaha bersabar. Sekarang mungkin ia tidak bisa
apa-apa. Tapi nanti kalau ia sudah terkenal, ia baru boleh belagu.
Andre
dkk sedang bersiap untuk tampil. Mereka sudah stand by di back stage.
Levi mendampingi mereka dan mengantar mereka sampai naik panggung.
Sekarang giliran band nya Andre untuk tampil. Pengatur acara meminta
Andre segera naik panggung. Andre dkk pun berjalan ke panggung. Sasta
dan Katerine baru tiba di back stage. Event organizer nya langsung
menyuruh Sasta ganti baju dan bersiap untuk tampil nanti. Levi masih ada
di back stage sedang menunggu Andre dkk selesai manggung. Levi melihat
Katerine dan Sasta sudah ada di back stage juga. Levi lalu menyapa Sasta
dan mengucapkan selamat atas suksesnya album baru Sasta. Sasta juga
mengucapkan selamat kepada Levi untuk band barunya. Katerine bahkan
sempat meledek Levi bahwa mending Levi mengurus band baru daripada
ngurusin Prita. Levi tersenyum di ledek seperti. Pada kesempatan itu
Levi menanyakan kabar Airin. Katerine dan Sasta sempat bingung mau
menjawab apa, mereka berdua saling liat-liatan. Akhirnya Sasta bilang
kalau Airin baik dan bahkan sekarang Airin lagi pergi liburan dengan
Jonah. Levi langsung kaget mendengar Airin pergi liburan dengan Jonah
dan seolah nggak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Levi
bahkan menanyakan kembali untuk memastikan “Liburan dengan Jonah?” Sasta
mengangguk. (Terasa ada yang kurang di adegan ini… yaitu nggak ada
teriakan penonton. Adegannya jadi kurang greget. Padahal kesibukan di
belakang layarnya udah dapet banget tuh. Tapi ya.. memang inti dari
adegan ini sebenarnya adalah pertemuan Levi dengan Sasta, so adegan
Andre dkk manggung cuma sekedar lewat aja sebenarnya, mungkin
sutradaranya mikir teriakan penonton itu nggak terlalu penting kali
yaa…)
Kembali ke kantornya Levi masih memikirkan Airin yang pergi
berlibur dengan Jonah. Levi sedih dengan kenyataan itu. Tapi Levi
mengatakan pada dirinya sendiri mengapa ia harus bersedih. Mungkin Airin
memang bukan jodohnya. Mungkin ia harus merelakan Airin untuk Jonah.
Levi mengingat lagi kejadian dimana Jonah marah dan memukulnya karena
Levi telah menyakiti Airin dengan meninggalkan Airin pada malam
pertunangan dan juga tidak peduli dengan Airin yang sedang sakit saat
itu (Flashback adegan perkelahian Jonah dengan Levi di depan garasi saat
itu dimunculin). Levi berpikir lagi bahwa pada kenyataannya Jonah
adalah pangeran masa kecil Airin bukan dirinya. Dan ia harus melupakan
Airin. Harus!
Jonah dan Airin sedang jalan-jalan melihat
kerajinan anyaman. Airin bilang ke Jonah bahwa kerajinannya bagus-bagus.
Jonah lagi memegang tas. Dan Airin bilang kalau tas yang dipegang Jonah
itu bagus. Lalu terdengar sebuah suara dari belakang menyapa mereka dan
meminya mereka untuk memilih-milih dulu. Mendengar suara itu, Jonah
langsung kaget. Jonah lalu membalikkan badannya. Jonah langsung
mengenali si empunya suara. “Nek Ijah?” Nek Ijah langsung mengenali
Jonah dan sangat senang dan hampir nggak percaya bertemu Jonah. Nek Ijak
memeluk Jonah. Jonah memperkenalkan Airin kepada Nek Ijah. Saat itu Nek
Ijah langsung teringat sesuatu. Nek Ijah mengatakan kepada Jonah bahwa
ia tahu bahwa Jonah pasti datang kesini untuk mengambil topi yang dulu
ia buat untuk diberikan kepada tambatan hatinya. Nek Ijah lalu bertanya
apakah Jonah sudah menemukan tambatan hati. Jonah mengangguk pelan
sambil senyum2 ke nek Ijah. Nek Ijah lalu menyuruh Jonah tunggu
sebentar, tapi sebelum masuk ke dalam nek Ijah bilang ke Jonah bahwa
selera Jonah memang tinggi.
Setelah nek Ijah masuk, Airin bilang
ke Jonah ternyata Jonah kenal dengan yang punya toko. Jonah mengiyakan
sambil ketawa. Airin menanyakan soal mengambil barang yang disebut Nek
Ijah tadi. Airin jadi penasaran karena itu berarti Jonah bisa nganyam
juga. Jonah mengatakan bahwa ia dulu memang bisa nganyam tapi kalo
sekarang mungkin ia sudah lupa karena sudah lama nggak nganyam. Airin
mau lihat Jonah menganyam, lalu ia meminta Jonah melakukannya. Tapi
Jonah nggak mau, malu katanya. Jonah lalu permisi mau ke toilet
sebentar. Airin bilang kalau ia akan tunggu disini. (Ada adegan lucu
disini, sebelum ke toilet Jonah mau make-in topi yang dipegangnya ke
kepala Airin, tapi Airin nggak mau. Lucunya dimana? Kalo nonton baru
bisa liat lucunya.)
Saat Jonah ke toilet, Nek Ijah sudah kembali
sambil membawa topi anyaman berwarna merah jambu. Nek Ijah menunjukkan
topi anyaman itu kepada Airin dan bilang kalo topi tsb sangat cantik dan
anyamannya benar-benar halus. Dan topi ini dibuat dengan tekun sekali
oleh pembuatnya dan katannya topi ini akan diberikan kepada tambatan
hatinya. Airin memuji hasil karya tsb dan bilang ke Nek Ijah bhw Nek
Ijah pinter membuatnya. Tapi nek Ijah bilang kalo itu bukan buatannya
tapi buatan Jonah. Nek Ijah menceritakan bahwa beberapa tahun yang lalu
waktu sekolah Jonah mengadakan bakti sosial Jonah pernah tinggal
bersamanya. Jonah sempat belajar menganyam… menganyam tikar, kipas dan
topi ini adalah buatan Jonah. Nek Ijah lalu menceritakan kepada Airin
kejadian beberapa tahu yang lalu saat Jonah selesai membuat topi itu
(Sampai disini… ada adegan saat Jonah membuat topi tsb. Penampilan Jonah
sama dengan saat-saat penampilan Jonah di awal2 episode Cincin,
rambutnya juga masih disisir ke belakang kayak dulu. Nek Ijah melihat
hasil anyaman Jonah yang bagus dan menyuruh Jonah untuk membawa topi
buatannya itu ke Jakarta untuk diberikan kepada kekasihnya. Tapi Jonah
bilang kalau ia belum punya pacar saat itu. Jonah lalu bilang bahwa ia
akan menitipkan topi itu disini dan akan mengambilnya nanti… kalau ia
sudah punya pacar maka ia akan membawa pacarnya kesini dan memberikan
topi itu di depan nenek. Nek Ijah berjanji kepada Jonah untuk menyimpan
topinya baik-baik, sampai Jonah ambil dan memberikannya kepada Jonah
kalau Jonah sudah menemukan tambatan hati). Airin tertawa setelah
mendengarkan cerita nek Ijah tentang Jonah saat membuat topi itu. Airin
lalu memuji lagi topi itu di depan nek Ijah. Nek Ijah lalu bilang ke
Airin bahwa Airin pasti adalah gadis yang sangat istimewa bagi Jonah,
sampai2x Jonah datang kesini lagi untuk mengambil topi itu dan akan
memberikan kepada tambatan hatinya.
Jonah sudah kembali dari
toilet. Jonah melihat topinya dan bilang bahwa topinya masih bagus. Nek
Ijah bilang … itu karena memang nek Ijah sudah berjanji untuk menyimpan
baik-baik topi itu sampai Jonah memberikannya kepada gadismu. Jonah
kemudian mengambil topi itu dan memberikannya kepada Airin di depan nek
Ijah. Saat memberikan kpd Airin Jonah berkata “Airin, topi ini buat
kamu. Aku nggak mengira aku akan membawa kamu kesini. Kamu tahu…
bertahun-tahun yang lalu aku membuat topi ini, dan aku kira… topi ini
akan berada disini selamanya… topi ini buat kamu” Airin menerima topi
itu...
Setelah dari tempat nek Ijah, Jonah dan Airin melanjutkan
jalan-jalan mereka. Jonah naik sepeda dan Airin berjalan disamping
sambil mengenakan topi pemberian Jonah tadi. Di sepanjang jalan mereka
kelihatan gembira, tertawa bersama, dan sangat menikmati jalan-jalan
mereka. Airin sempat memakaikan topinya itu kepada Jonah yang lagi naik
sepeda. Jonah kadang naik sepeda dan kadang menuntun sepeda itu di
sepnajang perjalanan. Jonah dan Airin sampai di sebuah tempat yang ada
ayunannya. Airin lalu menaiki ayunan tersebut. Jonah masih setia dengan
sepedanya. Jonah melihat dan mengatakan pada Airin bahwa Airin
kelihatan bahagia sekali dan sepertinya Airin tidak memikirkan dunia
luar. Jonah lalu menanyakan hal itu kepada Airin. Airin bilang bahwa ia
memang nggak mau memikirkan semuanya… yang lalu biarlah berlalu.. ia
benar2 ingin menikmati liburan ini. Jonah mengingatkan Airin tentang
Levi “Levi bagaimana?” Mendengar nama Levi, Airin sempat tersentak
seolah Airin dikembalikan ke dunia nyata sesaat. Airin lalu mengatakan
bahwa Levi sudah menjadi bagian masa lalunya, dan nggak perlu
diingat-ingat lagi. Lagian sekarang sudah ada Jonah yang selalu
menemaninya “Iya khan?” Jonah kaget dengan perkataan Airin yang
terakhir. Jonah ingin memastikannya dengan bertanya “Maksud kamu?” Airin
tidak menjawab dan terus bermain di ayunan. Dalam hatinya Jonah berkata
apakah mungkin Airin sudah mulai membuka hati untuknya… dan apakah
mungkin Airin sudah menyediakan sedikit tempat dihati Airin… untuknya…
untuk menyimpan cintanya yang tak bertuan itu. Jonah tidak keberatan
sama sekali dengan tempat yang sedikit itu… karena Ia memang hanya
membutuhkan sedikit tempat untuk mengistirahatkan cintanya yang sudah
lelah berkelana…
Jonah dan Airin pulang ke Jakarta. Di dalam
mobil saat perjalanan pulang tsb, sambil menyetir mobilnya Jonah
menyatakan kepada Airin bahwa liburan kali ini adalah liburan yang
sangat2 menyenangkan buatnya dan ia tidak akan pernah lupa dengan
liburan ini. Airin lalu becanda, Airin memakai topi pemberian Jonah dan
meminta Jonah untuk melihatnya “Bagus nggak?” Jonah melihatnya dan
bilang bahwa Airin kelihatan cantik dengan topi itu. Airin tertawa dan
bilang terima kasih. Sambil sesekali melihat jalanan di depannya, Jonah
juga bilang bahwa kalau kelihatannya nggak aneh, Jonah akan menyuruh
Airin untuk terus memakai topi itu. Airin tertawa lagi. Kemudian Airin
bilang bahwa ia juga nggak mungkin lupa dengan liburan mereka. Airin
berterima kasih karena Jonah sudah mengisi hari-harinya dengan kenangan2
yang indah… dan disaat ia tidak mempunyai harapan buat hidup Jonah
selalu berusaha untuk membahagiakannya. Airin menambahkan lagi… yang
pasti… liburan ini sukses banget… apalagi topinya. Jonah tersenyum dan
menambahkan … walaupun kelihatan aneh. Tapi Airin bilang kalau topinya
itu bagus kok.
Airin sudah kembali ke rumah. Ia sedang bersama
dengan Sasta dan Katerine. Sasta menceritakan kepada Airin bahwa tadi
siang ia sempat bertemu dengan Levi. Airin sempat cemas kalao-kalo Sasta
menceritakan penyakitnya. Sasta meyakinkan Airin bahwa ia tidak
mengatakan apa2 tentang penyakit Airin. Tapi Sasta bilang ke Levi kalau
Airin sedang liburan dengan Jonah. Dan sepertinya Levi sedih
mendengarnya. Sasta menanyakan apakah Airin benar2 yakin merahasiakan
penyakitnya kepada Levi. Airin menjawab yakin dan sepertinya ini adalah
yang tebaik supaya Levi dapat melupakannya. Dan Airin yakin bahwa Dian
adalah yang terbaik untuk Levi.
Di kantor NER, Levi sedang
berdikusi dengan Dion dan Levi soal band Andre. Danny sempat mengusulkan
untuk menambah personil wanita di grup band itu. Tapi Levi dan Dion
kurang sependapat karena akan menambah biaya dan belum tentu cocok. Dion
mengusulkan kalau memang harus ada wanita lebih baik dimunculkan di
video clip saja. Levi setuju. Saat membahas tentang video clip itu Danny
menjelaskan bahwa shooting nya akan diadakan di pantai dan pada scene
awal akan ada scene dimana Andre sedang telpon-telponan dengan cewek di
pantai, tapi mereka tidak pakai telpon beneran, tapi pakai cangkang
kerang. Mendengar kata cangkang kerang, Levi tiba-tiba diam dan kemudian
langsung pergi begitu saja meninggalkan Dion dan Danny yang keheranan.
Levi
duduk sendirian bangku taman di dekat kantornya. Levi sedang melamun.
Levi sedang memikirkan Airin. Ia memang tidak perlu benda-benda kenangan
tentang Airin karena di kepalanya sudah penuh dengan kenangan Airin.
Tapi ada baiknya ia memliki benda yang pernah disentuh oleh Airin untuk
diajaknya bicara jika ia kangen dengan Airin. Levi memegang saputangan
yang dulu pernah ia berikan kepada Airin. Levi tidak akan pernah lupa
dengan masa-masa indah mereka bersama. Levi lalu mengingat kenangannya
bersama Airin tentang saputangan itu, juga kenangannya di pantai saat
Airin sedang memegang cangkang kerang. Saat itu Dian datang menghampiri
Levi. Levi merasa terganggu dengan kehadiran Dian. Levi menanyakan
kepada Dian apa ada telpon untuknya. Dian bilang tidak ada. Ia hanya
memperhatikan Levi dari dalam sejak tadi dan melihat Levi melamun. Dian
menawarkan bantuan jika Levi ada masalah. Tapi Levi bilang bahwa ia
hanya ingin menyendiri karena banyak hal2 yang harus ia pikirkan…
tentang keluarganya, pekerjaannya. Dian mengingatkan Levi bahwa Levi
belum makan siang. Dian menawarkan Levi untuk membelikan makan siang.
Dian lalu pergi.
Di kantornya Levi masih mengingat Airin terus.
Ia terus memikirkan Airin yang liburan dengan Jonah. Apakah liburan
bersama Jonah lebih berkesani bagi Airin daripada kenangan mereka di
pantai. Dian masuk membawakan makan siang untuk Levi. Levi mengucapkan
terima kasih, tapi Levi sedang tidak selera untuk makan, dan ia cuma
ingin sendirian. Dian tetep kekeuh. Lalu ia menyarankan Levi untuk makan
buahnya saja, bahkan sampai mau mengupasin buahnya segala. Wajah Levi
tampak kesal karena Dian terus memaksa. Levi bahkan sudah kehabisan
kata-kata dan tidak tahu harus bagaimana lagi untuk ngasih tahu Dian
bahwa ia hanya ingin sendiri dan ia tidak Dian juga tidak ingin makan
siang. Levi cuma ingin ngobrol dengan Airin nya.
Renata menelpon
Andre dan marah-marah kepada Andre karena Andre sudah mulai susah untuk
ditemui. Alasan Andre selalu sibuk dan sibuk untuk ngurus promo lah.
Padahal Renata tahu pasti bahwa jadwal Andre itu tidak sesibuk yang
Andre bilang. Dion dan Danny yang ngurusin Andre saja tidak sesibuk
Andre. Saking kesalnya Renata memak-maki Andre dan bilang kalau Andre
itu pengamen kampungan, belum jadi artis terkenal aja udah belagunya
minta ampun, seperti duren yang lupa kulitnya. Setelah itu Renata
memutuskan hubungan telponnya dengan kesal. Andre menelpon balik, tapi
Renata bertahan tidak mau menjawabnya. Andre bilang ke Renata sedang
sibuk, padahal dia sedang asik bersenang-senang dengan perempuan lain di
bar. Andre kesal dikatain pengamen kampungan.
Renata sedang
termenung di depan teras rumahnya. Duduk di bangku dan melamun. Renata
kelihatan murung. Levi pulang lebih awal karena sedang tidak mood kerja.
Levi melihat Renata sedang murung dan menanyakan Renata ada masalah
apa. Tapi Renata tidak mengakui kalau ia ada masalah di depan Levi. Levi
masih belum yakin dengan jawaban Renata dan bilang jika Renata ada
masalah Renata harus cerita padanya. Renata mencoba meyakinkan Levi
kalau dia nggak ada masalah, dan jika ada, Renata pasti akan cerita
kepada Levi. Saat itu Levi teringat Airin lagi… bahwa selama ini hanya
Airin yang dapat mengorek kesedihan Renata… BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 64
Renata
sedang termenung di depan teras rumahnya. Duduk di bangku dan melamun.
Renata kelihatan murung. Levi pulang lebih awal karena sedang tidak mood
kerja. Levi melihat Renata sedang murung dan menanyakan Renata ada
masalah apa. Tapi Renata tidak mengakui kalau ia ada masalah di depan
Levi. Levi masih belum yakin dengan jawaban Renata dan bilang jika
Renata ada masalah Renata harus cerita padanya. Renata mencoba
meyakinkan Levi kalau dia nggak ada masalah, dan jika ada, Renata pasti
akan cerita kepada Levi. Saat itu Levi teringat Airin lagi… bahwa selama
ini hanya Airin yang dapat mengorek kesedihan Renata.
Tara
mengantar minuman dan makanan kecil untuk Risdo yang sedang duduk di
teras rumahnya. Tara menanyakan lagi kpd Risdo ttg siapa dirinya
sebenarnya. Jawaban Risdo bahwa Non adalah istrinya, ibunya Nino, anak
mereka (Non adalah panggil-an Risdo utk Tara). Tara belum puas dengan
jawaban Risdo dan meminta Risdo untuk menceritakan sedikit tentang masa
lalu mereka, misalnya tentang saat pertama mereka bertemu atau saat
mereka pacaran. Risdo sempat kebingungan harus menjawab apa, tapi dengan
yakin ia menjelaskan bahwa mereka dijodohkan oleh orang tua mereka dan
tidak ada yang istimewa dengan masa lalu mereka. Namun Tara mengatakan
pada Risdo bahwa ia butuh pancingan untuk mengingat kembali, seperti
tempat2 yang biasa ia kunjungi atau teman yang ia kenal atau apa yang
disukai oleh Risdo. Risdo tidak memberikan jawaban yang Tara inginkan,
Risdo malah mengalihkannya dengan menekankan tentang Nino, sedangkan
kesukaannya, apapun ia suka, makanan apapun yang Tara berikan akan ia
terima, dan kemanapun Tara mengajaknya ia akan ikut, yang penting
baginya adalah Tara bisa mengurus Nino dengan baik. Entah puas atau
tidak dengan jawaban Risdo, tapi setelah itu Tara tidak mengorek
keterangan lagi dari Risdo.
Airin dan Katerine sedang
jalan-jalan. Mereka berdua mampir ke sebuah butik yang menjual berbagai
macam kebaya. Airin mengambil salah satu kebaya yang dipajang dan
mengagumi kebaya tsb. Airin bilang ke Katerine kebayanya bagus dan
membayangkan betapa senangnya jika ia bisa memakai kebaya itu. Katerine
langsung menggoda Airin “Hhm… udah ngebet ya pengen jadi pengantin?”
Airin tertawa diledek seperti itu sambil bilang “Yee.. apaan sih lo!”
Sementara itu di luar butik, Jonah kebetulan lewat dan melihat Airin
bersama Katerine ada di dalam butik. Jonah tidak masuk, tapi ia hanya
memperhatikan Airin dari luar butik dengan tersenyum. Airin dan Katerine
tentu saja tidak tahu kalo Jonah sedang memperhatikan mereka dari luar.
Mereka berdua terus ngobrol. Airin bilang kepada Katerine bahwa ia
nggak kebayang bagaimana jika ia nanti menikah. Airin kasihan dengan yg
jadi suaminya nanti, krn tiap hari kerjanya cuma akan ngurusin dia yang
sakit-sakitan. Airin buru2 menghilangkan angan2-nya ttg pernikahan. Ia
nggak boleh egois. Tapi Airin sempat berandai-andai kayak apa ya
laki-laki yang jadi suaminya. Mendengar Airin pesimis seperti itu,
Katerine mencoba meyakinkan Airin bahwa… kalau ada cowok yang mau
menikah dengan Airin nanti, berarti cowok itu udah siap untuk ngurusin
Airin, bersihin muntahnya Airin dan ngejaga-in Airin di rumah sakit.
Airin jangan menolaknya hanya karena Airin kasihan degannya. Dan jika
ada cowok seperti itu, itu berarti dia memang tercipta untuk Airin…
hanya untuk Airin. Diluar butik… Jonah yang melihat Airin memegang dan
mengagumi kebaya tsb berpikir bahwa Airin pasti akan menjadi wanita yang
tercantik jika memakai gaun itu…
Dian mengantarkan roti bakar
dan segelas minuman untuk Levi ke ruangan Levi. Levi meminta Dian untuk
meletakkan roti tsb di meja krn ia masih mau kerja. Sebelum keluar Dian
menyampaikan kepada Levi bahwa jika Levi perlu sesuatu, Levi bisa
memanggilnya. Dari wajah Levi kelihatan kalo Levi kurang suka dengan
perhatian Dian. Betul saja! Setelah Dian keluar Levi menggerutu sendiri…
“Pagi-pagi udah ribut!”
Andre dkk kembali manggung dalam masa
promo album baru mereka. Penampilan mereka mendapat sambutan cukup bagus
dari para penonton. Saat selesai manggung, mereka diserbu oleh para
penggemar yang histeris melihat mereka dan meminta tanda tangan.
Levi
dan Dion sedang makan siang di sebuah restoran. Sambil makan mereka
membicarakan album Andre yang mendapat sambutan cukup bagus. Levi
mengatakan bahwa Renata ternyata cukup berbakat krn Renata lah yang
ngotot memperkenalkan band Andre itu kepadanya. Dion setuju dengan itu,
bahkan Dion sempat meledek Levi kalo dibanding Levi kayaknya Renata
lebih oke soal itu. Lagi enak-enaknya mereka ngobrol, Levi lagi
ngomongin Renata yang kelihatan murung akhir-akhir ini, tiba-tiba Dian
datang ingin bergabung. Levi menampakkan ketidak-sukaannya. Dion
sepertinya menyadari hal itu. Apalagi setelah Dian meminta Levi untuk
memilih photo2 yang akan dipakai untuk promo albumnya Andre. Levi jadi
tambah kesal dibuatnya dan langsung protes ke Dian agar membicarakan
masalah tsb di kantor karena saat itu mereka sedang makan siang. Tapi
Dian tetap ngotot mau membicarakannya sambil makan. Kesabaran Levi
akhirnya habis. Levi menyuruh Dion untuk memilih, sementara Levi sendiri
meninggalkan tempat itu dengan alasan meeting. Sedangkan Dian hanya
bisa melihat kepergian Levi dengan tanda tanya dibenaknya.
Seorang
cowok terlihat membeli 200 tangkai mawar di toko bunga dan minta
diantar ke 2 tempat sekaligus, yaitu 1 paket diantar ke rumah Sasta dan 1
paket lagi diantar ke Nada Record. Sasta menerima paket bunga mawar
merah di rumahnya. Di kartu tertulis kira2 seperti ini “kalau ada orang
yang mencintaimu, aku mencintaimu 100 kali lebih besar, dari penggemarmu
di remang senja” (Remang Senja? Apaan tuh? Kayak nama kereta api…
maksudnya… gw baru denger ada istilah remang senja nih… ). Awalnya Sasta
senang mendapat paket itu dan bertanya-tanya siapa penggemar rahasia
yang mengirim bunga2 itu. Tidak lama kemudian Sasta menerima telpon dari
Nada Record yang mengabarkan bahwa Sasta mendapat kiriman paket bunga
mawar merah dengan isi kartu yang sama persis dengan yang Sasta terima
sekarang. Pagi hari ketika Sasta membuka pintu, Sasta menemukan begitu
banyak boneka bertebaran di teras rumahnya, kali ini tidak ada pesan.
Sasta dan Katerine keheranan. Malamnya Sasta menerima paket lagi, kali
ini isinya baju2 yang tembus pandang. Katerine yang menemukannya di
depan pintu. Pengirimnya dari orang yang sama dengan yang memberikan
bunga mawar. Katerine melihat keanehan dengan kiriman2 itu dan meminta
Sasta untuk hati-hati dengan penggemar yang satu ini. (Sampai disini gw
mikir… Wah, ada karakter baru nih. Gawat!! Dulu gw sempet komentar soal
nambahin karakter cewek baru buat Jonah biar tambah ngejelimet… eh yang
muncul malah karakter cowok untuk Sasta… tapi tunggu dulu… jangan2x dia
itu psychopath?! Hiii takut!!)
Di tempat lain… cowok yang membeli
bunga mawar merah itu sedang duduk sendirian di rumahnya. Cowok itu
lagi melihat photo-photo Sasta dalam berbagai pose koleksinya. Dia
berbicara kpd photo2 itu… ‘Akan tiba waktunya kamu menjadi milikku,
penggemarmu, di remang senja’. (Nah lho… jangan2x bener psychopath!?
Tapi belum pasti yaa… ini cuma dugaan doank)
Kiriman2 paket itu
ternyata tidak berhenti sampai disitu. Suatu malam, ketika Sasta dan
Katerine baru pulang, mereka berdua kaget menemukan teras rumah mereka
sudah penuh dengan lilin2 yang dinyalakan membentuk hati (love). Sasta
mulai takut. Dan Sasta bilang kalo begini terus ia bisa gi-la. Mereka
juga menemukan sebuah kartu yang isinya kira2x seperti ini “Bersama
cahaya cintaku, kamu tidak akan tersesat untuk datang kepadaku, dari
penggemarmu, di remang senja.”
Aldo masih mengikuti Damar. Ia
mengintai rumah Damar dan mengambil gambar semua kegiatan Damar di rumah
itu sendiri. Aldo terpaksa melakukannya sendiri karena photographer
yang dulu ia sewa takut untuk melakukannya lagi. Aldo cukup puas dengan
hasil jepretannya. Aldo tetap pada tekadnya untuk balas dendam kpd
Damar.
Jonah membeli cincin di toko emas. Ia juga membeli
sepasang merpati dari seorang bocah penjual burung merpati yang sudah
dilatih. Jonah lalu mengatur sebuah rencana dengan anak tadi. Di sebuah
sudut taman, Jonah meminta anak itu membawa merpati jantan, sementara
Jonah akan memegang yang betina. Jonah juga meminta anak itu untuk
melepaskan burung merpatinya, jika Jonah memberikan kode padanya nanti.
Anak itu menyanggupinya dan pergi stand by di tempatnya. Jonah
meletakkan merpati yang dipegangnya di bangku yang ada disitu. Kemudian
Jonah pergi.
Tidak lama kemudian Jonah kembali bersama Airin.
Sebelumnya Jonah udah ngajak Airin muter-muter, sampai2 Airin bingung
sebenarnya Jonah mau mengajaknya kemana. Alasanya Jonah agak aneh, Jonah
bilang ia kesini mau cari tempat untuk duduk, tapi penuh terus. Begitu
sampai di bangku yang ada burung merpatinya, Jonah ngajak Airin duduk.
Kedengarannya aneh memang, sehingga Airin bilang “Oh jadi kamu itu mau
duduk.” Jonah duduk di bangku dan Airin duduk disampingnya. Jonah
mengatakan kepada Airin bahwa ia mau duduk karena mau mengatakan
sesuatu. Airin melihat burung merpati di pojok bangku. Airin tertarik
dan mau memegangnya. Kemudian Jonah mengambil burung merpati itu, dan
mulai mengepakkan sayap burung merpati itu. Tidak lama kemudian, burung
merpati yang jantan terbang menghampiri merpati yang ada di tangan
Jonah. Jonah lalu menangkap burung merpati jantan tersebut dan
memberikannya pada Airin. Ternyata… surprise surprise… di kalung burung
merpati jantan itu ada sebuah cincin… Airin kaget!
Jonah melamar
Airin. Jonah mengatakan kepada Airin bahwa cintanya sudah lama
mengembara bebas, dan ia sudah lelah mengepakkan sayapnya tanpa ada
tujuan, ia ingin suatu saat cintanya hinggap untuk selamanya, dan ia mau
cintanya hinggap pada Airin, walaupun hanya di sudut kecil, yang
penting cintanya itu bisa hinggap hanya untuk sementara, dan sekarang ia
akan memberikan cinta itu pada Airin. Jonah lalu mau memberikan cincin
itu kepada Airin. Tapi Airin minta Jonah jangan melakukan itu karena ia
merasa nggak pantas untuk Jonah. Airin lalu mengingatkan Jonah bahwa
umurnya sudah tidak panjang lagi, kalaupun ia bisa bertahan hidup,
keadaannya nggak mungkin seperti sekarang, mungkin ia akan lupa atau
buta atau rambutnya rontok. Airin sudah meneteskan air mata. Airin lalu
menambahkan bahwa ia memang ingin hidup bahagia di sisa hidupnya, tapi
ia tidak mau Jonah bertanggung jawab sampai harus menikahinya. Jonah
meyakinkan Airin bahwa ia tidak pernah mempedulikan semua itu. Yang
pasti Jonah ingin Airin sembuh. Tapi jika memang harus terjadi seperti
yang Airin bilang, semua itu nggak masalah baginya. Jonah menambahkan
lagi … bahwa yang bisa membuatnya bahagia dan tersenyum hanya Airin.
Jonah sudah meneteskan airmata. Jonah lalu memberikan cincin itu ke
tangan Airin. Airin mau mengucapkan sesuatu tapi Jonah cepat2 bilang
bahwa Airin tidak harus menjawab sekarang. Ia akan menunggu… sampai
kapan pun.
Di rumah, Airin sedang melihat-lihat cincin yang
diberikan Jonah. Dalam hatinya ia berpikir bahwa ia memang telah
memutuskan untuk membahagiakan Jonah dalam sisa hidupnya, tapi kenapa ia
masih ragu untuk menerima lamaran Jonah. Pas Airin lagi nimbang2x,
Katerine datang dari dalam dan melihat Airin sedang memegang cincin.
Katerine langsung menebak bahwa cincin itu pasti dari Jonah. Airin
mengiyakan. “Jonah ngelamar lo?” itu kata yang keluar dari Katerine.
Dengan excited Katerine minta Airin untuk cerita. Airin bilang bahwa ia
sendiri belum tahu mau jawab apa pada Jonah. Katerine langsung mengira
bahwa Airin belum punya jawaban karena Airin tahu bahwa ia sakit dan
hidupnya nggak panjang lagi. Katerine merasa bahwa Jonah nggak akan
peduli dengan semua itu. Airin membenarkan bahwa itu adalah salah satu
sebab, tapi ada satu beban lagi yang membuatnya ragu. Katerine menebak
bahwa beban yang Airin maksud itu adalah Levi.
Saat sendirian…
Airin memikirkan dan mengingat kembali saat Levi melamarnya dulu.
Setelah itu pikiran dan ingatannya berganti ke saat-saat Jonah
melamarnya. Airin bingung. Airin bertanya pada dirinya sendiri apakah ia
masih mencintai Levi. Airin mulai ragu. Lalu Airin meyakinkan dirinya
lagi bahwa Levi adalah masa lalunya.
Tea sedang berbicara
ditelpon. Claudia ada bersamanya. Biaya tour show 12 kota Sasta ternyata
separuhnya dibiayai oleh Tea dan Tea tidak ingin Sasta tahu soal itu.
Sasta sedang latihan di Nada Record. Tea menyaksikan Sasta yang lagi
latihan. Sambil menonton Sasta latihan, dalam hatinya Tea berpikir bahwa
Sasta pasti bahagia dengan tour 12 kotanya. Dan Tea akan selalu
berusaha menjadikan Sasta penyanyi terkenal, karena menjadi hidup Sasta
adalah menyanyi sampai2 Sasta rela meninggalkan Jonah untuk itu.
Terpaksa ia harus melarang Sasta berhubungan dengan Jonah, krn ia dan
mamanya Jonah menikahi orang yang sama.
Andre dkk sedang ngumpul
di tempat biasa. Renata datang menyapa mereka dan menyapa Andre
tentunya. Andre so pasti nggak senang dgn kedatangan Renata. Andre
mengajak teman2 nya utk latihan, mungkin tujuannya untuk menghindar dari
Renata. Tapi Renata mau ikut latihan. Mereka tidak bisa menolak dan
Andre tidak bicara apa-apa. Renata pun ikut dengan mereka. Selesai
latihan dan saat Renata sudah tidak ada. Salah satu teman Andre komplain
ke Andre mengapa Andre selalu terkesan menjauhi Renata. Yang lainnya
bilang apa Andre nggak takut kalo nantinya Renata ngadu ke kakaknya.
Tapi Andre dengan percaya diri yang tinggi mengatakan mengapa harus
takut. Mereka itu sudah masuk ke dunia entertainment dan harus bekerja
keras. Oleh sebab itu ia nggak punya waktu untuk pacaran apalagi
ngurusin cewek kayak Renata.
Katerine dan Airin sedang di meja
makan di rumah mereka. Katerine lagi bikin minuman/ syrup. Katerine
nanya ke Airin apa Airin sudah ngasih tahu Sasta soal lamaran Jonah.
Airin sekarang ini masih belum tahu harus ngomong apa ama Jonah,
bagaimana dia mau bilang Sasta. Airin masih bingung apakah dia itu
salah, karena ia tahu Sasta itu sangat mencintai Jonah. Menurut Katerine
Sasta nggak akan marah kalau dia tahu, karena Sasta sendiri yang minta
Jonah untuk menemani Airin selamanya dan Sasta juga udah merelakan
perasaannya thd Jonah. Airin jadi merasa bahwa ia menjadi beban semua
orang dan jangan2x Jonah melamarnya cuma karena kasihan. Tapi Katerine
bilang agar Airin jangan bicara seperti itu lagi, karena semuanya sayang
pada Airin.
Airin selesai mengajar dan sedang dalam perjalanan
pulang. Ia membawa alat2x melukisnya di tangannya. Lumayan berat
kelihatannya. Jonah datang dan memberikan Airin satu buket bunga yang
indah. Airin kaget dan bilang kalo Jonah tidak perlu melakukan ini. Tapi
Jonah bilang bhw ia cuma kangen dengan Airin. Karena kedua tangan Airin
memegang alat2 melukis, Airin jadi nggak bisa langsung ngambil
bunganya. Jadi Jonah mengambil dulu alat tsb dari tangan Airin dan
membawakannya utk Airin. Setelah tangan Airin bebas, Airin baru menerima
bunga itu dari tangan Jonah. Sambil jalan Jonah mengingatkan apa Airin
sudah minum obat. Airin jawab sudah. Jonah melihat Airin belum memakai
cincinya. Jonah lalu bilang “Aku belum lihat cincin di jari manis
kamu...” BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 65
Saat
Airin memegang bunga pemberian Jonah, Jonah melihat bahwa Airin belum
mengenakan cincin pemberiannya. Jonah mengatakan kpd Airin bhw ia belum
melihat cincinnya di jari manis Airin. Airin tersentak dengan perkataan
Jonah dan belum siap dengan jawabannya. Jadi Airin hanya gelagapan
mencoba mencari-cari jawaban. Melihat Airin yang belum siap dengan
jawabannya, Jonah langsung meralat pertanyaannya tadi bahwa ia hanya
becanda. Airin sedang berpikir apakah ia harus menerima lamaran Jonah,
krn Jonah sudah begitu baik padanya, sehingga membuat Airin terdiam
sebentar. Jonah mengira Airin masih memikirkan pertanyaannya tadi,
sehingga Jonah meyakinkan Airin lagi bahwa Ia tadi hanya becanda. Jonah
mengatakannya sambil mengelus kepala Airin.
Aldo menyerahkan
photo-photo hasil jepretannya tentang kegiatan Damar kepada polisi.
Polisi sangat berterima kasih atas bantuan Aldo tsb, krn polisi photo2
tsb bisa menjadi bukti2 kuat untuk menangkap gembong VCD ba-jak-an yang
sudah lama mereka cari-cari.
Di kantor Levi… Dian sedang
membereskan dan merapikan meja Levi. Secara tidak sengaja Dian menemukan
sketsa gambar wajah Levi yang digambar oleh Airin. Dian memegang gambar
tsb dan memandanginya. Saat sedang memandangi gambar tsb, Levi masuk ke
ruangannya dan melihat Dian sedang memegang sketsa gambar tsb. Reaksi
Levi pertama kali adalah marah. Levi memarahi Dian karena telah
mengutak-atik sketsa gambar tsb dan Levi memperingatkan Dian agar Dian
jangan pernah menyentuh sketsa gambar itu lagi. Dian kaget karena tidak
menyangka Levi akan semarah itu. Dian hanya bisa bilang iya ke Levi.
Lalu Levi menyuruh Dian keluar dengan agak kasar. Dian keluar dr ruangan
Levi. Di pintu Dian sempat berhenti sebentar dan melihat ke Levi lagi
yang sudah duduk di mejanya. Dalam hatinya Dian berpikir bahwa sekeras
apapun usahanya ia tidak akan bisa menggantikan posisi Airin di hati
Levi.
Aldo berkunjung ke makam Tara. Di depan makam Tara, Aldo
menceritakan bahwa sebentar lagi keadilan akan ditegakkan. Damar akan
mendapatkan balasan yang setimpal. Damar lah penyebab kekacauan dalam
keluarganya, shg Tara sampai pergi meninggalkannya. Aldo juga sangat
menyesal karena ia telah membunuh Erick. Aldo memutuskan bahwa ia tidak
akan menangis lagi. Ia akan mulai merelakan kepergian Tara. Tapi ia juga
sangat merindukan Tara.
Di rumah Risdo… Tara akan menyiapkan
makanan di meja makan. Tapi tiba-tiba kepalanya sakit. Karena menahan
sakit, Tara tidak memperhatikan bahwa mangkuk yang dipegangnya itu belum
sampai di atas meja dan terlepas dari tangannya. Tak dapat dihindari
mangkuk tsb jatuh ke lantai dan isinya berserakan. Tara berteriak karena
kaget. Risdo mendengar teriakan Tara dari dalam dan segera menghampiri
Tara. Tara mau mengambil mangkuk yang jatuh tsb, tapi tangannya malah
terkena pecahan kaca. Tara teriak kesakitan. Risdo cepat2 mengambil
kapas dan mengobati luka di jari Tara. Saat Risdo sedang menempel kapas
dan plester di jari Tara, sebuah bayangan tentang masa lalu Tara
melintas di kepalanya. (Bayangan saat Jonah melakukan hal yg sama dgn Risdo saat ini, yaitu merawat luka di jarinya)
Risdo selesai mengobati Tara. Tara bingung dgn bayangan2 yang melintas
di pikirannya… siapa mereka sebenarnya. Keyakinan tentang siapa dirinya
goyah lagi. Tara masih berpikir siapa dirinya sebenarnya…
Dian
menjenguk ayahnya di penjara. Ayahnya melihat gelagat Dian yang agak
aneh hari itu. Ayah Dian menebak bahwa Dian sedang jatuh cinta dengan
pak Levi, orang yang dulu Dian pernah ceritakan. Tapi Dian mengelak krn
kejadian sebenarnya adalah sebaliknya bahwa Dian lagi patah hati. Karena
pak Levi itu masih mencintai mantan kekasihnya, sementara ia sangat
mencintai Levi. Ayah Dian menasehatkan Dian bahwa mencintai itu tidak
selalu harus memiliki. Ayah Dian juga mencontohkan dirinya yang tidak
bisa memiliki mamanya Dian krn dipisahkan maut. Dian bisa menunjukkan
rasa cintanya dengan cara lain, misalnya dengan menjadi rekan kerja atau
sahabat. Tapi yang penting Dian itu harus tegar.
Si Remang Senja
masih melanjutkan aksinya sebagai penggemar rahasia Sasta. Dia mengirim
bunga yang banyak sekali ke rumah Sasta, berpaket-paket karangan bunga
dengan berbagai jenis bunga dikirimnya ke rumah Sasta. Kiriman bunga
yang banyak itu tidak membuat Sasta senang, tapi ia malah kelihatan
cemas dengan perlakuan yang sangat istimewa itu. Katerine heran melihat
bunga segitu banyak. Pesan dalam kartu tertulis “Aku selalu mendukung
kamu, meski kamu tidak mengetahui keberadaanku”, hanya untuk kali ini
tidak ada nama pengirimnya. Sasta menduga bahwa bunga2 itu pasti dari
orang yang sama yang telah memberikannya bunga beberapa waktu yang lalu,
padahal bunga2 yang kemarin belum sempat ia buang.
Andre bersama
dengan kelopok band nya keluar ke suatu tempat. Mereka berempat sedang
menuruni tangga ketika Renata mengejar dan memanggil-manggil Andre dari
arah dimana Andre keluar tadi. Andre pura2 tidak mendengar dan terus
saja jalan. Tapi Renata nggak menyerah dan terus memanggil Andre sampai
akhirnya Andre berhenti. Renata tahu dari kakaknya bahwa sekarang Andre
sedang tidak ada jadwal promosi, jadi Renata mau mengajak Andre untuk
menemaninya melukis. Tapi tanggapan Andre tidak seperti yang Renata
harapkan, Andre sudah pasti menolak untuk pergi bersama Renata karena ia
memang tidak mau pergi bersama Renata. Dengan kasar Andre meminta
Renata agar tidak selalu dekat ama dia terus. Renata terdiam. Dari
wajahnya terlihat bahwa Renata kesal dengan jawaban Andre. Tapi Renata
tidak mengatakan apa-apa. Renata kembali menaiki tangga dan berlalu dari
hadapan Andre. Teman2 Andre yang menyaksikan Andre mengasari Renata
seperti itu tidak setuju dengan sikap Andre. Tapi Andre tidak menggubris
protes teman2nya sama sekali dan meneruskan langkahnya.
Airin
sedang duduk melukis di suatu tempat terbuka. Ia sedang melukis wajah
Levi. Pikirannya sedang melayang memikirkan Levi… bagaimana jika suatu
hari nanti ia nggak bisa melihat dan mengingat wajah Levi lagi.
Tiba-tiba perhatian Airin beralih ke dua orang anak kecil laki-laki dan
perempuan yang sedang bermain di dekat situ. Si anak laki2 sedang
melamar si anak perempuan dengan cincin mainan. Si anak perempuan
memakai mahkota yang terbuat dari daun. Oh ternyata mereka sedang main
pengantin2-an. Si anak perempuan tidak mau menerima cincin yang
diberikan padanya dengan alasan cincin itu bukan dari berlian. Tapi si
anak laki2 berjanji kalau suatu hari nanti jika ia sudah bekerja ia akan
membelikan cincin berlian untuk si anak perempuan. Airin tersenyum
melihatnya. Saat itu Airin teringat dengan cincinnya. Airin mengambil
kotak merah berbetuk hati dari dalam tas nya. Airin membuka kotak itu
dan mengeluarkan cincinnya. Sambil memandangi cincin itu, Airin
mengingat kembali saat Jonah memberikan cincin itu padanya… Jonah yang
memberikan cintanya pada Airin. Airin lalu berpikir dan seolah sedang
berkata pada Levi… apakah ia harus menerima lamaran Jonah…
Levi
baru saja berjalan keluar dari kantornya. Dian mengejar dan memanggil
Levi. Dian menanyakan apakah Levi sudah mau pulang. Levi mengiyakan.
Sebelum Dian ngomong lagi, Levi langsung bilang bahwa bukannya Ia mau
kasar, tapi sekarang ia lagi nggak ingin diganggu. Dian mengerti. Dian
hanya mau minta maaf karena ia telah memaksa perasaannya kepada Levi.
Dan ia juga sadar bahwa cinta itu tidak harus memiliki. Dian lalu
menawarkan persahabatan kepada Levi. Tapi karena Levi diam saja, Dian
mengira Levi tidak suka dengan tawarannya tersebut. Dian akhirnya terus
nyerocos nggak berhenti bicara… bahwa ia akan jaga jarak dengan Levi…
dan jauh2x dari Levi… bahkan Dian mengusulkan untuk memasang papan di
mejanya agar Levi tidak perlu melihat mukanya… shg Levi tidak akan
terganggu dengan kehadirannya. Levi tersenyum mendengar ocehan Dian yang
nggak berhenti-henti bahkan untuk tarik napas sekalipun. Levi lah yang
menghentikan Dian bicara dengan mengatakan agar Dian tenang. Levi lalu
mengajak Dian pulang bareng. Dan Levi juga bilang bahwa Dian nggak perlu
masang papan di meja segala. (Yaa.. Levi. Dian kan udah mau jaga jarak… kok malah dikasih harapan lagi? Kalo Dian salah sangka gimana dong?)
Airin
pulang ke rumahnya dalam keadaan sakit. Airin memegang kepalanya
menahan sakit. Sasta dan Katerine kaget melihat Airin pulang dalam
keadaan sakit. Kat membantu Airin berbaring di sofa. Sasta yang khawatir
melihat kondisi Airin langsung menelpon Jonah yang sedang ada dalam
perjalanan di mobilnya. Sasta mengabarkan kpd Jonah bahwa penyakit Airin
kambuh lagi. Jonah meminta Sasta untuk tenang dan berjanji akan segera
datang.
Jonah sudah tiba di rumah Airin. Katerine meminta Jonah
untuk segera membawa Airin ke kamar. Jonah membawa Airin ke kamarnya.
Jonah merawat Airin seperti biasanya dan menjaga Airin. Setelah Airin
tertidur, Jonah menunggui dan menjaga Airin di depan kamar Airin, duduk
di bangku. Jonah melihat sketsa gambar yang dibuat Airin yang terpajang
di meja. Sambil melihat sketsa gambar tsb, Jonah berkata dalam hatinya
bahwa sudah sekian lama, tapi hanya wajah Levi yang selalu Airin lukis.
Jonah sedih. Jonah meletakkan kembali sketsa gambar Levi tsb ke
tempatnya.
Karena menunggui Airin Jonah sampai tertidur di kursi
di meja makan. Pagi harinya Airin terbangun dan melihat Jonah tertidur
kelelahan di bangku di depan kamarnya. Airin menghampiri Jonah yang
tertidur pulas. Airin megelus rambut dan pipi Jonah sambil berkata dlm
hatinya bahwa ini bukan pertama kalinya ia melihat Jonah tertidur
kelelahan karena menjaganya. Jonah yang selalu menampung penderitaannya…
yang berbagi sakit dengannya… yang selalu berusaha untuk membuatnya
tersenyum. Airin tidak membangunkan Jonah.
Airin membuatkan
sarapan untuk Jonah dan meletakkan sarapan itu di meja yang ada
disamping Jonah. Jonah terbangun mendengar suara piring dan cangkir yang
diletakkan Airin di meja. Jonah kaget melihat Airin sudah bangun dan
menyiapkan sarapan untuknya. Jonah langsung khawatir dan meminta Airin
jangan melakukannya karena Airin sedang sakit. Tapi Airin tetap mau
melakukannya dan meminta Jonah untuk duduk tenang. Jonah malah tambah
khawatir dan dia nggak mau jadi ngerepotin Airin krn Airin masih lemas.
Jonah mau mengambil alih cangkir dan piring2 itu dari tangan Airin dan
ingin megurus semuanya sendiri. Tanpa sengaja mata Jonah tertuju ke jari
Airin dan melihat Airin memakai cincin pemberiannya di jari manisnya.
Jonah kaget dan melihat ke Airin dengan ekspresi wajah yang penuh tanya
kpd Airin seolah nggak percaya dengan apa yang dilihatnya. Airin
menyadarinya dan berkata kepada Jonah bahwa ia mengira Jonah tidak akan
sadar bahwa ia sudah memakai cincin itu. Jonah tambah kaget dan berkata
“Itu berarti…”. Airin menjawab Jonah dengan pertanyaan apakah tawaran
lamaran Jonah waktu itu masih berlaku. Jonah tersenyum menggenggam
tangan Airin dan meneteskan air mata bahagia mendengarnya…
(Whuaa…
gw terharu banget dengan scene ini. Nggak bisa dilukiskan dengan
kata-kata. Gw seneng ngeliat Jonah happy tapi sekaligus sedih… krn
mungkin perasaan bahagia Jonah itu nggak akan berlangsung lama hiks
hiks…kok gw tiba2 jadi inget dgn Winter Sonata ya… Aduh Jonah ganteng
banget pake kemeja biru muda!)
Di kamarnya Airin memandangi
cincin yang sudah terpasang di jari manisnya. Airin sedang bicara kpd
dirinya sendiri bahwa akhirnya ia akan menikah. Ia tidak menyangka bahwa
dlm hidupnya yang singkat ini ia akan sempat melewati sebuah
pernikahan.. tapi mengapa hatinya masih bertanya-tanya apakah ia telah
mengambil keputusan yang benar…
Di tempat parkir saat Tea akan
memasuki mobilnya, Sasta sedang bicara dengan Tea. Sasta menanyakan Tea
seolah nggak percaya karena ia akan melakukan Tour Show di 12 kota.
Apakah Tea serius dengan tour show 12 kotanya. Tea meyakinkan Sasta
bahwa tentu saja ia serius dan proposalnya sudah ada ditangannya sambil
menunjukkannya kepada Sasta. Sasta senang mendengar rencana tour 12 kota
nya jadi dilaksanakan. Tea menambahkan bahwa ini baru langkah awal
karena ke depannya Sasta bakal lebih sukses lagi. Tea lalu meminta Sasta
untuk siap-siap karena dalam beberapa hari lagi mereka akan berangkat.
Wajah Sasta yang riang gembira langsung berubah cemas mendengar bahwa ia
harus berangkat beberapa hari lagi. Sasta meminta waktu dari Tea untuk
memutuskannya. Tea jadi heran kenapa tiba2 Sasta minta waktu padahal
sebelumnya Sasta sangat bersemangat dengan semua itu. Sasta berjanji
bahwa ia akan segera memberi kabar kepda Tea dalam beberapa hari ini.
Sasta pamit untuk pulang pada Tea.
Airin baru pulang dan sedang
membuka pagar rumahnya. Dalam hatinya ia sedang berpikir bahwa ia harus
memberitahu Sasta tentang keputusannya menerima Jonah. Tapi Airin masih
bingung harus dengan cara apa ia memberitahu Sasta… apakah Sasta bisa
menerima keputusannya…
Di dalam Sasta sedang curhat dengan
Katerine tentang tour show 12 kotanya. Sasta ragu untuk pergi karena ia
khawatir dengan kondisinya Airin. Katerine mengatakan pada Sasta bahwa
ini adalah kesempatan besar dan akan menjadi awal yang baik untuk karir
Sasta. Airin sudah masuk ke dalam. Ia mendengarkan percakapan Sasta dan
Katerine. Sasta dan Katerine tidak menyadari kehadiran Airin. Sasta
mengatakan pada Katerine bahwa kak Airin memang kelihatan tegar di depan
mereka, tapi sebenarnya kakaknya itu juga sangat lemah dan takut. Dan
menurut Sasta Airin sangat membutuhkan teman saat ini. Sasta memutuskan
untuk tidak pergi. Sasta ingin menemani Airin. Airin yang sudah
mendengarkan percakapan mereka dari tadi langsung menyelak bicara …
bahwa Sasta harus pergi ke tour 12 kotanya… dan Airin akan marah kalau
Sasta tidak pergi. Tapi Sasta bersikeras tetap tidak mau pergi krn ia
mau menemani Airin. Tapi Airin membujuk Sasta bahwa ia akan bahagia jika
Sasta senang krn menjadi penyanyi itu adalah impian Sasta sejak kecil.
Dan jika Sasta tidak ingin melihatnya sedih, maka Sasta jangan
mengecewakannya. Sasta akhirnya setuju untuk pergi.
Jonah dan
Airin sedang berada di café. Jonah heran mengetahui Airin belum
memberitahu Sasta soal pertunangan mereka. Airin bilang bahwa ia belum
sanggup mengatakannya pada Sasta karena ia sangat tahu tentang perasaan
Sasta thd Jonah. Jonah bangkit dari tempat duduknya dan ingin pergi.
Airin langsung tanya Jonah mau kemana. Jonah mengatakan bahwa jika Airin
nggak berani mengatakan pada Sasta, maka ia yang akan mengatakannya
pada Sasta. Tapi Airin buru2 memegang lengan Jonah dan mencegah Jonah
untuk melakukannya. Airin khawatir Sasta akan marah kalau bukan ia
sendiri yang mengatakannya. Airin meminta Jonah untuk bersabar dan Airin
berjanji bahwa ia akan segera bilang ke Sasta mengenai rencana mereka.
Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya pada Sasta. Jonah
mengatakan pada Airin bahwa ia bukannya nggak sabar, ia hanya bahagia
dengan rencana pertunangan mereka, tapi ia takut Airin akan berubah
pikiran. Airin lalu meyakinkan Jonah bahwa ia sudah membuat pilihan dan
ia sudah memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan Jonah dan ia
tidak akan mengubah keputusannya…
Tea sedang curhat kepada
Claudia bahwa ia tidak akan sanggup menceritakan rahasia ini bocor. Tea
takut jika Sasta sampai tahu rahasia itu, Sasta akan sedih dan
meninggalkannya. Tea belum siap untuk itu. Claudia berusaha meyakinkan
Tea dengan mengatakan bahwa mungkin Sasta sudah tidak akan marah jika ia
tahu karena Tea sudah sangat dekat dgn Sasta. Tapi Tea masih belum
yakin dan belum sanggup untuk menceritakan pada Sasta bahwa ia telah
menelantarkan Sasta di panti Asuhan. Claudia akhirnya menyarankan agar
Tea menggunakan kesempatan yang ada, yaitu menemani Sasta tour ke luar
kota agar Tea bisa jadi lebih dekat dengan Sasta.
Airin sedang
duduk melukis di halaman rumahnya. Jonah datang menghampiri Airin. Jonah
berlutut di hadapan Airin dan bertanya kepada Airin “Kamu pilih mawar
atau bunga Lily?” Airin bingung dengan pertanyaan Jonah dan bertanya
balik maksud dari pertanyaan Jonah. Jonah lalu menjelaskan bahwa tadi ia
sempat ke tempat dekorasi dan ia bingung mau pilih yang mana untuk
dekorasinya… bunga mawar atau bunga lily. Airin memilih bunga mawar
karena menurutnya bunga mawar itu lebih romantis. Lalu Jonah dengan
tersenyum bilang ke Airin… jika Airin yang jadi pengantinnya semuanya
pasti akan kelihatan bagus. Airin jadi tersanjung mendengarnya dan Airin
tersenyum…
Airin dan Jonah mulai merencanakan persiapan
pernikahan mereka. Mereka bersama-sama melihat majalah-majalah… memilih
baju pengantin… dekorasi… memilih undangan pernikahan. Mereka berdua
kelihatan menikmati dan begitu mesra… menyiapkan semuanya bersama…
Disebuah
mall… Jonah baru saja keluar dari toko perhiasan sambil tersenyum
memegang kotak cincin berwarna merah di tangannya. Jonah kelihatan
bahagia. Sementara itu dari arah samping terlihat Levi sedang berjalan
ke arah Jonah. Levi sedang sibuk dengan bawaannya sehingga tidak melihat
jalan. Tanpa sengaja Levi menabrak Jonah yang baru saja keluar dari
toko perhiasan tsb. Levi kaget ternyata orang yang ditabraknya adalah
Jonah, demikian juga sebaliknya dgn Jonah. Kotak Cincin yang dipegang
Jonah terjatuh ke lantai. Levi yang juga sibuk mengangkat keranjang2
bawaannya di lantai melihat kotak perhiasan berwarna merah di lantai.
Levi mengambilnya dan memberikannya pada Jonah “Punya kamu Jo!”. Jonah
menerimanya. Pertemuan itu terasa sangat canggung.dan kikuk. Baik Jonah
atau Levi tidak saling mengatakan apa-apa. Hanya Levi saja yang sempat
menyebut nama Jonah karena kaget bahwa orang ditabraknya adalah Jonah.
Suasana canggung itu tidak juga pecah. Levi akhirnya pergi meninggalkan
Jonah yang masih berdiri disitu dengan tanda tanya dibenaknya. Sementara
Jonah sedang memikirkan dan menimbang2 sesuatu. Baru beberapa langkah
Levi berjalan, Jonah memanggilnya. Akhirnya Jonah memutuskan untuk
mengatakan kepada Levi bahwa ia akan segera menikah… Levi langsung kaget
bagaikan disambar petir di siang bolong… Jonah melanjutkan lagi… ia
akan segera menikah dengan Airin… BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 66
Secara
nggak sengaja Levi menabrak seseorang saat sedang berjalan
terburu-buru. Ternyata orang yang ditabrak Levi adalah Jonah yang baru
saja keluar dari toko perhiasan. Kotak perhiasan kecil berwarna merah
yang dipegang Jonah terjatuh. Levi memungut kotak tsb dan memberikannya
pada Jonah “Punya kamu Jo”. Jonah menjawab “Ya”. Pertemuan yang canggung
itu sepertinya tidak akan berlangsung lama krn Levi segera beranjak
meninggalkan Jonah. Baru beberapa langkah Levi berjalan, Jonah memanggil
Levi. Jonah mengatakan pada Levi bahwa sepertinya ia harus bilang pada
Levi bahwa ia akan segera menikah… ia akan menikah dengan Airin. Levi
kaget dan diam cukup lama. Tapi Levi berusaha untuk tetap cool di
hadapan Jonah dengan mengatakan “Oh begitu ya”. Jonah melanjutkan lagi
bahwa mungkin akan sulit bagi Levi untuk menerima itu krn Levi masih
sangat mencintai Airin, tapi itulah kenyataan yang sebenarnya. Dan Levi
tidak perlu menyesal telah memberikan Airin padanya karena ia tidak akan
membuat Airin menderita seperti yang telah Levi lakukan pada Airin.
Sekarang balik Jonah yang meninggalkan Levi yang masih berdiri di
tempatnya.
Levi pulang ke rumah. Wajahnya kelihatan sedih dan
murung. Renata sedang melukis di teras rumahnya, dan Renata melihat
kakaknya pulang dalam keadaan murung. Renata langsung menanyakan ada apa
dengan kakaknya. Renata menebak bahwa pasti sesuatu terjadi pada Airin
krn hanya Airin yang bisa membuat Levi murung. Levi menarik napas dan
mengelak bahwa tidak terjadi apa-apa. Itu bukan sesuatu yang penting.
Renata tidak memaksa Levi untuk cerita padanya. Levi masuk ke dalam.
Tapi sebelum masuk Levi berpesan kepada Renata bahwa jika Renata
mencintai seseorang dengan sungguh2, raih orang itu semampu dan dengan
sekuat tenaga cintanya, dan jangan pernah lepaskan, dan jangan pernah
berada pada situasi dimana ia tidak dapat melakukan apa2x untuk orang
yang ia sayangi, jangan sampai menyesal.
Damar akhirnya
ditangkap polisi di depan rumahnya. Damar mencoba mengelak dengan
mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Tapi polisi tetap menangkapnya.
Katerine
sedang menanyakan Sasta apakah Sasta yakin bahwa ia tidak perlu ikut
menemani Sasta tour. Sasta yakin, lagipula Tea akan menemaninya nanti.
Dan Sasta meminta Katerine untuk menjaga kak Airin nya. Airin muncul di
pintu kamar. Airin bermaksud untuk membicarakan tentang rencana
pernikahannya dengan Jonah kepada Sasta. Tapi saat Airin mau
mengatakannya… Airin ragu… Sasta masih menunggu… akhirnya Airin tidak
jadi mengatakannya. Airin malah bilang ke Sasta agar Sasta hati2 di
jalan. Sasta mengiyakan dan berpesan agar Airin jangan lupa minum obat.
Damar
dibawa ke kantor polisi. Ia tetap ngotot bilang ke polisi bahwa ia
tidak bersalah. Damar menanyakan polisi apa buktinya kalo ia bersalah.
Saat itu Aldo datang dan memberikan bukti2 berupa photo-photo kegiatan
Damar kepada polisi. Damar kaget karena ternyata Aldo yang telah
menjebaknya. Damar sangat marah kepada Aldo karena telah menjebaknya.
Tapi Damar tidak dapat berbuat apa-apa. Aldo lalu mengatakan kepada
Damar bahwa Damar akan segera mendapat balasan yang setimpal. Setelah
mengatakan itu, Aldo pergi meninggalkan Damar yang sangat kesal dengan
apa yang dilakukan Aldo padanya. Damar bertekad bahwa suatu saat ia akan
balas dendam pada Aldo.
Levi melamun lagi dalam rapat. Dion yang
sedang mengajukan usulan kepada Levi tentang penyanyi wanita yang akan
mereka tampilkan di albumnya Andre… tidak didengarkan oleh Levi. Saat
Dion menanyakan apa keputusan Levi, Levi hanya diam saja. Dion, Danny
dan Dian heran melihat Levi tidak memberikan tanggapan apapun. Dion
sampai harus memegang tangan Levi untuk membuat Levi tersadar dari
lamunannya. Levi pun tersadar dan minta agar Dion mengulang usulannya.
Dion lalu mengulang penjelasannya dan meminta Levi untuk memilih antara
Laurine atau Riana yang akan ditampilkan dalam album Andre nanti. Levi
berpikir sebentar, lalu Levi dengan yakin menjawab… Airin! Tentu saja
jawaban Levi tsb membuat semua yang hadir.. yaitu Dian, Danny dan Dion
bingung dan terheran-heran dibuatnya. Mereka bertiga saling
pandang-pandangan satu dengan yang lain karena heran. Tapi mereka
bertiga sama2 menunggu dan tidak langsung mengatakan kekeliruan itu
kepada Levi. Sampai akhirnya Levi sadar sendiri dengan apa yang baru
saja ia katakan. Levi langsung meralat bahwa ia pilih Laurine. Setelah
itu Levi minta maaf untuk undur dari rapat karena ia harus melakukan
sesuatu. Dion, Danny dan Dian hanya bisa memandang kepergian Levi sambil
keheranan. Tak lama kemudian Dian juga permisi keluar.
Levi
duduk di luar sendiri. Dian datang dan memberikan box makan siang kepada
Levi. Levi menerimanya. Dian yang melihat Levi tidak langsung masuk ke
dalam. Dian duduk dekat Levi dan menyarankan kpd Levi jika Levi punya
masalah, adalah lebih baik jika kesedihan itu dibagi dengan orang lain
meskipun hanya melalui kata-kata. Levi mengerti, tapi saat ini ia benar2
tidak dapat mengatakan apa2x. Levi akhirnya mengajak Dian masuk ke
dalam karena jam makan siang sudah habis.
Sasta akhirnya
mengetahui bahwa Airin sudah tunangan dengan Jonah. Secara nggak sengaja
Sasta menemukan cincin Airin tsb tergeletak di tempat cucian piring.
Cincin itu dilepas Airin saat ia mau mencuci piring, dan meninggalkan
cincin itu disitu sebentar krn Katerine memanggilnya. Saat Sasta sedang
cuci tangan, Sasta menemukan cincin itu tergeletak di pinggir. Sasta
lagi berpikir cincin ini milik siapa saat Airin kembali untuk meneruskan
cuciannya. Sasta lalu mengatakan pada Airin bahwa ia menemukan cincin
ini disitu, tapi ia nggak tahu cincin ini punya siapa. Airin kaget
melihat Sasta menemukan cincin itu. Sasta bertanya ke Airin apakah
cincin itu punya Airin. Airin mengiyakan. Sasta memberikan cincin itu
kpd Airin. Sasta penasaran dan bertanya kpd Airin dari siapa. Airin ragu
mau mengatakannya… tapi akhirnya dengan sangat hati-hati Airin
mengatakan bahwa cincin itu dari Jonah. Sasta bingung “Dari Jonah?
Maksud kakak?!” Airin mencoba untuk menjelaskan lagi dengan hati-hati
bahwa ia dan Jonah sudah tunangan… dan bulan depan mereka akan segera
menikah. Sasta kaget sekali. Sasta sampai terdiam. Airin langsung
khawatir dengan reaksi Sasta. Ia sangat khawatir Sasta akan marah
setelah tahu bahwa ia dan Jonah akan segera menikah. Lalu Airin
menanyakan apakah Sasta baik-baik saja, dan menjelaskan bahwa sebenarnya
ia sudah mau mengatakannya, tapi ia masih mencari waktu yang tepat
untuk itu. Sasta tidak memberikan jawaban dan berlalu dari hadapan
Airin. Tinggal Airin yang sedih krn merasa bersalah…
Andre sedang
menikmati popularitasnya. Para penggemarnya yang banyak itu menunggu di
luar tempat show Andre. Mereka semua berebut mau masuk melalui pintu
belakang untuk menemui idola mereka. Tapi Satpam melarang dan menyuruh
mereka untuk lewat pintu depan. Karena tidak berhasil merayu satpam,
para penggemar Andre itu akhirnya pergi dari situ. Renata juga ada di
antara mereka. Setelah semua pergi, Renata mencoba untuk masuk tapi
dicegah oleh satpam kalau tidak punya undangan. Renata mencoba
meyakinkan Satpam bahwa ia itu adalah temannya Andre. Tapi Satpam tetap
tidak mengijinkan Renata masuk. Renata bahkan menyuruh satpam untuk
masuk dan memberitahu Andre bahwa Renata yang ingin menemuinya. Meskipun
sudah berusaha meyakinkan satpam dengan cara itu, Renata tetap tidak
berhasil. Akhirnya Renata menyerah. Dengan satpam Renata memang
menyerah, tapi Renata tidak menyerah begitu saja untuk menemui Andre. Ia
mencari akal untuk masuk. Renata akhirnya berhasil menyusup masuk
melalui tangga darurat. Renata masuk ke ruangan Andre saat Andre sedang
di rias. Andre tidak suka melihat Renata datang dan meminta Renata untuk
tidak mengganggunya karena ia sekarang sedang sibuk. Andre menyuruh
Renata untuk pulang. Tapi Renata tetap kekeuh untuk disitu menemani
Andre dan melihat Andre manggung. Andre akhirnya nyuekin Renata dan
pergi dari ruangannya untuk mengecek sound.
Airin curhat kepada
Katerine sambil menangis soal Sasta yang sudah tahu ia akan menikah
dengan Jonah. Airin menyalahkan dirinya karena telah menyakiti Sasta.
Tapi Katerine bilang bahwa mengapa Airin selalu menyalahkan dirinya atas
semua masalah terjadi.
Sasta sudah pulang dan Airin yang
menyambutnya di depan pintu. Airin senang melihat Sasta pulang. Airin
yang khawatir thd Sasta, mau minta maaf kepada Sasta. Airin baru mau
menjelaskan sesuatu pada Sasta, tapi Sasta meminta ijin untuk ngomong
duluan. Lalu Sasta memberikan sebuah bingkisan yang dari tadi ia
sembunyikan di belakang tangannya. Airin mengambil bingkisan itu dari
tangan Sasta dan bertanya “Apa ini, Sas?” Airin membukanya. Isinya
adalah jepitan/ hiasan untuk rambut dengan ornamen bunga matahari. Sasta
bilang bahwa itu adalah buatannya sendiri. Meskipun kurang begitu
bagus, ia berharap Airin memakainya di hari pernikahan nanti. Airin
terharu menerimanya dan air matanya sudah keluar. Sasta mengatakan lagi
bahwa kalo memang Jonah yang tepat untuk Airin… dan yang bisa
membahagiakan Airin… ia ikhlas… lagipula yang lebih membutuhkan Jonah
itu adalah Airin bukan dia. Sasta lalu mengucapkan selamat kepada Airin.
Lalu Airin memeluk Sasta. Air mata Sasta sudah tidak dapat ia bendung
lagi. Sasta juga menangis sambil memeluk Airin.
Tea sedang senang
karena akhirnya ia akan pergi tour show 12 kota dengan Sasta. Karena
itu artinya ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan Sasta. Claudia
yang bersamanya menganjurkan agar Tea menggunakan kesempatan itu untuk
mengatakan yang sebenarnya kepada Sasta. Tea setuju dan ingin mencari
waktu yang tepat untuk mengatakan itu pada Sasta. Tapi Tea masih belum
yakin. Ia sangat khawatir Sasta akan marah kepadanya setelah tahu yang
sebenarnya… bahwa ibunya telah meninggalkannya di panti asuhan.
Tara
tidak sengaja mengetahui dari orang kampung bahwa istri Risdo yang
sebenarnya sudah meninggal. Mendengar itu Tara langsung bertanya kepada
Risdo mengenai kebenaran hal itu. Tapi Risdo mengelak dengan mengatakan
bahwa jangan mempercayai omongan orang kampung. Tapi Sasta terus memaksa
Risdo untuk menjelaskan siapa dirinya sebenarnya. Karena terdesak,
Risdo akhirnya membentak Tara dengan suara keras bahwa Tara adalah
istrinya dan ibu dari anak kesayangan mereka. Setelah itu Risdo pergi
meninggalkan Tara untuk bekerja. Tara kaget dengan reaksi Risdo yang
begitu keras atas pertanyaannya. Sehingga hal itu bukannya membuat Tara
percaya dengan yang Risdo katakana, tapi malah membuat Tara semakin
bertanya-tanya siapa dirinya sebenarnya. Tiba-tiba kepala Tara sakit
lagi.
Levi sedang dalam perjalanan. Sambil menyetir mobilnya Levi
memikirkan kenyataan bahwa Airin dan Jonah akan menikah. Levi berkata
pada dirinya sendiri… apa hubungan semua itu dengannya… kenapa ia mesti
heran mereka akan menikah… mereka berpacaran… dan cepat atau lambat
mereka akan menikah… dan apa pedulinya. Levi berusaha meyakinkan dirinya
bahwa ia nggak peduli.
Sasta menunggu Jonah di tempat parkir.
Saat Jonah turun dari mobilnya, Sasta langsung menyapa Jonah dengan
mengatakan kapan Jonah memberitahunya secara langsung padanya. Jonah
yang baru turun dari mobilnya kaget melihat Sasta disitu karena
seharusnya Sasta berangkat tour. Sasta bilang ia mau menyelesaikan
urusannya dengan Jonah dulu. Jonah bingung urusan apa. Jonah mengunci
pintu mobilnya dulu. Setelah itu ia mengejar Sasta dan bertanya maksud
Sasta dengan urusan. Sasta menegaskan soal rencana pernikan Jonah dengan
kakaknya. Jonah kaget ternyata Sasta sudah tahu. Jonah sempat khawatir
kalo Sasta akan marah. Tapi Sasta bilang bahwa Jonah nggak perlu takut,
ia nggak akan marah. Ia sudah tahu semuanya krn Airin telah menceritakan
semua padanya tadi malam. Justru ia datang kesini untuk mengucapkan
selamat kepada Jonah “Selamat ya Jo”. Jonah yang tadi sempat khawatir
dengan Sasta merasa lega dan senang karena akhirnyaa Sasta bisa
menerimanya. Lalu Jonah pamit untuk bekerja dan meminta Sasta untuk
menjaga dirinya baik2. Jonah kemudian pergi…
Melihat Jonah pergi…
Sasta ternyata masih belum rela melepaskan Jonah. Sasta memanggil
Jonah. Belum sempat Jonah berbalik, Sasta sudah berlari memeluk Jonah
dari belakang. Sasta mengatakan bahwa ia masih sayang dan sangat
mencintai Jonah. Dan betapa sakitnya ia menerima keputusan ini. Tapi ia
harus bisa merelakan Jonah untuk Airin, karena ia lebih menyayangi Airin
daripada Jonah. Jonah membalikkan bandanya Sasta lalu meminta Jonah
untuk berjanji padanya agar Jonah menjaga kak Airin nya sampai kapan
pun. Jonah menghapus air mata Sasta dan mengatakan pada Sasta bahwa ia
berjanji bahwa ia pasti akan menjaga Airin karena ia sangat mencintai
Airin.
Airin baru pulang dari suatu tempat sambil membawa
peralatan melukis. Levi sudah menunggu Airin. Tapi ketika Airin melihat
Levi, Airin berusaha menghindar. Levi memanggil Airin dan meminta Airin
menunggunya. Airin akhirnya berhenti. Levi meminta Airin agar jangan
lari daripadanya karena ia datang kesini untuk mengucapkan selamat atas
rencana pernikahannya dengan Jonah. Dan sekarang ia menyadari bahwa
Jonah adalah yang terbaik untuk Airin. Levi akan menanti undangan
resminya dan berjanji akan datang. Airin mengucapkan terima kasih dan
segera berlalu dari hadapan Levi. Tapi saat Airin sudah berjalan
beberapa langkah, Levi memanggil Airin… dan mengatakan kebalikan dari
apa yang telah ia ucapkan barusan… bahwa ia telah berbohong… dan ia tahu
bahwa Airin juga berbohong. Levi juga berusaha meyakinkan Airin dengan
mengatakan bahwa Jonah bukan yang terbaik untuk Airin… Levi megulangi
kata-katanya… Jonah bukan yang terbaik untuk Airin. Levi mengakui bahwa
ia memang bersalah, tapi ia memohon pada Airin untuk memberi kesempatan
satu kali lagi. Levi bersumpah bahwa ia tidak akan pernah mengecewakan
Airin lagi. Airin lalu bertanya kepada Levi bahwa sebenar Levi ngomong
apa sih. Levi yakin sekali bahwa Airin tahu dan mengerti semua yang ia
bicarakan.
Levi lalu berlutut di hadapan Airin… Levi mengakui dan
menyesali semua kebodohannya selama ini. Tapi ia tidak bisa pernah
berhenti mencintai Airin. Lalu Levi meminta Airin membatalkan
pernikahannya dengan Jonah dan menikah dengannya. Levi memohon agar
Airin memilihnya… Airin diam saja… tidak cukup hanya dengan kata-kata
permohonannya… Levi juga berusaha melepas cincin tunangan pemberian
Jonah yang sedang dipakai Airin di jari manis Airin… BERSAMBUNG
Sinopsis Cincin Episode 67
Levi
berlutut di hadapan Airin… Levi mengakui dan menyesali semua
kebodohannya selama ini. Tapi ia tidak pernah bisa berhenti mencintai
Airin. Lalu Levi meminta Airin membatalkan pernikahannya dengan Jonah
dan menikah dengannya. Levi memohon agar Airin memilihnya… agar Airin
bersedia menjadi istirnya. Airin diam saja. Dan tidak cukup hanya dengan
kata-kata permohonannya… Levi juga berusaha melepas cincin tunangan
pemberian Jonah yang dipakai Airin di jari manis Airin…
Setelah
agak lama… akhirnya Airin menarik tangannya dari Levi yang sedang
berusaha untuk melepaskan cincin tunangannya dari jari manisnya. Levi
kaget dan tidak mengira bahwa Airin akan menarik tangannya. Airin minta
maaf pada Levi dan berlari meninggalkan Levi. Levi hanya bisa berteriak
memanggil Airin.
Airin berhenti berlari. Ia sedang berbicara
dengan hatinya sendiri… meminta maaf pada Levi. Levi pasti sakit hati
karena ia akan menikah dengan Jonah. Tapi Levi akan lebih sakit hati
lagi jika Levi kembali padanya karena ia tidak akan bisa mendampingi
Levi dalam waktu yang lama.. Airin berulang kali meminta maaf pada Levi
di dalam hatinya. Saat Airin sedang berperang dengan hatinya, Jonah
tiba-tiba sudah ada di belakang Airin dan membisikkan kata ‘Sayangku’ ke
telinga Airin. Airin kaget dan menoleh. Jonah sudah ada disamping
Airin. Jonah bilang ke Airin bhw ia paling senang memanggil Airin dengan
kata Sayang. Airin sambil ketawa mengatakan bahwa Jonah gombal.
Dibilang Airin gombal Jonah nggak setuju. Jonah malah membisikkan
kata-kata yang lebih mesra lagi kepada Airin “Istriku… kalau kamu
pulang… kamu harus tunggu suamimu ya?” Airin tertawa lagi mendengarnya.
Jonah juga ikut tertawa. Jonah mencium kepala Airin dengan lembut dan
rasa sayang dan kemudian mengajak Airin pulang.
Renata datang ke
kantor NER untuk mencari Andre. Resepsionis kantor bilang bahwa Andre
sedang keluar dengan pak Danny. Dian yang baru saja masuk ke ruang
resepsionis untuk menanyakan sesuatu melihat Renata ada disitu dan
memanggilnya. Renata menjelaskan kpd Dian bhw ia sedang mencari Andre
ketika Dian menanyakan sedang apa Renata disitu. Dian menanyakan Levi
kepada Renata karena dari pagi Levi keluar kantor tapi samapi sekarang
belum balik lagi. Renata tidak tahu Levi kemana, tapi Renata bilang ke
Dian bahwa dari kemarin sejak pulang kantor, muka Levi udah kusut
banget.
Levi mabuk-mabukan di sebuah tempat. Levi duduk
sendirian di bangku taman dengan minuman beralkohol di tangannya. Levi
menenggak minuman itu berkali-kali. Levi terlihat kacau dan berantakan.
Levi juga menangis. Yang ia lakukan saat itu untuk mengatasi
kesedihannya adalah meneriakan nama Airin sekeras-kerasnya. Setelah itu
Levi membuang sisa minuman yang ada dibotol sambil berkata pada dirinya
sendiri bahwa minuman ini tidak bisa memperbaiki hatinya. Levi sedang
sedih dan kacau. Dian datang menyapa Levi. Levi kaget melihat Dian ada
dihadapannya. Dian melihat Levi sedang sangat sedih dan kacau tapi ia
tidak berani untuk menanyakannya pada Levi. Dian hanya duduk disamping
Levi dan tidak berkata apa-apa sambil terus memperhatikan Levi. Levi
tidak tahan menahan kepedihannya sendiri dan curhat kepada Dian bahwa…
dia akan menikah… Airinnya akan menikah dengan laki2 lain… bukan
dengannya… hatinya sudah patah… dan ia tidak tahu apakah ia masih dapat
menyambung hatinya yang sudah patah. Dian hanya mendengarkan Levi. Levi
meminta kepada Dian agar ia diperbolehkan bersandar di bahu Dian
sebentar saja. Lalu Levi menyandarkan kepalanya di bahu Dian. Dian
membiarkannya. Dlm hatinya… Dian berkata bahwa Levi boleh bersandar di
bahunya selama yang Levi inginkan…
Sasta sedang menyiapkan semua
barang-barang menjelang keberangkatannya untuk tour show di 12 kota.
Airin dan Katerine bersamanya. Airin sempat menanyakan Sasta apakah
Sasta akan sempat untuk datang ke pernikahannya nanti karena Sasta akan
pergi sebulan lamanya. Sasta meyakinkan Airin bahwa ia pasti datang,
karena ia akan pulang ke Jakarta sebelum hari pernikahan Airin.
Sedangkan Katerine menanyakan Sasta apakah Sasta benar2 yakin bahwa ia
nggak perlu ikut menemani Sasta. Sasta yakin dan bilang bahwa ia akan
lebih tenang jika Katerine menjaga Airin.
Renata sedang cemas
menunggu Levi yang belum pulang2 juga sudah tengah malam begini. Levi
akhirnya pulang dengan diantar oleh Dian dalam keadaan mabuk. Levi heran
kakaknya bisa pulang dalam keadaan mabuk. Dian menjelaskan pada Renata
bahwa ia menemukan Levi sudah dalam keadaan mabuk karena mantan
kekasihnya akan menikah. Renata kaget juga mendengarnya. Renata lalu
membantu Dian membawa Levi masuk ke dalam.
Airin sedang tidur
ketika Sasta masuk ke kamar Airin untuk mengantar air minum. Sasta
melihat cincin tunangan Airin tergeletak di atas meja. Sasta
mengambilnya dan memakai cincin itu di jari manisnya. Sasta sempat
menikmatinya. Tapi Sasta segera sadar bahwa ia tidak boleh memakainya,
karena cincin itu bukan untuknya. Sasta lalu melepas cincin itu dari
tangannya. Sasta sedih dan menangis. Sasta berpikir bahwa mungkin tour
12 kotanya itu memang sudah diatur sama Tuhan, krn ia tidak akan pernah
sanggup melihat Airin dan Jonah mempersiapkan pernikahan mereka,
meskipun ia sudah merelakan Jonah bersama Airin. Sasta berharap Airin
bisa berbahagia bersama Jonah, karena Airin memang pantas mendapatkan
kebahagiaan itu.
Tara melihat Risdo yang akan pergi berangkat
untuk bekerja dari balik tembok. Tara heran mengapa Risdo berangkat
kerja dengan membawa bunga. Tara membuntuti Risdo. Ternyata Risdo ziarah
ke makam istrinya. Dari balik pohon Tara mendengarkan Risdo berbicara
di depan makam tsb… bahwa ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya
kepada wanita itu. Tapi Risdo berharap bahwa suatu hari nanti ia akan
mengatakan yang sebenarnya pada wanita itu. Setelah Risdo pergi, Tara
menghampiri makam tsb dan melihat bahwa yang meninggal adalah Sumiati.
Tara langsung mengira bahwa makam tsb adalah makam istri Risdo.
Mengetahui fakta itu… Tara kembali menanyakan siapa dirinya sebenarnya…
Pagi
harinya Levi terbangun dengan kepala sakit. Levi bertanya kepada Renata
siapa yang mengantarnya pulang td malam. Renata menjawab Dian. Renata
juga tahu dari Dian tentang Airin. Levi meminta Renata untuk tidak
menyebut soal Airin lagi, karena Airin sekarang adalah masa lalunya.
Airin sudah menentukan pilihannya untuk menikah dengan Jonah. Renata
mencoba untuk meyakinkan Levi agar tidak menyerah krn mereka harus
memperjuangkan cinta mereka seperti yang Levi ajarkan padanya. Renata
menyemangati Levi untuk memperjuangkan Airin selama masih ada
kesempatan… sebelum Airin dan Jonah menikah. Levi bilang ke Renata bahwa
ia telah mencobanya… dan Airin tidak akan merubah keputusannya.
Tara
kembali ke rumah Risdo. Ia masih dalam kebingungan. Nino memanggilnya
yang sudah mencari Tara dari tadi. Nino meminta Tara agar jangan pergi
meninggalkannya. Nino mengatakan pada Tara bahwa Nino menyayangi Tara.
Tara bilang ke Nino bahwa ia juga sayang pada Nino. Tara lalu memeluk
Nino. Tara tidak tega untuk menyakiti Nino.
Renata tidak sengaja
menemukan file Andre di kamar Levi dan mengetahui kalau hari ini Andre
ulang tahun. Renata berencana akan memberi kado untuk Andre.
Sementara
itu, Sasta di rumah kembali menerima kiriman paket boneka yang begitu
banyak dari seseorang. Tidak ada nama pengirim. Hanya sebuah kertas
ucapan yang isinya “Aku akan hadir di tiap show 12 kota, walaupun kamu
tidak tahu keberadaanku”. Sementara dari luar si remang senja berdiri di
samping mobilnya… memperhatikan Sasta menerima paket kirimannya dari
jauh.
Renata datang menemui Airin di tempat Airin mengajar.
Renata memohon kepada Airin agar Airin membatalkan rencana pernikahannya
dengan Jonah dan kembali pada Levim kakaknya. Renata juga menceritakan
kepada Airin bahwa Levi kemarin malam pulang dalam keadaan mabuk berat.
Tapi Airin mengatakan bahwa Airin tidak bisa mengubah keputusannya.
Renata nggak percaya Airin tidak bisa mengubah keputusan karena Renata
tahu bahwa Airin sangat mencintai Levi dan demikian sebaliknya. Menurut
Renata Airin dan Levi harus bersatu. Renata tidak bisa mengubah
keputusan Airin dan Airin meminta Renata percaya bahwa ini adalah yang
terbaik buatnya dan yang pasti juga yang terbaik buat Levi. Airin minta
maaf dan harus pergi meninggalkan Renata
Di jalan Airin berbicara
di dalam hatinya ia meminta maaf pada Renata. Sekarang ini sedang
sakit, dan hidupnya tidak lama lagi… kehadirannya akan membuat Levi
semakin sulit untuk melupakannya…
Si remang senja datang ke Nada
Record. Secara tidak sengaja ia bertabrakan dengan Sasta yang baru saja
datang. Sasta minta maaf, tapi si remang senja tidak memberikan
tanggapan dan berlalu. Tapi tanggapan si remang senja itu malah membuat
Sasta kesal, karena merasa dicuekin padahal ia tadi udah bilang maaf.
Katerine menyabarkan Sasta dengan mengatakan mungkin orang itu grogi
karena menabrak artis.
Si Remang Senja membawa poster tour show
12 kotanya Sasta ke travel agent. Ia menunjukan poster itu kpd petugas
reservation dan memesan tiket untuk 11 kota terutaman kota Makasar dan
Surabaya berikut dengan hotelnya. Ketika petugas reservation menanyakan
tiket itu dipesan atas nama siapa… si Remang Senja menjawab… tiket itu
dipesan atas namanya… Ferdy.
Renata melukis di depan rumahnya.
Lukisan itu sengaja ia buat untuk hadiah ulang tahun Andre. Renata
berpikir bahwa Andre pasti senang mendapat kado darinya…
Sementara
itu di rumah Andre… Ayah Andre yang pemabuk dan penjudi itu kembali
mengacau di rumah, memaksa ibunya Andre untuk memberikannya uang. Tapi
ibunya Andre tidak memberikannya krn semua uang yang Andre berikan
padanya sudah habis untuk membayar semua hutang2 ayahnya Andre. Ayahnya
Andre nggak percaya dan terus memaksa. Tepat saat ayahnya Andre akan
mengasari dan menyakit ibunya, Andre datang dan mencegah ayahnya
menyakiti ibunya. Andre marah kepada ayahnya krn dalam pikiran ayahnya
cuma uang terus. Terjadi lah pertengkaran mulut yang hebat antara Andre
dengan ayahnya. Saat itu Renata sudah tiba di depan pintu rumah Andre
dan melihat penrtengkaran Andre dengan ayahnya. Andre sangat kesal
dengan kelakuan ayahnya yang hanya bisa mabuk dan berjudi. Kekesalan
Andre semakin bertambah karena ayahnya tidak tahu ketika Andre
menanyakan hari ini adalah hari apa… bahwa hari ini adalah hari ulang
tahunnya.
Renata memanggil Andre… Andre kaget melihat Renata ada
disitu. Lalu Andre berlari keluar meninggalkan ayahnya dan ibunya juga
Renata. Renata mengejar Andre. Andre merasa terganggu dengan kehadiran
Renata disaat yang sangat tidak tepa itu. Andre marah kepada Renata
karena ia merasa Renata terlalu mencampuri urusannya. Padahal Andre
sudah selalu berusaha menghindari Renata. Dalam keadaan emosi itu bahkan
Andre dengan marah dan suara keras menuduh Renata bahwa Renata
melakukan semua itu karena Renata merasa berjasa terhadap karirnya
sehingga Renata merasa berhak untuk mencampuri kehidupannya dan bahkan
mencampuri urusan keluarganya. Renata kaget dengan tuduhan Andre itu krn
ia tidak merasa berbuat seperti yang Andre tuduhkan. Renata dengan
sedih bilang bahwa ia menemui Andre hanya untuk memberikan sesuatu.
Renata lalu menyerahkan segulungan kertas yang sudah diberi hiasan pita
yang cantik. Setelah itu Renata pergi meninggalkan Andre dengan perasaan
sedih. Andre membuka kertas itu, dan kaget ketika membukanya… isinya
adalah sketsa karikatur dirinya bersama grup band nya yang khusus dibuat
Renata untuknya sebagai hadiah ulang tahun. Andre menyesal telah
berlaku kasar pada Renata. Andre memanggil Renata, tapi Renata sudah
pergi.
Sasta akhirnya berangkat untuk memulai tour 12 kotanya.
Airin dan Katerine mengantar Sasta sampai depan pintu rumah. Airin
berpesan agar Sasta hati-hati dan jangan lupa menelponnya setiap malam.
Katerine juga menitip ucapan terima kasihnya untuk Ibu Tea krn telah
bersedia menggantikannya untuk menemani Sasta padahal dia itu bos. Sasta
juga berpesan kepada Katerine agar menjaga Airin. Dan pesan Sasta untuk
Airin agar Airin tidak bole lupa makan dan munum obatnya… dan harus
mempersiapkan pernikahannya dengan Jonah sebaik-baiknya. Lalu Sasta
pamit. Airin memeluk Sasta dan berterima kasih pada Sasta karena telah
berkorban untuknya. Tapi Sasta tidak merasa telah berkorban sesuatu pada
Airin. Karena menurutnya Airin menikah dengan Jonah karena memang Jonah
mencintai Airin. Ia tidak boleh egois dan tidak boleh membohongi
perasaan orang lain. Sasta juga bilang bahwa ia melakukan semua ini
karena ia sangat menyayangi Airin. Sasta akhirnya berangkat.
Airin
sedang menggambar di halaman rumahnya sendirian. Jonah datang dengan
diam-diam. Ia mengagetkan Airin dengan menutup mata Airin dengan kedua
tangannya dari belakang. Tidak butuh waktu yang lama bagi airin untuk
menebak bahwa itu adalah Jonah. Jonah lalu duduk disamping Airin. Jonah
menanyakan kepada Airin apakah Sasta udah pergi. Airin bilang sudah.
Jonah mau mengajak Airin ke suatu tempat. Jonah merahasiakan tempatnya
saat Airin menanyakan mau kemana. Jonah lalu menarik tangan Airin dan
mengajaknya pergi.
Ternyata Jonah mengajak Airin ziarah ke
kuburan mamanya. Disana Jonah memperkenalkan Airin kepada mamanya
sebagai calon istrinya. Jonah minta doa restu dari mamanya karena
sebentar lagi ia akan menikah. Mamanya pasti senang melihat menantu
sebaik dan secantik Airin. Dan seandainya mamanya masih ada, pasti
mamanya akan bangga… Jonah menagis di depan kuburan mamanya. Airin yang
ada di samping Jonah berusaha menghibur…
Sementara itu… Levi
juga sedang ziarah di kuburan mamanya. Levi berbicara di depan kuburan
mamanya bahwa… Airin, gadis yang ingin ia perkenalkan sebagai calon
pendamping hidupnya… tapi sayang Airin telah memilih Jonah… Levi berkata
lagi bahwa mungkin itu sudah menjadi nasib keluarga mereka… menjadi
orang2 yang ditinggalkan…
Jonah dan Airin telah selesai
ziarahnya. Jonah lalu menggandeng tangan Airin dan mengajaknya pulang.
Sementara itu Levi yang sudah selesai ziarah juga berjalan dari arah
yang berlawanan. Pertemuan antara Levi dgn Jonah yang sedang bersama
Airin pun tidak terelakan. Jonah dan Airin kaget bertemu dengan Levi
disitu… terutaman Airin… saking kagetnya… Airin bahkan melepaskan
genggaman tangan Jonah. Jonah menyadarinya. Jonah lalu bilang ke Airin…
jika Airin ingin bicara dengan Levi… Jonah tidak akan menghalanginya.
Levi mau menghindari pertemuan itu dan segera membalikkan badannya dan
pergi. Tapi Jonah memanggil Levi. Jonah bilang lagi ke Airin sambil
menahan perasaannya… Jonah merasa bahwa banyak yang harus Airin
bicarakan dengan Levi… dan apapun keputusan Airin… Jonah akan tetap
mencintai Airin. Lalu Jonah meninggalkan Levi dan Airin berdua.
Levi
dan Airin duduk berdua di sekitar situ. Mereka berdua sama2 mau bicara
sehingga saat berbarengan mereka mengucapkan sesuatu. Tapi Airin
akhirnya meminta Levi untuk bicara duluan. Levi merasa pertemuan mereka
kali ini sangat aneh. Dulu mereka sempat akan bertunangan dan sekarang
mereka berdua seperti orang yang baru mengenal lagi. Airin menjelaskan
bahwa itu mungkin karena Ia bukan Airin yang dulu dan Levi juga bukan
Levi yang dulu. Levi melihat wajah Airin pucat dan menanyakan apakah
Airin sakit… apakah Jonah tidak bisa membahagiakan. Airin tidak langsung
menjawab. Airin diam cukup lama karena dalam hatinya ia sedang berkata
bahwa ia memang sedang sakit… Jonah memang mungkin tidak bisa
membahagiakannya krn sebenarnya hanya Levi yang bisa membuat
hari-harinya berarti... tapi ia nggak mungkin menceritakan penyakitnya
kpd Levi. Levi masih menanti jawaban Airin. Levi memanggil Airin yang
diam cukup lama. Airin tersadar dan akhirnya menjawab… bahwa ia
baik-baik saja dan Jonah justru sangat baik sekali terhadapnya… Jonah
selalu berusaha membuatnya bahagia… Jonah selalu berkorban apa saja
untuknya. Airin menahan tangisnya. Levi menyesal telah menanyakan itu
kepada Airin karena sudah pasti jawaban Airin akan membuatnya sakit
hati. Di akhir pertemuan itu akhirnya Levi bilang bahwa ia berharap
Airin masih mau kembali padanya… tapi jika tidak bisa… Levi akan ikut
bahagia untuk Airin… paling tidak… diantara mereka ada yang berbahagia.
Lalu Levi meninggalkan Airin. Airin melihat kepergian Levi dan hanya
bisa menangis untuk itu… BERSAMBUNG
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sinemart.com/
http://www.lautanindonesia.com/
red_planet http://sinetron.forumco.com/
azmitabalkis13 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar